Jika pendapatan kotor dikurangi total biaya maka akan didapatkan

Cara menghitung laba bersih dan laba kotor ada banyak. Bagi Anda yang sedang menjalani usaha, sangat penting untuk mengetahui bagaimana cara menghitung laba dengan benar. Pebisnis juga semestinya bisa membedakan apa perbedaan laba bersih dan kotor agar bisa menghitung berapa pendapatan bersih yang didapat dari kegiatan usaha yang dijalankan.

Meraih laba atau keuntungan adalah tujuan dari bisnis. Laba dibagi menjadi dua jenis, yaitu laba bersih dan laba kotor. Rumus laba dan cara menghitungnya berbeda. Sebelum mengetahui cara menghitung laba bersih dan kotor yang benar, ada baiknya mengetahui dulu apa perbedaan laba bersih dan kotor.

Perbedaan Laba Bersih dan Laba Kotor

Menurut teori ekonomi, laba adalah kenaikan dari kekayaan perusahaan. Sedangkan, dalam ilmu akuntasi laba adalah perbedaan pendapatan yang diwujudkan dari transaksi yang terjadi pada waktu dan biaya dikeluarkan dalam waktu tertentu.

Secara umum, pengertian laba adalah selisih antara total biaya dan pendapatan yang didapat dari proses bisnis. Jenis laba terbagi menjadi dua, yaitu: laba bersih dan laba kotor. Rumus menghitung laba bersih berbeda dari rumus menghitung laba kotor. Alasannya karena pengertian laba bersih dan kotor berbeda.

Laba Kotor (Gross Profit)

Laba kotor atau penghasilan kotor adalah seluruh pendapatan dari hasil penjualan sebelum dikurangi komponen biaya, seperti: biaya produksi, gaji, pajak, biaya overhead, dan lainnya. Laba kotor atau pendapatan kotor yang didapat belum bisa dihitung sebagai keuntungan perusahaan.

Laba Bersih (Net Profit)

Laba bersih adalah laba kotor yang sudah dikurangi dengan semua jenis biaya, seperti: biaya produksi, biaya sewa, biaya gaji, biaya operasional, pajak, dan lain sebagainya. Laba bersih biasa disebut sebagai bottom line, alasannya karena posisi laba bersih selalu ada di bagian paling bawah laporan laba rugi perusahaan.

Manfaat Menghitung Laba Bersih dan Kotor

Berikut ini manfaat menghitung laba bersih dan laba kotor.

Manfaat Laba Bersih

  • Membantu menentukan stabil tidaknya keuangan perusahaan
  • Sebagai daya tawar untuk investor menanamkan modal di perusahaan Anda
  • Sebagai acuan untuk bank atau kreditur memberi pinjaman modal
  • Sebagai cara untuk melihat perusahaan berkembang atau tidak
  • Sebagai bahan evaluasi untuk menentukan strategi bisnis di tahun depan
  • Sebagai acuan untuk membuat rencana jangka panjang.

Manfaat Laba Kotor

  • Mengukur kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan
  • Sebagai bahan evaluasi bagian produksi yang bertugas menjaga biaya produksi dan HPP
  • Untuk menganalisa naik turunnya HPP
  • Analisa harga jual produk dan menentukan target harga jual yang ideal
  • Sebagai bahan evaluasi untuk tim pemasaran atau penjualan.

Cara Menghitung Laba Kotor

Laba kotor atau gross profit adalah seluruh pendapatan dari penjualan yang belum dikurangi biaya produksi, biaya overhead, gaji, pajak, dan lain sebagainya. Cara menghitung laba kotor bisa dengan rumus sederhana yaitu dengan cara mengurangi pendapatan dengan harga pokok penjualan (HPP). HPP adalah total pengeluaran biaya langsung oleh perusahaan dari barang atau jasa yang diproduksi dan dijual dalam satu periode tertentu.

Rumus Laba Kotor

Pendapatan – HPP = Laba Kotor

Contoh Kasus

Susi memiliki usaha toko kue. Menurut laporan laba rugi di tahun 2021, toko kue Susi memiliki pendapatan sebesar Rp 100.000.000. Setelah dihitung, HPP dari toko kuenya selama tahun 2021 adalah sebesar Rp 67.000.000. Jadi laba kotor yang didapatkan oleh toko kue Susi di tahun 2021 adalah:

Rp 100.000.000 – Rp 67.000.000 = Rp 33.000.000

Jadi, laba kotor yang didapatkan oleh toko Kue Susi di tahun 2021 sebesar Rp 33.000.000.

Cara Menghitung Laba Bersih

Seperti yang dijelaskan di atas, laba bersih adalah laba kotor dikurangi biaya atau beban yang belum dikurangi dari pendapatan. Komponen biaya yang biasanya dikurangi dari laba kotor adalah: Pajak, biaya operasional, bunga jika ada pinjaman ke bank, biaya penyusutan, dan lain sebagainya.

Rumus Laba Bersih

Total Pendapatan – Total Pengeluaran = Laba Bersih

atau

Laba Kotor – Beban Biaya = Laba Bersih

Contoh Kasus

Toko Kue Susi memiliki laba kotor dari penjualan di tahun 2021 sebesar Rp 33.000.000. Laba kotornya belum dikurangi beban biaya lain, seperti: Pajak (Rp 3.200.000), biaya operasional toko (Rp 4.000.000), kredit pinjaman ke bank total setahun (Rp 10.000.000). Jadi laba bersih toko kue Susi selama tahun 2021 adalah sebagai berikut:

Rp 33.000.000 – (3.200.000 + 4.000.000 + 10.000.000) = Rp 15.800.000

Jadi, laba bersih yang didapatkan oleh toko Kue Susi di tahun 2021 sebesar Rp 15.800.000.

Faktor yang Mempengaruhi Laba Bersih dan Kotor

Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi besar kecilnya laba bersih dan kotor, yaitu:

Faktor yang Mempengaruhi Laba Bersih

  • Jumlah produk yang dijual
  • Total biaya variabel yang harus dibayar
  • Biaya penyusutan peralatan yang dipakai untuk produksi dan operasional
  • Biaya tetap nominalnya tetap stabil agar tidak pengaruhi beban pengeluaran usaha
  • Perubahan uang sewa, biaya pemasaran, dan biaya tunjangan karyawan.

Faktor yang Mempengaruhi Laba Kotor

  • Harga jual produk, semakin tinggi harga jual semakin besar laba kotor diterima
  • Jumlah produk, semakin banyak jumlah produk dibuat peluang laba kotor naik lebih tinggi
  • HPP (Harga Pokok Penjualan), Jika HPP stabil dengan harga produk maka laba bisa semakin besar.

Itulah cara menghitung laba bersih dan laba kotor yang mudah dan cepat. Laba bersih dan kotor bisa dijadikan acuan untuk mengevaluasi operasional bisnis Anda. Dengan menghitung laba kotor, Anda bisa melihat gambar utuh mengenai kinerja produksi dan penjualan. Sedangkan laba bersih memudahkan Anda membuat rencana jangka panjang untuk mengembangkan bisnis.

Cara menghitung laba kotor merupakan salah satu hal penting yang harus dipahami oleh anda yang mempunyai bisnis. Dengan memahami cara perhitungan tersebut bisa langsung melakukan pemantauan margin keuntungan bisnis anda secara teratur.

Selain itu, dengan melakukan perhitungan laba kotor bisa mendapatkan data berharga yang anda butuhkan. Maksud dari data penting tersebut adalah alat untuk melakukan identifikasi area bisnis mana yang paling menguntungkan. Untuk anda yang ingin mempelajari lebih banyak lagi tentang cara menghitung laba kotor bisa simak lebih lengkapnya di bawah ini.

Pengertian Cara Menghitung Laba Kotor

Cara menghitung laba kotor di dalam istilah bahasa inggris sering disebut dengan gross profit. Sedangkan untuk pengertiannya adalah laba yang didapatkan oleh perusahaan dan setelah itu dikurangi oleh beberapa biaya terkait dengan pembuatan dan penjualan produknya.

Selain itu, laba kotor ini juga bisa saja biaya yang mempunyai kaitannya dengan penyediaan layanan. Untuk pendapatan kotor biasanya akan tercatat secara rinci pada laporan laba rugi pada perusahaan.
Cara menghitung laba kotor ini biasanya dapat dilakukan perhitungan dengan mengurangi harga pokok penjualan (HPP) dari pendapatan yang diperoleh dan hasil penjualan barang maupun jasa. Semua data-data yang dibutuhkan pada saat melakukan perhitungan ini sudah tersedia di laporan laba rugi perusahaan.

Laba kotor pada perusahaan ini juga sering disebut dengan laba penjualan atau pendapatan secara kotor. Pada saat akan menerapkan cara menghitung laba kotor, akan mempertimbangkan beberapa biaya variabel. Sehingga pada beberapa biaya variabel tersebut, akan melakukan fluktuasi dengan tingkat output. Sedangkan untuk beberapa biaya variabel yang mempunyai fluktuasi dengan tingkat output adalah:

  • Semua tenaga kerja mempunyai sifat langsung, dengan asumsi setiap satu jam atau tergantung dengan tingkat output.
  • Mempunyai komisi untuk para staf penjualan.
  • Biaya pada kartu kredit dijadikan sebagai alat untuk pembelian pelanggan.
  • Semua peralatan, akan termasuk pada penyusutan yang berdasarkan dengan penggunaan.
  • Mempunyai utilitas untuk lokasi produksi barang.
  • Mempunyai fasilitas pengiriman barang atau jasa.

Pada saat melakukan cara menghitung laba kotor akan disajikan secara bertahap dan hasilnya belum dikurangi dengan penjualan, beban umum dan juga administrasi. Selain itu, untuk pendapatan kotor yang ada di laporan keuangan juga belum dikurangi dengan beberapa biaya seperti:

  • Pendapatan non operasional.
  • Beban secara non operasional.
  • Semua keuntungan dan kerugian pada suatu perusahaan.

Pentingnya Memahami Cara Menghitung Laba Kotor

Memahami cara menghitung laba kotor ini sangat membantu pada proses perhitungan akuntansi perusahaan. Dengan perhitungan laba kotor juga mempunyai hubungan secara khusus dengan harga pokok penjualan. Dengan kata lain, semua data yang dihasilkan pada perhitungan laba kotor ini dijadikan sebagai cerminan seberapa efisien manajemen perusahaan. Sehingga dengan melakukan hal tersebut bisa mengerti pembelian persediaan.

Pada saat memahami cara menghitung laba kotor pada perusahaan juga dapat dijadikan sebagai alat untuk mengalokasikan tenaga kerja. Maksud dari alat tersebut adalah mengenai pabrik atau lokasi dimana tempat barang tersebut diproduksi.

Margin yang ada di laba kotor ini lebih bervariasi di seluruh produk dan juga sektor perusahaan. Keduanya juga sering digunakan untuk mengukur profitabilitas pada suatu produk perusahaan tersebut.
Hal tersebut bisa menunjukkan seberapa efisien suatu perusahaan ketika menggunakan sumber daya yang sudah disediakan untuk memproduksi barang maupun jasa. Apalagi untuk sebuah bisnis yang mempunyai sejumlah proyek dan produk di beberapa wilayah masing-masing.

Maka untuk cara menghitung laba kotor di sebuah laporan dibuat secara terpisah. Cara tersebut juga menjadi salah satu terbaik, karena dapat memastikan bahwa setiap komponen dari margin pendapatan kotor ini bisa berjalan sebagaimana mestinya.

Seringkali perhitungan tersebut menunjukkan bahwa lebih rendah yang disebabkan sesuatu hal. Untuk permasalahan yang sering terjadi adalah salah satu proyek atau produk tidak memberikan keuntungan sesuai dengan harapan.

Mempunyai pemahaman yang kuat dengan margin pendapatan kotor di sebuah bisnis, dapat membantu anda untuk mengambil keputusan tercepat. Selain itu, dengan pemahaman tersebut juga bisa dijadikan sebagai alat untuk mendukung pertumbuhan dan ketahanan pada sebuah perusahaan.

Contohnya ketika perusahaan ingin menunjukkan tren yang baru, maka supaya tetap berhasil membutuhkan investasi tambahan. Sedangkan untuk penurunan penghasilan pendapatan ini juga dapat memicu kenaikan biaya produk. Dengan terjadinya hal tersebut, anda akan terdorong untuk melakukan analisis arus kas dan melakukan beberapa biaya pemotongan jika perlu. Sebaiknya untuk margin pendapatan kotor dan indikator kinerja utama, sebaiknya dilakukan secara real time atau setiap hari.

Bahkan, bisa saja perusahaan bisa meninjau lebih detailnya di setiap satu minggu sekali. Melakukan pengecekan dengan keteraturan ini dapat memungkinkan bisnis untuk mengatasi pasang surut dari sebuah perusahaan.

Selain itu, dengan hal tersebut juga bisa dijadikan alat untuk mengatasi beberapa masalah apapun dan sebelum menjadi permasalahan jangka panjang. Cara menghitung laba kotor ini bisa dilakukan dengan menerapkan margin pendapatan kotor. Sehingga untuk hasil yang diberikan lebih mudah dan dapat menentukan kenaikan harga terkait dengan krisis ekonomi tidak terduga.

Manfaat Mengetahui Cara Menghitung Laba Kotor

Pengertian dari laba kotor merupakan salah satu pendapatan yang diperoleh pada suatu bisnis atau perusahaan yang sudah membayar biaya produksi, tapi belum dipangkas dengan beberapa biaya lainnya. Untuk biaya lain yang harus dipangkas seperti gaji pegawai, beban suku bunga dan juga pajak.

Pastinya dengan menerapkan cara menghitung laba kotor ini, akan semakin terlihat jelas apakah sebuah perusahaan sudah memberikan keuntungan atau kerugian di dalam aktivitas bisnisnya. Maka dari itu, cara menghitung laba kotor ini sangat penting untuk dilakukan dan diperhatikan.

Dengan melakukan pemahaman pada perhitungan laba kotor kali ini juga bisa mengetahui secara nyata pendapatan yang sesungguhnya dan tanpa potongan. Sedangkan untuk hasil akhir dari laba kotor ini biasanya sudah dipotong dengan gaji, suku bunga dan juga pajak. Semua jenis potongan tersebut sudah termasuk di laba bersih perusahaan.

Baca Juga: Pengertian, Faktor, Pola, dan Fungsi Manajemen Laba

Rumus dan Cara Menghitung Laba Kotor

Pada rumus margin laba kotor ini tidak hanya mencakup pada beberapa biaya variabel yang mempunyai kaitan dengan produksi barang atau jasa. Formula dan rumus yang digunakan untuk cara menghitung laba kotor sebagai berikut:

“Laba Kotor = Pendapatan – Harga Pokok Penjualan (HPP)”

Ketika anda hanya melihat rumusnya saja pasti akan merasa bingung. Untuk contoh dari cara menghitung laba kotor bisa lihat penjelasan lebih lengkapnya sebagai di bawah ini:
Ada seorang pebisnis yang memproduksi sepatu dan juga menjual sepasang produk sepatunya dengan harga Rp.250.000,00. Pada saat pembuatan sepatu tersebut, perusahaan membutuhkan atau memakan biaya sebesar Rp.100.000,00.

Maka dari itu, untuk pendapatan kotor yang didapatkan di dalam bisnis tersebut adalah Rp.150.000,00. Sedangkan untuk perhitungan laba kotornya adalah:
Laba kotor = Rp.250.000,00 – Rp.100.000,00 = Rp.150.000,00.

Sedangkan, untuk perhitungan margin dari laba kotornya adalah “( Laba Kotor / Pendapatan) x 100 %”. Untuk perhitungan laba kotor setelah dimasukkan ke dalam rumus adalah: Margin Laba Kotor = ( Laba Kotor / Pendapatan Perusahaan ) x 100% = ( Rp.150.000,00 / Rp.250.000,00 ) x 100%

= 60%.

Cara menghitung laba kotor dengan margin kali ini, akan menunjukkan rasio persentase pendapatan yang sudah anda simpan sebelumnya. Setiap penjualan yang dilakukan oleh perusahaan ini akan dikurangi lagi dengan biaya produksi. Melakukan cara menghitung laba kotor kali ini, bisa menunjukkan seberapa sukses perusahaan tersebut dalam menghasilkan pendapatan. Selain itu, dengan perhitungan tersebut bisa dijadikan sebagai alat untuk menjaga biaya tetap berada di harga rendah.

Pada pengeluaran perusahaan yang lebih luas dan salah satunya seperti membayar kantor perusahaan, maka untuk hal tersebut tidak termasuk dengan perhitungan di bagian akhir. Sebaliknya, ketika pengeluaran ini terkadang sudah ditampilkan pada laporan laba rugi sebagai penjualan, umum dan juga administrasi.

Perhitungan yang dilakukan dengan laba kotor, juga sudah mencakup upah beberapa karyawan seperti akuntansi, TI, pemasaran dan juga marketing. Selain itu, untuk margin pendapatan kotor, juga sudah mencakup biaya sewa perusahaan, utilitas atau perlengkapan kantor yang tidak digunakan secara langsung. Artinya, semua biaya pemasaran umumnya tidak termasuk di dalam perhitungan rumus laba kotor.

Untuk perhitungan margin laba kotor yang ideal dalam cara menghitung laba kotor adalah ada sebuah penelitian yang mengatakan bahwa saat ini ada 13.00 pengusaha perusahaan. Semua perusahaan tersebut ingin membuktikan bahwa margin dari laba kotor ini sudah dilakukan perhitungan ritel sekitar 53%.

Tapi perlu anda ketahui juga, bahwa untuk perhitungan margin pada pendapatan kotor ini juga sangat bervariasi lagi dan tergantung dengan jenis produknya. Untuk produsen mobil dan truk, rata-rata mempunyai margin laba kotor pada kuartal akhir tahun 2020 sampai dengan 14%. Sedangkan untuk jasa konsultan yang harus dikeluarkan rata-rata berada di angka 96% di beberapa periode yang sama. Untuk margin pendapatan kotor yang tinggi ini, pada umumnya akan menunjukkan bahwa suatu perusahaan bisa menghasilkan uang yang banyak terhadap suatu produk tertentu.

Berbeda lagi dengan margin yang rendah, berarti mempunyai arti bahwa untuk harga jual barang atau jasa tidak jauh lebih tinggi daripada biayanya. Ada satu hal yang harus anda ingat, bahwa meski angka-angka ini jadi referensi atau pedoman margin laba kotor tapi jumlahnya sangat bervariasi.  Semua jumlah angka-angka tersebut juga akan disesuaikan lagi dengan ukuran perusahaan atau kelompok industri. Untuk para pemilik usaha atau perusahaan sangat penting memahami margin keuntungan, terutama pada navigasi waktu dan risiko bisnis yang naik turun.

Dengan mempunyai pemahaman yang mendalam tentang margin laba kotor, maka memberikan kemungkinan untuk anda melakukan adaptasi dan melakukan putusan secara cepat. Anda juga bisa sekaligus memberikan bentuk kepemimpinan secara proaktif dan mengambil keputusan berdasarkan dengan beberapa fakta.

Mengetahui cara menghitung laba kotor ini dapat membantu anda untuk mengelola arus kas yang lebih baik lagi. Selain itu, dengan memahami cara tersebut juga bisa memastikan ketersediaan dana untuk membayar pemasok atau pengeluaran dana secara tepat waktu.

Faktor yang Memberikan Pengaruh Terhadap Cara Menghitung Laba Kotor

Pada saat anda akan melakukan perhitungan laba kotor, ada beberapa faktor yang memberikan pengaruh. Sebagai berikut beberapa faktor yang dapat memberikan pengaruh terhadap cara menghitung laba kotor atau gross profit:

1. Harga Jual Pada Produk

Faktor yang paling pertama memberikan pengaruh terhadap cara menghitung laba kotor adalah harga jual pada produk tersebut. Seperti yang diketahui jika untuk harga dari sebuah produk tersebut dijual dengan harga tinggi, maka untuk keuntungan atau pendapatan sudah berhasil dan lebih besar.

Pada sisi lain, untuk perbedaan harga jual di beberapa periode tertentu juga akan menentukan besaran pada pendapatan kotor. Hal tersebut juga menjadi salah satu penyebab, kenapa setiap perusahaan atau bisnis mempunyai besaran pendapatan kotor bisa selalu berbeda-beda.

Tanpa disadari juga dengan hal tersebut, juga membuat harga jual barang atau jasa juga berbeda-beda. Sehingga, laba kotor atau gross profit yang didapatkan oleh perusahaan pun juga akan mengalami perubahan.

2. Jumlah Barang atau Produk

Faktor yang kedua yang memberikan pengaruh terhadap perhitungan laba kotor adalah jumlah barang, produk maupun jasa. Artinya semakin besar jumlah produk yang dijual oleh perusahaan, maka untuk potensi atau perusahaan bisa mendapatkan penghasilan dengan jumlah lebih tinggi lagi.

Sebaliknya di saat jumlah barang atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tidak terlalu banyak, maka besar kemungkinan untuk bisnis tersebut juga akan mendapatkan laba kotor dengan jumlah relatif kecil. Intinya untuk tinggi atau rendahnya perhitungan laba kotor ini dipengaruhi dengan jumlah produksi pada suatu barang.

3. Mempunyai Harga Pokok Penjualan (HPP)

Faktor cara menghitung laba kotor yang paling akhir sendiri adalah mempunyai harga pokok penjualan atau HPP. Perlu anda ketahui, untuk harga pokok penjualan (HPP) pada sebuah produk masih terbilang stabil, tetap dan seimbang, maka untuk laba yang didapatkan juga akan lebih besar dibandingkan beberapa periode sebelumnya.

Lain halnya ketika harga pokok penjualan (HPP) lebih ditingkatkan lagi, maka untuk harga jual dari setiap produk tersebut tidak mengalami perubahan atau tetap stagnan. Pada kasus kali ini, laba yang sudah berhasil didapatkan oleh bisnis akan mengalami penurunan di dalam segi jumlah.

Untuk kasus seperti ini biasanya mempunyai risiko pendapatan kotor yang tidak memberikan banyak keuntungan. Secara idealnya untuk harga pokok penjualan (HPP) ini wajib mempunyai jumlah yang lebih kecil dibandingkan harga jual pada produk.

Dengan hal tersebut juga membuat perusahaan atau bisnis dapat menghasilkan pendapatan sesuai dengan apa yang diinginkan. Pasalnya, ketika melakukan perhitungan laba kotor atau gross profit untuk hal yang didapatkan adalah keuntungan. Sedangkan untuk laba kotor ini mempunyai sifat parsial, karena harus dipangkas dengan beberapa hal. Masih sama seperti yang sebelumnya, untuk potongan yang dilakukan mulai dari beban pajak, gaji pekerja atau biaya suku bunga.

Setelah anda melakukan pemahaman pada laba kotor, pasti sebagian ada yang penasaran dengan keuntungan atau laba bersih. Pada dasarnya, untuk keduanya tidak memiliki perbedaan yang sulit dan masih bisa dicermati. Namun ketika tidak dipahami secara tepat, maka untuk laba bersih dan kotor, akan terlihat seperti samar-samar atau mirip. Pada sebuah bisnis, umumnya melakukan perhitungan laba kotor pada akhir periode keuangan.

Berdasarkan dari perhitungan tersebut, dapat diketahui untuk penghasilan yang didapatkan oleh perusahaan atas penjualan produk di beberapa periode tertentu. Semua hasil perhitungan tersebut nantinya akan dipergunakan untuk membuat bayar beberapa operasional seperti, biaya administrasi, biaya marketing dan juga biaya produksi.

Apabila semua tanggungan perusahaan sudah dibayarkan atau dipertanggungjawabkan, maka sudah terlihat untuk penghasilan yang sudah tersisa. Untuk sisa penghasilan ini yang disebut dengan laba kotor atau gross profit. Saat ini memang untuk teknologi terus mengalami perkembangan yang sangat-sangat luar biasa. Apalagi untuk masalah yang berhubungan dengan perhitungan atau uang, bisa diselesaikan dengan waktu singkat.

Sangat berbeda dengan jaman dahulu, di saat melakukan perhitungan membutuhkan waktu yang cukup lama. Sedangkan untuk saat ini melakukan perhitungan dengan skala perusahaan bisa diselesaikan dengan hitungan detik saja. Para pemilik perusahaan atau bisnis, tentu saja mempunyai macam-macam jenis perhitungan untuk menentukan keuntungan yang didapatkan. Salah satu perhitungan yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan adalah laba kotor atau sering disebut dengan gross profit.

Itulah dia penjelasan mengenai cara menghitung laba kotor yang harus diketahui oleh semua perusahaan dan pemilik bisnis. Besar harapan dengan penjelasan diatas dapat membantu para perusahaan dan pemilik bisnis, ketika melakukan perhitungan laba kotor.

Untuk melakukan perhitungan laba kotor atau gross profit ini harus dilakukan secara teliti dan berhati-hati. Akan tetapi, untuk sekarang bisa dengan menggunakan software akuntansi online dari Mekari Jurnal yang memiliki fitur lengkap untuk membuat laporan laba rugi usaha.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA