Hukum perbandingan tetap atau disebut juga

Lihat Foto

en.wikipedia.org

Joseph Louis Proust, pencetus hukum Proust

KOMPAS.com - Pernahkah kamu melakukan percobaan kimia, di mana kamu mebuat suatu senyawa dengan mencampurkan bahan A, bahan B, dan bahan C ke dalam tabung reaksi?

Bahan-bahan yang dimasukkan dan juga ukuran banyaknya tidak bisa sembarangan, karena salah-salah kamu dapat membuat racun maupun ledakan.

Pengertian Hukum Proust

Pembuatan tiap senyawa kimia memiliki komposisi dengan perbandingan (rasio) bahan-bahan penyusun yang tetap.

Hal ini dikemukakan pada tahun 1806 oleh seorang ahli Kimia asal Perancis bernama Joseph L. Proust dengan hukum yang dikenal sebagai hukum perbandingan tetap atau hukum Proust.

Baca juga: Senyawa Polar: Definisi, Sifat, Ciri, dan Contohnya

Dilansir dari Sussex Tech, Proust mengemukakan bahwa senyawa tembaga karbonat selalu terdiri dari 5,3 bagian tembaga, 1 bagian karbon, dan 4 bagian oksigen.

Pernyataan Proust sangatlah kontroversial pada masa itu, namun dirinya didukung oleh Dalton. Dalton menyatakan dua senyawa karbon berbeda dibentuk dari jumlah oksigen yang berbeda, namun selalu sama komposisinya pada setiap senyawa.

Dilansir dari Chemistry LibreText, senyawa air yang ditemukan dari air hujan, air keran, air minum, air laut, dan air apa pun dengan massa sebanyak apa pun, tiap satuan senyawanya tetap terdiri dari hidrogen dan oksigen dengan perbandingan massa 1:8. Perbandingan tersebut tidak akan pernah berubah.

Sehingga, Hukum Proust adalah hukum yang menyatakan suatu senyawa kimia terdiri dari beberapa unsur dengan perbandingan masa yang sama.

Baca juga: Soal Hukum Mendel: Fenotip Persilangan Dua Bunga dengan Warna Berbeda

Contoh soal Hukum Proust

Soal 1: Perbandingan massa karbon (C) terhadap oksigen (O) dalam senyawa karbon dioksida (CO2) adalah 3:8. Berapakah gram karbonsioksida yang dihasilkan dari 3 gram karbon dan 10 gram oksigen?

Jawaban:

Dalam soal disebutkan perbandingan C dan O dalam senyawa karbon dioksida adalah 3:8, maka perbandingan inilah yang harus dipertahankan dalam reaksi kimia.

Jika yang direaksikan 3 gram karbon, maka oksigen yang akan bereaksi adalah 8 gram. Kelebihan oksigen akan menjadi sisa reaksi sebagai berikut:

  Karbon Oksigen Karbon dioksida
Awal 3 gram 10 gram -
Reaksi 3 gram 8 gram 11 gram
Akhir - 2 gram 11 gram

Dari tebel stokiometri berdasarkan hukum Proust tersebut didapatkan bahwa 3 gram karbon dan 10 gram oksigen akan menghasilkan 11 gram karbon diosida dan menyisakan 2 gram oksigen.

Baca juga: Hukum Kekekalan Momentum Linear untuk Mencari Kecepatan Benda

Soal 2: Perbandingan massa besi (Fe) dan belerang (S) dalam senyawa besi sulfida (FeS) adalah 7:4. Berapakah massa sulfur (S) yang diperlukan untuk membentuk senyawa FeS dengan 21 gram besi (Fe) tanpa ada sisa reaksi?

Jawaban:

Untuk menyelesaikan soal hukum Proust, selain menggunakan tabel stokiometri seperti pada soal nomor 1 dapat digunakan juga perbandingan massa sebagai berikut:

Massa S

= perbandingan sulfur dan besi x massa Fe= 4/7 x 21 gram= (21:7) x 4

=12 gram

Maka massa sulfur yang dibutuhkan untuk memebuat senyawa besi sulfida tanpa sisa reaktan adalah sebanyak 12 gram.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Hukum Proust – Pengertian, Rumus, Contoh, Soal Dan Pembahasan – Penelitian tentang hukum perbandingan tetap pertama kali dilakukan oleh seorang kimiawan berkebangsaan Perancis Joseph Proust di antara tahun 1798 sampai tahun 1804. Namun, pada akhir abad ke-18, konsep senyawa kimia belum sepenuhnya dikembangkan.

Bahkan ketika pertama kali hukum ini diusulkan, hukum ini menjadi pernyataan kontroversial dan ditentang oleh kimiawan lainnya, terutama kerabat Proust yang bernama Claude Louis Berthollet, yang menyatakan bahwa unsur dapat digabungkan dengan proporsi apapun. Perdebatan ini menunjukkan bahwa pada saat itu perbedaan senyawa kimia murni dan campuran belum sepenuhnya dikembangkan.

Hukum perbandingan tetap menjadi dasar teoritis yang kuat. Teori atom yang dijelaskan oleh John Dalton dimulai pada tahun 1803, yang menjelaskan masalah yang terdiri dari atom diskrit, bahwa ada satu jenis atom untuk setiap elemen. Dan juga ada senyawa yang terbuat dari kombinasi dari berbagai jenis atom dalam proporsi yang tetap.

Hukum Proust (Perbandingan Tetap) ini pertama kali dikemukakan oleh seorang Kimiawan dari Prancis yang dimana hidup pada tahun 1754 hingga 1826 yang bernama Joseph Proust. Untuk perlu kalian ketahui sebagai para pembaca bahwa sebelum Joseph Proust mencertuskan Hukum Proust ini, tidak ada konsep yang jelas mengenai Senyawa Kimia dan setelah dilakukan serangkaian Eksperimen yang dilakukan oleh Joseph Proust yakni antara tahun 1797 – 1803 maka Hukum Proust ini secara resmi dikemukakan oleh beliau “Joseph Proust”.

Dalam hal ini tentunya fungsi Hukum Perbandingan Tetap “Hukum Proust” ini sangatlah penting untuk didalam ilmu kimia hal ini karena hukum ini dapat memberikan kontribusi pada konsep mengenai yang jelas mengenai senyawa kimia dan dapat memberikan konsep bagaimana unsur-unsur dapat membentuk senyawa.

Lalu Hukum Josept Proust “Perbandingan tetap” ini sangat membantu seorang John Dalton yang mengemukakan sebuah Teori Atom pada tahun 1803 silam dan Teori Atom tersebut diambil berdasarkan pada Hukum Perbandingan Tetap “Proust” dan Hukum Perbandingan Berganda.

Pengertian Hukum Proust (Perbandingan Tetap)

Hukum perbandingan tetap atau yang sering disebut dengan Hukum Proust adalah hukum yang menyatakan bahwa seluruh senyawa terdiri dari perbandingan massa unsur pembentuk yang selalu sama “konstan”.

Hukum ini dikemukakan oleh Joseph Lonis Proust “1754-1826” yang berasal dari Perancis. Hukumnya perbandingan tetap tersebut berbunyi, “perbandingan berat unsur-unsur penyusun senyawa adalah tetap”. Eksperimen yang dilakukan Proust adalag reaksi antara unsur hidrogen dan oksigen sehingga terbentuk air “H2O”.

Baca Juga : “Bahan Kimia Alami Dalam Makanan” Pengertian & ( Macam – Macam )

Percobaan Proust

Pada tahun 1799 Proust menemukan bahwa senyawa tembaga karbonat baik yang dihasilkan melalui sintesis di laboratorium maupun yang diperoleh di alam memiliki susunan yang tetap.

Hukum ini mematahkan pendapat Archimedes yang dipakai ahli kimia dari Arab sampai Eropa selama ratusan tahun, bahwa senyawa hanyalah asal campur dengan perbandingan asal. Walaupun jauh setelahnya ditemukan kesalahan yang amat kecil, hukum ini membuka jalan pengembangan reaksi senyawa pada kimia modern.

Bunyi hukum Proust adalah: “perbandingan massa unsur-unsur pembentuk senyawa selalu tetap, sekali pun dibuat dengan cara yang berbeda”. Sebagai contoh, perbandingan massa hidrogen dengan oksigen dalam air adalah 1:8, tidak bergantung pada jumlah air yang dianalisis. Hal itu juga berarti bahwa massa hidrogen yang bereaksi dengan oksigen membentuk air adalah 1:8. Apabila hidrogen direaksikan dengan oksigen tidak dengan perbandingan 1:8 maka salah satu diantaranya akan bersisa.

Contoh Penerapan Hukum Proust

Contoh sederhana pada hukum ini ialah pembentukan karbondioksida “CO2” dari karbon dan oksigen. Massa karbon ialah 12, dan sedangkan massa oksigen ialah 16. Maka pembentukan karbondioksida adalah sebagai berikut:

Pada tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa karbondioksida akan selalu terbentuk dari karbon dan oksigen dalam perbandingan yang sama. Walaupun ada reaktan “pereaksi” yang berlebihan, maka akan menjadi sisa yang tidak ikut bereaksi.

Perbandingan massa unsur dalam senyawa dapat ditentukan dengan cara mengalikan jumlah atim dengan atim relatif masing-masing unsur. Misalnya H2O perbandingan massa hidrogen dengan oksigen 1:8 perbandingan ini dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut:

Baca Juga : Pengertian Redoks (Reaksi Reduksi / Oksidasi) Menurut Ahli Kimia

Rumus Hukum Proust

Hasil dari penjabaran rumus Proust ditemukan rumus:

Atau bisa juga ditulis dalam bentuk massa sehingga menjadi:

Peran Hukum Proust

Selain Hukum Lavoiser “Hukum Kekekalan Massa”, Hukum Proust memiliki peranan penting karena dapat menunjukkan hubungan kuantitatif antara zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia.

Hukum Perbandingan Tetap Proust – Sobat hitung kita lanjutkan kembali belajar kita mengenai hukum dasar kimia. Kemarin kita telah belajar mengenai hukum kekekalan massa lavoisier. Sekarang kita akan belajar mengenai hukum perbandingan tetap (proust). Perlu sobat pahami, suatu senyawa kimia entah dari mana asalnya atau bagaimana cara pembentukannya, ia akan selalau mempunyai susunan yang sama. Perbandingan masssa unsur-unsur yang menyusunnya tetap. Mau air dari hujan, es mencair, uap air, air sisa pendingin ruangan, dan sumber yang lain pasti perbandingan antara atom H dan O pada senyawa tersebut selalu tetap.

Apa itu hukum perbandingan tetap (proust)?

Pada tahun 1977 seorang ahli kimia asal perancis, Joseph Louis Proust menemukan bahwa senyawa tembaga karbonat  yang didapat dari sumber alami maupun dari proses sintesa dalam laboratorium selalu mempunyai susunan (perbandingan) tetap. Coba sobat perhatikan data pemanasan logam magnesium dalam gas oksigen untuk menghasilkan magnesium oksida berikut,

dari data hasil percobaan di atas, tampak perbandingan antara magnesium dan magnesium oksida selalu tetap.

Baca Juga : “Bahan Kimia Alami Dalam Makanan” Pengertian & ( Macam – Macam )

Bunyi Hukum Perbandingan Tetap (Proust)

“Perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun molekul suatu senyawa selalu tetap”

Menurut hukum perbandingan tetap, molekul air tersusun atas atom-atom hidrogen dan oksigen dengan perbandingan massa hidrogen dan oksigen yang menyusun molekul air tersebut selalu tetap yaitu 1 : 8

Hirogen  +  Oksigen ——> Air

1 gram      8 gram                9 gram 2 gram      16 gram              18 gram

3 gram      24 gram              32 gram

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA