Jelaskan pengertian tawakal dan beri contohnya beserta dalilnya

Berikut Pengertian, Macam, Contoh, dan Penerapan Tawakal

TRIBUNNEWS.COM - Simak pengertian, macam, contoh, dan penerapan Tawakal dalam artikel ini.

Tawakal kepada Allah merupakan wujud kuatnya iman seseorang kepada-Nya.

Sementara itu, sifat tawakal merupakan pekerjaan hati manusia dan puncak tertinggi keimanan.

Sifat ini akan datang sendirinya jika iman seseorang telah matang.

Oleh karena itu, belum sempurna keimanan seseorang, jika belum tiba di puncak tawakal.

Lalu, apa itu Tawakal?

Baca juga: Iman kepada Qada dan Qadar: Pengertian, Contoh, Macam-Macam, dan Hikmahnya

Baca juga: Iman kepada Malaikat: Pengertian, Nama-nama, Tugas, dan Sifatnya

Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam untuk SMP Kelas VIII yang disusun oleh Karwadi, Umi Baroroh, Sukiman dan Sutrisno, berikut pengertian, macam, contoh, dan penerapan tawakal:

Pengertian Tawakal

Tawakal berasal dari bahasa Arab yaitu Wakala yang artinya menyerahkan, mempercayakan, atau mewakilkan urusan kepada orang lain.

Kesimpulannya, tawakal adalah penyerahan segala perkara, ikhtiar, dan usaha yang telah dilakukan kepada Allah SWT.

Pengertian Tawakal – Setelah kita mempelajari sikap jujur pada artikel sebelumnya mari kita pelajari definisi tawakal dalam pandangan Islam serta bagaimana contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Yuk langsung kita ulas bersama-sama.

Pengertian Tawakal

Pengertian Tawakal adalah berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu hasil suatu pekerjaan, atau menanti akibat dari suatu keadaan.

Kata Tawakal berasal dari Bahasa Arab (Arab: توكُل‎‎) atau tawakkul yang artinya mewakilkan atau menyerahkan.

Pengertian Tawakal Menurut Para Ahli

Berikut adalah definisi Tawakal Menurut Ulama Salaf :

Imam Ahmad bin Hambal

Tawakal menurut Imam Ahmad bin Hambal merupakan aktivias hati, artinya tawakal itu merupakan perbuatan yang dilakukan oleh hati, bukan sesuatu yang diucapkan oleh lisan, bukan pula sesuatu yang dilakukan oleh anggota tubuh. Dan tawakal juga bukan merupakan sebuah keilmuan dan pengetahuan. (Al-Jauzi/ Tahdzib Madarijis Salikin, tt : 337)

Imam Al-Ghazali

Menurut Imam Al-Ghazali definisi Tawakkal ialah menyandarkan kepada Allah swt tatkala menghadapi suatu kepentingan, bersandar kepadaNya dalam waktu kesukaran, teguh hati tatkala ditimpa bencana disertai jiwa yang tenang dan hati yang tentram.

Abu Zakaria Ansari

Menurut pandangan Abu Zakaria Ansari tawakkal adalah keteguhan hati dalam menyerahkan urusan kepada orang lain.

Ibnu Qoyim al-Jauzi

Tawakal adalah amalan dan ubudiyah (baca; penghambaan) hati dengan menyandarkan segala sesuatu hanya kepada Allah, tsiqah terhadap-Nya, berlindung hanya kepada-Nya dan ridha atas sesuatu yang menimpa dirinya, berdasarkan keyakinan bahwa Allah akan memberikannya segala ‘kecukupan’ bagi dirinya…, dengan tetap melaksanakan ‘sebab-sebab’ (baca ; faktor-faktor yang mengarakhkannya pada sesuatu yang dicarinya) serta usaha keras untuk dapat memperolehnya.”

(Al-Jauzi/ Arruh fi Kalam ala Arwahil Amwat wal Ahya’ bidalail minal Kitab was Sunnah, 1975 : 254)

Dalil Tentang Tawakal

Dasar hukum tentang tawakal terdapat dala Al-Qur’an dan Sunnah yakni pada :

Al-Qur’an (8 : 61)

وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“Dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Al-Qur’an (3 : 122) :

وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

“Dan hanya kepada Allahlah, hendaknya orang-orang mu’min bertawakal.”

Al-Qur’an (17:2)

وَآتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَجَعَلْنَاهُ هُدًى لِبَنِي إِسْرَائِيلَ أَلاَّ تَتَّخِذُوا مِنْ دُونِي ‎وَكِيلاً

Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): “Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku.

Al-Qur’an (3: 173)

وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

“Dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.”

HR. Tirmidzi

Rasulullah Bersabda :

عَنْ عَمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُوْنَ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ، تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوْحُ بِطَانًا (رواه الترمذي)

Dari Umar ra, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,’sekiranya kalian bertawakal kepada Allah dengan tawakal yang sebenar-benarnya, pastilah Allah akan memberikan rizki kepada kalian sebagaimana Allah memberi rizki pada seekor burung. Pergi pagi hari dalam keadaan perut kosong, dan pulang sore hari dalam keadaan perut kenyang. (HR. Tirmidzi).

HR. Tirmidzi

Rasulullah Bersabda :
عَنْ أَنَسِ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَعْقِلُهَا وَأَتَوَكَّلُ أَوْ أُطْلِقُهَا وَأَتَوَكَّلُ قَالَ اعْقِلْهَا وَتَوَكَّلْ (رواه الترمذي)

Dari Anas bin Malik ra, ada seseorang berkata kepada Rasulullah SAW. ‘Wahai Rasulullah SAW, aku ikat kendaraanku lalu aku bertawakal, atau aku lepas ia dan aku bertawakal?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Ikatlah kendaraanmu lalu bertawakallah.” (HR. Tirmidzi).

Manfaat Tawakal Dalam Kehidupan

Jika kita memiliki sikap tawakal maka kita akan mendapatkan banyak manfaat diantaranya adalah :

  • Mempunyai keberanian dalam menghadapi berbagai masalah.
  • Mempunyai sifat optimis dan jiwa yang tangguh.
  • Dapat merasakan ketenangan dan ketentraman jiwa.
  • Selalu percaya terhadap ketentuan dan ketetapan Allah SWT.
  • Memiliki jiwa yang penuh rasa syukur.

Baca juga : Pengertia Jujur dan Dalil Tentang Jujur Dalam Islam !

Demikian penjelasan tentang Pengertian Tawakal, Dasar Hukumnya serta Manfaat Tawakal Dalam Kehidupan. Semoga kita menjadi pribadi yang senatiasa bertawakal dalam menjalani kehidupan. Sampai jumpa pada artikel selanjutnya di Sumberpengertian.com 🙂

Lihat Foto

AFP PHOTO / ADEK BERRY

Warga berdoa di masjid saat hari pertama puasa Ramadhan 1434 Hijriah di Jakarta, 10 Juli 2013.

KOMPAS.com - Tawakal merupakan bagian ajaran Islam yang sangat penting.

Tawakal harus datang dari dalam hati. Tidak hanysa keluar dari ucapan atau lisan saja.

Arti tawakal

Dari segi bahasa, tawakal berasal dari kata "tawakala" yang memiliki arti menyerahkan, mempercayakan dan mewakilkan.

Dikutip situ eramuslim.com seseorang yang bertawakal adalah seseorang yang menyerahkan, mempercayakan segala urusannya hanya kepada Allah SWT.

Menurut istilah, tawakal telah didefinisikan oleh beberapa ulama, yakni:

Baca juga: Dakwah Harus Dilakukan dengan Hikmah

Tawakal menurut Imam Ahmad bin Hambal merupakan aktivitas hati.

Artinya adalah perbuatan yang dilakukan oleh hati bukan sesuatu yang diucapkan oleh lisan.

Bukan juga sesuatu yang dilakukan oleh anggota tubuh. Tawakal juga bukan merupakan sebuah keilmuan dan pengetahuan.

Menurutnya, tawakal bukan hanya berdia diri tanpa usaha, bukan juga kepasrahan tanpa upaya.

Menurutnya tawakal adalah amalan dan ubudiyah (penghambaan) hati dengan menyandarkan segala sesuatu hanya kepada Allah, tsiqah terhadapa-Nya, berlindung hanya kepada-Nya dan ridha atas sesuatu yang menimpa dirinya.

Barangsiapa mengenal dan yakin bahwa Allah swt sebagai Rahman (Maha Pengasih), Rahim (Maha Penyayang), ‘Aziz (Maha Perkasa), Hakim (Maha Bijaksana), Hayy (Maha Hidup), Qayyum (Maha Berdiri Sendiri)… maka ia akan terdorong untuk bertawakkal kepada-Nya.

Oleh karena itu, Al-Quran sering mengaitkan perintah tawakkal dengan nama-nama dan sifat-sifat Allah di atas.
Yang paling banyak adalah Ismul Jalalah, nama yang mengandung segala kesempurnaan.

1. Allah SWT berfirman,

Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246]. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”

(Ali Imran (3): 159).

2. Allah SWT berfirman,

23. berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya: “Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, Maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”.
(Al-Maidah (5): 23).

3. Allah SWT berfirman,

89. Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, Maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi Makan sepuluh orang miskin, Yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, Maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).
(Al-Maidah (5): 89).

Tawakkal juga dikaitkan dengan Ar-Rahman dimana rahmat-Nya yang maha luas tidak akan menyia-nyiakan siapapun yang bertawakkal kepada-Nya:

4. Allah SWT berfirman,

29. Katakanlah: “Dia-lah Allah yang Maha Penyayang Kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya-lah Kami bertawakkal. kelak kamu akan mengetahui siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata”.
(Al-Mulk (67): 29).

Tawakkal juga dikaitkan dengan Al-Aziz (akan mulia dan tidak akan hina sedikitpun orang yang bergantung kepada-Nya, Ar-Rahim (rahmat Allah bagi yang bertawakkal kepada-Nya), Al-Hakim (tidak akan diabaikan siapun yang percaya dengan kesempurnaan kebijaksanaan dan perencanaan-Nya).

5. Allah SWT berfirman,

217. dan bertawakkallah kepada (Allah) yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,
(Asy-Syuara (26): 217).

6. Allah SWT berfirman,

49. (ingatlah), ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata: “Mereka itu (orang-orang mukmin) ditipu oleh agamanya”. (Allah berfirman): “Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, Maka Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
(Al-Anfal (8): 49).

Tawakkal juga dikaitkan dengan Al-Hayy dimana orang yang bergantung kepada makhluk berarti ia bergantung kepada sesuatu yang akan mati sewaktu-waktu, dan beruntunglah orang yang hanya bergantung kepada Allah:

7. Allah SWT berfirman,

58. dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. dan cukuplah Dia Maha mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya.
(Al-Furqan (25): 58).

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA