Berikan contoh topik sejarah yang diakronik

Lihat Foto

Indephedia

Ilustrasi masuknya Islam ke Indonesia

KOMPAS.com - Dalam mempelajari ilmu sejarah, kita tidak hanya menggali informasi persitiwa masa lalu.

Lebih dari itu, proses peristiwa sejarah harus direkonstruksi secara obyektif.

Oleh karena itu, dalam mengungkapkan peristiwa sejarah dibutuhkan kemampuan berpikir secara diakronik dan sinkronik.

Dengan konsep itu kita akan mampu mempelajari suatu peristiwa sejarah dari segala aspek serta mengetahui bagaimana kronologisnya. 

Baca juga: Memikat Generasi Muda Belajar Sejarah untuk Mencintai Indonesia

Diakronik

Secara bahasa, diakronik berasal dari bahasa latin, dia yang memiliki arti melalui atau melampaui. Sedangkan chronicus berarti waktu.

Diakronik maksudnya adalah memanjang dalam waktu dan menyempit dalam ruang. Berpikir secara diakronik juga disebut dengan berpikir secara kronologis atau berurutan.

Kronologis adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu atau urutan kejadiannya.

Untuk menganalisa suatu peristiwa, banyak sejarawan yang menggunakan pendekatan diakronik.

Contohnya adalah peristiwa perang Diponegoro pada 1825-1830.

Dalam catatan sejarah, Perang Diponegoro disebabkan oleh beberapa faktor. Awalnya, Belanda mengintervensi urusan keraton Yogyakarta.

Sejarah bersifat diakronik berarti memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang, sejarah akan membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B. Sejarah akan diceritakan secara kronologis waktunya. Sejarah bersifat diakronik digunakan untuk menceritakan kronologis suatu peristiwa di satu tempat. Hal ini berbeda dengan sejarah bersifat sinkronis yang menekankan suatu kejadian pada saat tertentu. Untuk mempermudah dalam pemahaman, berikut adalah beberapa contoh sejarah bersifat diakronik. Langsung saja kita simak yang pertama:

Baca juga: Contoh Kliping Sejarah

1. Kronologi Pertempuran Ambarawa (20 Oktober – 15 Desember 1945)

  1. Tentara Sekutu yang diboncengi NICA mendarat di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945.

  2. Tanggal 23 November 1945 ketika matahari mulai terbit, mulailah terjadi tembak-menembak antara para pejuang kemerdekaan dengan pasukan Sekutu.

  3. Kolonel Soedirman mengadakan rapat dengan para Komandan Sektor TKR dan Laskar pada tanggal 11 Desember 1945.

  4. Serangan mulai dilancarkan pada tanggal 12 Desember 1945 pukul 4.30 pagi.

  5. Pertempuran berakhir pada tanggal 15 Desember 1945 dan Indonesia berhasil merebut Ambarawa. Sekutu dibuat mundur ke Semarang.

Baca juga: 40+ Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli

2. Kronologi Pertempuran Surabaya (27 Oktober – 20 November 1945)

  1. Tentara Inggris bersama NICA mendarat di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945.

  2. Setelah insiden perobekan bagian biru bendera Belanda, pada tanggal 27 Oktober 1945 meletuslah pertempuran pertama antara Indonesia melawan tentara Inggris.

  3. Gencatan senjata antara pihak Indonesia dengan pihak tentara Inggris ditandatangani pada tanggal 29 Oktober 1945.

  4. Setelah gencatan senjata, bentrokan-bentrokan tetap saja terjadi sampai berpuncak pada terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur) pada tanggal 30 Oktober 1945 sekitar pukul 20.30.

  5. Pengganti Mallaby, Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum pada 10 November 1945 untuk meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan.

  6. Ultimatum itu tidak dihiraukan. Pada tanggal 10 November 1945 pagi tentara Inggris melancarkan serangan besar-besaran.

Baca juga: Makalah: Sejarah Perang Jagaraga

3. Kronologi Pertempuran 5 Hari di Semarang (15 Oktober – 19 Oktober 1945)

  1. Tawanan Jepang kabur pada hari Minggu, 14 Oktober 1945.

  2. Tersiar kabar bahwa sumber air minum di Semarang telah diracun. Dr Kariadi yang hendak memeriksa sumber air dibunuh oleh tentara Jepang.

  3. Terjadi pertempuran yang berlangsung selama lima hari mulai dari 15 Oktober 1945.

4. Perang Padri (1821-1837)

Peristiwa penting yang terjadi:

  1. Terjadi perang antara kaum padri dan kaum adat, namun terjadi perjanjian perdamaian pada tanggal 15 juli 1825 di Padang yang mengharuskan tentara Belanda ditarik ke Jawa.

  2. Pada tahun 1834 belanda mengerahkan pasukan untuk menggempur pusat pertahanan kaum padri di bonjol.

  3. Pada tanggal 25 oktober 1837 Tuanku Imam Bonjol tertangkap dan diasingkan ke Minahasa hingga wafatnya.

Baca juga: Sejarah Singkat Pancasila

5. Perang Diponegoro (1825-1830)

Peristiwa penting yang terjadi:

  1. Pemerintahan kolonial berencana membangun jalan untuk melancarkan sarana transportasi dan militer di Yogyakarta.

  2. Pada tanggal 20 juli 1825 perang Tegalrejo dikepung oleh serdadu Belanda.

  3. Diponegoro dan pengikutnya menyusun strategi gerilya.

  4. Belanda menerapkan strategi Benteng Stelsel pada tahun 1827.

  5. Tahun 1829 Kiai Maja ditangkap.

  6. Pangeran Diponegoro tertangkap di Magelang pada 25 maret 1930.

Anda bisa request artikel tentang apa saja, kirimkan request Anda ke

Page 2

Sejarah adalah proses perkembangan zaman dari masa lampau hingga mengenal masa kini. Sehingga perlulah untuk diketahui bahwa dalam ilmu sejarah sendiri dikenal sifat yang diakronik yaitu sifat memanjang dalam waktu dan dalam ruang yang terbatas.

Dimana dalam proses diakronik sejarah dikatakan memiliki sifat diakronis karena pada sejarah ada suatu proses kontinuitas atau berkelanjutan yang terjadi hingga saat ini. Sehingga sumber sejarah itu sendiri adalah rekonstruksi peristiwa dari masa lalu yang dapat kita jumpai sampai saat ini, bahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Diakronik

Diakronik adalah serangkaian peristiwa ataupun kejadian dalam hidup tidak bisa terlepas dari peristiwa sebelumnya, justru dalam hal ini setiap kejadian akan mempengaruhi peristiwa yang akan datang. Sehingga memungkinkan bahwa konsep berfikir secara diakronis harus bisa memberikan penjelasan secara baik dan runtut.

Contoh Diakronik

Adapun untuk beberapa contoh diakronik sejarah dalam kehidupan sehari-hari. Antara lain;

Sebuah pembangunan tidak bisa terjadi apabila tidak ada yang mengawali ide tersebut terlebih dahulu. Dengan berkembangnya waktu dan zaman, maka pembangunan disuatu negara akan semakin pesat.

Maka dari sinilah proses diakronik berjalan, yaitu meniru atau melanjutnya fenomena yang sudah ada dengan melakukan pembangunan gedung-gedung pencakar langit. Alasannya karena sebelumnya di kota-kota sudah banyak didirikan gedung-gedung yang tinggi. sehingga hal ini membuat proses pembangunan gedung juga berkembang lebih pesat lagi.

Sama halnya dengan pembangunan gedung. Ide pembangunan sebuah tol laut muncul karena sebelumnya sudah ada peristiwa semacam itu. Sehingga hal ini melanjutnya proses perkembangan yang sudah ada hingga menjadi sesuatu yang lebih baru lagi.

Dengan demikian maka pembangunan tol laut bisa dibangun karena ada proses pemikiran yang mendalam mengenai manfaat atau dampak yang bisa diperoleh dengan didirikannya sebuah tol laut berdasarkan pengalaman yang sudah ada sebelumnya.

Pembangunan sarana prasarana juga termasuk contoh diakronik, karena semakin berkembangnya waktu kebutuhan sarana dan prasarana akan selalu bertambah setiap waktunya. Sehingga dengan begitu dari masa lampau-lampau sebelumnya pembangunan sarpras bisa lebih diperbaiki lagi.

Kegiatan belajar mengajar adalah proses belajar yang dilakukan antara peserta didik dengan guru untuk memperoleh hasil belajar tertentu yaitu berupa pemahaman suatu materi.

Hal ini juga termasuk proses diakronik karena memikirkan hal secara lebih mendalam dan berlangsung selama seumur hidup, karena belajar adalah hal yang tidak hanya bisa dilakukan dibangku sekolah melainkan dari kehidupan sehari-hari.

Menciptakan kreasi seperti membuat inovasi menu makanan yang baru merupakan contoh diakronik. Karena pada proses sebelumnya sudah ada menu makanan yang banyak dan dari hal itulah muncul ide untuk membuat menu makanan yang baru lagi agar lebih bervariasi dan diminati banyak orang.

Proses terjadinya konflik sosial yang ada di masyarakat sejatinya bagian daripada sejarah diakronik. Dimana prihal ini terjadinya karena adanya perbedaan dalam segi budaya, kebiasaan, dan lainnya. Sehingga membuat pertikaian antar sesama, apalagi masyarakat multikultural sebagaimana Indonesia fenomena sosial yang mencerminkan konflik inikerapkali terjadi dari waktu ke waktu.

Dari penjelasan yang dikemukakan dapatlah dikatakan bahwa diakronik pada hakekatnya terbagi menjadi dua suku kata dia dan khronos yang berasal dari bahasa Yunani. Arti kata dia ialah melintasi atau melewati, sedangkan kata khronos yaitu perjalanan waktu

Apabila digabung menjadi satu kesatuan, maka diakronik adalah suatu peristiwa yang berkaitan dengan peristiw-peristiwa sebelumnya dan tidak bisa berdiri sendiri atau muncul secara tiba-tiba tanpa sebab atau muasal dari kejadian sebelumnya. Sebab sejarah meneliti gejala-gejala yang memanjang dalam waktu, tetapi dalam ruang yang terbatas.

Nah, itulah tadi artikel yang bisa kami kemukakan pada segenap pembaca berkenaan dengan contoh sejarah bersifat diakronik yang ada di dalam kehidupan sehari-hari. Semoga memberikan pemahaman untuk kalian yang sedang membutuhkan.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA