Jelaskan langkah-langkah untuk membuat paragraf berdasarkan ide pokok empat langkah berurutan

Ketika membaca artikel, karangan, atau buku, Anda pasti menemukan paragraf. Lalu kalau ditarik mundur ke beberapa masa yang lalu, Anda pasti juga pernah mempelajarinya saat pelajaran bahasa Indonesia. Namun, tidak ada salahnya, jika saat ini Anda kembali memahami dan mempelajari mengenai penjelasan lengkap tentang paragraf ini.

Pengertian Paragraf

Penggabungan kalimat yang berisi suatu gagasan utama atau ide pokok dan beberapa gagasan pendukung adalah arti paragraf. Menurut KBBI, paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan, yang biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru.

Pengertian paragraf menurut ahli kebahasaan bernama Ramlan, merupakan bagian dari sebuah karangan yang di dalamnya terdapat lebih dari satu kalimat, yang membahas suatu tema tertentu dengan ide pokok sebagai pengendalinya.

Sementara itu, paragraf merupakan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari kalimat. Alinea juga merupakan himpunan dari kalimat yang saling berhubungan untuk membentuk sebuah gagasan. Itu menurut Gorys Keraf.

Fungsi Paragraf

Sebelum memahami jenis teks bahasa Indonesia, Anda perlu tahu terlebih dahulu mengenai fungsi paragraf. Dapat disimpulkan bahwa fungsi paragraf, antara lain:

  • Untuk mengekspresikan gagasan utama yang ingin disampaikan oleh penulis.
  • Untuk menjelaskan keseluruhan ide pokok dengan mudah, logis, dan sistematis. 
  • Untuk menandai pergantian gagasan baru, jika karangan tersebut memiliki lebih dari satu gagasan utama. 
  • Untuk membantu pembaca memahami gagasan utama sebuah karangan. 
  • Untuk memudahkan pengendalian variabel, jika karangan berisi lebih dari satu variabel. 
  • Untuk membantu penulis menyusun dan mengembangkan ide yang akan dituangkan dalam karangannya, yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas.  

Ciri-Ciri Paragraf

Paragraf memiliki beberapa ciri-ciri berikut ini:

  • Paragraf ditulis dengan memberikan beberapa ketukan spasi agar baris pertama sedikit masuk ke bagian dalam (diberi tanda inden). Biasanya, paragraf diberi 5 ketukan untuk karangan biasa. 
  • Berisi satu ide pokok yang akan dijelaskan dalam sebuah karangan.
  • Berisi beberapa kalimat topik yang dapat menjelaskan dan menerangkan ide pokok karangan tersebut secara rinci.  
  • Beberapa paragraf berisi opini penulis yang dinyatakan dalam kalimat penjelas. 

Unsur-Unsur Paragraf

Sebuah paragraf bisa disebut paragraf yang baik, kalau di dalamnya terdapat unsur-unsur pembentuk paragraf. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut: 

  • Harus berisi kalimat utama paragraf.
  • Harus berisi kalimat penjelas untuk menguraikan kalimat utama.
  • Harus memiliki koherensi, yaitu kesatuan yang dibangun oleh hubungan antar kalimat pembentuk paragraf sehingga paragraf mudah dipahami. 
  • Harus memiliki kesatuan (unity), yaitu perpaduan yang kokoh antara gagasan utama dan kalimat pendukung dalam satu paragraf. 
  • Harus memiliki konjungsi atau penghubung yang digunakan sebagai penyambung kalimat untuk menambahkan keterangan, menyatakan hubungan sebab-akibat, atau menyatakan perbandingan atau pertentangan.
  • Paragraf harus harmonis, semantis, gramatis, dan normatif.  
  • Paragraf harus lengkap berisi kalimat penjelas yang memadai dan menunjang kalimat pokok. 

Jenis-Jenis Paragraf

Paragraf dalam dikategorikan menjadi beberapa jenis, ditinjau berdasarkan fungsinya, letak gagasan utama, dan isinya. Berdasarkan fungsinya, jenis paragraf dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 

  • Paragraf pembuka, berfungsi untuk memancing rasa ingin tahu pembaca untuk mengetahui keseluruhan isi artikel. 
  • Paragraf isi, membahas tentang ide-ide pokok dalam sebuah artikel.
  • Paragraf penutup, memiliki fungsi menyimpulkan keseluruhan isi artikel dan penekanan hal-hal penting yang terdapat dalam artikel. Dalam paragraf ini juga bisa berisi saran atau harapan. 
  • Paragraf penghubung, gunanya untuk menyambung satu paragraf dan paragraf lainnya. 

Berbeda jika berdasarkan letak gagasan utama, jenis paragraf dapat dibedakan menjadi paragraf deduktif dan paragraf induktif. Paragraf deduktif atau paragraf ide pokok terletak di bagian awal paragraf. 

Sementara, paragraf induktif merupakan paragraf ide pokok yang terletak di akhir paragraf. Lain lagi dengan paragraf ineratif, ini adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di tengah paragraf. Selain itu, ada juga paragraf campuran yang ide pokok utamanya terletak di awal dan di akhir paragraf. 

Berdasarkan isinya, jenis paragraf dibagi menjadi 5 jenis, yaitu:

Paragraf Eksposisi

Paragraf eksposisi adalah jenis paragraf yang berisi penjelasan singkat, padat, dan jelas, mengenai fakta-fakta yang ada. Paragraf ini berfungsi untuk menyampaikan informasi kepada pembaca dan cenderung bersifat ilmiah.

Paragraf Narasi 

Paragraf narasi berisi penjelasan sebuah peristiwa berdasarkan kronologi yang terjadi. Paragraf narasi harus dijelaskan dengan sistematis. Tujuannya, agar pembaca dapat membayangkan kejadian yang sedang dibahas karena sifatnya yang bercerita.

Paragraf Deskripsi

Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu benda atau peristiwa yang bisa membuat pembaca seolah-olah mengalami langsung kejadiannya, atau melihat langsung benda yang dideskripsikan.

Paragraf Persuasi

Paragraf persuasi adalah paragraf yang membujuk atau mempengaruhi pembaca untuk setuju dengan gagasan yang disampaikan oleh penulis.

Paragraf Argumentasi

Paragraf argumentasi adalah paragraf yang memberikan pandangan kepada pembaca tentang suatu topik. Paragraf ini tidak hanya berisikan fakta, tapi juga gagasan pendukung yang bersumber dari opini penulis. 

Demikianlah pembahasan lengkap tentang paragraf, yang meliputi pengertian paragraf, fungsi, ciri-ciri, unsur dan jenis paragraf berdasarkan fungsi, letak kalimat utama paragraf dan isinya. Jika ingin mempelajari hal lain terkait peningkatan skill pengembangan diri, belajar bahasa, kursus online gratis kepemimpinan, atau paket kursus sertifikasi manajemen sumber daya manusia, Anda bisa mempelajarinya semuanya di platform belajar online Indonesia. Semoga bermanfaat untuk Anda.

Liputan6.com, Jakarta Jenis paragraf punya banyak macam dan bentuk. Paragraf merupakan gabungan dari tiga hingga tujuh kalimat yang berisi pikiran, gagasan, atau ide pokok. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat karena berisi satu gagasan dalam sebuah topik.

Ada banyak jenis paragraf yang bisa dipelajari. Jenis paragraf dibagi berdasarkan tujuan dan letak kalimat utamanya. Jenis paragraf ini memiliki fungsi sendiri dalam sebuah tulisan.

Mengetahui jenis paragraf bisa membantumu menentukan jenis paragraf mana yang akan ditulis. Mengenali jenis paragraf juga bisa membantu penyusunan karya yang baik sesuai dengan kaidah penulisan yang benar. Berikut jenis paragraf yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (26/10/2020).

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Ilustrasi Menulis/Sumber: Pixabay.

Paragraf deduktif

Paragraf deduktif merupakan jenis paragraf yang kalimat utamanya berada di awal paragraf. Paragraf ini dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.

Paragraf Induktif

Paragraf Induktif merupakan kebalikan dari paragraf deduktif. Jenis paragraf ini memiliki kalimat utama di akhir paragraf. Paragraf induktif dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Paragraf induktif dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu generalisasi, analogi, dan kausalitas.

Paragraf campuran

Paragraf campuran merupakan jenis paragraf yang memiliki kalimat utama di awal dan akhir paragraf. Jenis paragraf ini dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat utama lagi sebagai penjelas.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Ilustrasi menulis. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Paragraf narasi adalah jenis paragraf yang bertujuan menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. Ciri-ciri dari paragraf narasi adalah ada kejadian, ada pelaku, dan ada waktu kejadian. Cerita dalam paragraf narasi dituliskan secara runtut dan urut.

Paragraf narasi dapat dibedakan menurut jenis ceritanya, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Narasi ekspositoris adalah narasi yang berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif sehingga pembaca mengetahui peristiwa itu secara tepat. Sementara narasi sugestif adalah narasi yang hanya mengisahkan suatu hasil rekaan, khayalan, atau imajinasi pengarang.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Ilustrasi Menulis/Pixabay

Paragraf deskiripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek dengan kata-kata yang mampu merangsang indra pembaca. Jenis paragraf ini bertujuan menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.

Ciri-ciri paragraf deskiripsi adalah menggambarkan suatu benda, orang, makhluk, tempat, atau suasana tertentu. Penggambaran dilakukan dengan melibatkan panca indra (pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan). Paragraf ini bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat atau merasakan sendiri objek yang dideskripsikan. Paragraf ini biasanya menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu objek secara terperinci.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Ilustrasi menulis. (dok. pixabay.com/Asnida Riani)

Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan suatu topik kepada pembaca. Tujuan dari paragraf ini adalah memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan pembaca.

Pembaca juga perlu melakukan proses berpikir dan melibatkan pengetahuan untuk memahami paragraf ini. Ciri-ciri paragraf eksposisi adalah memaparkan definisi dan memaparkan langkah-langkah, metode atau melaksanakan suatu tindakan.

Gaya penulisan paragraf eksposisi bersifat informatif. Paragraf eksposisi juga menginformasikan sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh alat indra. Paragraf eksposisi umumnya juga menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana.

Ada banyak jenis paragraf eksposisi seperrti eksposisi definisi, klasifikasi, proses, ilustrasi, berita, pertentangan, perbandingan, dan analisis.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Ilustrasi menulis. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Paragraf Argumentasi adalah jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta. Argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya. Tujuan dari paragraf ini adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.

Ciri-ciri paragraf argumentasi adalah menjelaskan suatu pendapat agar pembaca yakin. paragraf argumentasi membutuhkan paparan akta untuk membuktikan pendapatnya. Isi dari paragraf ini biasnaya menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman dan penelitian. Penutup paragraf argumentasi biasanya berupa kesimpulan.

Ada tiga jenis pola paragraf argumentasi; pola analogi, pola generalisasi, dan pola hubungan sebab akibat. Pola analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Pola generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Sementara pola hubungan sebab akibat adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Ilustrasi./Copyright unsplash.com

Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu. Paragraf persuasi merupakan jenis paragraf yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Dalam paragraf persuasi penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta.

Mirip dengan argumentasi, paragraf persuasi juga memerlukan fakta dan data untuk meyakinkan pembaca. Ciri-ciri paragraf persuasi adalah berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah. Paragraf persuasi harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya. Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis dengan pembaca.

Paragraf persuasi edapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.

Lanjutkan Membaca ↓

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA