Posted on March 8, 2018 by roymubarak
ISO 9126 adalah standar internasional yang diterbitkan oleh ISO untuk evaluasi kualitas perangkat lunak dan merupakan pengembangan dari ISO 9001. Standar ini dibagi menjadi empat bagian yang masing-masing menjelaskan model kualitas, metrik eksternal, metrik internal, dan metrik kualitas yang digunakan. Ada enam ukuran kualitas yang ditetapkan oleh ISO 9126, yaitu fungsionalitas, kehandalan (reliability), kebergunaan (usability), efisiensi, portabilitas, serta keterpeliharaan (maintainability).
ISO 9126 Terdiri dari :
- The ISO 9126 Standard
- ISO/IEC 9126-1:2001 Software engineering — Product quality — Part 1: Quality model
- ISO/IEC TR 9126-2:2003 Software engineering — Product quality — Part 2: External metrics
- ISO/IEC TR 9126-3:2003 Software engineering — Product quality — Part 3: Internal metrics
- ISO/IEC TR 9126-4:2004 Software engineering — Product quality — Part 4: Quality in use metrics
- ISO/IEC 25000:2005 Software Engineering — Software product Quality Requirements and Evaluation (SQuaRE) — Guide to SQuaRE
Karakteristik
ISO 9126-1 software quality model memiliki 6 karakteristik utama, yaitu:
- Fungsi
- Keandalan
- Kegunaan
- Efisiensi
- Maintainability
- Portabilitas
Karakteristik , Sub Karakteristik dan Definisi
|
Sumber :
//id.wikipedia.com
//www.sqa.net/iso9126.html
Salam
Roy Mubarak
Filed under: Software Engineering |
Kualitas perangkat lunak dapat dinilai melalui ukuran-ukuran dan metode-metode tertentu, serta melalui pengujian-pengujian software. Salah satu tolak ukur kualitas perangkat lunak adalah ISO 9126, yang dibuat oleh International Organization for Standardization (ISO) dan International Electrotechnical Commission (IEC). ISO 9126 mendefinisikan kualitas produk perangkat lunak, model, karakteristik mutu, dan metrik terkait yang digunakan untuk mengevaluasi dan menetapkan kualitas sebuah produk software. Standar ISO 9126 telah dikembangkan dalam usaha untuk mengidentifikasi atribut-atribut kunci kualitas untuk perangkat lunak komputer. Faktor kualitas menurut ISO 9126 meliputi enam karakteristik kualitas sebagai berikut:
- Functionality (Fungsionalitas). Kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan fungsi sesuai kebutuhan pengguna, ketika digunakan dalam kondisi tertentu.
- Reliability (Kehandalan). Kemampuan perangkat lunak untuk mempertahankan tingkat kinerja tertentu, ketika digunakan dalam kondisi tertentu.
- Usability (Kebergunaan). Kemampuan perangkat lunak untuk dipahami, dipelajari, digunakan, dan menarik bagi pengguna, ketika digunakan dalam kondisi tertentu.
- Efficiency (Efisiensi). Kemampuan perangkat lunak untuk memberikan kinerja yang sesuai dan relatif terhadap jumlah sumber daya yang digunakan pada saat keadaan tersebut.
- Maintainability (Pemeliharaan). Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi. Modifikasi meliputi koreksi, perbaikan atau adaptasi terhadap perubahan lingkungan, persyaratan, dan spesifikasi fungsional.
- Portability (Portabilitas). Kemampuan perangkat lunak untuk ditransfer dari satu lingkungan ke lingkungan lain.
Masing-masing karakteristik kualitas perangkat lunak model ISO 9126 dibagi menjadi beberapa sub-karakteristik kualitas, yaitu:
Suitability | Kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan serangkaian fungsi yang sesuai untuk tugas-tugas tertentu dan tujuan pengguna. |
Accuracy | Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan hasil yang presisi dan benar sesuai dengan kebutuhan. |
Security | Kemampuan perangkat lunak untuk mencegah akses yang tidak diinginkan, menghadapi penyusup (hacker) maupun otorisasi dalam modifikasi data. |
Interoperability | Kemampuan perangkat lunak untuk berinteraksi dengan satu atau lebih sistem tertentu. |
Compliance | Kemampuan perangkat lunak dalam memenuhi standar dan kebutuhan sesuai peraturan yang berlaku. |
Maturity | Kemampuan perangkat lunak untuk menghindari kegagalan sebagai akibat dari kesalahan dalam perangkat lunak. |
Fault tolerance | Kemampuan perangkat lunak untuk mempertahankan kinerjanya jika terjadi kesalahan perangkat lunak. |
Recoverability | Kemampuan perangkat lunak untuk membangun kembali tingkat kinerja ketika terjadi kegagalan sistem, termasuk data dan koneksi jaringan. |
Understandibility | Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dipahami. |
Learnability | Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dipelajari. |
Operability | Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dioperasikan. |
Attractiveness | Kemampuan perangkat lunak dalam menarik pengguna. |
Time behavior | Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan respon dan waktu pengolahan yang sesuai saat melakukan fungsinya. |
Resource behavior | Kemampuan perangkat lunak dalam menggunakan sumber daya yang dimilikinya ketika melakukan fungsi yang ditentukan. |
Analyzability | Kemampuan perangkat lunak dalam mendiagnosis kekurangan atau penyebab kegagalan. |
Changeability | Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi tertentu. |
Stability | Kemampuan perangkat lunak untuk meminimalkan efek tak terduga dari modifikasi perangkat lunak. |
Testability | Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi dan divalidasi perangkat lunak lain. |
Adaptability | Kemampuan perangkat lunak untuk diadaptasikan pada lingkungan yang berbeda-beda. |
Instalability | Kemampuan perangkat lunak untuk diinstal dalam lingkungan yang berbeda-beda. |
Coexistence | Kemampuan perangkat lunak untuk berdampingan dengan perangkat lunak lainnya dalam satu lingkungan dengan berbagi sumber daya. |
Replaceability | Kemampuan perangkat lunak untuk digunakan sebagai sebagai pengganti perangkat lunak lainnya. |
ISO 9126 adalah standar terhadap kualitas perangkat lunak yang diakui secara internasional. Terpenuhinya item-item pada ISO 9126 pada sebuah perangkat lunak tidak serta merta memberikan sertifikat ISO terhadap perangkat lunak tersebut karena standar ISO juga harus dipenuhi dari sisi manajemen pembuat perangkat lunak tersebut, dengan kata lain jika manajemennya tidak memenuhi standar ISO maka hasil kerjanya pun tidak dapat diberikan sertifikat standar ISO.
Faktor-faktor ISO 9126 tidak serta merta memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran kualitas secara langsung. Meskipun demikian, standar tersebut menyediakan basis yang sangat penting untuk melakukan pengukuran-pengukuran kualitas secara tidak langsung dan pada dasarnya menyediakan daftar yang sempurna untuk menilai kualitas suatu sistem/perangkat lunak.
Referensi:
- Al-Qutaish, Rafa, E. “Quality Models in Software Engineering Literature: An Analytical and Comparative Study.” Journal of American Science 6 (2010): 166-175.
- Fahmy, Syahrul, Haslinda Nurul, et.al. “Evaluating the Quality of Software in e-Book Using the ISO 9126 Model.” International Journal of Control and Automation 5 (2012).
- Parwita, Wayan G., dan A., Ayu Luh. “Komponen Penilaian Kualitas Perangkat Lunak Berdasarkan Software Quality Models.” Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan (Semantik), 2012.