Kemampuan tubuh untuk dapat menahan beban atau melakukan kegiatan untuk waktu yang lama disebut

Kebugaran jasmani adalah suatu kebutuhan yang harus kita penuhi agar tubuh kita dapat melakukan banyak aktivitas dengan baik. Kebugaran jasmani dapat dikatakan sebagai bentuk kemampuan fisik seseorang untuk melakukan kegiatan sehari-hari tanpa merasa kelelahan yang berlebihan dan tentunya masih memiliki cadangan energi.

Semakin baik kebugaran jasmani seseorang maka akan semakin baik juga kemampuannya dalam mengatasi aktivitas sehari-hari. Bisa dikatakan bahwa kebugaran jasmani salah satu faktor penentu kesehatan dan ketahanan tubuh. Misalnya dengan banyak berolahraga maka tubuh akan lebih fit dan terhindar dari berbagai penyakit.

Oleh karena itu perbaikilah pola hidupmu dengan perbanyak kegiatan fisik dan olahraga untuk menjaga ketahanan tubuh. Jangan biarkan tubuh hanya terdiam dan tidak banyak pergerakan, hal tersebut akan memicu kakunya otot dan tulang karena lama tidak diberi kegiatan yang berat.

Dalam hal ini Gramedia ingin membahas mengenai unsur, bentuk, dan juga manfaat yang dapat diperoleh dari kebugaran jasmani. Yuk Grameds, simak ulasan berikut!

Unsur Kebugaran Jasmani

Ada beberapa unsur dalam menunjang kebugaran jasmani pada tubuh seperti, kekuatan, daya tahan, kelincahan, kecepatan, keseimbangan, dan sebagainya. Ketika sudah memahami unsur-unsur dari kebugaran jasmani, kamu bisa melakukan latihan dan olahraga yang dapat menunjang kebugaran jasmanimu. Berikut adalah unsur-unsurnya.

1. Daya Tahan

Daya tahan adalah suatu keadaan di mana seseorang dapat menggerakkan tubuh untuk melakukan beberapa aktivitas dengan tempo yang berbeda, namun dapat melakukannya dengan efisien dan efektif tanpa merasakan lelah yang berlebihan.

Daya tahan dapat dibagi menjadi dua yaitu, muscular endurance dan cardiorespiratory endurance. Muscular endurance adalah daya tahan dengan menunjukkan kemampuan otot dalam melakukan pekerjaan berat dalam waktu yang lama. Sedangkan cardiorespiratory endurance adalah kemampuan seluruhh tubuh untuk terus bergerak dengan tempo sedang dalam waktu yang lama.

2. Kecepatan

Kecepatan adalah kemampuan tubuh untuk melakukan pergerakan dari satu tempat ke tempat yang lain secara cepat. Kecepatan ini dibagi menjadi tiga yaitu, kecepatan sprint, kecepatan reaksi, dan kecepatan bergerak. Kecepatan ini dapat dilatih dengan berlari berdasarkan frekuensi yang disesuaikan.

3. Kekuatan

Kekuatan adalah suatu kemampuan otot-otot dalam melawan beban yang sedang dipikul oleh tubuh. Unsur kekuatan ini juga dapat disebut dengan muscle strength. Kekuatan otot ini juga dapat berhubungan dengan daya otot atau muscle endurance. Ketahanan otot adalah kemampuan otot dalam menahan kontraksi dengan beban ringan secara terus menerus.

Ada perbedaan fungsi antara muscle strength dengan muscle endurance. muscle strength digunakan untuk mengangkat beban yang berat dalam satu kegiatan. Sedangkan muscle endurance digunakan untuk melakukan aktivitas fisik ringan dalam jangka waktu yang lama.

4. Koordinasi

Koordinasi adalah suatu kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas atau gerakan dengan efisien dan tepat. Seseorang yang memiliki koordinasi yang baik maka kerja sama yang dilakukan tubuhnya juga akan baik. Konsentrasi juga dapat dilakukan dengan mudah meski sambil menggerakkan tubuh secara bergantian.

5. Kelincahan

Kelincahan merupakan kemampuan tubuh untuk mengubah posisi tubuh dengan cepat. Dengan adanya kelincahan tubuh akan bergerak dengan cepat tanpa risiko cedera. Jika kelincahan telah terbentuk dalam tubuh kalian maka kalian akan dengan mudah menggerakkan tubuh dengan cepat tanpa ada rasa takut untuk terjadi kesalahan yang mengakibatkan cedera.

6. Kelenturan

Kelenturan adalah suatu kemampuan tubuh dalam melakukan gerakan secara maksimal. Kelenturan ini didukung dengan faktor seperti usia, kualitas otot, struktur sendi, dan ligamen.

Kelenturan ini harus sering dilatih karena kelenturan berhubungan juga dengan unsur kebugaran jasmani yang lain seperti, kelincahan, kecepatan, dan koordinasi. Memiliki tubuh yang lentur dapat meminimalkan risiko cedera pada tubuh. Kamu juga bisa melakukan pergerakan dengan bebas dalam segala aktivitasmu.

7. Komposisi Tubuh

Komposisi tubuh adalah suatu perbandingan rasio tubuh yang memiliki massa lemak dan tanpa lemak. Massa lemak terdapat pada bagian bawah kulit, sekitar jantung, usus, sekeliling otot, dan juga paru-paru. Sedangkan bagian tubuh tanpa lemak berada di tulang, otot, dan cairan tubuh.

Semakin tinggi massa lemak maka semakin tinggi tubuh kalian memiliki risiko penyakit. Oleh karena itu agar tubuh kalian memperoleh kebugaran jasmani maka perlu menjaga komposisi dalam tubuh.

8. Keseimbangan

Keseimbangan adalah di mana posisi tubuh akan terus tegap berdiri tidak jatuh saat sedang melakukan gerakan fisik. Memiliki keseimbangan tubuh yang baik dapat meminimalkan risiko untuk jatuh dan cedera.

9. Daya Ledak

Daya ledak merupakan gabungan dari kekuatan dan kecepatan, di mana tubuh dapat bergerak dengan cepat dan juga memiliki otot yang kuat untuk melawan beban yang dipikul oleh tubuh. Artinya tubuh kita dapat bergerak cepat dan membawa beban berat sekaligus.

10. Kecepatan Reaksi

Kecepatan reaksi adalah waktu reaksi tubuh kalian ketika mendapat suatu stimulus atau rangsangan. Kecepatan reaksi ini berbeda dengan refleks. Reaksi merupakan gerakan yang disadari, sedangkan refleks adalah gerak otomatis yang dilakukan tanpa kesadaran.

Bentuk latihan ini digunakan untuk memperkuat, mempercepat, memberikan kelenturan dan segala unsur-unsur kebugaran jasmani untuk tubuh kita. Jika kita ingin tubuh menjadi bugar maka harus berlatih dan melakukan aktivitas olahraga. Berikut adalah bentuk latihan kebugaran jasmani.

Buku Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) SMA Kelas X ini mencakup materi tentang pengalaman mempraktikkan keterampilan dasar permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, uji diri/senam, aktivitas ritmik akuatik (aktivitas air), dan pendidikan kesehatan.

Push up merupakan salah satu bentuk latihan untuk meningkatkan kebugaran jasmani kita. Olahraga ini termasuk ke dalam jenis olahraga calisthenic. Artinya jenis olahraga ini memiliki fungsi untuk menguatkan otot dada, bahu, dan juga trisep. Bahkan gerakan push up dapat membentuk otot punggung bawah dan juga perut.

Beberapa hal perlu diperhatikan saat melakukan push up seperti, memperhatikan pergerakan posisi tangan, selalu menghadap ke depan, dan perhatikan gerakan naik turun secara tetap. Push up ini tentunya sangat efektif untuk meningkatkan massa otot dan kesehatan jantung kalian.

2. Back Lift

Back lift ini berfungsi untuk membentuk otot pada bagian punggung agar lebih kekar dan simetris. Latihan ini dilakukan dengan cara badan dan kepala menghadap ke lantai secara lurus, lalu perlahan menggerakan dada hingga kepala secara naik dan turun secara maksimal.

Manfaat kegiatan back lift ini untuk meningkatkan kekuatan tubuh, menurunkan berat badan, mengurangi risiko cedera, membentuk dan memperbaiki postur tubuh.

3. Sit Up

Sit up berguna untuk melatih berbagai otot. Dalam hal ini sit up dapat melatih otot perut, dada, pinggang, leher, dan juga panggul. Dengan melakukan sit up kita dapat mengambil beberapa manfaat seperti, mengencangkan otot, memperbaiki postur tubuh, membentuk tubuh yang ideal, dan memperbaiki keseimbangan tubuh.

Jika kalian ingin mendapatkan banyak manfaat seperti yang telah disebutkan maka kalian harus rutin untuk olahraga agar kebugaran jasmani dapat terbentuk di dalam tubuhmu.

4. Shoulders Press

Shoulders press digunakan untuk melatih kekuatan otot lengan dan otot bahu. Cara latihan shoulders press ini cukup mudah, kamu bisa menggunakan barbel sebagai alatnya. Setelah itu kamu hanya mengangkat barbel dengen kedua tangan lurus ke depan lalu angkat sampai ke dada, lakukan secara berulang-ulang.

5. Leg Squat

Leg squat ini bertujuan untuk melatih otot tungkai. Untuk melakukannya kamu memerlukan barbel dan angkat dengan kedua tanganmu, lalu letakkan barbel dan tanganmu di bawah leher. Setelah itu kamu bisa menekuk lutut dan turun setengah jongkok, lakukan gerakan itu secara berulang.

6. Lari Cepat 50 Meter

Lari cepat ini bertujuan untuk melatih kecepatan bergerak. Lari cepat ini dilakukan dengan start berdiri. Caranya kamu harus berdiri dengan salah satu kakimu berada di dekat garis start. Lalu dengarkan peluit atau aba-aba untuk memulai. Jika sudah ada aba-aba kamu bisa lari secepat mungkin dengan jarak 50 meter.

Manfaat Kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani memiliki banyak manfaat untuk tubuh kita. Dengan banyak latihan dan olahraga maka tubuh akan semakin kuat, lentur, lincah, seimbang, dan lain-lain. Tidak hanya untuk kesehatan jasmani, namun kesehatan mental juga dapat diperbaiki jika tubuh kita sudah merasa bugar. Berikut adalah manfaat kebugaran jasmani.

1. Menjaga Kesehatan Tulang

Salah satu manfaat dalam menjaga kebugaran jasmani adalah memperkuat tulang. Seseorang yang dalam hidupnya selalu aktif berolahraga akan memiliki kepadatan tulang yang lebih baik daripada orang yang tidak pernah berolahraga.

Dalam hal ini olahraga juga dapat mencegah penyakit osteoporosis, terutama pada individu yang berumur 20 – 30 tahun. Banyak latihan untuk memperkuat tulang pada tubuh kita contohnya seperti berlari, naik turun tangga, dan juga angkat beban.

2. Menjaga Berat Badan

Dengan berolahraga atau melakukan kegiatan kebugaran jasmani dapat membakar kalori dalam tubuh kita. Dengan terbakarnya beberapa kalori di dalam tubuh maka berat badan akan turun jika sebelumnya berlebihan. Agar tidak kekurangan kalori karena terus terbakar, kamu juga harus menjaga pola makan yang sehat dan tidak berlebihan.

3. Memperbaiki Suasana Hati

Kegiatan kebugaran jasmani dapat memperbaiki suasana hatimu. Hal ini disebabkan kadar endorfin yang meningkat setelah melakukan olahraga dapat memicu rasa senang dan perasaan positif lainnya. Oleh karena itu suasana hati yang tadinya buruk maka akan menjadi lebih baik karena jasmani telah bugar.

4. Mengontrol Kadar Gula Darah

Kebugaran jasmani juga dapat mengontrol kadar gula darah dalam tubuh kita. Saat kita berolahraga, sel tubuh akan mengambil beberapa kadar gula darah yang kita miliki. Kadar gula darah tersebut mengandung energi, sebab itulah kadar gula darah berkurang ketika kita berolahraga. Dengan berolahraga secara rutin maka kadar gula darah di dalam tubuh akan lebih stabil.

5. Mengurangi Stres dan Depresi

Jika kamu rutin melakukan kegiatan kebugaran jasmani maka kamu dapat mengurangi stres dan depresi yang sedang kamu alami. Olahraga juga dapat meningkatkan kualitas tidur, hal itu mengakibatkan tingkatan stres akan menurun di hari berikutnya.

Olahraga juga dapat menurunkan kadar serotonin dalam darah yang akan mengurangi depresi bagi penderitanya. Seseorang yang selalu rutin berolahraga tentunya emosi dan kesehatan mentalnya akan lebih baik. Mereka akan terhindar dari penyakit mental lainnya.

6. Mengurangi Risiko Kardiovaskular

Rutin berolahraga dapat mengurangi risiko munculnya penyakit pada jantung dan pembuluh darah seperti, sakit jantung dan stroke. Olahraga secara rutin akan melatih otot jantung jadi lebih kuat dan lebih aktif mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Otot jantung yang kuat karena olahraga akan menjaga jantung tetap stabil.

Selain itu, rutin berolahraga juga dapat menurunkan kadar kada kolesterol baik (HDL) dan kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh, sehingga dapat meminimalkan terkena penyakit  jantung koroner.

7. Meredakan Rasa Sakit

Beberapa penyakit dalam tubuh pasti akan membuat badan kita merasa sakit. Dengan berolahraga secara rutin maka rasa sakit tersebut akan reda karenanya. Misalnya seperti rasa sakit pada penyakit nyeri punggung kronis, fibromyalgia, gangguan pada bahu, dan lain sebagainya.

Jika kamu memiliki penyakit-penyakit tersebut sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter untuk mengetahui latihan kebugaran jasmani seperti apa yang cocok dan efektif untuk kamu.

8. Menyehatkan Sistem Kerja Otak

Ketika sering berolahraga maka kebugaran jasmani akan terjadi, hal itu juga mengakibatkan sistem kerja otak meningkatkan dan menjadi lebih sehat lagi. Sistem kerja otak ini memengaruhi daya pikir dan daya ingat otak manusia. Oleh karena itu rutin olahraga berarti dapat meningkatkan sistem kerja otak dan membuat hormon dapat menumbuhkan sel-sel baru di dalam otak.

9. Memperpanjang Usia

Rutin berolahraga artinya menjaga kesehatan jasmani, berarti usia juga ikut terjaga masanya karena tubuh kita memiliki perlindungan yang kuat terhadap berbagai penyakit. Hal tersebut menurunkan risiko penyakit yang akan hinggap ditubuh kita, di mana umur kita akan panjang dan selalu merasa bugar setiap harinya.

10. Menyehatkan Kulit

Siapa yang mengira olahraga bisa menyehatkan kulit? Olahraga akan memperkuat sistem kekebalan tubuh, di mana hal tersebut akan mencegah masuknya penyakit melalui paparan radikal bebas. Oleh karena itu, olahraga dapat menjaga kesehatan kulit, termasuk dapat membuat kulit kita lebih awet, serta mencegah penuaan pada kulit.

Dalam meraih kebugaran jasmani yang optimal untuk tubuh kita, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhinya. Berikut adalah faktor pengaruh kebugaran jasmani.

1. Makanan

Dalam bertahan hidup, umumnya manusia butuh makanan. Soal makanan ini kita tidak boleh asal makan makanan yang kita lihat, namun harus dilihat juga kadar nutrisi yang dapat memenuhi kebutuhan kesehatan kita.

Maka dari itu sebaiknya hindari makanan dan minuman yang dapat merusak tubuh kita seperti alkohol dan makan makanan yang kurang nutrisi.

2. Istirahat

Kerja pada tubuh manusia memiliki batasnya, maka sadarilah tubuhmu jangan bekerja terlalu lelah. Kelelahan adalah suatu indikator dari batas fungsi tubuh manusia. Artinya tubuhmu tidak kuat lagi untuk menopang tubuh untuk melakukan aktivitas. Kalau sudah seperti ini sebaiknya istirahatlah yang cukup untuk mengisi energi di hari berikutnya.

3. Umur

Umur adalah pengaruh dalam kebugaran jasmani. Pada usia 25 – 30 tahun kebugaran jasmani dapat meningkat maksimal. Kemudian juga akan menurun kapasitas fungsi dalam tubuh sebesar 0,8 – 1% di setiap tahunnya. Jika kamu rajin berolahraga maka penurunan fungsi tubuh ini akan berkurang juga bahkan bisa sampai setengahnya.

Buku ini membahas tentang konsep, contoh, dan analisis data pada statistika deskriptif dan inferensial dalam kajian bidang pendidikan dan keolahragaan, di antaranya: konsep statistik, pengumpulan dan penyajian data, ukuran kecenderungan memusat, ukuran penyebaran, estimasi parameter dan pengujian hipotesis, uji prasyarat analisis (uji normalisasi dan uji homogenitas), korelasi, pengujian perbedaan parameter rata-rata, regresi, analisis varians, uji validitas dan reliabilitas serta pembahasan daya beda soal dan tingkat kesukaran.

Nah Grameds, seperti itulah paparan mengenai kebugaran jasmani. Artikel ini mengingatkan kalian agar terus rutin berolahraga agar tubuh menjadi kuat, sehat, dan bahagia. Jika tubuh sudah sehat, tentunya akan meminimalkan penyakit yang akan menyerang tubuh kita.

Bagi kalian yang ingin mempelajari lebih dalam mengenai kebugaran jasmani, kalian bisa membaca dari buku yang sudah disediakan oleh Gramedia. Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas menyediakan buku-buku yang mungkin kalian inginkan. Yuk Gramedsm beli bukunya sekarang juga!

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Page 2

12 saraf kranial – Manusia yang merupakan makhluk hidup memiliki ciri berupa bergerak, mulai dari menggerakkan anggota tubuh bagian atas sampai anggota tubuh bagian bawah. Setiap anggota tubuh yang digerakkan oleh manusia asalnya dari perintah otak. Dengan adanya perintah dari otak itu, maka anggota tubuh akan berjalan sesuai dengan fungsinya. Misalnya, ketika otak memerintahkan anggota melihat, maka anggota tubuh bagian mata akan bergerak.

Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa otak adalah pusat dari segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia setiap harinya. Jika otak tidak berfungsi dengan semestinya, maka aka nada beberapa anggota tubuh yang tidak dapat digerakkan dengan maksimal. Selain itu, dikarenakan otak merupakan bagian yang paling penting untuk menggerakkan anggota tubuh, maka otak dilindungi oleh tulang tengkorak yang kuat.

Berat otak manusia diperkirakan kurang lebih 1.400 gram atau 1,4 kg. Otak manusia tersusun dari banyak neuron atau kurang lebih ada 100 miliar neuron yang ada di dalam otak. Setiap neuron otak memiliki 1.000 hingga 10.000 koneks sinaps dengan sel-sel saraf yang ada di anggota tubuh lainnya.

Jaringan pada otak dapat dikatakan bahwa konsistensinya kenyal serta letaknya berada di dalam tulang tengkorak. Ukuran tulang tengkorak pada manusia akan semakin besar mengikuti bertambah usianya manusia itu sendiri. Dengan kata lain, semakin dewasa manusia, maka ukuran tulang tengkoraknya akan semakin besar juga.

Setiap jaringan pada otak juga dilindungi oleh beberapa pelindung. Dalam hal ini, pelindung dari jaringan otak, seperti kulit kepala, selaput otak, rambut, cairan otak, dan tengkorak. Setiap pelindung jaringan otak tersebut masih terbagi lagi menjadi beberapa bagian lagi.

Otak yang merupakan bagian tubuh yang sangat penting karena dapat menggerakkan anggota tubuh dengan maksimal menandakan bahwa otak memiliki saraf-saraf yang saling terhubung dengan anggota tubuh lainnya. Setiap saraf-saraf tersebut sudah memiliki fungsinya masing-masing.

Dari sekian banyak saraf yang terhubung dengan otak, salah satunya ada saraf kranial yang terdiri dari 12 pasang. 12 saraf kranial itu merupakan sistem saraf yang memiliki fungsi yang sangat penting. Untuk lebih jelasnya, kita akan membahas 12 saraf kranial dan fungsinya serta letaknya. Jadi, simak ulasan berikut ini, Grameds.

Pengertian Saraf Kranial

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), saraf kranial adalah saraf yang menghubungkan otak dengan organ tubuh yang lain, berjumlah 12 pasang, memiliki fungsi membawa informasi dari panca indera ke otak.

Saraf kranial atau bisa juga disebut dengan nervus kranial adalah saraf yang letaknya ada pada bagian bawah otak dan berperan sangat penting dalam sistem saraf, mengapa penting? Karena saraf kranial ini terhubung dengan organ tubuh pancaindera, organ tubuh kepala, organ tubuh pada bagian leher, organ tubuh dada, otot, tanpa harus melalui sumsum tulang belakang. Maka dari itu, saraf kranial ini dapat mengirimkan sinyal sensorik dan motorik kepada semua bagian tubuh tersebut secara langsung.

Dengan adanya informasi sensorik ke anggota tubuh mulut, hidung, telinga, dan mata melalui saraf kranial, maka membuat manusia dapat melakukan aktivitas, seperti merasakan, mencium, mendengar, dan melihat. Selain itu, gerakan pada anggota tubuh yang dilalui oleh saraf kranial membuat manusia bisa melakukan aktivitas sehari-hari, seperti hidung untuk mencium sesuatu, mulut untuk makan atau berbicara, dan sebagainya.

Tidak hanya itu, saraf kranial juga memiliki fungsi lainya berupa bisa menerima berbagai macam informasi motorik dan sensorik. Bahkan, saraf kranial bisa membantu untuk melakukan pengontrolan terhadap berbagai macam organ tubuh internal, seperti organ tubuh paru-paru dan organ tubuh jantung.

Saraf kranial itu sendiri asalnya dari dua bagian otak, yaitu bagian otak besar atau cerebrum dan batang otak. 10 saraf kranial berada di bagian batang otak, sedangkan dua saraf lainnya berada di bagian otak besar. Pada bagian batang otak, saraf kranial ini dapat terlihat pada bagian tertentu, seperti pada bagian pons, bagian otak tengah, atau medulla. Akan tetapi, saraf kranial bisa juga tampak pada persimpangan dari setiap bagian tersebut.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa saraf kranial terdiri dari 12 pasang, maka pada pembahasan selanjutnya, kita akan membahas fungsi dan letak dari 12 saraf kranial.

12 Saraf Kranial Beserta Fungsinya dan Letaknya

Dikutip dari buku yang berjudul Ilmu Bedah Saraf Edisi V karya Prof. Dr. dr. Satyanegara. Sp.BS, berikut ini 12 saraf kranial beserta fungsinya dan letaknya.

1. Olfaktorius (Kranial 1)

Saraf olfaktorius merupakan saraf kranial yang pertama. Pada saraf olfaktorius berkaitan atau berhubungan dengan aktivitas manusia terhadap aroma atau lebih tepatnya dengan sistem pembauan atau indera penciuman. Jadi, saraf olfaktorius berfungsi untuk mencium bau atau aroma tertentu. Selain itu, saraf olfaktorius merupakan salah satu dari saraf kranial yang terletak pada otak besar (cerebrum).

Cara kerja dari saraf olfaktorius dimulai dari ketika seseorang mencium suatu aroma atau bau dari hidung, seperti aroma makanan, bau sampah, dan sebagainya. Kemudian, setelah itu, saraf olfaktorius atau saraf pembauan akan bekerja untuk mengirim informasi bau atau aroma tersebut ke otak. Setelah sampai otak akan diidentifikasi, bau apakah ini, sehingga manusia dapat mengenali aroma atau bau tersebut.

Namun, bagi sebagian orang mungkin akan mengalami hambatan dalam mencium aroma atau bau tertentu atau disebut juga dengan istilah anosmia. Anosmia itu sendiri dapat terjadi karena beberapa hal, seperti seseorang mengalami flu, pilek, kebiasaan merokok, sinusitis, dan sebagainya.

Jika seseorang mengalami anosmia, maka bisa mengganggu kesehatannya karena akan sulit untuk mencium aroma makanan, sehingga nafsu makan pun menjadi hilang. Oleh karena itu, sebaiknya ketika mengalami gangguan pada penciuman, sebaiknya segera periksa ke dokter agar dapat mendapatkan penanganan yang lebih baik lagi.

2. Optik (Kranial II)

Saraf optik adalah saraf yang berkaitan dengan indera penglihatan. Oleh sebab itu, saraf optic ini memiliki fungsi sensorik yang berhubungan dengan mata atau aktivitas manusia dalam melihat. Letak saraf optik terletak pada bagian organ tubuh mata, seperti kornea, pupil, bilik mata depan, korpus viterus, dan sebagainya. Dengan adanya saraf optik, maka manusia bisa mengetahui apa yang sedang dilihatnya.

Sara optik bekerja dimulai dari masuknya cahaya dari depan mata atau kornea yang kemudian dilanjutkan ke lensa mata. Setelah cahaya diproses oleh kornea dan lensa, maka cahaya akan masuk ke bagian belakang mata, yaitu retina. Dari sel-sel retina inilah akan melakukan penyerapan terhadap cahaya yang masuk kemudian mengubah cahaya menjadi impuls elektrokimia. Setelah itu, akan dilanjutkan lagi ke saraf optik barulah sampai ke otak.

Secara sederhana, saraf optik memiliki fungsi berupa meneruskan informasi rangsangan berupa cahaya hingga sampai ke otak yang kemudian informasi tersebut akan dibawa ke otak untuk diidentifikasi, benda apa yang sedang dilihat atau warna apa yang sedang dilihat saat ini. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa cara kerja mata apabila dilihat secara sekilas hampir sama dengan cara kerja kamera.

Saraf kranial yang ketiga adalah saraf okulomotor. Letak dari saraf okulomotor ada pada bagian depan otang tengah. Kemudian, saraf ini bergerak sampai rongga mata, sehingga saraf oculomotor dapat menggerakkan otot-otot pada mata.

Saraf okulomotor memiliki fungsi motorik berupa membantu pergerakan mata. Dalam hal ini, pergerakan mata yang dimaksud adalah mata bergerak ke arah yang ditentukan dan mata berkedip. Jadi, dapat dikatakan bahwa mata manusia dapat bergerak karena adanya fungsi dari saraf okulomotor. Bahkan, saraf okulomotor juga membantu mata dalam fokus terhadap suatu objek yang dilihatnya.

Selain itu, saraf okulomotor juga berfungsi untuk membantu mata dalam mengontrol pupil terhadap cahaya yang masuk Dengan adanya saraf okulomotor, maka pupil bisa melakukan respons terhadap cahaya yang masuk, sehingga mata tidak menerima cahaya berlebihan.

4. Troklear (Kranial IV)

Saraf troklear merupakan saraf kranial yang memiliki fungsi motorik yang hampir sama dengan saraf okulomotor, yaitu menggerakkan otot mata. Namun, pada saraf toklear, otot mata yang akan digerakkan adalah otot oblikus superior. Dengan adanya saraf troklear yang menggerakkan otot oblikus superior, maka bagian mata yang bergerak adalah bagian bawah. Selain itu, saraf troklear berfungsi juga membuat mata menjadi melotot dan bisa kembali seperti semula.

Selain itu, saraf troklear juga dapat bergerak maju sampai dengan bagian rongga mata. Saraf troklear ini terletak pada bagian ventral yang berasal dari gray matter periaqueductal dan letaknya berada langsung di bawah kompleks inti saraf okulomotor pada tingkat colloculi rendah.

5. Trigeminal (Kranial V)

Saraf trigeminal ini terletak pada bagian sisi wajah. Selain itu, saraf trigeminal dibagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu oftamilk, maksila, dan mandibula. Ketiga bagian itu memiliki fungsi yang berbeda, seperti oftalmik berfungsi memberikan informasi sensorik dari kulit kepala, kelopak mata atas, dan dahi. Maksila memiliki fungsi memberikan informasi sensorik dari bagian pilpi, rongga hidung, kelopak mata bawah, dan bibir atas. Mandibula memiliki fungsi memberikan informasi sensorik dan motorik mulai dari bagian bibir bawah, rahang, dagu, dan lidah.

Saraf trigeminal adalah saraf kranial yang memiliki fungsi motorik dan sensorik. Dalam hal ini, fungsi sensorik pada saraf trigeminal, seperti dapat merasakan sentuhan atau sensasi pada bagian wajah, leher atas, dan kulit kepala. Sementara itu, fungsi motorik dari saraf trigeminal, seperti memiliki peran dalam mengontrol setiap gerakan otot yang ada di bagian mulut, telinga, dan rahang.

6. Abdusen (Kranial VI)

Saraf kranial yang keenam adalah saraf abdusen. Saraf abdusen memiliki keterkaitan dengan fungsi motorik pada mata. Dengan adanya saraf abdusen, maka  mata manusia dapat bergerak untuk melihat ke arah samping dan dapat menggerakkan mata ke luar. Hal itu dapat terjadi juga karena saraf kranial dapat mengendalikan otot rektus lateral.

Saraf abdusen ini letaknya berada pada bagian kaudal dari tegmentum pons atau tepat berada di bawah lantai ventrikel keempat. Saraf abdusen juga dapat bergerak ke arah otot rektus lateral yang letaknya ada pada bagian rongga mata. Jika dilihat dari cara kerjanya, saraf abdusen ini bermula dari pons batang otak, kemudian masuk ke area kanal Dorello, kemudian bergerak lewat sinus kavernosus, hingga sampai pada otot rektus lateral.

7. Fasialis (Kranial VII)

Saraf kranial selanjutnya adalah saraf fasialis. Fungsi dari saraf fasialis ini tidak jauh dari anggota tubuh wajah. Saraf fasialis memiliki fungsi, seperti menyimpan kelenjar yang dapat menghasilkan air liur dan dapat mengeluarkan air mata, memberikan informasi sensorik dari lidah agar dapat merasakan berbagai macam rasa makanan, dan memberikan informasi motorik untuk mengontrol setiap gerakan otot yang berhubungan dengan ekspresi atau mimik wajah.

Saraf fasialis letaknya ada di bagian dalam kelenjar liur parotis yang sudah meninggalkan foramen stilomastoideus. Saraf ini membentuk beberapa cabang terminal pada batas anterior kelenjar parotis. Setiap cabang tersebut akan bergerak ke arah otot-otot yang dapat menggerakkan mimik wajah.

8. Vestibulokoklearis (Kranial VIII)

Fungsi sensorik pada saraf vestibulokoklearis ada dua, yaitu fungsi yang berkaitan dengan kesimbangan dan fungsi yang berkatan dengan pendengaran. Oleh karena itu, pada saraf vestibulokoklearis ada dua bagian,yaitu vestibular dan koklea. Vestibular memiliki fungsi berupa mengumpulkan setiap informasi yang berkaitan dengan bagian telinga dalam serta berkaitan dengan kesimbangan. Sedangkan koklea memiliki fungsi berupa mendeteksi setiap adanya getaran yang berasal dari nada suara dan volume.

Saraf vestibulokoklearis asalnya dari lateral dari sudut yang sudah dibentuk antara cerebellum dan pons. Kemudian akan melewati saraf fasialis untuk mengarah ke internal acoustic meatus pada bagian tulang temporal bone.

9. Glossofaringeal (Kranial IX)

Saraf glossofaringeal memiliki fungsi berupa memberikan informasi sensorik yang berasal dari telinga bagian luar hingga pada rongga bagian tengah telinga. Selain itu, saraf glossofaringeal juga berfungsi memberikan informasi sensorik pada bagian belakang tenggorokan dan pada belakang lidah. Dengan kata lain, fungsi utama dari saraf glossofaringeal yaitu adanya suplai persarafan yang bersifat sensorik dari orofaring serta bagian belakang dari lidah.

Saraf glossofaringeal asalnya dari bagian medulla oblongata yang bergerak ke arah leher dan tenggorokan. Peran dari saraf glossofaringeal berkiatan dengan gag reflex, sehingga dapat dikatakan bahwa peran dari saraf glossofaringeal tidak begitu penting.

10. Saraf Vagus (Kranial X)

Saraf vagus memiliki beberapa fungsi yang berhubungan dengan organ dalam manusia. Adapun fungsi dari saraf vagus, seperti mengendalikan setiap gerakan jantung, paru-paru, hingga pita suara. Selain itu, saraf vagus juga memiliki fungsi mengontrol organ pencernaan, seperti lambung dan usus. Saraf vagus juga dapat membantu proses terjadinya hormon metabolism tubuh dengan melakukan rangsangan terhadap kelenjar endokrin.

Saraf vagus letaknya berhadapan dengan saraf parasimpatis. Saraf vagus adalah saraf paling panjang dari sistem saraf otonom yang ada di tubuh manusia. Panjangnya saraf vagus ini mulai dari otak ke lidah, kemudian ke jantung, dan sampai ke organ pencernaan.

11. Aksesorius (Kranial XI)

Saraf aksesorius letaknya ada di atas segitiga posterior dari leher, sepert, trapezius dan sternocleidomastoid. Saraf aksesorius ini merupakan saraf kranial yang kesebelas. Saraf ini juga dikenal dengan sebutan aksesori tulang belakang. Saraf ini terdiri dari dua bagian, pertama tengkorak, dan kedua, tulang belakang.

Pada kedua bagian itu satu sama lain saling bersinggungan dalam waktu yang sebentar sebelum bagian saraf tulang belakang melakukan pergerakan untuk mengirim otot-otot leher. Sementara itu, pada bagian kranialnya, ikut dengan saraf vagus.

Saraf ini memiliki fungsi berupa membantu saraf motorik otot leher bekerja. Maka dari itu, saraf aksesorius ini dapat mengendalikan setiap pergerakan yang terjadi pada otot leher, sehingga leher dapat bergerak sesuai dengan keinginan kita. Selain itu, fungsi saraf aksesorius juga berhubungan dengan setiap otot yang ada pada bagian bahu, leher, dan kepala.

12. Hipoglosus (Kranial XII)

Saraf kranial yang kedua belas atau yang terakhir adalah saraf hipoglosus. Saraf ini berasa dari bagian medulla oblongata yang kemudian bergerak ke arah rahang hingga sampai pada bagian lidah. Maka dari itu, saraf ini memiliki peran yang cukup penting dalam menggerakkan lidah dan berperan dalam menelan, berbicara, dan mengunyah makanan.

Bagian otot-otot pada lidah ini dapat bergerak karena adanya saraf hipoglosus. Apabila saraf hipoglosus mengalami gangguan, maka lidah akan sulit bergerak atau bahkan mengalami kelumpuhan. Kelumpuhan lidah ini biasanya terjadi pada satu sisi saja.

Demikian penjelasan tentang 12 saraf kranial. Semoga dengan mengetahui 12 saraf kranial membuak kita semakin yakin untuk menjaga setiap bagian anggota tubuh kita agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan dapat berfungsi dengan sebagaimana semestinya.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA