Jelaskan pengertian unsur intrinsik cerpen

Ilustrasi menulis. /Copyright unsplash.com

Bola.com, Jakarta - Cerita pendek atau sering disingkat cerpen merupakan satu di antara karya sastra berbentuk prosa yang hanya memiliki satu tahapan alur cerita.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cerita berarti tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal atau karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, penderitaan orang, atau kejadian baik yang sungguh terjadi maupun hanya rekaan belaka.

Sesuai dengan namanya, cerpen berisi tentang kehidupan yang diceritakan secara pendek dan singkat.

Definisi klasik dari cerpen ialah harus dapat dibaca dalam waktu sekali duduk. Ada juga menyebutkan panjang cerpen tidak lebih dari 20.000 kata atau paling tidak mencapai 10.000 kata.

Cerpen biasanya mengangkat berbagai macam jenis kisah, baik itu kisah nyata maupun kisah fiksi.

Dalam penyusunannya, cerpen mempunyai dua unsur yang perlu diperhatikan, yaitu intrinsik dan ekstrinsik.

Unsur intrinsik merupakan unsur yang harus ada di dalam sebuah karya, terutama cerpen. Maka dari itu, bagi yang ingin membuat atau menulis cerpen harus terdapat unsur intrinsiknya.

Apa saja unsur-unsur intrinsik dalam karangan cerita pendek?

Berikut ini rangkuman mengenai unsur-unsur cerita pendek atau cerpen, seperti dilansir dari laman ZonaReferensi, Jumat (9/10/2020). 

Ilustrasi menulis. (dok. pixabay.com/Asnida Riani)

Tema adalah ide atau gagasan utama dari sebuah cerpen. Tema berisikan gambaran luas tentang kisah yang akan diangkat sebagai cerita dalam cerpen sehingga sangat penting memikirkan tema sebelum menulis cerpen.

Biasanya, tema ini kelihatan jelas dalam cerita, tetapi bukan lewat ungkapan langsung. Untuk menentukan tema dari sebuah cerpen, kamu perlu membaca dari awal sampai akhir dulu.

Ilustrasi menulis. (dok. Pixabay.com/Free-Photos/Putu Elmira)

Tokoh adalah orang-orang yang terlibat dalam cerita dan banyak mengambil peran dalam cerita tersebut. Tokoh dalam cerpen dibagi menjadi tiga karakter, yaitu:

  • Tokoh Protagonis: tokoh utama pada cerita.
  • Tokoh Antagonis: tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama.
  • Tokoh Tritagonis: penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan.
  • Tokoh figuran, yaitu tokoh dalam cerpen yang menjadi tokoh pembantu dan memberi warna pada cerita.

Sedangkan penokohan merupakan cara penulis menentukan watak atau karakter dari tokoh tersebut. Adapun jenis perwatakan seorang tokoh dapat disampaikan melalui dialog, penjelasan narasi, atau penggambaran fisik tokoh tersebut.

Ilustrasi menulis. /Copyright unsplash.com

Alur atau plot merupakan jalan cerita yang akan kamu kembangkan hingga menjadi sebuah cerpen. Alur berupa susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.

Alur dibagi menjadi tiga, yaitu:

  • Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
  • Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
  • Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.

Alur di dalam cerpen ini memiliki tahapan seperti perkenalan, penanjakan, klimaks, antiklimaks, dan penyelesaian. Tiap tahapan memiliki karakteristik dan ciri khas masing-masing berkaitan dengan jalannya cerita.

Ilustrasi menulis. (dok. Foto Álvaro Serrano/Unsplash)

Setting merupakan gambaran tentang peristiwa-peristiwa yang ada di dalam cerita. Latar termasuk unsur pembangun cerita yang vital.

Keberadaannya sangat penting untuk membangun suasana dalam cerita. Latar dibagi menjadi beberapa macam, seperti waktu, tempat, sosial budaya, keadaan lingkungan, dan suasana.

Ilustrasi menulis. Credit: pexels.com/Fotios

Sudut pandang merupakan strategi yang digunakan oleh penulis cerpen untuk menceritakan suatu kejadian atau latar belakang cerita.

Di dalam sebuah cerita pendek, terdapat sudut pandang sebagai orang pertama, sudut pandang orang kedua, dan sudut pandang orang ketiga. Ada juga sudut pandang dari penulis yang berasal dari sudut pandang orang yang berada di luar cerita.

Ilustrasi menulis. Credit: pexels.com/LisaFotius

Gaya bahasa merupakan ciri khas dari penulis saat menuliskan cerita pendek tersebut. Gaya bahasa ini bisa dibedakan dari penggunaan majas, diksi, dan pemilihan kalimat yang tepat di dalam cerpennya.

Setiap penulis cerpen tentu memiliki gaya bahasa yang berbeda-beda. Hal inilah yang membedakan satu penulis dengan yang lainnya.

Ilustrasi menulis. Credit: pexels.com/Liam

Sedangkan amanat adalah pesan moral yang terdapat dalam cerita, yang bisa dipetik oleh pembacanya. Amanat atau pesan moral yang ada dalam cerpen, biasanya tidak ditulis secara langsung, melainkan secara tersirat.

Namun, amanat dalam cerpen juga bisa ditulis langsung oleh penulis atau secara tersurat. Pembaca yang menyimpulkan sendiri apa pesan yang bisa diambil dari cerpen tersebut.

Sumber: ZonaReferensi

Berita Video Terungkap alasan Federico Chiesa pergi meninggalkan Fiorentina untuk Juventus

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA