حُيِّيْتُمْ bacaan tersebut merupakan contoh hukum bacaan mad

Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh. Selamat datang teman – teman lafalquran.com. Bagaimana kabar teman-teman hari ini ? Semoga sehat selalu yaa. Aamiin. Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya dalam kehidupan kita. Aamiin.

Pada kesempatan kali ini, mimin akan membahas materi tajwid bab mad tamkin termasuk bagaimana pengertian mad tamkin ? hukum bacaan, panjang, cara membaca dan contoh bacaan mad tamkin. Baiklah langsung saja berikut ulasannya.

Pengertian Mad Tamkin

Mad menurut bahasa artinya panjang, sedangkan Tamkin menurut bahasa adalah menempatkan. Jadi menurut istilah yang dinamakan mad tamkin adalah bacaan panjang pada huruf Ya’ bertasydid dan berharakat kasrah ( يِّ ) yang bertemu dengan huruf Ya’ sukun ( يْ ).

Huruf Ya’ tasydid tersebut dinamakan mad tamkin karena huruf Ya’ menempati bacaan mad sebab bertemu Ya sukun dan harus dibaca dengan panjang 1 alif atau 2 harakat.

Hukum Bacaan Mad Tamkin

Hukum disebut mad tamkin adalah apabila ada huruf Ya’ tasydid dan berharakat kasrah ( يِّ ) yang bertemu dengan huruf Ya’ sukun / mati ( يْ ) dalam satu kalimat atau lafal. Panjang bacaan Mad Tamkin adalah 1 alif atau 2 harakat sama seperti panjang hukum Mad Thobi’i.

Cara membaca hukum bacaan mad tamkin sama seperti hukum Mad Thobi’i, yaitu sama pada paragraf diatas dibaca panjang 1 alif atau 2 harakat.

Contoh Bacaan Mad Tamkin

Berikut adalah beberapa contoh hukum bacaan mad tamkin dalam Al Quran disertai surah dan ayatnya, diantaranya:

1. Surah Al Baqarah ayat 61:

وَيَقْتُلُوْنَ النَّبِيّٖنَ بِغَيْرِ الْحَقِّ

Keterangan: Hukum mad tamkin terdapat pada lafal النَّبِيّٖنَ dibaca Nabiyyiina

2. Surah Al Baqarah ayat 177:

وَالْكِتٰبِ وَالنَّبِيّٖنَ

Keterangan: Hukum mad tamkin terdapat pada lafal وَالنَّبِيّٖنَ dibaca Wannabiyyiina

3. Surah Ali ‘Imran ayat 20:

وَالْاُمِّيّٖنَ ءَاَسْلَمْتُمْ

Keterangan: Hukum mad tamkin terdapat pada lafal وَالْاُمِّيّٖنَ dibaca Wal ummiyyiina

4. Surah An Nisa’ ayat 86:

وَاِذَا حُيِّيْتُمْ

Keterangan: Hukum mad tamkin terdapat pada lafal حُيِّيْتُمْ dibaca Khuyyiitum

5. Surah Al Muthaffifin ayat 18:

لَفِيْ عِلِّيِّيْنَ

Keterangan: Hukum mad tamkin terdapat pada lafal عِلِّيِّيْنَ dibaca ‘Illiyyiina

Catatan:
Pada contoh bacaan Mad tamkin pada surah Al Baqarah dan Ali ‘Imran diatas sudah menggunakan mushah Al Quran Indonesia.

Demikian pembahasan materi tajwid bab mad tamkin pada kesempatan kali ini. Mudah – mudahan bermanfaat bagi kita semua. Kurang lebihnya mimin mohon maaf. Akhir kata sekian dan terimakasih. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Mad Tamkin adalah salah satu cabang dari hukum Mad Far’i yang berlaku untuk huruf Waw Sukun bertemu Waw Berharakat, dan Ya Sukun bertemu Ya Berharakat. Kunci hukum Mad Tamkin sama seperti hukum-hukum Mad Far’i lainnya, yaitu terletak pada Hukum Mad Thobi’i.

Secara bahasa, Mad Tamkin adalah cara memanjangkan bacaan (Mad) pada huruf Waw dan Ya apabila bertemu dengan huruf yang identik, sama persis baik sifat dan mahrajnya; satu sukun dan satu lagi berharakat. Dan kedua huruf yang sama persis ini bentuknya terpisah atau tidak berada di dalam satu kata/kalimat.

Baca Juga ; Contoh Mad Badal

Ada 3 keadaan yang menjadikan mad tamkin.

1. Ada huruf wau sukun sebelumnya dhammah dan setelahnya ada wau berharakat atau ya’ sukun sebelumnya kasrah dan setelahnya ya’ berharakat. Contoh:

قَالُوْا وَهُمْ – آمَنُوْا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتُ – فِيْ يَوْمٍ – الَّذِيْ يُوَسْوِسُ

2. Apabila wau sukun sebelumnya wau berharakat dhammah atau ya’ sukun sebelumnya ya’ berharakat kasrah. Contoh:

يَلْوُوْنَ – يُحْيِيْ – لَا يَسْتَحْيِيْ

3. Apabila ya’ sukun sebelumnya ya’ bertasydid dan berharakat kasrah. Contoh:

حُيِّيْتُمْ – عِلِيِّيْنَ – مِنَ النَّبِيِّيْنَ

Ukuran madnya 2 harakat. Namun dalam keadaan tertentu panjang bisa seperti bertemu hamzah atau huruf sukun. Ketika  bertemu hamzah maka hukumnya menjadi mad jaiz munfashil yang panjangnya 4-5 harakat. Contoh:

لَا يَسْتَحْيِيْ أَنْ يَضْرِبَ

Ketika bertemu huruf sukun karena di waqafkan menjadi mad aridh lissukun yang panjang bisa 2, 4 atau 6 harakat. Contoh:

لَفِيْ عِلِيِّيْنَ ۞ – مِنَ النَّبِيِّيْنَ ۞

Baca Juga : Mad Shilah Qashirah

Salah satu faidah adanya mad tamkin adalah untuk menghindari hukum idgham. Pada keadaan pertama yakni wau sukun bertemu dan wau dan ya’ sukun bertemu ya’ tidak terjadi idgham. Mengapa ya?

Sebelumnya lanjut saya ingin bertanya.

Apakah wau sukun bertemu dan ya’ sukun bertemu termasuk kategori mutamatsilain? Sebagaimana kita ketahui bahwa kalau ada huruf yang sama dimana yang pertama sukun dan yang kedua berharakat itu hukumnya wajib idgham. Nama idghamnya idgham mutamatsilain. Contohnya:

قَدْ دَّخَلُوْا – فَمَا رَبِحَتْ تِّجَارَتُهُمْ – بَلْ لَّا

Bila ada yang menjawab bahwa wau sukun dan wau juga ya’ sukun bertemu ya’ termasuk mutamatsilain, berarti dia belum faham betul tentang makhraj. Saya ingatkan kembali bahwa wau’ dan ya’ sukun yang termasuk mad itu makhrajnya al-jauf.

Baca Juga : ;Mad Arid Lissukun

Sedangkan wau’ berharakat dan wau lin makhrajnya asy-syafatain. Adapun ya’ berharakat dan ya’ lin makrajnya dari tengah lidah. Jadi intinya tidak termasuk mutamatsilain dan tidak ada idgham.

Begitu pula dalam keadaan nomor kedua bahwa ya’ yang kedua sebenarnya berharakat tetapi dan menjadi ya’ mad karena termasuk ilat. Pada keadaan nomor tiga tidak bisa diidghamkan lagi karena ya’ yang pertama sudah bertasydid.

Pada kesempatan ini, kita akan mempelajari tentang hukum bacaan mad tamkin, dan insya’allah akan kita bahas juga tentang hukum bacaan mad-mad far’i lainnya dalam kesempatan-kesempatan postingan yang akan datang.

Mad tamkin ini tergolong bacaan yang cukup langka dan jarang ditemukan di dalam Al-Qur’an, tidak seperti hukum-hukum bacaan tajwid lainnya. Baiklah, untuk menyingkat waktu, mari kita membahas tentang hukum bacaan mad tamkin lebih lanjut.

Pengertian Hukum Bacaan Mad Tamkin (مَدْ تَمْكِيْن) 

Sebelum kita mengenal lebih lanjut mengenai hukum bacaan Mad Tamkin, maka hendaklah untuk mengetahui pengertian Mad Tamkin itu sendiri. Di sini, saya membagi pengertiannya menjadi 2 macam, yaitu dari segi bahasa dan dari segi istilah.

Pengertian Mad Tamkin Menurut Bahasa

Mad berarti panjang, sedangkan tamkin berarti menempatkan.

Pengertian Mad Tamkin Menurut Istilah

Dalam Kitab Hidayatul Mustafid, dijelaskan bahwa pengertian Mad Tamkin adalah sebagaimana berikut ini :

كُلُّ يَائَيْنِ أَحَدُهُمَا سَاكِنٌ مَكْسُوْرٌ مَا قَبْلَهَا مُشَدَّدًا

"Setiap ada 2 huruf ya', salah satunya mati (disukun) dan dikasrah huruf ya sebelumnya dalam keadaan ditasydid".

Dari pengertian di atas, maka untuk lebih mudahnya kita bisa menyimpulkan bahwa Mad Tamkin adalah apabila ada 2 ya’ dalam satu kalimat di mana ya’ pertama berharakat tasdid dan kasrah, sedangkan ya’ kedua berharakat sukun (ya’ mati).

Contoh Hukum Bacaan Mad Tamkin

ContohSebabCara Membaca

وَالنَّبِيِّيْنَ

ada 2 ya’ dalam satu kalimat, ya’ pertama berharakat tasdid dan kasroh dan ya’ kedua berharakat sukunwannabiyyiina

حُيِّيْتُمْ

ada 2 ya’ dalam satu kalimat, ya’ pertama berharakat tasdid dan kasroh dan ya’ kedua berharakat sukunkhuyyiitum

Contoh Hukum Bacaan Mad Tamkin Dalam Al-Qur'an

Sebenarnya, 2 contoh di atas sudah mewakili contoh hukum bacaan mad tamkin, namun untuk lebih jelasnya maka bisa dilihat sendiri dalam ayat-ayat Al-Qur'an sebagaimana berikut ini :

Surat Al-Baqarah : 177

لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَآئِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّيْنَ وَآتَى الْمَالَ عَلٰى حُبِّهِ ذَوِى الْقُرْبٰى وَالْيَتَامٰى وَالْمَسَاكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ وَالسَّائِلِيْنَ وَفِى الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوْا

Surat An-Nisa : 86

وَإِذَا حُيِّيْتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوْا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوْهَا

Cara Membaca Hukum Bacaan Mad Tamkin

Yang jelas, setiap hukum bacaan mad pasti dibaca panjang, sedangkan hukum bacaan Mad Tamkin sendiri dibaca panjang 1 alif atau 2 harakat.

Mengapa Dinamakan Mad Tamkin ?

Dalam Kitab Hidayatul Mustafid dijelaskan bahwa mad ini dinamakan "tamkin" (menempatkan) karena harakat tasydid yang menempati huruf mad, tepatya pada huruf ya' yang pertama.

Baca : Kumpulan Hukum Bacaan Dalam Ilmu Tajwid.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA