Indonesiabaik.id - Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Kusnandi Rusmil menyatakan efek samping dari vaksinasi virus corona lebih ringan dibandingkan vaksinasi lainnya dalam tahapan uji klinis.
Efek Samping Ringan
Ketua Tim Uji Klinis Vaksin Unpad-Bandung, Prof. Kusnandi Rusmil memastikan tak ada masalah terkait uji klinis fase tiga vaksin Sinovac.
"Sampai sejauh ini dari yang sudah suntikan kedua, keluhan oleh karena suntikan itu bisa dibilang minimal. Paling panas badan sedikit, nyeri di tempat suntikan seperti kita imunisasi biasa," kata Kusnandi, Kamis (5/11).
Soal perbandingan reaksi uji klinis vaksin yang ia lakukan sebelumnya. Menurutnya, reaksi vaksinasi COVID-19 kali ini relatif lebih aman. Dalam uji klinis vaksin Covid-19 kali ini, Kusnandi menyatakan bahwa peneliti memang menemukan efek samping ringan pada relawan. Namun kondisi tersebut sudah hilang dalam waktu paling lama 2 x 24 jam. Dan efek tersebut tidak membahayakan.
Pada umumnya dalam dua hari menghilang pada efek di tempat suntikan, dan untuk demam dan pada umumnya pada hari kedua ketiga hilang. Dan itu tidak terjadi pada semuanya hanya 20% relawan saja.
Sementara itu, pemantauan terus dilakukan terkait kejadian ikutan pasca-vaksinasi oleh Bio Farma. Hal yang sama disampaikan Manajer Integrasi Proyek Riset dan Pengembangan Bio Farma, Neni Nurainy yang mengatakan pihaknya tetus melakukan pemantauan terhadap efek samping atau kejadian ikutan pasca-pemberian vaksin COVID-19.
Terkait vaksin COVID-19 Sinovac, berdasarkan penelitian terhadap fase 1, fase2 dan beberapa laporan dari fase 3, didapati bahwa gejala umum yang muncul adalah rasa sakit di tempat injeksi dan ada juga yang merasakan gejala demam dan pusing namun sangat sedikit.
"Segera lakukan vaksinasi COVID-19 untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi vaksin corona. Baik anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil atau ibu menyusui kini bisa mendapatkan vaksin COVID-19. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah mendapatkan vaksin COVID-19 agar kesehatan tetap terjaga dengan baik."
Bila kamu mengalami demam ringan, sakit kepala, atau efek samping setelah mendapatkan vaksin COVID-19, jangan tunda untuk segera menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc.
Halodoc, Jakarta - Belakangan ini, vaksin COVID-19 telah banyak diberikan, terutama untuk mereka yang memiliki risiko tinggi untuk terpapar. Vaksin ini bertujuan untuk mengurangi risiko infeksi virus corona yang bisa menimbulkan gejala penyakit. Tidak berbeda jauh dengan vaksin lainnya, ada beberapa hal yang juga perlu diperhatikan setelah mendapatkan vaksin corona, termasuk efek samping, hal yang boleh dilakukan, serta hal yang sebaiknya tidak dilakukan setelah vaksin.
Setelah disuntik vaksin, akan sangat mungkin bermunculan sejumlah efek samping, dan tiap orang bisa merasakan gejala yang berbeda-beda. Namun secara umum, efek samping yang sering muncul adalah nyeri dan bengkak di lengan, demam ringan, menggigil, sakit kepala, serta mudah merasa lelah. Untungnya, efek samping ini bisa hilang dalam beberapa hari, tapi tetap saja ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca juga: 6 Vaksin Corona yang Digunakan di Indonesia
Hal yang Perlu Diperhatikan setelah Vaksin Corona
Vaksin COVID-19 disuntikkan untuk mendorong tubuh membentuk antibodi yang berguna dalam melawan infeksi virus corona. Meski begitu, dibutuhkan waktu sebelum antibodi terbentuk dan bisa berfungsi dengan maksimal. Umumnya, antibodi terbentuk dalam satu bulan setelah vaksin corona dosis pertama. Namun, kinerja antibodi baru akan maksimal pada 28-35 hari setelah suntikan kedua vaksin corona.
Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan usai vaksin, yaitu:
Tetap Menerapkan Protokol Kesehatan
Tampaknya keinginan pemerintah Indonesia dalam membentuk kekebalan kelompok tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Oleh karena itu, jangan menganggap dirimu sudah kebal virus corona setelah mendapatkan vaksin. Jadi, tetap patuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan rajin mencuci tangan.
Baca juga: Ketahui 5 Efek Samping Vaksin Corona
Monitor Kondisi Kesehatan
Penting untuk mengetahui apa saja efek samping vaksin dan kapan harus mewaspadai gejala yang muncul. Meski normal terjadi, efek samping dan gejala yang muncul tetap harus kamu monitor. Jika kamu alami demam, kamu bisa mengonsumsi obat penurun demam yang diresepkan dokter. Kamu pun bisa pesan obat tersebut di Halodoc sehingga kamu tidak perlu lagi keluar rumah. Selain itu alangkah lebih baik jika kamu beristirahat hingga kondisi benar-benar pulih.
Segera Temui Dokter untuk Efek Samping Berbahaya
Vaksin corona juga bisa memicu efek samping berupa gejala alergi. Namun, perlu diwaspadai sebab ada kemungkinan gejala alergi akan muncul belakangan (delayed allergic reaction). Jika muncul reaksi alergi parah dalam beberapa hari atau beberapa minggu setelah vaksin corona pertama, disarankan untuk segera temui dokter atau pergi ke rumah sakit. Sebab, ada kemungkinan reaksi alergi akan bertambah parah dan bisa memicu masalah.
Baca juga: Ini Alasan Tidak Boleh Langsung Pulang Setelah Vaksin Corona
Persiapkan Diri untuk Dosis Kedua
Sebagian besar vaksin COVID-19 membutuhkan 2 dosis untuk bekerja. Ini berarti kamu perlu divaksinasi dua kali, dengan jeda 4 hingga 12 minggu antara dosis pertama dan kedua. Pastikan kamu mengetahui tanggal dosis yang kedua diberikan. Selain itu, penting untuk mendapatkan dosis kedua, bahkan jika kamu mengalami efek samping dari yang pertama, kecuali jika petugas vaksinasi, atau dokter, memberitahu kamu untuk tidak mendapatkan dosis kedua.
Bagikan Pengalaman
Mendapatkan vaksin COVID-19 bisa menjadi momen besar dan sangat melegakan. Oleh karena itu, nikmati dan syukuri momen ini. Selain itu, bicaralah dengan orang lain tentang pengalaman kamu. Dorong orang lain untuk mau melakukan vaksinasi dan bicarakan prosesnya dan bagaimana perasaan kamu setelahnya.
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Seperti imunisasi pada umumnya, vaksinasi Covid-19 menimbulkan sejumlah efek samping. Namun jangan biarkan efek samping tersebut menghalangi untuk vaksinasi Covid-19. Efek samping vaksinasi Covid-19 hanya bersifat ringan. Selain itu, efek samping vaksinasi Covid-19 lebih kecil dibandingkan manfaat yang diperoleh tubuh. Program vaksinasi massal Covid-19 terus digenjot pemerintah. Hal itu dilakukan guna menekan penyebaran virus corona. Satgas Covid-19 mencatat jumlah penduduk Indonesia yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama mencapai 48.485.265 per 4 Agustus 2021. Sedangkan penerima vaksin Covid-19 dosis kedua sebanyak 21.965.355. Sebagian orang yang telah menerima vaksin Covid-19 mengaku merasakan efek samping tertentu pasca-disuntik vaksin Covid-19. Efek samping vaksinasi Covid-19 yang dirasakan mulai dari merasa tidak enak badan, demam, nyeri di bekas suntikan, hingga mual. Efek samping vaksinasi Covid-19 ini terasa 1-2 hari setelah penyuntikan. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, efek samping vaksinasi Covid-19 itu masih tergolong wajar. "Itu efek samping vaksin Covid-19 yang mungkin timbul dan itu wajar," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (4/8/2021). Menurut Nadia, masyarakat yang mengalami efek samping tertentu pasca-disuntik vaksin Covid-19, diperbolehkan mengonsumsi obat-obatan yang sesuai dengan keluhan yang dirasakan. "Bisa minum obat penurun panas atau antimual," kata Nadia.
Efek samping vaksinasi Covid-19
Namun, apabila seiring berjalannya waktu efek samping vaksin Covid-19 yang dialami justru dirasakan semakin berat, maka Nadia menyarankan masyarakat untuk segera menghubungi fasilitas layanan kesehatan terdekat. "Kalau (efek samping) bertambah berat, segera ke Puskesmas atau ke Rumah Sakit," kata Nadia. Baca juga: UPDATE corona di Jakarta Rabu (4/8), positif 2.981, sembuh 2.471, meninggal 63 Diberitakan Kompas.com, 21 Juni 2021, Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Satari mengatakan, mengonsumsi obat setelah vaksinasi tidak akan memengaruhi efektivitas vaksin. "Tidak memengaruhi. Untuk mengantisipasi KIPI, penerima vaksin pastikan dalam keadaan sehat dan percaya bahwa vaksin ini aman dan memberikan cukup perlindungan," kata Hindra. Sementara itu, berdasarkan pantauan Komnas KIPI, terdapat sejumlah reaksi umum atau efek samping pasca-vaksinasi Covid-19 yang perlu diketahui. Efek samping vaksinasi Covid-19 yang selama ini terjadi adalah:- Nyeri atau kemerahan di sekitar tempat suntikan
- Demam ringan
- Kelelahan
- Saki kepala
- Nyeri otot atau sendi
- Gatal
- Mual
- Mengantuk
- Lemas