Jurnal khusus digunakan untuk mencatat transaksi apa saja?

Dalam pembukuan, ada 2 jenis jurnal yang kita ketahui, jurnal khusus akuntansi dan jurnal umum. Baik jurnal umum maupun khusus berbeda dan memiliki fungsinya masing-masing. Jurnal umum merupakan jurnal yang dibuat untuk mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi secara berurutan, sedangkan jurnal khusus merupakan jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi-transaksi tertentu yang ada dalam sebuah perusahaan.

Dalam hal ini, jurnal khusus dikhususkan untuk perusahaan-perusahaan besar untuk mencatat hal-hal yang khususnya.  Lewat artikel ini, kamu akan mengetahui mengenai manfaat dan juga jenis-jenis dari jurnal khusus itu sendiri dan berikut informasinya.

Baca juga: Membuat catatan jurnal penyesuaian perusahaan dagang

Jenis-jenis jurnal khusus akuntansi

Jurnal khusus sendiri terbagi kedalam 4 jenis. Setiap jurnal memiliki fungsinya sendiri dan terhubung dengan aspek-aspek penting dalam perusahaan. Berikut, 4 jenis jurnal tersebut:

  • Jurnal Khusus Pembelian
    Pertama, ada jurnal khusus pembelian yakni, jurnal khusus yang dibuat khusus untuk mencatat transaksi-transaksi pembelian barang yang terjadi dalam sebuah perusahaan. Jurnal ini juga disebut sebagai buku pembelian. Selain itu, jurnal ini juga mencatat pembelian-pembelian yang dilakukan secara kredit.
  • Jurnal Khusus Penjualan
    Jika ada jurnal khusus pembelian maka, ada jurnal khusus penjualan. Fungsinya yakni untuk mencatat penjualan apa saja yang terjadi dalam perusahaan. Sama dengan jurnal khusus pembelian, jurnal khusus penjualan hanya mencatat penjualan yang dilakukan secara kredit.
  • Jurnal Khusus Penerimaan Kas
    Jurnal ini merupakan buku harian khusus yang digunakan untuk mencatat semua penerimaan tunai baik berupa cek atau kas. Buku ini juga dikenal sebagai buku kas masuk dimana, buku ini mencatat semua transaksi yang masuk mulai dari penerimaan piutang, penerimaan uang dari penjualan tunai, dll.
  • Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
    Terakhir, ada jurnal khusus untuk pengeluaran kas dimana, buku ini berfungsi untuk mencatat semua transaksi pembayaran tunai yang terjadi baik yang menggunakan cek maupun kas.

Baca juga: Contoh laporan keuangan perusahaan dagang terlengkap

Perbedaan jurnal umum dan jurnal khusus akuntansi

Seperti yang telah dijelaskan diatas, ada jurnal umum dan khusus dimana, setiap jenis jurnal memiliki ciri khas masing-masing.  Jika  dilihat, baik jurnal khusus maupun umum memiliki perbedaannya masing-masing dan berikut perbedaannya:

  • Bentuk
    Jurnal umum dan khusus memiliki bentuk yang berbeda. Jurnal umum bentuknya lebih sederhana karena hanya terdiri dari kolom tanggal, debet, dan kredit. Untuk khusus, bentuknya berbeda-beda tergantung kebutuhan. Biasanya, pengelompokkannya didasarkan kepada kelompok transaksi sejenis.
  • Pencatatan
    Untuk pencatatan, setiap transaksi yang ada berbeda-beda untuk jenisnya. Untuk jurnal umum, pencatatannya sendiri berdasarkan transaksi yang ada dan dicatat sesuai dengan kronologis atau berurutan. Sementara itu, jurnal khusus biasanya berbeda karena, hanya transaksi sejenis yang dicatat
  • Penggunaan
    Penggunaan jurnal umum dan khusus sangat berbeda. Jurnal umum biasanya digunakan oleh perusahaan jasa atau dagang berskala kecil karena, transaksinya tidak begitu banyak. Jurnal khusus digunakan di perusahaan-perusahaan besar karena, banyak transaksi yang terjadi secara berulang-berulang. Hal itu membutuhkan Teknik pencatatan secara khusus.
  • Tingkat kesulitan
    Jurnal umum memiliki tingkat kesulitan yang lebih kompleks karena membutuhkan logika yang bagus untuk akun debit dan kredit. Kesalahan dalam pembuatan laporan bisa berakibat fatal karena akan mengakibatkan laporan. Jika ada kesalahan maka, akan berdampak pada laporan selanjutnya. Jika jurnal umum lebih sulit maka, jurnal khusus lebih mudah untuk digunakan karena, lebih sederhana dan mudah dipahami sehingga, bisa dikerjakan dengan mudah tanpa perlu memahami logika pada mekanisme akun debit kredit.

Setelah mengetahui tentang jurnal khusus di atas, tentunya, kalian bisa paham mengenai jenis-jenis dan juga ciri-ciri yang ada. Untuk membuat sebuah laporan keuangan, memang dibutuhkan ketelitian dalam menyusun laporan tersebut. Paper.id memberikan kemudahan bagi semua orang dalam menyusun laporan keuangan. Selain itu, kamu juga bisa merasakan fitur lainnya seperti fitur pembuatan invoice yang praktis, pencatatan beban, dan lainnya. Rasakan kemudahannya dengan mendaftarkan diri kamu dibawah ini.

(Visited 6.855 times, 1 visits today)


Pencatatan keuangan dalam bisnis memang sering kali terasa membingungkan, terutama ketika bisnis kian berkembang. Pasalnya, bukan hanya laporan rugi laba atau jurnal umum saja yang perlu dibuat, terdapat berbagai jenis jurnal lain.


Di antara beragam jurnal, salah satu yang perlu kamu buat adalah jurnal khusus. Dalam artikel ini, kami akan membahas jurnal khusus perusahaan dagang. Namun, sebelum masuk ke dalam langkah cara membuat dan contoh jurnal khusus perusahaan dagang, mari kita telisik terlebih dahulu pengertian dari jurnal khusus itu sendiri.

Definisi jurnal khusus

Pada kegiatan operasional usaha kecil, di mana transaksi tidak terjadwal, tiap-tiap transaksi biasanya didokumentasikan dalam jurnal umum. Lalu, di-posting di akun terkait pada buku besar.


Sebuah jurnal tunggal memang sudah memadai untuk usaha kecil karena volume transaksinya umumnya kecil. Lain halnya dengan pencatatan di bisnis besar di mana transaksi dari berbagai kategori dapat muncul ratusan sampai ribuan kali setiap bulannya.


Karena itu, hanya mencatat transaksi di jurnal umum akan terasa menyulitkan, jika tidak mau bilang mustahil. Sulit sekali bagi seorang akuntan mencatat seluruh transaksi bisnis besar hanya dalam satu jurnal umum.


Untuk mengatasi hal tersebut, jurnal tersebut dibagi ke dalam subjurnal yang disebut jurnal khusus. Jurnal yang satu ini dirancang untuk mencatat transaksi yang bersifat spesifik.


Jurnal khusus hanya diperlukan untuk transaksi yang sering atau berulang. Misalnya, bisnis memiliki banyak transaksi yang melibatkan penerimaan dan pembayaran dengan uang tunai. 


Nah, satu jurnal khusus akan mendokumentasikan uang masuk, sedangkan jurnal khusus lain mencatat uang yang keluar.


Adapun transaksi-transaksi yang tidak sesuai dengan kategori dalam jurnal khusus akan dicatat langsung di jurnal umum.


Dengan kata lain, perusahaan membuat jurnal khusus untuk transaksi yang bersifat repetitif, memengaruhi akun yang sama, serta memiliki deskripsi serupa. Tujuannya, supaya proses pencatatan keuangan lebih efisien.

Mengenal jurnal khusus perusahaan dagang

Seperti telah disebutkan sebelumnya, jurnal umum biasanya digunakan untuk mencatat seluruh transaksi berdasarkan urutan waktu terjadinya. Jenis jurnal ini umumnya dimanfaatkan oleh berbagai jenis usaha, mulai dari usaha rumahan hingga perusahaan manufaktur besar.


Perusahaan dagang menggunakan jurnal khusus karena kemungkinan akan kesulitan mengidentifikasi jumlah dari transaksi sejenis seperti pembelian dan penjualan. Alasan lainnya, untuk memudahkan tracing transaksi dengan intensitas tinggi.


Secara umum, jurnal khusus terdiri dari empat kategori, yaitu jurnal khusus penerimaan kas, pengeluaran kas, pembelian, dan penjualan. Pada jurnal khusus perusahaan dagang pun keempat kategori tersebut harus ada.


Supaya lebih jelas, mari kita cermati contoh jurnal khusus perusahaan dagang berikut ini!


Baca Juga: Pentingnya Mengenal Pengertian Jurnal Penjualan dalam Bisnis


Contoh jurnal khusus perusahaan dagang

Saat membuat jurnal khusus, kamu akan mencatat transaksi yang sejenis. Misalnya, jurnal khusus pembelian atau jurnal khusus penerimaan kas. Kamu dapat melihat contoh detailnya dalam ilustrasi di bawah ini!

1. Jurnal khusus pembelian

Dalam jurnal khusus pembelian, transaksi yang dicatat tentu saja transaksi pembelian. Namun, hanya pembelian secara kredit yang didokumentasikan di jurnal khusus pembelian.


Adapun item yang dibeli dapat meliputi apa saja, seperti barang dagang, perlengkapan, dan peralatan. Jika terjadi penambahan akibat pembelian, transaksi dicatat dengan mendebitkan akun pembelian sejumlah tersebut. Sementara itu, bila pencatatan terjadi akibat penambahan utang dagang, kreditkan akun utang dagang sesuai nilai utang tersebut.


PT Bahagia Sejahtera

Jurnal pembelian

Periode November 2021

2. Jurnal khusus penjualan

Sebaliknya, transaksi yang dicatat dalam jurnal penjualan merupakan transaksi penjualan barang dagang secara kredit. Transaksi ini akan mengakibatkan bertambahnya saldo piutang dagang sekaligus saldo penjualan.


Penambahan piutang dagang dicatat dengan cara mendebitkan piutang dagan. Sementara itu, kamu perlu mengkreditkan penjualan saat mendokumentasikan penjualan. Yuk, simak langsung contoh jurnal khusus penjualan berikut ini!


PT Bahagia Sejahtera

Jurnal pembelian

Periode November 2021

3. Jurnal khusus penerimaan kas

Jika dua jurnal khusus sebelumnya mencatat transaksi yang dilakukan secara kredit, transaksi yang dicatat pada jurnal khusus penerimaan kas berupa transaksi tunai. Misalnya, pengembalian barang yang dibeli secara tunai atau retur pembelian, pelunasan piutang, dan sebagainya.


Ketika ada penjualan barang dagang secara tunai, saldo kas dan saldo penjualan bertambah. Adapun pencatatannya, akun kas berada di posisi debit, sedangkan akun penjualan pada posisi kredit.


Kemudian, bila ada pelunasan piutang, akun kas ada pada posisi debit. Sebaliknya, akun piutang dagang dalam posisi kredit. 


PT Bahagia Sejahtera

Jurnal pembelian

Periode November 2021

(Dalam ribuan rupiah)

4. Jurnal khusus pengeluaran kas

Di samping penjualan, perusahaan dagang tentu melakukan pembelian. Nah, transaksi pembelian tunai dicatat dalam jurnal khusus pengeluaran kas. Selain itu, jurnal ini juga mencatat pembayaran utang, retur penjualan, serta transaksi pembayaran lainnya.


Setiap transaksi pembelian barang secara tunai dicatat dengan mendebitkan akun pembelian dan mengkreditkan akun kas.


PT Bahagia Sejahtera

Jurnal pembelian

Periode November 2021

(Dalam ribuan rupiah)

Penjurnalan keuangan perusahaan manufaktur dan perusahaan jasa

Setelah mengetahui contoh jurnal khusus perusahaan dagang, beberapa dari kamu mungkin ada yang bertanya tentang jurnal khusus perusahaan manufaktur dan perusahaan jasa.


Pasti tidak akan mudah bila kamu mencari contoh jurnal khusus perusahaan jasa. Pasalnya, jurnal khusus dipergunakan untuk mencatat barang yang dijual atau dibeli secara kredit. Sementara itu, hal ini tidak mungkin diberlakukan untuk jasa.


Sementara itu, penjurnalan dalam perusahaan manufaktur pun memiliki ketentuan khusus yang sedikit berbeda dengan perusahaan dagang. Sebagai contoh, terdapat kebutuhan penggunaan metode akrual dalam setiap periode pencatatan akuntansi.


Tambahan pula, di perusahaan manufaktur dibutuhkan penentuan nilai persediaan. Mengingat, salah satu pembeda utama perusahaan manufaktur dengan perusahaan lainnya adalah adanya penentuan harga pokok penjualan.


Adapun dokumentasi keuangan di perusahaan manufaktur umumnya menggunakan buku besar, jurnal penyesuaian, laporan keuangan, jurnal penutup, dan jurnal pembalik. Seperti di perusahaan jasa, tidak ada penggunaan jurnal khusus perusahaan manufaktur.


Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA