Di bawah ini merupakan sikap yang mencerminkan meneladani Asmaul Husna Al Muqtadir yaitu

Al-Wakil juga memiliki makna Maha Mewakili atau Maha Pemelihara yang bermakna hanya kepada Allah yang pantas menyelesaikan segala persoalan. Allah SWT mengurus segala urusan makhluk-Nya. Allah dapat melaksanakan segala hal tanpa ada yang bisa menghalangi.

Salah satu Asmaul Husna adalah Al Akhir yang artinya adalah Yang Maha Akhir. Asmaul Husna ini menunjukkan kekekalan Allah SWT saat makhluk lain yang fana menemui akhir. “Dia Maha Kekal ketika semua makhluk hancur, Maha Kekal dengan kekekalanNya.

Senantiasa melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya ( melaksanakan shalat, puasa, bersedekah, dsb serta menjauhi syirik, durhaka kepada orangtua, zina dsb).

Menurut imam al-Gazali, al-Karim adalah Dia yang apabila berjanji, menepati janjinya, bila memberi, melampaui batas harapan, tidak peduli berapa dan kepada siapa Dia memberi dan tidak rela bila ada kebutuhan dia memohon kepada selain-Nya, meminta kepada orang lain.

Cara meneladani asmaul husna dalam kehidupan sehari-hari adalah mencintai ilmu pengetahuan, selalu gigih dalam mencari ilmu, teliti dalam berbuat, dalam melakukan pekerjaan dengan yang sempurna, mendengarkan kritikan orang lain, dan selalu melihat dan mengamati dampak yang akan terjadi dan mampu mengatasinya.

Asmaul Husna ke-70 ini menunjukkan bahwa kekuasaan Allah tidak berpermulaan dan tidak akan berakhir. Al Muqaddim artinya Allah mendahulukan siapa pun yang dikehendakiNya. Sehingga segala sesuatu tepat di urutannya. Termasuk mendahulukan satu kejadian atau perbuatan dari yang lainnya.

Beberapa cara yang dapat kita lakukan guna meneladani Asmaul Husna Al-Karim, antara lain : 1. Menjadi Insan yang gemar bersedekah terhadap orang yang membutuhkan baik dikala lapang maupun susah. 2. Berusaha mempelajari dan memiliki seluruh akhlakul karimah.

Jawaban: Hal yang harus dilakukan dalam mengamalkan sifat Allah Swt al-Mu’min adalah harus saling toleransi antar sesama, tidak mengganggu orang lain, dan saling hormat-menghormati.

Arti Al Quddus dan Cara Meneladaninya

Al Quddus dapat diteladani umat Muslim dengan berbuat baik kepada orang lain, menjauhi diri dari sifat khianat, dan tidak menyembah selain Allah SWT. Al Quddus juga bisa diamalkan dengan membaca “Yaa Quddus” 100 kali setiap hari.

Al Muqtadir (Maha Berkuasa)

Allah adalah penguasa alam semesta. Sebagai manusia, kita tidak memiliki kekuasaan seperti Allah. Contoh penerapan Al Muqtadir antara lain sebagai berikut. Menjadikan Allah sebagai tempat berlindung.

Al-Karim artinya Allah Maha Pemurah. Al-Karim artinya Allah Maha Pemurah dengan sifat suka memberi atau dermawan. Al-Karim artinya juga berkaitan dengan sifat Allah SWT yang selalu memaafkan hamba-hamba-Nya yang sering berbuat dosa, mengabulkan permohonan hamba-Nya lebih dari yang diminta, hingga selalu menepati janji.

Al Muqtadir Artinya Maha Beruasa atau Menentukan

Isim fa’il dari qadara ini menjadi penyusun Asmaul Husna lainnya yakni Al Qadir. Al Qadir memiliki makna yang tidak jauh berbeda dengan Al Muqtadir yaitu Maha Kuasa.

Asmaul Husna. Liputan6.com, Jakarta Kata Al Matin artinya salah satu dari Asmaul Husna. Sifat ini merupakan salah satu bukti bahwa tidak sesuatu apapun yang lebih kuat, selain dari pada-Nya. Dengan kata lain, kata Al Matin artinya Yang Maha Kokoh atau Yang Maha Teguh.

Al Muqtadir merupakan simbol bahwa Allah memiliki kekuasaan dan kemampuan penuh atas segala sesuatu. Ia memiliki kesempurnaan dalam bertindak, bebas melakukan apa dikehendakinya tanpa ada yang sanggup mengintervensi. Ketentuannya pun bersifat mutlak, tidak ada yang mampu mengubahnya.

Mu’min artinya “Allah Maha Pemberi Keamanan”. Keamanan merupakan kebutuhan penting bagi manusia. Kehidupan akan terasa nyaman dan berjalan semestinya karena adanya keamanan. Negara yang tidak aman sulit melaksanakan pembangunan.

Jawaban: – Mengendalikan hawa nafsu untuk tidak melanggar larangan2 Allah. – Ikut menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar. – Membunuh semua perilaku buruk yg ada pada diri kita.

Bukti atau dalil yang bersumber dalil naqli tentang Allah memiliki asmaul husna al mukmin adalah surah al an’am ayat 82. Peristiwa yang mencerinkan asmaul husna Allah al mu’min adalah peristiwa ketika Allah menenangka hati nabi muhammad dan abu bakar ketika hijrah.

Menumbuhkan rasa cinta yang dalam diri seorang muslim kepada Allah, karena Allah bersifat Maha Pemurah. Allah memberi nikmat tanpa batas kepadanya meskipun tanpa diminta.

Tafsir nama Allah Al Matin dalam surah Az-Zariyat ayat 58 menurut Kementrian Agama (Kemenag) adalah sungguh, Allah Mahakuasa dan tidak memerlukan sesuatu dari makhluk-Nya karena Dia-lah Pemberi rezeki kepada makhluk-Nya, dan Dia juga yang mempunyai kekuatan yang sangat besar lagi sangat kukuh.

selalu mendahulukan diri berbuat baik. tidak mengerjakan sesuatu yg sia sia tanpa tujuan yg bermanfaat. tdk suka menunda nunda pekerjaan. tidak mendahulukan kepentingan satu orang dengan merugikan kepentingan orang banyak.

Maha mulia, dermawan, pemurah, pemberi rizki, pemberi nikmat, pemberi maaf kepada semua makhluk-Nya. contoh penerapannya: a. menepati janji yg sudah di buat dan tidak mengingkarinya.

AL-MATIN adalah salah satu asmaul husna Allah SWT. Arti Al-Matin ini adalah Yang Maha Kuat, Yang Maha Kokoh, Yang Maha Tangguh dan lain sebagainya. Adalah kewajiban bagi manusia menjadikan asmaul husna sebagai teladan pribadi dalam kehidupan sehari-hari.

Menanamkan sifat pemurah dalam diri seorang muslim, karena di antara makna Al Kariim“Maha Pemurah“. Tentu Allah amat mencintai orang yang bersifat pemurah. Dan Allah membeci orang yang bersifat kikir. Menumbuhkan rasa cinta yang dalam diri seorang muslim kepada Allah, karena Allah bersifat Maha Pemurah.

AL-MUMIT, artinya adalah Maha Mematikan. Contoh perilaku yang sesuai dengan Al-Mumit adalah ikhlas dan tawakal kepada Allah SWT saat dilanda kesedihan karena kematian orang terdekat. Dengan ikhlas dan tawakal berarti seseorang meyakini kematian tersebut datangnya dari Allah SWT dan harus diterima lapang dada.

Cara Meneladani Al Muqtadir

Meneladani nama baik milik Allah SWT Al Muqtadir artinya seseorang dituntut menggunakan kekuasaan yang dimilikinya hanya untuk berbuat kebaikan. Contohnya adalah ketika mendapat kepercayaan menjadi ketua kelas.

Al Wahhab: Yaitu Allah Maha Memberi Karunia, artinya karunia Allah sangat luas dan diberikan kepada seluruh makhluk akan tetapi sebagaimana disebutkan sebelumnya karunia Allah juga bersifat adil kepada setiap makhluknya.

Al-Muqtadir adalah salah satu nama indah yang hanya dimiliki oleh Allah Swt. Arti al-Muqtadir adalah Maha Kuasa atau Maha Menentukan. alam semesta beserta isinya di bawah kekuasaan Allah Swt., sehingga kita harus mensyukurinya.

Al-Wahhab artinya Maha Pemberi. Allah SWT memberi nikmat, rezeki dan memenuhi segala kebutuhan makhluk-Nya di alam ini. Pemberian Allah SWT ini dilakukan berulang-ulang bahkan terus menerus tanpa mengharap imbalan apapun. Sifat semacam ini hanya dimiliki Allah SWT semata.

Sebagai Al-Wakil, Allah SWT adalah wakil yang tertinggi dan jujur. Allah SWT akan menyelesaikan semua pekerjaan yang diserahkan padaNya.

question. Yang dimaksud Al-Matin adalah Maha Kokoh, dimana Allah SWT memiliki kesempurnaan dalam kekuatan dan kekokohannya, sehingga menjadikan Allah SWT memiliki kehebatan perbuatan yang sangat kokoh dari kekuatan yang tidak ada bandingannya.

Arti Al-Muqtadir (qadara) yang berarti kuasa atau mampu, jadi artinya Yang Maha Berkuasa dari Asmaul Husna ke-70. Arti Al-Muqaddim yang artinya Yang Maha Menyegera terdapat pada Asmaul Husna ke-71.

Arti Asmaul Husna Al Karim adalah Maha Mulia.

Arti Asmaul Husna Al Wakil adalah Maha Memelihara atau Maha Mewakili. Arti Asmaul Husna Al Matin adalah Maha Kokoh. Arti Asmaul Husna Al Jami adalah Maha Mengumpulkan. Arti Asmaul Husna Al Adl adalah Maha Adil.

Salah satu asmaul husna adalah Al Muqtadir (الْمُقْتَدِرُ). Apa dalil dan artinya, serta bagaimana contoh pengamalan Al Muqtadir dalam kehidupan sehari-hari? Berikut ini pembahasannya.

Al Muqtadir Artinya Maha Berkuasa

Al Muqtadir (الْمُقْتَدِرُ) artinya Maha Berkuasa. Kekuasaan Allah tidak berpermulaan dan tidak akan berakhir.

Asmaul husna ini merupakan bentuk lain dari Al Qadir. Dengan makna yang lebih agung dari Al Qadir. Bahwa Allah memiliki kekuasaan penuh, tiada yang bisa menandingi dan mengalahkan-Nya.

Asmaul husna ke-70 ini menunjukkan kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang sempurna. Seluruh makhluk tunduk di bawah kekuasaan-Nya.

Buya Hamka menjelaskan makna lain asmaul husna ini. Penulis Tafsir Al Azhar ini menerangkan bahwa Al Muqtadir adalah Maha Menentukan. Allah Mahakuasa untuk menentukan segala sesuatu.

“Dan sifat Allah sebagai Penentu atau Muqtadir ini berlaku terus dalam alam yang Dia ciptakan ini. Mulanya tidak ada, kemudian Dia adakan, akhirnya semuanya lenyap. Dan yang kekal hanya Dia,” tulis Buya Hamka.

Dalil Asmaul Husna Al Muqtadir

Dalil asmaul husna Ar Muqtadir dalam Al-Qur’an antara lain terdapat pada Surat Al Kahfi ayat 45 dan Surat Al Qamar ayat 55.

وَكَانَ اللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ مُقْتَدِرًا

Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al Kahfi: 45)

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَنَهَرٍ (54) فِي مَقْعَدِ صِدْقٍ عِنْدَ مَلِيكٍ مُقْتَدِرٍ (55)

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman-taman dan sungai-sungai, di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Berkuasa. (QS. Al Qamar: 54-55)

Baca juga: Ayat Kursi

Contoh Pengamalan dalam Kehidupan Sehari-hari

Allah Subhanahu wa Ta’ala Mahakuasa. Dia berkuasa menciptakan apa saja dan menghancurkan apa saja. Dia berkuasa melakukan apa saja. Dia berkuasa menjadikan dunia subur dan hijau, Dia juga berkuasa menjadikannya kering dan layu. Sebagaimana firman-Nya:

وَاضْرِبْ لَهُمْ مَثَلَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَاءٍ أَنْزَلْنَاهُ مِنَ السَّمَاءِ فَاخْتَلَطَ بِهِ نَبَاتُ الْأَرْضِ فَأَصْبَحَ هَشِيمًا تَذْرُوهُ الرِّيَاحُ وَكَانَ اللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ مُقْتَدِرًا

Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al Kahfi: 45)

Karenanya, mengamalkan asmaul husna Al Muqtadir di antaranya adalah menyadari kekuasaan Allah, tunduk kepada-Nya, dan tidak menyombongkan dunia.

“Oleh karena itu, tidak sepantasnya orang yang berakal larut dalam keindahan dunia, membanggakan, dan menyombongkan diri dengan semua itu,” kata Syaikh Wahbah Az Zuhaili saat menafsirkan ayat ini.

Jangan sampai durhaka kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala apalagi menentang-Nya. Sebab dengan kekuasaan-Nya, mudah saja bagi Allah untuk menghancurkan orang-orang yang mendustakan-Nya.

كَذَّبُوا بِآَيَاتِنَا كُلِّهَا فَأَخَذْنَاهُمْ أَخْذَ عَزِيزٍ مُقْتَدِرٍ

Mereka mendustakan mukjizat Kami semuanya, lalu Kami azab mereka sebagai azab dari Yang Maha Perkasa lagi Maha Kuasa. (QS. Al Muqtadir: 42)

Baca juga: Tabel Asmaul Husna

Berakhlak dengan Asmaul Husna Al Muqtadir

Setelah mengetahui makna Al Muqtadir, meskipun kita tidak mungkin memiliki sifat ini, hendaknya kita berakhlak dengan berpedoman pada keyakinan atas sifat Allah ini.

Maka, beberapa contoh perilaku terpuji dalam mengamalkan Al Muqtadir antara lain:

  1. Menjadikan Allah sebagai pelindung.
  2. Berlomba-lomba dalam kebaikan.
  3. Optimis dan bersungguh-sungguh dalam mengejar cita-cita sebab Allah-lah yang menentukan segalanya.
  4. Tidak sombong terhadap kesuksesan, karena Allah-lah yang menentukan dan sangat mudah bagi-Nya untuk mengubah semuanya.

Demikian asmaul husna Al Muqtadir, mulai dari artinya hingga contoh pengamalan dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana berakhlak dengannya. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA