Saturday, July 13, 2019 Akuntansi Perusahaan
Sebelum memahami tentang cara menghitung Break Even Point (BEP) suatu usaha dagang barang/jasa, ada baiknya jika kita mengenal terlebih dahulu tentang apa itu BEP didalam suatu usaha bisnis. Jika kita berjualan, pastinya kita ingin mengetahui kapan waktunya bisnis atau usaha tersebut mencapai titik impas (balik modal atau pulang pokok). Nah, istilah titik impas/balik modal inilah yang dinamakan Break Even Point (BEP).
Berikut di bawah ini akan dijelaskan simulasi cara menghitung BEP beserta studi kasusnya. Baca sampai selesai, ya.
Fungsi dan Manfaat BEP
Fungsi Break Even Point (BEP) ini digunakan untuk menganalisis proyeksi sejauh mana banyaknya jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas atau kembali modal. Lantas, apa saja sih manfaatnya bagi Pelaku Usaha dengan mengetahui perhitungan BEP? Nah, berikut ini ada beberapa hal penting yang merupakan manfaat mengetahui BEP, yakni:
- Mengetahui target jumlah penjualan minimal yang harus dicapai agar Pelaku Usaha tidak mengalami kerugian.
- Sebagai informasi untuk mengetahui berapa lama usaha akan mencapai Break Even Point (BEP) dengan asumsi-asumsi tertentu.
- Sebagai pedoman dalam perencanaan jumlah (volume) penjualan yang harus dicapai agar menghasilkan laba dalam jumlah tertentu.
- Sebagai pedoman dalam menentukan kebijakan harga jual produk per unitnya
- Sebagai pedoman dalam mengambil keputusan untuk memulai usaha, dengan mempertimbangkan biaya apa saja yang sebaiknya perlu penghematan, contoh : biaya sewa, biaya renovasi, biaya promosi & pemasaran, serta biaya lainnya ketika usaha berjalan seperti biaya pembelian bahan baku, dsb.
Komponen Penghitungan Dasar Break Even Point
Agar lebih memahami BEP, kita harus mempelajari apa saja komponen-komponen penghitungan dasar BEP seperti berikut ini:
- Total Cost (TC) adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan. Ada 2 jenis biaya, yakni biaya tetap (Fixed Cost) dan biaya tidak tetap (Variable Cost).
- Fixed Cost (FC). Komponen ini merupakan biaya yang jumlahnya tetap (konstan) jika adanya tindakan produksi atau meskipun perusahaan tidak berproduksi. Contoh fixed cost ini yaitu biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin, pembelian peralatan seperti mesin, komputer, dll.
- Variabel Cost (VC). Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis (berubah-ubah) besarnya tergantung dari jumlah volume produksi yang dihasilkan. Artinya jika produksi yang direncanakan meningkat, berarti variabel cost pasti akan meningkat. Contoh biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, biaya bahan bakar, dll.
- Selling Price. Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi.
Rumus Break Even Point (BEP)
Lalu bagiamana mendefinisikan formula BEP, serta contoh perhitungannya, yuk simak penjelasan berikut ini :- Sesuai dengan pengertian BEP (Break Even Point) atau titik Impas (tidak untung, juga tidak rugi) adalah suatu keadaan dimana jumlah pendapatan (total revenue) sama besarnya dengan jumlah keseluruhan biaya (total cost) yang dikeluarkan, maka Break Even Point (BEP) terjadi apabila Total Revenue (TR) = Total Cost (TC).
- Total Revenue (TR) adalah jumlah pendapatan yang diterima.
- TR diperoleh dengan mengalikan jumlah unit/quantity yang terjual (Q) dengan harga jual perunit (P). Contoh : jika harga jual perunit Rp. 100,- dan jumlah yang terjual adalah 10 Unit, maka Total Revenue (TR) adalah 10 unit x Rp. 100,-/unit = Rp. 1.000,-
Selain BEP Unit, BEP dalam bentuk Rupiah juga bisa dicari. BEP Rupiah sendiri adalah titik pulang pokok yg dinyatakan oleh Jumlah Penjualan atau Harga Penjualan tertentu. Berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk mendapat titik impas? Terdapat dua rumus untuk menghitung BEP Rupiah, yaitu sebagai berikut ini:
BEP Rupiah = TFC/ (1 – (VC/P)), atau BEP Rupiah = TFC/ ((P-VC)/(P)) Ket: TFC = Total Fixed Cost(1 – (VC/P)) atau (P-VC)/(P) = istilah Margin Kontribusi Per Unit.
Untuk lebih memahamkan dalam menghitung BEP, dan membaca data BEP, berikut ini kami berikan 3 (tiga) contoh simulasi penghitungan BEP.
- Contoh Simulasi Pertama Menghitung BEP
- Total Biaya Tetap (TFC) senilai Rp 120 juta
- Total Biaya Variabel (VC) per unit senilai Rp 60 ribu
- Harga jual barang per unit senilai Rp 80 ribu
- Contoh Simulasi Kedua Soal BEP (Break Even Point) Bisnis Usaha Jaya Abadi
- Contoh Simulasi Ketiga Penghitungan BEP
Usaha fotocopy tersebut akan mencapai titik impas (break even point) bila berhasil menjual 200.000 unit (lembar) hasil copy-an.
Jika asumsi 1 bulan adalah 26 hari kerja (senin – sabtu), dan setiap hari usaha tersebut bisa menghasilkan 500 unit hasil copy-an, maka usaha tersebut akan BEP dalam jangka waktu = 200.000 : (500 x 26 hr) = 15 bulan lebih. Untuk menghitung dan mengetahui berapa BEP dalam rupiah, adalah sebagai berikut BEP (dalam Rupiah) = BEP (dalam unit) x Harga jual per unit = 200.000 x Rp. 150,- = Rp. 30.000.000,- Artinya : Usaha fotocopy tersebut akan mencapai titik impas (break even point) bila total penjualannya mencapai Rp. 30.000.000,-Penerapan BEP lebih lanjut, bisa dikombinasikan dengan rencana perolehan pendapatan yang diinginkan oleh Pelaku Usaha, sehingga bisa diketahui berapa jumlah penjualan minimum agar usaha (bisnis) tersebut bisa BEP. Supaya gampang, tidak perlu repot-repot dan pusing ketika melakukan simulasi perhitungan BEP, saat ini saya sediakan template break even analysis dalam format Excel yang bisa anda unduh secara gratis pada link berikut ini.
Template excel menghitung BEP ini akan memudahkan anda melakukan menghitung BEP usaha dengan melakukan simulasi perubahan komponen harga jual perunit, biaya tetap, biaya variable, dan target income anda untuk periode tertentu (bila perlu).
Dalam berbisnis, tentunya analisis break even point (BEP) sangat membantu Pelaku Usaha untuk memproyeksikan seberapa banyak barang yang harus diproduksi dan perbandingannya dengan uang/ pendapatan yang diterima. BEP ini menjadi komponen terpenting yang wajib ada di dalam suatu software akuntansi dan manajemen bisnis.
Demikianlah pembahasan mengenai apa itu BEP dan cara menghitung BEP serta keuntungan mengetahui BEP yang bisa Anda dapatkan sebagai calon/Pelaku Usaha, dan semoga saja ulasan tentang salah satu Rumus Akuntasi ini dapat berguna dan bermanfaat kepada Anda untuk menganalisis usaha yang akan Anda jalani.