Biodiesel adalah salah satu energi alternatif yang berasal dari

Rabu, 17 Februari 2021 | 17:50 WIB | Humas EBTKE

BEKASI – Berbagai inovasi dan upaya terus dilakukan untuk mencari berbagai sumber energi baru dan terbarukan demi mengurangi penggunaan energi fosil, yang lebih ramah lingkungan dan tentu memiliki harga keekonomian yang baik. Bahan bakar minyak yang berasal dari energi fosil memiliki keterbatasan cadangan, tak bisa diperbaharui dan memiliki emisi gas hasil pembakaran (polutan) yang menimbulkan dampak lingkungan seperti efek gas rumah kaca dan mempengaruhi kualitas udara. Sumber energi (bahan bakar) alternatif yang telah sukses diterapkan dan digunakan di Indonesia yaitu melalui Program Biodiesel 30% (B30), yaitu pencampuran 30% biodiesel dengan 70% bahan bakar minyak jenis solar, dengan nama produk Biosolar. Saat ini bahan bakar nabati biodiesel pada program B30 berbahan baku dari minyak sawit (crude palm oil /CPO).

Selain sawit, tanaman lain yang berpotensi untuk menjadi bahan baku biodiesel, salah satunya adalah jarak pagar, dengan memanfaatkan kandungan minyak dari biji. Biji jarak pagar mengandung rendemen minyak nabati sebesar 35 sampai 45 persen. Minyak tersebut dapat diproses menjadi minyak biodiesel (pengganti solar) dan minyak bakar (pengganti minyak tanah) (sumber: Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat). Namun, tantangan pengembangan bahan bakar nabati ini antara lain harga keekonomian dan kepastian ketersediaan pasokan (feed stock).

Salah satu inovasi pembuatan biodiesel berbasis jarak pagar telah dilakukan oleh PT New Eco Energy Indonesia (NEEI-One), yang menghasilkan produk Biodiesel Jarak Nusantara. NEEI-One menyampaikan produksi biodiesel jarak pagar sekitar Rp 6.500/liter dan kedepannya bisa ditekan menjadi sekitar Rp 5.000 /liter. Saat ini, NEEI-One sudah mulai melakukan penanaman pohon jarak pagar sebagai bahan baku untuk produk Biodiesel Jarak Nusantara, sebagai kebun contoh atau kebun inti seluas 5 Ha didaerah Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Propinsi Bali. Kebun contoh/inti ini mempunyai fungsi membina masyarakat desa untuk menanam budi daya jarak pagar melalui koperasi desa atau badan usaha milik desa (Bumdes).

Kebun inti akan memberikan benih Jarak Pagar kepada petani untuk ditanam disela tanaman inti mereka (tumpang sari) dan hasilnya akan dibeli oleh koperasi dan Bumdes yang telah bekerja sama di kebun inti. Di kebun inti atau koperasi Bumdes ini akan dibangun pabrik processing biji Jarak menjadi minyak Jarak juga tempat pengolahan produk-produk samping lainnya selain minyak Jarak. Di kebun inti ini juga akan didirikan pabrik processing minyak Jarak menjadi Biodiesel Jarak.

“Bupati Jembrana sudah menyetujui program Jarak Pagar kami ini dan bersedia untuk mengerahkan segala potensi yang ada didaerahnya untuk mensukseskan program energi baru dan terbarukan ini. Program ini akan menjadi contoh untuk pengembangan selanjutnya di daerah seluruh Indonesia”, ungkap CEO PT New Ecology Energy Indonesia (NEEI), Muhammad Hafnan yang ditemui di pabrik produksi biodiesel berbasis jarak.

Direktur Jenderal EBTKE, Dadan Kusdiana dalam kunjungannya ke pabrik produksi Biodiesel Jarak dan Solar Nusantara di Kawasan Marunda Center hari ini (17/2) mengungkapkan bahwa biodiesel jarak nusantara produksi NEEI ini sangat baik dan perhitungan keekonomian nya pun sangat menjanjikan.

“Saya mengapresiasi inovasi biodiesel milik NEII, sangat menjanjikan menggunakan jarak pagar, sebagai alternatif selain sawit, kalau bisa dipercepat proses uji nya. Saya akan dorong inisiatif-inisiatif semacam ini agar dapat berkembang dan bisa masuk ke skala komersil”, ujar Dadan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Bioenergi, Andriah Feby Misnah menyampaikan bahwa berdasar penelitian yang ada, jarak pagar adalah tanaman yang mudah ditanam, tahan terhadap cuaca dan hama serta low maintenance cost, dan tidak perlu membuka hutan baru untuk lahan tanaman karena lahanmarginal yang sangat banyak di Indonesia dapat digunakan.

“Minyak Jarak sangat bagus dan mempunyai kualitas yang tinggi untuk dijadikanbahan bakar karena minyak Jarak mempunyai titik beku yang rendah (70C), viskositas yang cukup rendah, dan asam lemak (fatty acid) yang sedikit. Yang penting bahwa jarak pagar bukan tanaman pangan sehingga tidak mengganggu stabilitasketahanan pangan”, kata Feby.

Muhammad Hafnan mengungkapkan NEEI menggunakan teknologi Nanomizer yang membuat Biodiesel Jarak menjadi lebih bersih karena teknologi ini mengurangi emisi gas NOX (Nitrogen Oxida) yang dihasilkan oleh BiodieselJarak (penggunaan biodiesel apa saja akan meningkatkan emisi gas NOX lebih dari20% berdasarkan data test mesin diesel). Teknologi Nanomizer ini juga akan mengurangi konsentrasi methanol padabahan bakar Biodiesel lebih dari 20% sehingga membuat mesin lebih tahanterhadap korosi.

Pada satu Ha lahan dapat menghasilkan 12.500 liter atau 12.5 kl minyak jarak atau hasil akhirnya 12.5 kl bahan bakar Nano Biodiesel Jarak Nusantara (NBJN) per tahun atau sekitar 34 liter perhari (12.500 liter/360 hari). Menurut hasil analisa biaya dan profit oleh NEEI, harga biodiesel jarak adalah harga minyak jarak (Rp 6.000) ditambah ongkos pengolahan (processing) (Rp 1.000/liter), sehingga harganya menjadi Rp 7.000/liter atau Rp 6.000/liter.

“Dengan teknologi Nanomizer kami, harga itu dapat berkurang sekitar Rp 1.000 /liter sehingga harga Nano Biodiesel Jarak kami menjadi sekitar Rp 5.000 s/d Rp 6.000/liter”, ungkap Hafnan.

Selain menghasilkan produk Biodiesel Jarak Nusantara, NEEI juga memproduksi Solar Nusantara, yang mencampurkan solar konvensional atau Biosolar ditambah bahan aditif dan air sebanyak 20%. Bahan bakar solar dan air diproses melalui alat Nanomizer sehingga ukuran butirnya menjadi ukuran Nano (nanomilimeter size), lalu dicampur ke dalam mixer/reaktor serta bahan aditif. Setelah proses 1 jam didalam mixer/reaktor, terbentuklah produk solar baru.

“Untuk proses emulsi ini ada campuran air yang akan terus kita perbaiki dengan teknologi baru dan kita harapkan bahkan nanti bisa ada 45% campuran air tapi tidak mengganggu kinerja mesin. Proses emulsi ini sebenarnya sudah ada sejak lama, sudah ratusan tahun hanya kita perbaharui dengan teknologi misalnya dengan Nano Mixer dan teknologi Plasma kemudian juga ada yang menggunakan teknologi ion”, jelas Hafnan.

Tujuan sebenarnya dari emulsi ini adalah mengurangi NOx, dimana biasanya untuk menurunkan NOx ini sangat sulit sehingga penggunaan bahan campuran air inilah yang diuji bisa menurunkan. Solar Nusantara ini pernah di tes dengan PLTD, yang masih menggunakan teknologi lama dan hasilnya sudah lumayan, gas buang bagus tetapi dari sisi ekonomisnya masih kurang. Kapasitas yang dimiliki NEII untuk emulsi ini sebesar 280.000 L/hari. (DLP)

Biodiesel merupakan energi terbaru penganti energi solar yang dapat diperbaharuhi dengan mengunakan proses transesterifikasi yang bersumber dari minyak tumbuh-tumbuhan yang terdapat di alam. Biodiesel yang dihasilkan dengan proses tranesterifikasi ini sangat dipengaruhi oleh temperature, katalis, rata-rata pengadukan, kontak air dengan alkohol yang digunakan, dan jumlah sisanya. Biodiesel energi alternatif ini ramah lingkungan dan mudah di peroleh dengan proses yang sangat sederhana. Biodiesel yang baik sesuai dengan standar ASTM D6751.Key word : Biodiesel, energi, solar, transsesterifikasi

To read the full-text of this research,
you can request a copy directly from the authors.

ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication.

ResearchGate has not been able to resolve any references for this publication.

Article

Full-text available

December 2017

  • Ardita Elliyanti
  • Nadya Zahiroh
  • Putri Ayu Senja

Reaksi transesterifikasi atau disebut juga reaksi alkoholisis merupakan reaksi antara alkohol dengan ester untuk menghasilkan alkil ester. Tujuan dari proses transesterifikasi ialah pembuatan biodiesel yang berguna sebagai bahan bakar alternative terbarukan. Sintesis biodiesel dapat dilakukan tanpa pemurnian melalui esterifikasi dan reaksi transesterifikasi menggunakan katalis Aktivitas reaksi ... [Show full abstract] transesterifikasi tersebut dipengaruhi oleh jenis katalis homogen seperti NaOH, H2SO4, dan KOH atau katalis heterogen seperti CaOZnO, SrO·SiO2, dan K3PO4. Katalis heterogen lebih umum digunakan dalam proses reaksi transesterifikasi dibandingkan dengan katalis homogen karena dapat menghasilkan yield proses transesterifikasi lebih tinggi. Katalis heterogen CaOZnO, SrO.SiO2, dan K3PO4 memberikan hasil yield sebesar 96,49%; 96,66%; dan 101,7% sedangkan katalis homogen NaOH, H2SO4menghasilkan yield 83,33% dan KOH menghasilkan yield sebesar 95,15%

View full-text

June 2017 · FLUIDA

  • Iwan Ridwan
  • Meylin Meylin
  • Rima Puspitasari
  • [...]
  • Mukhtar Ghozali

Biodiesel merupakan energi terbarukan yang berasal dari minyak nabati atau minyak hewani. Pada penelitian ini pembuatan biodiesel dilakukan dengan metode ekstaksi reaktif (transesterifikasi insitu). Bahan baku yang digunakan yaitu ampas perasan kelapa dengan bilangan asam 0,5426 mg KOH/g, diameter partikel sebesar 1,12 mm. Katalis yang digunakan yaitu KOH 2%b/b pro analisis sedangkan metanol atau ... [Show full abstract] etanol teknis sebagai pereaksi. Transesterifikasi in situ ampas kelapa dilakukan pada temperatur reaksi 65°C dan kecepatan pengadukan 1000 rpm. Variasi variabel adalah waktu reaksi 4,5,6,7,8,9 jam dan jenis pereaksi yaitu metanol dan etanol teknis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa waktu reaksi dan jenis pereaksi berpengaruh terhadap yield biodiesel. Hasil penelitian menunjukan penggunaan metanol sebagai reaktan menghasilkan yield sebesar 85,97 % sedangkan etanol sebesar 53,57 %. Yield biodiesel 85,97% dengan reaktan metanol dicapai selama 8 jam. Hasil analisis biodiesel tersebut menunjukan bahwa nilai densitas, kadar air, viskositas memenuhi standar SNI Biodiesel No.7182-2012 sedangkan untuk gliserol total, dan bebas tidak memenuhi SNI.

Read more

December 2019 · Industri Inovatif Jurnal Teknik Industri

  • Harimbi Setyawati
  • Dwi Ana Anggorowati
  • Erni Junita Sinaga

PT. Alegria Indonesia merupakan salah satu perusahaan penghasil biodiesel yang ada di kotaPasuruan, bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan biodiesel adalah biji jarak. Untuk mendapatkan bijijarak perusahaan terebut bekerjasama dengan para petani yang ada di sekitar perusahaan dan BalittasKarangploso Malang. Untuk itu berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas biodiesel, ... [Show full abstract] termasukpada proses pencucian biodiesel tersebut. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk mendapatkanbiodiesel dengan kualitas yang baik sesuai dengan standard kelayakan biodiesel di Indonesia dengan prosespencucian menggunakan magnesium silikat (Magnesol). Proses pemurnian dry washing biodiesel menggunakanadsorben magnesium silikat, dapat meningkatkan kemurnian dari biodiesel yang dihasilkan. Penggunaanmagnesium silikat yang tepat akan menyerap impurities dengan maksimal, termasuk sisa gliserol, sisa alkoholdan katalis, serta air dan sedimen pada biodiesel.Karakter fisik biodiesel secara umum telah memenuhi standardkelayakan biodiesel di Indonesia yang diatur dalam SNI 04-7182-2006 kecuali beberapa poin yaitu angka setanadan gliserol bebas.Masa aktif magnesium silikat (magnesol) rata-rata adalah sekitar 40-50 menit. Setelah itudisinyalir magnesium silikat (magnesol) telah atau mulai mengalami kejenuhan.

Read more

Article

Full-text available

December 2017

  • Cynthia Aprilia Puteri
  • Fiki Imeida Nirwati
  • Shindy Eka Fittriani

ABSTRAK Energi fosil yang semakin menipis dan sulit diperbaharui menyebabkan banyaknya peneliti beralih ke biodiesel. Dalam pembuatan biodiesel, minyak kelapa akan mengalami reaksi transesterifikasi yang ditunjang penggunaan katalis. Pada review ini akan dibahas variasi katalis kalsium oksida (CaO) dengan berbagai perlakuan terhadap persentase metil ester yang dihasilkan. Variabel yang dibahas ... [Show full abstract] antara lain penggunaan katalis CaO yang diimpregnansi dengan ZSM-5, CaO dari batu kapur, CaO dari cangkang bekicot, dan CaO yang dikombinasikan dengan ZnO. Dari variabel yang dibahas telah didapat perbandingan % metil ester untuk pembuatan biodiesel sebesar 95.40% (CaO/h-ZSM-5); 96.48% (CaO dari cangkang bekicot); 56.13% (CaO dari batu kapur); 93.57% (CaOZnO0,08); dan 87.55% (CaOZnO0,25). Dari hasil tersebut katalis CaO-Sint dari cangkang bekicot merupakan katalis yang terbaik dalam konversi minyak kelapa menjadi biodiesel.

View full-text

Article

Full-text available

November 2021 · Jurnal Teknologi Kimia Unimal

  • Zukhrufi Dina Nasution
  • Meriatna Meriatna
  • Azhari Azhari

Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif untuk mesin diesel yang terdiri dari alkil monoester dari minyak tumbuhan atau lemak hewan. Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau hewan yang dimurnikan dan berbentuk cair pada suhu kamar dan biasanya digunakan untuk menggoreng bahan makanan. Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase berbeda dengan pereaksi dalam ... [Show full abstract] reaksi yang dikatalisisnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan tandan buah pisang yang telah diabukan dengan furnace pada suhu 700ᵒC selama 4 jam yang digunakan sebagai katalis heterogen dalam proses pembuatan biodiesel. Proses transesterifikasi mereaksikan minyak dan metanol untuk menghasilkan metil ester dan gliserol. Metil ester yang dihasilkan pada lapisan atas dipisahkan dari gliserol dan kemudian dimurnikan. Pengaruh dari berbagai variabel proses seperti jumlah katalis dan rasio molar minyak metanol diamati dalam percobaan ini. Sifat-sifat biodiesel seperti densitas, viskositas, kadar air dan bilangan asam dievaluasi dan dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Yield maksimum adalah 90,97% yang didapat dengan menggunakan perbandingan mol metanol:minyak adalah 1:7 pada suhu 60oC dengan waktu reaksi 90 menit dan katalis 3 (m/m)%.

View full-text

January 2018 · Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi

Di Indonesia permintaan akan kebutuhan surfaktan terus meningkat setiaptahunnya dan Indonesia juga masih membutuhkan impor surfaktan dalam jumlahyang besar. Sebagian besar surfaktan yang diproduksi masih menggunakanminyak bumi sebagai bahan baku, sementara cadangan minyak bumi terusmenipis dan tidak dapat diperbaharui. Oleh karena itu, seiring denganperkembangan teknologi kini surfaktan dapat ... [Show full abstract] diproduksi dengan bahan bakualternatif yang berasal dari sumber daya alam yang ramah lingkungan dan mudahterdegradasi. Coco dilaurilamida merupakan salah satu surfaktan alkanolamidayang berfungsi sebagai bahan penstabil dan pengembang busa. Coco dilaurilamidaadalah sebutan yang diberikan pada surfaktan yang diperoleh dari reaksi asamlaurat (C12H23COOH) dengan dietanolamina menggunakan bahan baku minyakkelapa murni (VCO), dimana VCO ini mengandung asam laurat yang tinggi.Sintesa surfaktan non ionik dari minyak kelapa murni (VCO) dilakukan melaluitahap esterifikasi pada temperatur 650C menggunakan katalis H2SO4 (10% v/v)selama 2 jam. Setelah tahap esterifikasi, dilanjutkan dengan tahap amidasimenggunakan biokatalis enzim Rhizomucor meihei dengan rasio 0,1%, 0,2%,0,3%, 0,4%, 0,5% (b/b) dan rasio mol metil laurat terhadap dietanolamina 1:1,1:2, 1:3, 1:4, 1:5 (b/v) pada temperatur 500C selama 4 jam. Setelah waktu reaksitercapai diperoleh dua lapisan. Coco dilaurilamida berada pada lapisan atas,sedangkan hasil samping berupa air pada lapisan bawah. Dari hasil penelitiandiketahui proses produksi optimum berada pada rasio enzim Rhizomucor meihei0,1% (b/b), rasio mol metil laurat : dietanolamina 1:1 dan temperature 500Cdengan konversi sebesar 82,5%.

Read more

Article

Full-text available

April 2020 · Jurnal Penelitian Hasil Hutan

  • Haryono Mt
  • Yati B. Yuliyati
  • Atiek Rostika Noviyanti
  • [...]
  • Sarifah Nurjanah

Biodiesel komersial umumnya diproduksi dari minyak sawit yang telah menjadi kontroversi karena minyak sawit merupakan minyak pangan dan tanaman kelapa sawit memanfaatkan lahan subur. Salah satu jenis minyak nabati potensial sebagai bahan baku pembuatan biodiesel adalah minyak kemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw). Minyak kemiri sunan bersifat non-pangan sehingga tidak akan ... [Show full abstract] berkompetisi dengan kebutuhan pangan. Dalam pembentukan biodiesel, penggunaan katalis basa homogen pada tahap trans-esterifikasi berpotensi menimbulkan beberapa masalah, salah satunya akibat keberadaan asam lemak bebas (ALB). Penelitian ini bertujuan menyiapkan katalis padat heterogen berupa katalis SiO2 terimpregnasi CaO (CaO/SiO2), mempelajari pengaruh tahap esterifikasi terhadap perubahan kadar ALB minyak, dan menguji aktivitas katalis CaO/SiO2 pada tahap trans-esterifikasi dalam pembentukan biodiesel. Katalis CaO/SiO2 disiapkan dengan metode sol-gel dari bahan alam (cangkang telur dan sekam padi). Kadar ALB dari minyak kemiri sunan divariasikan melalui tahap esterifikasi selama 1; 1,5; dan 2 jam dengan bantuan katalis H2SO4. Sedangkan tahap trans-esterifikasi dilakukan pada suhu 60°C, rasio mol minyak terhadap metanol sebesar 1:9, lama reaksi dua jam, dan kadar katalis CaO/SiO2 sebanyak 3%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahap esterifikasi selama 1; 1,5; dan 2 jam telah mampu menurunkan kadar ALB minyak dari 12,5% (tanpa esterifikasi) menjadi 0,65%; 0,58%; dan 0,54%. Biodiesel dari minyak kemiri sunan yang disintesis dengan bantuan katalis CaO/SiO2 pada kondisi optimal di tahap trans-esetrifikasi memenuhi standar SNI 7182-2015 mengenai biodiesel, untuk parameter densitas, viskositas, kadar air, bilangan iodin, dan bilangan cetana.

View full-text

November 2020

  • Zainur Aini
  • Yahdi Yahdi
  • Sulistiyana Sulistiyana

Ketersediaan minyak bumi di Indonesia semakin menipis hal ini menyebabkan terjadinya krisis energi khususnya bahan bakar minyak. Adapun sumber alternatif terbarukan yang dapat dimanfaatkan yaitu biodiesel. Biodiesel merupakan monoalkil ester dari asam lemak rantai panjang yang terkandung dalam minyak nabati atau minyak hewani. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah kualitas ... [Show full abstract] biodiesel dari minyak jelantah menggunakan katalis cangkang telur ayam ras dengan perlakuan suhu yang berbeda. Adapun katalis cangkang telur yang digunakan mengandung senyawa CaCO3 sebanyak 94% dengan proses kalsinasi suhu tinggi. Parameter uji dalam penelitian ini yaitu uji viskositas, uji bilangan asam dan uji kadar air sesuai dengan SNI 7182:2015. Sintesis biodiesel dimulai dengan pembuatan ekstrak katalis CaO dari cangkang telur ayam ras. Kemudian penjernihan minyak jelantah dan pembuatan biodiesel menggunakan metode transesterifikasi dengan variasi suhu reaksi yaitu 55ºC, 60ºC, 70ºC dan 80ºC. Hasil yang terbaik untuk uji viskositas dan kadar air terletak pada variasi suhu 80ºC dengan nilai masing-masing 2.85 mm2/s (viskositas) dan 0.02 % (kadar air). Sedangkan pada bilangan asam, nilai terbaik ada pada variasi suhu 70ºC dengan nilai sebesar 0.275 mg-KOH/g.

Read more

May 2013

  • Hasniah Aliah
  • Andhy Setiawan
  • Mikrajuddin Abdullah

Pencemaran limbah zat warna pada badan air menjadi salah satu masalah lingkungan yang memerlukan penanganan. Teknik fotokatalisis menggunakan material semikonduktor titanium dioksida (TiO2) yang diaktifkan oleh cahaya matahari merupakan metode yang ekonomis untuk menyelesaikan masalah tersebut. Katalis semikonduktor TiO2 telah diimobilisasi secara termal pada permukaan polimer polipropilena ... [Show full abstract] (TiO2/PP) di dalam tabung pengaduk sederhana yang dilengkapi dengan pemanas terkontrol. Pelapisan TiO2 pada permukaan PP dilakukan pada temperatur pengadukan 100 °C selama 60 menit. Pengaruh katalis dan jumlah lapis bulir polimer berkatalis dikaji dengan memvariasikan jumlah polimer berlapis katalis per satuan luas limbah. Proses fotokatalitik TiO2 diamati melalui pengujian fotodegradasi dengan memberikan polimer berlapis katalis yang bervariasi sebanyak 1 lapis, 2 lapis, 3 lapis dan 4 lapis masing-masing pada 250 ml larutan limbah model organik metilen biru (MB) dengan konsentrasi awal 2,6010-5 M. Pada saat bersamaan, pengujian fotodegradasi MB juga dilakukan dengan memberikan polimer tak berkatalis. Pengujian dilakukan di bawah sinar matahari selama 4 hari. Diperoleh hasil bahwa penggunaan katalis pada fotodegradasi MB dapat mempercepat proses penguurain senyawa MB hingga lima kali lebih cepat dibandingkan tanpa menggunakan katalis. Selanjutnya, dua lapisan polimer berkatalis merupakan jumlah optimum untuk menguraikan MB secara efektif.

Read more

Article

Full-text available

December 2017

  • Ulva Tri Ita Martia
  • Andy Kusuma

Biodiesel merupakan energi alternatif dan terbaharukan yang bersifat lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil pada umumnya. Banyak peneliti telah melakukan penelitian untuk mengetahui bahan baku biodiesel yang optimum digunakan. Selain itu perlu adanya suatu material untuk meningkatkan perfomansi dari bahan baku tersebut yakni material katalis. Pada review ini, akan membahas ... [Show full abstract] penambahan material katalis heterogen yang dapat meningkatkan perfomansi pembentukan biodiesel atau metil ester dari asam lemak bebas (FFA). Material katalis heterogen yang dibahas yakni material katalis komposit ZSM-5/CaO, CaO, ZnO, komposit CaO/ZnO, dan CaO dari cangkang bekicot.

View full-text

Article

Full-text available

August 2018

  • Bagus Febri Rizkyanida Putra
  • Zakesa Ekky
  • Hilda Mahfudhah

ABSTRAK Tinjauan ulang, (review) ini membahas tentang perbandingan metode sintesis katalis CaO.ZnO dan karakterisasinya menggunakan XRD dan FTIR. Katalis CaO.ZnO disintesis dengan menggunakan dua metode yang berbeda dimana metode pertama yaitu dengan menggunakan metode mekanokimia dan metode yang kedua yaitu metode reaksi kimia. Berdasarkan hasil karakterisasi yang dilakukan, terdapat perbedaan ... [Show full abstract] hasil karakterisasi produk dimana pada metode mekanokimia tanpa penambahan air hanya teramati ZnO, sedangkan pada metode lainnya dapat teramati fase untuk ZnO dan Ca.

View full-text

June 2016 · Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi

  • Zahra Fona

Penelitian tentang penggunaan katalis abu sekam padi pada reaksi transesterifikasi minyak biji kapuk menjadi biodiesel telah dilakukan. Tujuan penelitian adalah menentukan pengaruh katalis abu sekam padi terhadap yield dan kualitas biodiesel dari minyak biji kapuk. Reaksi esterifikasi menggunakan metanol dengan rasio 6:1 dengan penambahan H2SO4 sebanyak 1% dari berat minyak. Selanjutnya pada ... [Show full abstract] reaksi transesterifikasi, ester direaksikan dengan metanol pada perbandingan 1: 6, dan penambahan katalis dengan variasi 2%, 7% dan 12%. Temperatur reaksi 65oC dengan waktu reaksi 1 jam, 2 jam, dan 3 jam. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan katalis abu sekam padi sebanyak 7%, waktu reaksi 2 jam memberikan yield terbesar yaitu 83%. Penambahan waktu reaksi sampai 3 jam tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap yield biodiesel. Densitas dan viskositas biodiesel, yaitu berturut-turut 0,86 g/ml, dan 2,45 mm2, sudah memenuhi standar SNI. Berdasarkan uji nilai kalor, biodiesel dari penelitian ini belum memenuhi standar SNI-04-7128-2006.Kata kunci: Biodiesel, minyak biji kapuk, abu sekam padi, esterifikasi, transesterifikasi.

Read more

Last Updated: 21 Jan 2022

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA