Jelaskan dampak dari pelaksanaan kerja paksa bagi rakyat Indonesia

Jelaskan dampak pelaksanaan tanam paksa bagi rakyat Indonesia!

Jawaban

jawaban yang tepat adalah:

Pembahasan

Sistem tanam paksa atau cultuurstelsel merupakan kebijakan yang diterapkan pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Johanes van den Bosch pada rentang tahun 1830-1835. Tujuan utama kebijakan ini adalah untuk mengisi kekosongan kas Belanda akibat peperangan melawan Perancis dan membayar hutang-hutang VOC. Tanaman kopi dan rempah-rempah menjadi komoditas utama dalam sistem tanam paksa. Sistem tanam paksa membawa dampak positif dan dampak negatif bagi bangsa Indonesia, yaitu:

  • Dampak positif: masyarakat Indonesia mengenal teknik pertanian baru di Indonesia.
  • Dampak negatif: rakyat Indonesia mengalami penderitaan yang cukup panjang karena harus bekerja keras memenuhi target tanam paksa.

Jadi, jawaban yang tepat adalah:

  • Dampak positif tanam paksa: Dikenalnya teknik pertanian baru di Indonesia.
  • Dampak negatif tanam paksa: Penderitaan bagi rakyat Indonesia yang harus bekerja keras memenuhi target tanam paksa.

7th-9th gradeIlmu Pengetahuan Sosial

Konten pertanyaantolong kak

Pengaruh perkembangan VOC di Indonesia: - VOC berhasil mendirikan pos perdagangan di Banten (tahun 1610). - Pieter Both berhasil mengadakan perjanjian dengan penguasa Jayakarta, untuk pembelian sebidang tanah seluas 50 x 50 vadem. - VOC membeli lahan sekitar satu hektar di Sunda Kelapa seharga 1.200 ringgit. (tahun 1611) - VOC menyingkirkan kekuasaan Jayakarta dan mengubah Jayakarta menjadi Batavia tanggal 30 Mei 1619 dan menundukkan Banten.  - VOC dengan perjanjian antara Sultan Haji pada tanggal 17 April 1684 menguasai daerah Tanggerang - VOC memperlemah kerajaan Mataram di Jawa Tengah melalui perjanjian Gianti dan Salatiga.  - Makassar berhasil direbut melalui perjanjian Bongaya.  - Di Maluku juga berhasil direbut melalui perjanjian di daerah setempat.

Selamat malam. Saya akan bantu jawab. Namun memerlukan waktu lebih panjang.

Dampak kegiatan kerja paksa bagi bangsa Indonesia adalah: Dampak Positif: Masyarakat Indonesia lebih mengenal tanaman baru dan bagaimana cara menanamnya Rakyat Mengenal tanaman yang memiliki harga tinggi jikalau di ekspor Masyarakat Indonesia jadi mengetahui sistem bekerja pada perkebunan Dampak Negatif: Sawah dan ladang Masyarakat Indonesia menjadi tidak terurus Beban Hidup Rakyat meningkat karena harus membagi lahan, hasil panen dan pajak kepada pemerintah Belanda Masyarakat, terutama petani  mengalami tekanan yang bera dari pemerintah Belanda. Hal ini dikarenakan permintaan Pemerintah Belanda tidak berbanding lurus dengan hak yang diterima masyarakat Indonesia Kemiskinan merajalela karena sebagin besar panen atau hasil panen mengalami kegagalan Kematian dimana-mana yang disebabkan oleh wabah penyakit dan kelaparan.

Ketentuan-ketentuan sistem sewa tanah yang terjadi pada masa Rafles antara lain adalah petani harus menyewa tanah meskipun dia adalah pemilik tanah tersebut, harga sewa tanah tergantung pada kondisi tanah, pembayaran sewa tanah dilakukan dengan uang tunai, serta bagi yang tidak memiliki tanah akan dikenakan pajak kepala. Sistem sewa tanah disebut juga dengan landrent-system atau landelijk stelsel. Pelaksanaan sistem sewa tanah sangat merugikan rakyat Indonesia.

Jakarta -

Sistem tanam paksa atau Cultuurstelsel merupakan peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun 1830 yang mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya sekitar dua puluh persen untuk ditanami komoditi ekspor, khususnya kopi, tebu dan tarum. Tujuan dari sistem tanam paksa adalah untuk menutup defisit yang terjadi pada pemerintah Belanda dan digunakan untuk mengisi kas penjajah pada saat itu.

Dalam sistem ini, para penduduk dipaksa menanam hasil-hasil perkebunan yang menjadi permintaan pasar dunia pada saat itu. Tanaman ekspor tersebut nantinya dijual dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah kolonial dan bagi warga yang tidak memiliki tanah harus bekerja selama 75 hari dalam setahun pada kebun milik pemerintah.

Hasil tanaman itu kemudian diekspor ke mancanegara. Sistem ini membawa keuntungan yang sangat besar untuk pihak Belanda. Dari keuntungan ini, hutang Belanda dapat dilunasi dan semua masalah keuangan bisa diatasi. Sebab, kas pemerintah Belanda mengalami kerugian setelah Perang Jawa tahun 1830. Sistem ini pun berhasil dan pemerintah Belanda meraup keuntungan yang amat besar.

Namun, lain daripada Belanda, justru rakyat Indonesia menderita dan mendapat kerugian besar. Pelaksanaan sistem tanam paksa membuat para petani sangat menderita kala itu karena alih-alih mereka berfokus menanam padi untuk makan sendiri, mereka malah harus menanam tanaman ekspor yang akan diserahkan ke pemerintah kolonial.

Meskipun peraturan tanam paksa jelas memberatkan para petani dan penduduk, namun kenyataan di lapangan, penderitaan yang dialami jauh lebih besar dan berkepanjangan karena dicekik kemiskinan dan ketidaktentuan penghasilan ke depannya.

Berdasar pada Modul Sejarah Indonesia Kelas X yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sistem tanam paksa telah merendahkan harkat dan martabat Bangsa Indonesia, di rendahkan sampai menjadi alat bangsa Asing untuk mengisi kasnya. Keadaan rakyat sudah tentu kacau, sawah dikurangi untuk keperluan tanam paksa, rakyat dipaksa bekerja dimana-mana, kadang-kadang harus bekerja di kebun yang letaknya jauh sampai 45 kilometer dari desanya.

Hingga sedemikian menderita nasib rakyat Indonesia yang dijajah Belanda. Akibat program Belanda yang ingin menambah kas keuangan mereka, rakyat Indonesia menjadi sengsara, kelaparan merajalela, bahkan sampai menimbulkan kelaparan yang berujung kematian.

Keadaan ini menimbulkan reaksi yang keras sampai di negeri Belanda. Mereka berpendapat bahwa sistem tanam paksa dihapuskan dan diganti keikutsertaan pihak swasta dari Belanda untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Sistem tanam paksa kemudian secara berangsur-angsur dihapuskan tahun 1861, 1866, 1890, dan 1916.

Nah, itulah akibat yang terjadi pada rakyat Indonesia dalam penerapan sistem tanam paksa pada tahun 1830an itu. Semoga menambah pengetahuanmu, ya detikers.

Simak Video "Podium Perdana Maverick Vinales Bersama Aprilia"



(row/row)

Sistem tanam paksa atau cultuurstelsel merupakan kebijakan yang diterapkan pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Johanes van den Bosch pada rentang tahun 1830-1835. Tujuan utama kebijakan ini adalah untuk mengisi kekosongan kas Belanda akibat peperangan melawan Perancis dan membayar hutang-hutang VOC. Tanaman kopi dan rempah-rempah menjadi komoditas utama dalam sistem tanam paksa. Sistem tanam paksa membawa dampak positif dan dampak negatif bagi bangsa Indonesia, yaitu:

  • Dampak positif: masyarakat Indonesia mengenal teknik pertanian baru di Indonesia.
  • Dampak negatif: rakyat Indonesia mengalami penderitaan yang cukup panjang karena harus bekerja keras memenuhi target tanam paksa.

Jadi, jawaban yang tepat adalah:

  • Dampak positif tanam paksa: Dikenalnya teknik pertanian baru di Indonesia.
  • Dampak negatif tanam paksa: Penderitaan bagi rakyat Indonesia yang harus bekerja keras memenuhi target tanam paksa.

Kerja paksa pada masa kolonial disebut dengan kerja rodi. Kerja Rodi dipelopori oleh Herman Willem Daendels. Ia merupakan Gubernur-Jendral Hindia Belanda ke-36. Ia memerintah pada 1808-1811, dimana pada saat itu Belanda sedang dikuasai oleh Prancis. Tugas utamanya ialah melindungi pulau Jawa dari Inggris. Proyek utama Daendels adalah pembangunan Jalan Raya Pos (Anyer-Panarukan) sepanjang ±1000 Km dengan tujuan mempercepat gerakan militernya. Pembangunan jalan tersebut dilakukan selama satu tahun dengan cara kerja paksa. Selain itu ada kerja paksa berbentuk tanam paksa, kebijakan ini dicetuskan oleh Johannes van den Bosch, yang di latar belakangi oleh hutang luar negeri Belanda dan kerugian pasca perang. Rakyat dipaksa untuk menanami tanaman ekspor yang laku dipasaran Eropa (kopi, nila, kina, tebu dan lada). dampak positif kebijakan kerja paksa ialah adanya pembangunan infrastruktur, rakyat jadi mengenal tanaman dan cara mengelola lahan dan dampak negatifnya ialah kesengsaraan rakyat meluas dan menimbulkan perlawanan terhadap pemerintah kolonial.

Dengan demikian dampak positif kebijakan kerja paksa ialah adanya pembangunan infrastruktur, rakyat jadi mengenal tanaman dan cara mengelola lahan dan dampak negatifnya ialah kesengsaraan rakyat meluas dan menimbulkan perlawanan terhadap pemerintah kolonial.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA