Jelaskan salah satu kekuatan dari beberapa PENDEKATAN dalam pembelajaran menulis

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

NAMA            : ROSIYASTUTI

KELAS           : PGMI 2B

MAKUL         : KETRAMPILAN DASAR MENULIS MI

NIM                : 2015030038

PENDEKATAN DALAM MENULIS MI

Pendekatan Komunikatif

Yaitu sistem pembelajaran yang menekankan pada aspek komunikasi dan interaksi dan mengembangkan kopetensi kebahasaan serta ketrampilan bahasa. Adapun cirri-cirinya:

  • Mengutamakan makna sebenarnya
  • Adanya komunikasi fungsional
  • Pembelajaran berorientasi pada pemerolehan kopetensi komunikatifnya
  • Materinya berasal dari analisis

Sedangkan manfaat dari pendekatan ini, yaitu:         

  • Siswa termotivasi untuk mengembangkan ketrampilan dalam berbahasa
  • Siswa lebih mudah dalam berkomunikasi
  • Selain memiliki ketrampilan bahasa siswa juga bisa menerapkan hali ini dalam kehidupan sehari-hari

Pendekatan Integratif

Yaitu perencanaan dan proses pembelajaran yang ditujukan untuk menguntai tema, topic, pemahaman, dan pengalaman belajar secara terpadu.pendekatan ini terdiri dari dua macam yaitu:

  • Integrative Internal adalah Keterkaitan yang terjadi dengan pemblajaran itu sendiri.
  • Intregratif Eksternal adalah Keterkaitan dalam bidang studi yang satu dengan yang lain.

Ciri-ciri pendekatan Intergratif

  • Berpusat pada anak (student canterd)
  • Memberi pengalaman langsung pada anak
  • Pemisahan antara bidang studi tidak begitu jelas

Halaman Selanjutnya

Oleh Wiji Hatmoko pada 10.28.00 0

Pendekatan yang disarankan dalam pembelajaran menulis :


1) Pendekatan komunikatif memfokuskan pada keterampilan siswa mengimplementasikan fungsi bahasa (untuk berkomunikasi) dalam pembelajaran. 

2) Pendekatan integratif menekankan keterpaduan empat aspek keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis) dalam pembelajaran. 

3) Pendekatan keterampilan proses memfokuskan keterampilan siswa dalam mengamati, mengklasifikasi, menginterpretasi, dan mengkomunikasikan. 

4) Pendekatan tematis menekankan tema pembelajaran sebagai payung/pemandu dalam pembelajaran

Pedagogik Pendekatan

BAB I

PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang

Pendekatan pembelajaran menulis merupakan sudut pandang kita terhadap suatu proses pembelajaran, dimana dalam proses pembelajaran menulis tersebut menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat di pahami oleh pembaca. Pendekatan pembelajaran menulis di SD diantaranya adalah pendekatan komunikatif, pendekatan integratif, pendekatan keterampilan proses dan pendekatan tematis.

Metode menurut kamus bahasa indonesia: metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode dalam pembelajaran menulis yaitu metode langsung, metode komunikatif, metode integratif, metode tematik, metode Konstruktivistik dan metode kontekstual.

Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplimentasikan suatu metode. Misalnya, cara yang bagaimana yang harus dilakukan agar metode ceramah yang dilakukan berjalan efektif dan efisien.? Dengan demikian sebelum seorang melakukan proses ceramah sebaiknya memperhatikan kondisi dan situasi.

B.            Rumusan Masalah

1.    Apakah yang dimaksud dengan pendekatan pembelajaran menulis.?

2.    Apa metode yang digunakan dalam pembelajaran menulis.?

3.    Bagaimana Teknik pembelajaran menulis.?

C.           Tujuan

1.    Mengetahui pendekatan pembelajaran menulis.

2.    Mengetahui metode pembelajaran menulis.

3.    Mengetahui teknik pembelajaran menulis.

BAB II

PEMBAHASAN

A.           Pendekatan Pembelajaran Menulis

1.      Pengertian Pendekatan

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.

2.      Pengertian Menulis menurut para Ahli

Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang di pahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca langsung lambang- lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu ( Lado,1964).

Menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan,Rusyana( 1998:191).

Menulis adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat di pahami pembaca (tarigan, 1986:21).

Menulis adalah suatu proses menyusun, mencatat, dan megkomunikasikan makna dalam tataran ganda bersifat interaktif dan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan suatu sistem tanda konvesional yang dapat dilihat/dibaca (Tatkala, 1982).

Berdasarkan konsep di atas dapat dikatakan bahwa menulis merupakan komunikasi tidak langsung yang berupa pemindahan pikiran atau perasaan dengan memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata dengan menggunakan simbol-simbol sehingga dapat dibaca seperti apa yang diwakili oleh simbol tersebut.

Dari definisi diatas dapat dikemukaan bahwa menulis adalah sebuah proses berkomunikasi secara tidak langsung antara penulis dengan pembacanya. Sebuah tulisan dibuat untuk dipahami maksud dan tujuannya sehingga proses yang dilakukan penulis tidaklah sia-sia.

3.      Pengertian Pendekatan Pembelajaran Menulis

Pendekatan pembelajaran menulis merupakan sudut pandang kita terhadap suatu proses pembelajaran, dimana dalam proses pembelajaran menulis tersebut menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat di pahami oleh pembaca.

a.       Beberapa pendekatan dalam pembelajaran menulis

1)      Dalam pembelajaran menulis ada beberapa pendekatan yang sering muncul, berikut ini pendekatan dalam pembelajaran menulis menurut Proett dan Gill (1986).

a)      Pendekatan frekuensi menyatakan bahwa banyaknya latihan mengarang, sekalipun tidak dikoreksi, akan membantu meningkatkan keterampilan menulis seseorang.

b)      Pendekatan gramatikal berpendapat bahwa pengetahuan orang mengenai struktur bahasa akan mempercepat kemahiran orang dalam menulis.

c)      Pendekatan koreksi berkata bahwa seseorang menjadi penulis karena dia menerima banyak koreksi atau masukan yang diperoleh atas tulisannya.

d)     Pendekatan formal mengungkapkan bahwa keterampilan menulis akan diperoleh bila pengetahuan bahasa, pengalineaan, pewacanaan, serta konvensi atau aturan penulisan dikuasai dengan baik

2)      Sedangkan pendekatan pembelajaran menulis yang sering dijumpai di SD adalah sebagai berikut:

a)      Pendekatan Komunikatif

Pendekatan komunikatif merupakan pendekatan yang memfokuskan pada keterampilan peserta didik yang mengimplementasikan fungsi bahasa untuk berkomunikasi dalam pembelajaran.

b)      Pendekatan Integratif

Pendekatan yang menekankan pada keterpaduan empat aspek keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca dan menulis) dalam pembelajaran.

c)      Pendekatan Keterampilan Proses

Pendekatan ini memfokuskan keterampilan peserta didik dalam mengamati, mengkalsifikasi, menginterpretasi dan mengkomunikasikan.

d)     Pendekatan Tematis

Pendekatan yang menekankan pada tema pembelajaran sebagai payung/pemandu dalam pembelajaran.

B.            Metode Pembelajaran Menulis

Metode menurut kamus bahasa indonesia: metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.

Metode menurut Hebert Bisno (1969): metode adalah teknik-teknik yang generalisasikan dengan baik agar dapat diterima atau digunakan secara sama dalm satu disiplin, praktek, atau bidang disiplin dan praktek.

Metode menurut Rothwell dan Kazanas : metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi.

a.       Metode langsung

Metode pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Dalam metode langsung, terdapat lima fase yang penting: fase persiapan dan motivasi, fase demonstrasi, fase pembimbingan, fase pengecekan, dan fase pelatihan lanjutan.  Sebagai contoh: guru menunjukkan gambar banjir yang melanda suatu sebuah desa atau melihat langsung peristiwa banjir di sebuah desa.  Dari gambar tersebut, siswa dapat membuat tulisan secara runtut dan logis berdasarkan gambar.

b.      Metode Komunikatif

Desain yang bermuatan metode komunkatif harus mencakup semua keterampilan berbahasa.  Setiap tujuan diorganisasikan ke dalam pembelajaran. Setiap pembelajaran dispesifikasikan ke dalam tujuan kongkret yang merupakan produk akhir.  Sebagai contoh: metode komunikatif dapat dilakukan dengan teknik menulis dialog.  Siswa menulis dialog tentang yang mereka lakukan dalam sebuah aktivitas.  Kegiatan ini dapat dilaksanakan perseorangan ataupun kelompok.

c.       Metode Integratif

Integratif berarti menyatukan beberapa aspek ke dalam satu proses.  Integrtif terbagi menjadi dua bagian: interbidang studi dan antarbidang studi.  Interbidang studi artinya beberapa aspek dalam satu bidang studi diintegrasikan.  Sebagai contoh: menulis diintegrasikan  dengan berbicara dan membaca.  Adapun antarbidang studi artinya pengintegrasian bahan dari beberapa bidang studi.  Sebagai contoh: antara bahasa Indonesia  dengan matematika atau dengan bidang studi lain.

d.      Metode Tematik

Dalam metode tematik, semua komponen materi pembelajaran diintegrasikan ke dalam tema yang sama dalam satu unit pertemuan.  Tema yang telah ditentukan harus diolah sesuai dengan perkembangan dan lingkungan siswa.   Siswa berangkat dari konsep ke analisis atau dari analisis ke konsep kebahasaan, penggunaan, dan pemahaman.

e.       Metode Konstruktivistik

Asumsi sentral metode konstruktivistik adalah belajar itu menemukan.  Artinya, meskipun guru menyampaikan sesuatu kepada siswa, mereka melakukan proses mental atau kerja otak atas informasi itu agar informasi tersebut masuk ke dalam pemahaman mereka.  Konstruktivistik dimulai dari masalah yang sering muncul dari siswa sendiri dan selanjutnya membantu siswa menyelesaikan dan menemukan langkah-langkah pemecahan masalah tersebut.

f.       Metode Kontekstual

Pembelajaran dengan menggunakan metode ini akan mempermudah dalam pembelajaran menulis, yakni konsepsi pembelajaran yang membantu guru menghubungkan mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dengan kehidupan pembelajaran yang memotivasi siswa agar menghubungkan pengetahuan dan penerapannya dengan kehidupan sehari-hari.  Metode ini dapat diterapkan dalam salah satu pembelajaran menulis deskripsi.  Siswa dapat belajar dalam situasi dunia  nyata, tidak dalam dunia awang-awang.

C.            Teknik Pembelajaran Menulis

Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplimentasikan suatu metode. Misalnya, cara yang bagaimana yang harus dilakukan agar metode ceramah yang dilakukan berjalan efektif dan efisien.? Dengan demikian sebelum seorang melakukan proses ceramah sebaiknya memperhatikan kondisi dan situasi.

1.      Penulisan Kapital atau Huruf Besar

Penggunaan huruf kapital dalam tulisan ilmiah sering terjadi kesalahan penerapannya. Kesalahan ini disebabkan beberapa factor, antara lain disebabkan karena ketidaktauhan, kebiasaan, maupun karena pengaruh penggunaan bahasa yang tidak resmi (bahasa gaul dan lain-lain). Secara umum, fungsi huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama dalam di kalimat. Namun secara perinci fungsi huruf kapital, sebagai berikut.

1)      Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.

2)      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kalimat yang beruba petikan langsung.

3)      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan (nama agama).

4)      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar ( kehormatan, keturunan, agama), jabatan, pangkat yang diikuti nama orang.

5)      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku dan bahasa.

6)      Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya, dan peristiwa sejarah.

7)      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas geografi.

8)      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi.

9)      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata didalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata pertikel seperti: di, ke, dari, untuk, yang dan sejenisnya, yang tidak terletak pada posisi awal.

10)  Huruf kapital dipakai dalam singkatan nama gelar dan sapaan, kecuali gelar dokter.

11)  Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapa, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan. Kata “Anda” juga diawali huruf kapital.

2.      Penulisan Huruf Miring

1)      Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan.

2)      Huruf mirirng dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.

3)      Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama-nama ilmiah atau ungkapan bahasa asing atau bahasa daerah, kecuali yang sudah disesuaikan ejaannya.

3.      Penulisan Huruf Tebal

1)      Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan jududl buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran.

2)      Huruf tebal tidak dipakai dalam cetakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata atau kelompok kata, untuk keperluan itu digunakan huruf miring.

3)      Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan tema dan sub tema serta untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan polisemi.

D.          Penerapan Pendekatan Keterampilan Proes dalam Pengajaran Menulis

Proses atau tahap-tahap pendekatan keterampilan proses tersebut kalau digambarkan dalam bentuk bagan adalah sebagai berikut :

Penerapan pendekatan keterampilan proses ini dapat dijelaskan satu per satu sebagaimana dapat Anda pelajari dalam Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa, oleh Djago Tarigan dan HG. Tarigan: 1987:23-25.

1.    Mengamati

Dalam kegiatan ini para siswa diberi kesempatan untuk menatap sebuah benda atau objek tertentu dengan teliti. Sebaiknya pada waktu proses pengamatan ini, paa sisiwa mencatat hal-hal yang sangat perlu yang nantinya dijadikan sebagai pokok-pokok pikiran yang akan dikembangkan dalam menulis.

Misalnya, pada pagi hari anak-anak disuruh mengamati bagaimana keindahan alam ketika matahari terbit.

Pokok-pokok pikiran yang perlu dicatat, antara lain:

a.    Jam berapa matahari mulai terbit di tempat pengamatan?

b.    Dimana tempat pengamatan itu?

c.    Bagaimana kesan yang timbul setelah melihat matahari terbit?

d.   Berapa lama pengamatan itu dilakukan?

2.    Menggolongkan

Kegiatan yang dilakukan dalam proses kedua ini ialah menggolongkan atau mencari persamaan-persamaan, perbedaan-perbedaan atau mengelompokan sesuatu.

Dikaitkan dengan contoh diatas, termasuk dalam kegiatan menggolongkan ini ialah dapat mengelompokan kata-kata yang dapat dipergunakan sebagai penulisan pokok-pokok pikiran atau pengelompokan jenis karangan yang akan disusun sesuai dengan objek yang diamati.

Apakah karangan dalam bentuk puisi atau pantun?

Kalau puisi bagaimana bentuknya, apakah pantun, syair atau gurindam yang sesuai dengan objek yang diamati? Kalau prosa, apakah prosa deskripsi, narasi, eksposisi, narasi, eksposisi, atau argumentasi yang sesuai dengan objek yang diamati.

Kalau sudah ditetapkan bentuk-bentuk yang sekiranya tepat dipergunakanuntuk mengungkapkan objek yang diamati, maka dilanjutkan ketahap berikutya.

3.    Menafsirkan

Kegiatan menafsirkan ialah mempertimbangkan untuk mencari bentuk atau pola bagaimana yang akan dikembangkan dalam menulis karangan tersebut.

Di sini penulis harus dapat menduga kira-kira bagaimana kerangka karangan yang akan dikembangkan. Kemudian berapa paragraf yang dapat dikembangkan pada setiap sub bagian dari kerangka karangan tersebut. Gaya bahasa yang bagaimana yang akan dipergunakan?

Bagaimana alur pengisahan dalam karangan tersebut yang sesuai dengan data hasil pengamatan dan hasil pengelompokan.

4.    Menerapkan

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan hasil pengamatan, penggolongan, dan penafsiran dalam bentuk tulisan. Di sini para siswa mencoba menuliskan hasil pengamatan itu ke dalam bentuk yang telah diterapkakan pada proses sebelumnya, misalnya menerapkan konsep, kaidah-kaidah penulisan, menyusun sebuah wacana, menulis paragraf, menyusun kalimat, kata bentukan dengan memperhatikan ejaan penulisan bahasa Indonesia yang benar.

5.      Mengkomunikasikan

Tahap akhir dari keterampilan proses ialah mengkomunikasikan hasil pengamatan, penggolongan, penfsiran, penerapan teori kedalam sebuah karya tulis.

Pada tahap ini penulis mencoba menulis karangan berdasarkan objek nyata yang telah diamatinya. Objek nyata ini dapat berupa benda faktual yang bersifat alamiah atau dalam bentuk model, seperti gambar atau rekaan.

BAB III

PENUTUP

A.           Kesimpulan

Menulis adalah suatu proses menyusun, mencatat, dan megkomunikasikan makna dalam tataran ganda bersifat interaktif dan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan suatu sistem tanda konvesional yang dapat dilihat/dibaca (Tatkala, 1982). Pendekatan pembelajaran menulis merupakan sudut pandang kita terhadap suatu proses pembelajaran, dimana dalam proses pembelajaran menulis tersebut menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat di pahami oleh pembaca.

Metode menurut kamus bahasa indonesia: metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.

Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplimentasikan suatu metode.

B.            Saran

Makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu diharapkan kritikan dan saran dari pembaca supaya dapat memperbaiki makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Tarigan, H.G.  1987. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Dra.Mulyati, M.Pd. 2015. Trampil Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta.

Muchlisoh,dkk. 1992. Pendidikan Bahasa Indonesia 3. Jakarta.

Abidin, Yunus.M.Pd, dkk. 2012. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: PT Refika Aditama.

//disdik.riau.go.id/berita-pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran.html(diakses pada tanggal 23 november 2016)

//nurulfajriatiii.blogspot.co.id/2015/12/pendekatan-pembelajaran-menulis-di-sd.html (diakses pada tanggal : jum’at 18 Desember 2015)

//dedikurniawanstmikpringsewu.wordpress.com/2013/07/24/pengertian-dan-definisi-metode-penelitian/ (diakses pada tanggal 23 november 2016)

//zaeriyahumar.wordpress.com/artikel/metode-pembelajaran-menulis/ (diakses pada tanggal 23 november 2016)

//jaririndu.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-pendekatan-metode-teknik.html?m=1(diakses pada tanggal 23 november 2016)


Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA