Berikut yang bukan faktor dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan how adalah

Pengambilan keputusan merupakan suatu pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti (digunakan) sebagai suatu cara pemecahan masalah.rnTeori pengambilan keputusan adalah teori-teori atau teknik-teknik atau pendekatan yang digunakan dalam suatu proses pemilihan alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti (digunakan sebagai suatu cara pemecahan masaah). Materi ini sangat berguna sekali karena dalam kehidupan kita sehari hari tidak pernah luput dari berbagai masalah yang sangat kompleks.rnDasar-dasar yang diguakan dalam pengambilan keputusan bermacam macam, tergantung dari permasalahannya.rn1. Intuisi.Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh.rn2. Pengalaman.Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis. Karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung dan ruginya, baik buruknya keputusan yang akan dihasilkan.rn3. Fakta.Pengambilan keputusan berdasarkan faka dapat memberikan keputusan yang sehat, solid, dan baik.rn4. Wewenang.Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya terhadap orang yang lebih rendah kedudukannyarn5. Rasional. Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasinonal, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.rnDalam pengambilan keputusan, ada beberapa faktor/hal yag mempengaruhinya,diantaranya : posisi, masalah, situasi, kondisi, dan tujuanrnProses pengambilan keputusan merupakan tahap tahap yang harus dilalui atau digunakan untuk membuat keputusan. Tahap-tahap ini merupakan kerangka dasar, sehingga setiap tahap dapat dikembangkan lagi menjadibeberapa sub tahap (disebut langkah) yang lebih khusus/spesifik dan lebih operaisonal.rnModel adalah percontohan yang mengandung unsur yang bersifat penyederhanna untuk dapat ditiru (jika perlu). Pengambilan keputusan itu sendiri merupakan suatu proses berurutan yang memerlukan penggunaan model secara tepat dan benar.rnPengertian mengenai probabilitas dapat dilihat dari tiga macam pendekatan,yaitu pendekatan klasik, frekuensi relative, dan subjektif.rnKonsepsi Risiko mempunyai banyak arti, namun pada dasarnya bahwa risiko merupakan sesuatu, dalam hal ini yang akan diterima atau ditanggung oleh seseorang sebagai konsekuensi atau akibat dari suatu tindakanrnKondisi tidak pasti adalah suatu keadaan yang memenuhi beberapa syarat, seperti:rn1. Ada beberapa alternative tindakan yang fisibel (dapat dilakukan)rn2. Nilai probabilitas masing masing kejadian tidak diketahuirn3. Memiliki nilai “pay off” sebagai hasil kombinasi suatu tindakan dan kejadian tidak pastirnPengambilan keputusan dalam kondisi konflik terjadi apabila alternatif keputusan yang harus dipilih/diambil berasal dari pertentangan atau persaingan dari dua atau lebih pengambil keputusan.rnBuku ini terdiri dari 10 bab, mencakup pendahuluan (Bab 1), proses pengambilan keputusan (Bab 2), model pengambilan keputusan (Bab 3), konsep probabilitas (Bab 4), pengambilan keputusan dalam kondisi tidak beresiko (Bab 5), pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti (Bab 6), pengambilan keputusan dalam kondisi konflik (Bab 7), pengambilan keputusan dalam kondisi pasti (Bab 8), analisi Markov (Bab 9), dan simulasi (Bab 10)rnrnBuku ini sangat berguna bagi mahasiswa yang sedang mempelajari teori pengambilan keputusan dan para praktisi yang ingin menggunakannya sebagai bahan perbandingan maupun sebagai bahan acuan atau bahan kepustakaan

Tidak tersedia versi lain

Dunia bisnis merupakan suatu keadaan dimana setiap tindakan untuk pengembangan masa depan bisnis yang berkesinambungan. Maka pengambilan keputusan sangat berpengaruh dalam ruang lingkup bisnis yang sedang dilakukan. Pada perusahaan, orang-orang yang terlibat didalamnya akan mempengaruhi pada apa yang akan diputuskan selanjutnya.

Sebuah keputusan sangat berpengaruh pada langkah perusahaan dalam menjalankan bisnis. Inilah beberapa hal yang sangat mempengaruhi pengambilan dari keputusan yang dibuat dan dilakukan.

1. Penilaian Individu

Penilaian Individu mengambil peran yang besar dalam mempengaruhi aspek terjadinya suatu putusan. Setiap individu akan memandang putusan tersebut didasarkan berbagai sisi yang berbeda. Yaitu lebih kepada keyakinan yang dimiliki seseorang dalam memahami kondisi serta berakhir pada pengambilan keputusan.

Penilaian yang diambil didasarkan pada latar belakang, pengalaman masa kecil, faktor keluarga dan sebagainya. Yang memang mempengaruhi seseorang dalam cara berpikir kemudian cara menilai sesuatu berdasarkan pengalaman dan pemikiran baru.

Download eBook Panduan dan Template Pembukuan Sederhana dengan Excel untuk Bisnis Kecil

2. Pribadi Seseorang

Pengambilan suatu keputusan dipengaruhi juga bagaimana pribadi seseorang yang terlibat dalam sebuah keputusan yang akan dibuat. Kepribadian ini berhubungan erat dengan ideologi yang dimiliki seseorang, lebih personal dalam memikirkan bagaimana keputusan diambil segera. 

Selain itu, ideologi seseorang ini juga dipengaruhi oleh tingkah laku dan tindakan yang dominan dalam pengambilan sebuah keputusan. Cara berpikir dalam satu waktu yang sama antara satu orang dan orang lainnya tentu akan berbeda. 

Hal inilah yang pada akhirnya sebuah keputusan diambil dari berbagai pemikiran, penilaian serta tindakan yang tepat dan respon yang cepat. Pemikiran ini juga dilakukan dengan menanggung beberapa risiko yang akan muncul setelah diputuskan sebuah keputusan.

3. Posisi Kedudukan Seseorang

Pengambilan keputusan juga sangat dipengaruhi oleh posisi kedudukan seseorang dalam suatu perusahaan atau lembaga. Orang-orang pemegang jabatan penting tentu akan lebih memiliki hak dalam pengambilan keputusan dan keputusan tersebut harus diikuti semua pihak. Semakin tinggi kedudukan seseorang maka pengaruhnya semakin besar dalam pengambilan suatu keputusan yang terjadi.

Ada beberapa struktur yang berpengaruh pada pengambilan keputusan, yaitu apakah seseorang tersebut sebagai pembuat keputusan disebut decision maker, penentu keputusan yang disebut decision tacker dan jika dia seorang staff yang disebut juga staffer. Inilah tiga hal yang biasanya ada di perusahaan atau lembaga dalam pengaruhnya untuk mengambil sebuah keputusan.

Baca juga: Bangkrut dan Pailit: Pengertian, Perbedaan, dan Cara Menghindarinya

4. Masalah

Masalah yang muncul merupakan hambatan yang terjadi dan berpengaruh pada hal-hal penting sehingga tujuan jadi tertunda. Keberadaan masalah menjadi hal yang menyimpang dan tidak sesuai pada apa yang sudah direncanakan, diharapkan namun tak berjalan semestinya. 

Hal inilah yang berpengaruh pada suatu keputusan yang sebelumnya harus menganalisa masalah terlebih dahulu. Permasalahan biasanya tidak terdeteksi segera, namun bisa diatasi dengan melakukan analisa. 

Bahkan sebelum terjadi masalah, bisa melakukan riset terkait hal-hal penting yang diprediksi timbul masalah. Maka dari itu, sebuah keputusan Yang diambil tentu berdasarkan analisa dari masalah yang ada sehingga final keputusan itulah yang akan digunakan.

Baca juga: Pengembangan SDM: Pengertian, Strategi dan Fungsinya Bagi Bisnis

5. Situasi Dan Kondisi

Pengambilan keputusan juga dipengaruhi karena adanya situasi tertentu yang terjadi disekitar. Hal ini lebih dominan terlihat seperti apa suasana kantor pada saat itu, bagaimana kondisi perusahaan dan faktor lainnya. Situasi perusahaan yang sedang menurun kualitasnya tentu akan berpengaruh besar dalam pengambilan keputusan.

Sementara itu kondisi lebih didominasi oleh keadaan manusianya yang terlibat secara langsung, misalnya saja terjadi pemogokan karyawan secara besar-besaran. Penurunan kinerja karyawan pada saat itu. Maka keputusan tidak mudah diambil dan dipastikan, harus dipikirkan lebih baik lagi agar tidak terjadi resiko setelah pengambilan suatu keputusan.

6. Waktu

Pengambilan suatu keputusan juga dipengaruhi oleh waktu, karena waktu tidak bisa dihentikan sementara keputusan harus segera diambil. Semakin menunda dan memikirkan bagaimana suatu keputusan diambil maka waktu akan semakin terbuang sementara pikiran pun menjadi semakin lelah.

Namun biasanya seseorang akan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam melakukan pengambilan sebuah keputusan, terutama untuk keputusan bersama. Karena menyangkut hal yang penting dan pengaruh putusan tersebut nantinya. Sementara itu, pengambilan sebuah keputusan bisa menjadi bom waktu apabila tidak segera diputuskan. Misalnya akan terjadi suatu hal yang berisiko jika keputusan tidak segera diambil.

Baca juga: Pengertian Lengkap Manajemen Aset, Tujuan dan Siklusnya

7. Emosional

Tingkat emosional ini dipengaruhi oleh perasaan, emosi dan apa yang dirasakan oleh pengambil keputusan. Pengaruhnya bisa sangat kuat terjadi, karena biasanya putusan juga akan mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengan kemanusiaan, sosial dan sebagainya.

Emosional ini biasanya bersifat lebih subjektif dalam memandang suatu hal yang terjadi. Melibatkan dominan perasaan yang ada dan dirasakan oleh pembuat keputusan tersebut. Tentunya hal ini akan memberikan efek tertentu saat keputusan sudah terjadi, bisa menjadi lebih buruk atau lebih baik. Tergantung sejauh mana putusan tersebut berpengaruh pada perusahaan atau lembaga terkait.

8. Rasionalitas

Pengambilan keputusan yang didasarkan pada tingkat rasionalitas seseorang akan menghasilkan sebuah keputusan yang objektif.

Rasionalitas merupakan pandangan orang dalam melihat dari sisi berbeda dengan mempertimbangkan berbagai macam faktor yang ada. Seseorang yang menggunakan rasionalitasnya pada sebuah putusan dipengaruhi oleh situasi, kondisi yang ada pada saat itu.

Selain itu, akan berusaha mendapatkan informasi secara menyeluruh sebelum diambilnya sebuah keputusan. Yang selanjutnya akan memahami seperti apa situasi yang terjadi dan menganalisa konsekuensi dari sebuah putusan.

9. Interpersonal

Interpersonal diartikan tentang hubungan orang dengan orang lainnya terjadi jalinan kerjasama. Sebuah jejaring sosial yang ada dan berpengaruh pada cara berpikir seseorang. Hubungan antar manusia ini biasanya akan mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku seseorang dalam berinteraksi dan bertindak.

Maka sifat interpersonal ini sangat mempengaruhi pula dalam pengambilan sebuah keputusan yang harus dilakukan. Setiap individu tentu memiliki interaksi interpersonal yang berbeda. Maka putusan pun terjadi berbeda jika individu saling berpendapat dalam pengambilan keputusan.

10. Praktikal Dan Struktural

Praktikal ini didasarkan kemampuan individu dalam bertindak dan memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu, seperti keputusan yang harus diambil. Keputusan ini diambil berdasarkan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri dengan melibatkan kemampuan dalam bertindak. 

Serta seseorang tersebut merasa mampu dan percaya diri dalam membuat keputusan yang diambil. Secara struktural, pengambilan keputusan sangat dipengaruhi oleh situasi tertentu, seperti politik, ekonomi dan ruang lingkup sosial. 

Hal inilah yang menjadi pengaruh besar diambilnya sebuah keputusan karena situasi yang tidak stabil bisa jadi akan memperburuk suatu putusan, begitu juga sebaliknya. Selain itu lingkup sosial juga akan memberikan feedback berupa dukungan atau kritik sebelum atau sesudah putusan diambil.

Baca juga: Proses Produksi: Pengertian, Jenis, Tahapan dan Karakteristiknya

Kesimpulan

Dengan adanya beberapa hal yang mempengaruhi bagaimana pengambilan keputusan bisa diambil, maka setiap keputusan memiliki efek baik atau bisa jadi lebih buruk.

Namun, setiap keputusan yang diambil tentu diharapkan membawa kebaikan dan meminimalisir terjadi risiko yang muncul. Perusahaan atau lembaga yang mengeluarkan keputusan tentu sudah melewati berbagai pertimbangan yang sesuai dan keputusan tersebut diambil demi kepentingan bersama.

Untuk melakukan pengambilan keputusan pada bisnis, ada baiknya Anda menggunakan data keuangan untuk perencanaan yang lebih matang dan sesuai dengan kesehatan bisnis Anda. Misalnya jika Anda sedang mengalami kerugian, akan lebih efektif untuk melakukan penghematan dan evaluasi pada pos pengeluaran bisnis daripada melakukan ekspansi besar-besaran bukan?

Untuk mendapatakan data keuangan dan finansial yang faktual, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi daripada pembukuan manual yang memakan waktu dan rentan pada risiko kesalahan pencatatan dan mendatangkan kerugian. Salah satu software akuntansi yang sudah teruji dan berpengalaman adalah Accurate Online.

Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang sudah digunakan oleh lebih dari 300 ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis dan memiliki fitur terbaik juga sesuai dengan kebutuhan usaha Anda.

Hanya dengan 200 ribu perbulan, Anda bisa mencatat pengeluaran dan pemasukan dalam bisnis, penghitungan pajak, payroll, pengelolaan dan penghitungan aset, rekonsiliasi transaksi otomatis, smartlink ebanking dan ecommerce, pengelolaan stok, multi gudang, otomasi lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan masih banyak lagi.

Jadi apalagi yang Anda ragukan? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA