Contoh penggunaan model sikap beralasan dalam memprediksi sikap

You're Reading a Free Preview
Pages 7 to 17 are not shown in this preview.

Teori ini menguhubungkan antara keyakinan (belief), sikap (attitude), kehendak (intention) dan perilaku (behavior). Kehendak merupakan prediktor terbaik perilaku, artinya jika ingin mengetahui apa yang akan dilakukan seseorang, cara terbaik adalah mengetahui kehendak orang tersebut. Namun, seseorang dapat membuat pertimbangan berdasarkan alasan-alasan yang sama sekali berbeda (tidak selalu berdasarkan kehendak). Konsep penting dalam teori ini adalah fokus perhatian (salience), yaitu mempertimbangkan sesuatu yang dianggap penting. Kehendak (intention) ditentukan oleh sikap dan norma subyektif (Jogiyanto, 2007).

Theory of Reasoned Action (TRA) atau Teori Tindakan Beralasan atau Teori Aksi Beralasan mengatakan bahwa sikap mempengaruhi perilaku melalui suatu proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan, dan dampaknya terbatas hanya pada tiga hal. Pertama, perilaku tidak banyak ditentukan oleh sikap umum tetapi oleh sikap yang spesifik terhadap sesuatu. Kedua, perilaku tidak hanya dipengaruhi oleh sikap tetapi juga oleh norma subyektif (subjective norms) yaitu keyakinan kita mengenai apa yang orang lain inginkan agar kita lakukan. Ketiga, sikap terhadap suatu perilaku bersama-sama norma subyektif membentuk suatu intensi atau niat untuk berperilaku tertentu.

Jogiyanto (2007) berpendapat bahwa  intensi atau niat merupakan fungsi dari sua determinan dasar, yaitu sikap individu terhadap perilaku (merupakan aspek personal) dan persepsi individu terhadap tekanan sosial untuk melakukan atau untuk tidak melakukan perilaku yang disebut dengan norma subyektif. Secara singkat, praktik atau perilaku menurut Theory of Reasoned Action (TRA) dipengaruhi oleh niat, sedangkan niat dipengaruhi oleh sikap dan norma subyektif. Sikap sendiri dipengaruhi oleh keyakinan akan pendapat orang lain serta motivasi untuk menaati pendapat tersebut. Secara lebih sederhana, teori ini mengatakan bahwa seseorang akan melakukan suatu perbuatan apabila ia memandang perbuatan itu positif dan bila ia percaya orang lain ingin agar ia melakukannya. Lebih jelasnya, ada beberapa komponen dalam Theory of Reasoned Action :

Mengacu pada keyakinan seseorang terhadap perilaku tertentu, disini seseorang akan mempertimbangkan untung atau rugi dari perilaku tersebut (outcome of the behavior), disamping itu juga dipertimbangkan pentingnya konsekuensi-konsekuensi yang akan terjadi bagi individu bila ia melakukan perilaku tersebut (evaluation regarding of the outcome)

Mencerminkan dampak keyakinan normatif, disini mencerminkan dampak dari norma-norma subyektif dan norma sosial yang mengacu pada keyakinan seseorang terhadap bagaimana dan apa yang dipikirkan orang-orang yang dianggap penting oleh individu (referent persons) dan motivasi seseorang untuk mengikuti perilaku tersebut (seberapa penting kita menerima saran atau anjuran dari orang lain)

  1. Attitude towards the behavior

Sikap adalah fungsi dari kepercayaan tentang konsekuensi perilaku atau keyakinan normatif, persepsi terhadap konsekuensi seuatu perilaku dan penilaian terhadap perilaku tersebut. Sikap juga berarti perasaan umum yang menyatakan keberkenaan atau ketidakberkenaan seseorang terhadap suatu objek yang mendorong tanggapannya. Faktor sikap merupakan poin penentu perubahan perilaku yang ditujukan oleh perubahan sikap seseorang dalam menghadapi sesuatu.

Norma-norma penting atau norma-norma yang berlaku di masyarakat, adalah pengaruh faktor sosial budaya yang berlaku di masyarakat dimana seseorang tinggal. Unsur-unsur sosial budaya yang dimaksud seperti “gengsi” yang juga dapat membawa seseorang untuk mengikuti atau meninggalkan sebuah perilaku.

Norma subjektif atau norma yang dianut seseorang atau keluarga. Dorongan anggota keluarga, termasuk kawan terdekat juga mempengaruhi agar seseorang dapat menerima perilaku tertentu, yang kemudian diikuti dengan saran, nasehat dan motivasi dari keluarga atau kerabat. Kemampuan anggota keluarga atau kerabat terdekat mempengaruhi seorang individu untuk berperilaku seperti yang mereka harapkan diperoleh dari pengalaman, pengetahuan dan penilaian individu tersebut terhadap perilaku tertentu dan keyakinannya melihat keberhasilan orang lain berperilaku seperti yang disarankan.

Niat ditentukan oleh sikap, norma penting dalam masyarakat dan norma subjektif. Komponen pertama mengacu pada sikap terhadap perilaku. Sikap ini merupakan hasil pertimbangan untuk rugi dari perilaku tersebut (outcome of behavior). Disamping itu juga dipertimbangkan pentingnya konsekuensi-konsekuensi yang akan terjadi bagi individu (evaluation regarding og the outcome). Komponen kedua mencerminkan dampak dari norma-normasubjektif dan norma sosial yang mengacu pada keyakinan seseorang terhadap bagaimana dan apa yang dipikirkan orang-orang yang dianggap penting dan motivasi seseorang untuk mengikuti pikiran tersebut.

Perilaku adalah sebuah tingakan yang telah dipilih seseorang untuk ditampilkan berdasarkan atas niat yang sudah terbentuk. Perilaku merupakan transisi niat atau kehendak ke dalam action atau tindakan.

Theory of Reasoned Action ini juga memberikan beberapa keuntungan karena teori ini memberikan pegangan untuk menganalisis komponen perilaku dalam item yang operasional. Fokus sasaran adalah prediksi dan pengertian perilaku yang dapat diamati secara langsung dan berada dalam kendali seseorang, artinya perilaku sasaran harus diseleksi dan diidentifikasi secara jelas. Tuntutan ini memerlukan pertimbangan mengenai perbedaan tindakan (action), sasaran (target), konteks dan perbedaan waktu serta komponen model sendiri termasuk intensi, sikap, norma subjektif dan keyakinan. Konsep penting dalam TRA adalah fokus perhatian (salience). Hal ini berarti, sebelum mengembangkan intervensi yang efektif, pertama-tama harus menentukan hasil dan kelompok referensi yang penting bagi perilaku populasi. Dengan demikian, harus diketahui nilai dan norma kelompok sosial yang diselidiki (yang penting bukan budaya itu sendiri, tetapi cara budaya mempengaruhi sikap, kehendak dan perilaku)

Ajzen I., 1991. The Theory Of Planned Behavior, Organizational Behavior And Human Decision Process, University Of Massachusetts at Amherst.

Arief, M.T.Q., 2008. Pengantar Metodologi Penelitian Untuk Ilmu Kesehatan. Sebelas Maret University Press, Surakarta.

Azwar, S., 2009. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar, Jakarta.

Ferdinand, A.T., 2006. Metode Penelitian Manajemen. Badan Penerbit Undip, Semarang.

Ghozali, I., 2001. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Guterman, H., & Levy, S., 2012. Does advertising matter to store brand purchase intention? Aconceptual framework 21, 89-97 cit Nadya, S., & Sihombing, O.S., 2012. Hubungan Antara Pengaruh Normatif dan Niat Beli Pakaian Merek Luar Negeri: Kesadaran Merek, Kualitas, dan Nilai Emosi Sebagai Variabel Mediasi. Paper CBAM. UNISSULA, Semarang.

Hasan, I., 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Edisi Pertama. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Nadya, S., & Sihombing, O.S., 2012. Hubungan Antara Pengaruh Normatif dan Niat Beli Pakaian Merek Luar Negeri: Kesadaran Merek, Kualitas, dan Nilai Emosi Sebagai Variabel Mediasi. Paper CBAM. UNISSULA, Semarang.

Nawawi, H., 1998. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Reynolds, F.D., & Wells, W.D., 1977. Consumer Behavior. McGrawHill Book Company, New York.

Page 2

Ahmad Ainurofiq, Nailatul Azizah

//dx.doi.org/10.20961/jpscr.v1i1.682

1-9

Sholichah Rochmani, Achmad Fudholi, Lukman Hakim

//dx.doi.org/10.20961/jpscr.v1i1.684

10-20

Heru Sasongko, Okky Mareta Octadevi

//dx.doi.org/10.20961/jpscr.v1i1.686

21-28

AN OVERVIEW OF HIV TREATMENTS: WHAT TO START

Vinci Mizranita

//dx.doi.org/10.20961/jpscr.v1i1.688

29-36

Anif Nur Artanti, Wahyu Rohmatin Nikmah, Discus Hendra Setiawan, Fea Prihapsara

//dx.doi.org/10.20961/jpscr.v1i1.690

37-44

APLIKASI TEORI PERILAKU BERALASAN PADA KONSUMEN PRODUK HAND SANITIZER

Fea Prihapsara, Fatimah Dwi Kustati

//dx.doi.org/10.20961/jpscr.v1i1.692

45-50

Tina Hari Yanti, Yeni Farida

//dx.doi.org/10.20961/jpscr.v1i1.694

51-57

Yeni Farida, Claudia Putri

//dx.doi.org/10.20961/jpscr.v1i1.696

58-65

Anif Nur Artanti, Nestri Handayani, Nisya Arienda, Rika Triyoga Prasetyo Rini, Astrid Octaviani

//dx.doi.org/10.20961/jpscr.v1i1.698

66-70

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA