Kebiasaan sebagian penduduk membuang sampah di sungai dapat menyebabkan banjir

banjir bandang di China. ©2016 Merdeka.com

JATENG | 4 Februari 2021 11:01 Reporter : Jevi Nugraha

Merdeka.com - Banjir bandang merupakan salah satu bencana alam yang cukup sering terjadi di Indonesia. Beberapa kali bencana ini telah merenggut nyawa masyarakat yang terkena dampaknya. Curah hujan yang sangat tinggi dan penebangan hutan yang dilakukan secara liar, masih menjadi masalah utama penyebab banjir bandang.

Sebagaimana kita tahu, banjir bandang memiliki kekuatan yang sangat dahsyat sehingga bisa menumbangkan pohon-pohon, menghancurkan bangunan, dan bahkan menelan korban jiwa. Seperti dikutip dari National Weather Service, banjir bandang bisa terjadi ketika tanah tidak mampu menyerap air dengan baik atau ada hambatan di aliran sungai. Biasanya, banjir bandang akan datang secara tiba-tiba dan terjadi sangat cepat.

Tidak bisa dimungkiri, terjadinya banjir bandang banyak disebabkan oleh kebiasaan buruk sehari-hari seperti membuang sampah ke sungai dan penebangan hutan secara liar. Maka dari itu, sudah semestinya seluruh lapisan masyarakat memerhatikan perihal penyebab banjir bandang ini, agar tidak terulang lagi di masa yang akan datang.

Berikut beberapa penyebab banjir bandang yang dilansir dari Liputan6.com:

2 dari 4 halaman

©South China Morning Post

Salah satu penyebab banjir bandang yang paling utama adalah membuang sampah sembarangan. Kebiasaan membuang sampah yang tidak pada tempatnya pasti akan memberi dampak buruk bagi lingkungan. Tak hanya menyebabkan lingkungan menjadi kotor, membuang sampah sembarangan juga bisa menghambat aliran sungai, yang akhirnya memicu banjir bandang.

Ketika sampah-sampah tersangkut, aliran sungai akan berhenti dan volumenya akan semakin membesar. Hal inilah yang berpotensi menimbulkan tekanan sangat besar.

Curah Hujan Tinggi

Tidak bisa dimungkiri bahwa hujan dengan itensitas tinggi juga dapat menyebabkan banjir bandang. Tingginya curah hujan yang terjadi, berdampak pada meningkatnya volume air di daratan. Jika air tidak bisa terserap dengan sempurna oleh tanah atau dialirkan ke sungai, kondisi ini bisa menjadi penyebab banjir bandang, terutama di area perbukitan.

3 dari 4 halaman

©2021 Merdeka.com/Rasyid Ali

Sebagaimana kita tahu, pohon atau tumbuhan berperan penting untuk meresap air yang jatuh ke tanah. Jika terjadi penebangan pohon besar-besaran, dapat berpotensi memicu terjadinya banjir bandang. Selain itu, penebangan hutan yang dilakukan secara liar juga bisa meningkatkan risiko tanah longsor.

Bencana longsor terjadi karena tidak mempunyai tanah untuk menahan beban dari air yang terus menerus menerpa. Kondisi ini akan semakin parah jika lokasinya berada di sekitar tebing yang curam.

Bendungan Rusak

Bendungan yang rusak juga dapat menjadi penyebab banjir bandang. Bendungan bisa rusak atau jebol ketika hujan lebat datang dan permukaan air naik. Bendungan yang sudah tua meningkatkan risiko mengalami kerusakan dan menjadi penyebab banjir bandang.

Tanggul jebol ini pernah terjadi di Situ Gintung, Tangerang, Banten pada 27 Maret 2009. Secara tiba-tiba, dua juta meter kubik air di situs warisan Belanda itu tumpah dan menyapu Perumahan Cirendeu Permai, Kampung Poncol, dan merusak beragam fasilitas umum di sekitarnya.

4 dari 4 halaman

©2021 Liputan6/editorial Merdeka.com

Daerah dataran yang rendah juga bisa menjadi faktor penyebab banjir bandang. Ketika air turun dari dataran yang lebih tinggi, tentu akan mengalir ke dataran rendah. Hal inilah yang harus diwaspadai, karena derasnya air tersebut bisa memorakporandakan tembok-tembok rumah.

Bangunan di Daerah Resapan Air

Banyaknya bangunan penduduk yang seharusnya menjadi resapan air juga menjadi penyebab banjir bandang. Kondisi ini akan berpotensi menimbulkan aliran air yang besar dan kencang saat hujan deras tiba. Selain itu, banyaknya bangunan di daerah resapan ini juga akan mempercepat laju aliran air hujan dengan volume yang besar.

Kondisi Topografis

Semakin curam suatu lereng, maka kecepatan aliran air juga akan semakin cepat. Tentunya, hal ini dipengaruhi oleh kondisi tapografis di wilayah tertentu. Sejumlah daerah di Indonesia seperti di Kabupaten Jayapura, yang didominasi oleh kemiringan lereng curam, juga berisiko mengalami banjir bandang.

(mdk/jen)

Ilustrasi banjir. ©2020 Merdeka.com

JATIM | 10 Maret 2020 20:00 Reporter : Rakha Fahreza Widyananda

Merdeka.com - Banjir merupakan suatu kondisi di mana terjadi luapan air yang berlebih yang mengakibatkan terendamnya suatu wilayah. Banjir adalah air dalam volume besar yang dapat menggenangi sebuah daerah.

Banjir dapat dikatakan sebagai aliran air yang tidak dapat tertampung lagi oleh sungai, aliran air, dan saluran irigasi yang lainnya. Biasanya air banjir merupakan air yang berasal dari sungai atau hujan lebat yang terus menerus sehingga dapat menyebabkan luapan.

Saat bencana ini terjadi, banyak orang kehilangan harta benda mereka, bahkan dapat menimbulkan korban jiwa. Karena hal tersebut, sudah sepatutnya kita sebagai manusia menjaga alam agar tidak ada lagi terjadinya banjir yang akan merugikan banyak orang.

Untuk mengetahui apa saja penyebab banjir, berikut ini merdeka.com merangkum 10 penyebab banjir dan solusi untuk mengatasinya yang dilansir dari berbagai sumber.

2 dari 11 halaman

Penebangan hutan secara liar merupakan salah satu penyebab banjir yang sangat umum. Penebangan hutan menjadikan lahan resapan air akan sangat berkurang dan dapat menimbulkan bencana seperti banjir ataupun tanah longsor.

Adanya daerah resapan air merupakan hal yang sangat penting dan dapat mencegah terjadinya bencana banjir tersebut. Oleh karena itu, sudah kewajiban kita tetap menjaga kelestarian hutan kita dan tidak menyebabkan hutan gundul yang dapat mengakibatkan banjir.

3 dari 11 halaman

Penyebab banjir yang sering kita tidak sadari adalah kebiasaan akan membuang sampah sembarangan. Sampah yang dibuang sembarangan contohnya di sungai, akan dapat mengakibatkan mampetnya aliran air dan akibatnya air sungai akan meluap.

Hal tersebut menjadi sebuah pemicu terjadinya banjir yang dapat merugikan masyarakat ataupun menimbulkan kerugian harta benda ataupun korban jiwa.

4 dari 11 halaman

Penyebab banjir biasanya adalah kurang tertatanya pemukiman penduduk yang berada di daerah bantaran sungai. Hal negatif yang dapat timbul akibat hal tersebut adalah dapat membuat pendangkalan sungai karena kebiasaan buang sampah yang dilakukan para warganya dan dibuang langsung ke sungai.

Selain itu, keadaan tanah di sekitar kiri dan kanan bangunan bisa saja ambles dan menutup sisi-sisi sungai. Hal tersebut menyebabkan penyempitan aliran sungai dan rawan akan terjadinya banjir.

5 dari 11 halaman

Biasanya banjir akan timbul pada daerah-daerah yang memiliki kontur tanah yang rendah. Hal tersebut sesuai dengan teori bahwa air akan mengalir dari tempat yang datarannya tinggi ke tempat yang datarannya lebih rendah. Kondisi tersebut memungkinkan terjadinya banjir akan lebih besar.

6 dari 11 halaman

Penyebab banjir dan solusi untuk mengatasinya yang berikutnya adalah tingginya intensitas curah hujan di suatu daerah. Jika hujan lebat terjadi telah berlarut-larut dalam waktu yang lama akan sangat berpotensi terjadi banjir. Terutama pada daerah-daerah yang juga memiliki kontur tanah yang rendah.

7 dari 11 halaman

Drainase merupakan salah satu infrastruktur yang penting bagi suatu kota dalam mencegah terjadinya banjir. Biasanya drainase banyak diubah tanpa mengindahkan amdal. Hal tersebut banyak terjadi di daerah perkotaan.

Daerah hutan atau rawa seharusnya juga dapat berguna untuk mengatasi banjir. Namun pada realitanya, banyak lahan yang telah dialih fungsi menjadi mall atau gedung-gedung perkantoran.

Penyeimbangan antara pembangunan di daerah kota dan kawasan drainase kota sebaiknya perlu dilakukan agar dapat mencegah terjadinya banjir.

8 dari 11 halaman

Kesalahan pada sistem tata kelola ruang di daerah perkotaan biasanya seringkali menyebabkan sering terjadinya banjir. Dengan adanya kesalahan tersebut, biasanya air akan sulit menyerap ke dalam tanah dan menyebabkan aliran air menjadi lambat. Sementara pada musim penghujan, air yang datang ke daerah tersebut akan lebih banyak jumlahnya dari biasanya sehingga dapat cepat menyebabkan banjir.

9 dari 11 halaman

Ketidakmampuan tanah dalam melakukan penyerapan air biasanya disebabkan karena berkurangnya lahan hijau atau lahan terbuka lainnya yang ada di perkotaan. Hal tersebut mengakibatkan air masuk ke dalam saluran, sungai, danau, ataupun selokan. Apabila tempat-tempat tersebut sudah meluap, dapat dipastikan bahwa air yang meluap mengakibatkan banjir.

10 dari 11 halaman

Penyebab banjir yang selanjutnya adalah adanya pemakaian air tanah yang tinggi. Potensi banjir di perkotaan biasanya disebabkan oleh mobilitas yang tinggi dan pembangunan yang pesat sehingga menyebabkan kebutuhan air di kota jauh lebih tinggi.

Pada faktanya, penggunaan air tanah yang masih dapat memunculkan problem baru, yakni permukaan tanah menjadi turun. Hal tersebut dikarenakan oleh jumlah air tanah yang berkurang. Permukaan tanah yang mengalami penurunan akan memperbesar risiko terjadinya banjir.

11 dari 11 halaman

Bagi sebuah perkotaan, daerah resapan air merupakan suatu kunci untuk mencegah terjadinya banjir. Namun kebanyakan saat ini daerah resapan air di perkotaan telah beralih fungsi sebagai pemukiman warga. Akibatnya daerah resapan air akan semakin sedikit dan akan memicu potensi banjir lebih tinggi pada saat datangnya musim penghujan.

(mdk/raf)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA