Cara menghilangkan racun pada keong mas

TRIBUNBATAM.ID- Keong Sawah, biasa disebut tutut atau kraca, sudah terkenal dengan kandungan proteinnya yang tinggi.

Keong sawah (Pila ampullacea) adalah sejenis siput air tawar dan mudah dijumpai di sawah, parit, serta danau.

Namun begitu, jangan sampai Anda salah membedakan antara keong emas dengan keong sawah.

Sebab, keong emas mengandung racum yang bisa membahayakan Anda jika dikonsumsi.

Keong emas memiliki cangkang berwarna lurik kuning kecoklatan.

Sementara cangkang keong sawah berwarna hijau pekat hingga hitam.

Saat musim tanam padi, banyak keong sawah bisa ditemukan karena mereka gemar menyantap tanaman padi muda.

Baca: Tidak Sekadar Atasi Kerutan Kulit Wajah, Miracle MDFU Brite & Lift Atasi Masalah Pigmentasi

Menurut penelitian dari Positive Deviance Resource Centre, dalam 100gram keong sawah mengandung sejumlah kandungan gizi, yaitu :

- 12 persen protein

- 217mg kalsium

- 81 gram air

- Jumlah kolesterol rendah.

- Kandungan vitamin pada keong sawah cukup tinggi didominasi vitamin A, E, Niacin, dan folat.

- Keong sawah mengandung mikronutrien berupa mineral, terutama kalsium yang sangat dibutuhkan oleh manusia.

Keong sawah banyak dikonsumsi secara luas di berbagai wilayah di Asia Tenggara.

Di Indonesia, khususnya, banyak sekali daerah yang mengolah keong sawah menjadi makanan sehari-hari.

Baca: Sejumlah Perusahaan di Anambas Belum Juga Daftarkan Pekerjanya, BPJS-KT pun Lakukan Hal Ini

Contohnya di Purwokerto, keong sawah selalu jadi menu andalan berbuka puasa tiap bulan Ramadan.

Di daerah Solo dan sekitarnya, keong sawah diolah menjadi rica-rica dan sate keong yang dijual hampir di seluruh amgkringan pinggir jalan.

Budaya mengonsumsi keong sawah memang sudah marak sejak zaman dahulu kala.

Mulanya keong sawah dikonsumsi karena rasanya yang enak dan murah.

Bahkan, tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli karena sudah tersedia di sekitar masyarakat.

Meski kandungan proteinnya tinggi dan baik untuk tubuh, keong sawah juga sekaligus membawa bahaya.

Keong sawah biasanya kotor dan penuh lumpur sehingga rawan membawa parasit dan cacing.

Keong sawah juga membawa sisa pestisida di tubuhnya sehingga membuatnya beracun.

Tidak perlu khawatir, Anda tetap bisa mengonsumsi keong sawah dengan aman.

Cara mengolah keong sawah yang paling penting agar aman dikonsumsi adalah dengan mencuci bersih keong sawah.

Baca: Sempat Tembus Rp 120 Ribu Sekilo, Kini Harga Cabai di Bintan Kembali Normal. Ini Penyebabnya

Ini adalah cara mengolah keong sawah yang benar :

1. Rendam

Rendam keong sawah di air bersih selama 2 jam lalu sikat cangkang sampai bersih dari lumpur dan lumut.

2. Rebus

Rebus keong sawah dengan air bersih mendidih selama 30 menit atau lebih dengan sedikit garam agar cacing dan bakterinya mati.

3. Olah

Setelah dua tahap pengolahan dasar tadi sudah Anda lakukan, keong sudah aman dikonsumsi.

Selanjutnya, Anda bisa mengolah keong sesuai keinginan Anda.

Anda bisa mengolahnya dengan bumbu rica seperti di Solo, atau bisa merebusnya dengan kuah kuning, semua terserah Anda.

Saat ini olahan keong sawah sedang dikembangkan karena potensinya yang besar dilihat dari harga ekonomis dan kandungan nutrisinya.

Jika diolah dengan benar, Anda bisa beralih untuk mendapat protein hewani dari keong sawah yang tentunya lebih hemat dari daging ayam maupun sapi.

(intisati online/Aulia Dian Permata) 

TRIBUN-MEDAN.com - Keong Sawah, biasa disebut tutut atau kraca, sudah terkenal dengan kandungan proteinnya yang tinggi.

Keong sawah (Pila ampullacea) adalah sejenis siput air tawar dan mudah dijumpai di sawah, parit, serta danau.

Namun begitu, jangan sampai Anda salah membedakan antara keong emas dengan keong sawah.

Sebab, keong emas mengandung racum yang bisa membahayakan Anda jika dikonsumsi.

Keong emas memiliki cangkang berwarna lurik kuning kecoklatan.

Sementara cangkang keong sawah berwarna hijau pekat hingga hitam.

Saat musim tanam padi, banyak keong sawah bisa ditemukan karena mereka gemar menyantap tanaman padi muda.

Menurut penelitian dari Positive Deviance Resource Centre, dalam 100gram keong sawah mengandung sejumlah kandungan gizi, yaitu :

- 12 persen protein

- 217mg kalsium

- 81 gram air

- Jumlah kolesterol rendah.

- Kandungan vitamin pada keong sawah cukup tinggi didominasi vitamin A, E, Niacin, dan folat.

- Keong sawah mengandung mikronutrien berupa mineral, terutama kalsium yang sangat dibutuhkan oleh manusia.

Apakah keong mas itu beracun?

Tetapi saat memasak Keong Mas tidak tepat, bukan menjadi sumber protein tetapi bisa sumber racun dan membuat mabuk yang mengkonsumsinya. Dalam tubuh Keong Mas tidak hanya protein yang layak konsumsi tetapi beberapa zat yang berbahaya, seperti asam oksalat, asam hidrosianat, dan asam tanin.

Berapa lama merebus keong mas?

Menurut Martono, keong emas yang sudah disiapkan terlebih dulu direbus dengan air panas sekitar 15 menit. Tujuannya agar daging keong keluar dari cangkangnya.

Berapa lama waktu merebus keong sawah?

1. Keluarkan keong dari cangkangnya, lalu cuci bersih. 2. Rebus keong selama sekitar 5 menit dengan api sedang. 3. Tumis bumbu halus, daun jeruk, jahe, dan lengkuas, sampai harum.

Kenapa keong mas beracun?

Sebab, keong emas mengandung racum yang bisa membahayakan Anda jika dikonsumsi. Keong emas memiliki cangkang berwarna lurik kuning kecoklatan. Sementara cangkang keong sawah berwarna hijau pekat hingga hitam.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA