Berapakah ketelitian mikrometer yang sering digunakan di industri umum?

Mikrometer Sekrup, Fungsi, Cara Membaca, Cara Mengukur & Contoh Soal – Teman-teman Mamikos, apakah pernah kamu mengukur ketebalan kertas, atau silet, atau kawat? Jangan pikir pertanyaan tersebut bersifat main-main, ya. Benda-benda tersebut benar-benar bisa diukur ketebalannya, loh. Kok bisa? Ya,bisa. Menggunakan alat ukur apa? Nama alat ukurnya adalah mikrometer sekrup. Siswa/siswi sekolah pasti tahu alat tersebut karena merupakan alat ukur dasar yang biasa digunakan dalam pelajarn fisika dan saat melakukan percobaan sains. Namun, kalau kamu belum tahu, tidak masalah. Kita akan belajar bersama kali ini. 

Mikrometer Sekrup

merdeka.com

Mikrometer sekrup adalah salah satu alat ukur panjang yang memiliki tingkat ketelitian tertinggi. Tingkat ketelitian mikrometer sekrup adalah 0,01 mm atau 0,001 cm. Dengan tingkat ketelitiannya tersebut, alat ukur ini dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar dari benda yang sangat kecil maupun tipis seperti kertas, pisau silet, dan kawat yang tadi Mamikos sebutkan.

Secara umum, alat ini digunakan sebagai alat ukur dalam teknik mesin elektro. Dalam kehidupan sehari-hari, mikrometer sekrup sering digunakan oleh tukang service pompa air dan service kulkas untuk mengukur diameter kawat tembaga yang digunakan untuk mengganti kumparan kawat yang sebelumnya telah rusak. 

Mikrometer sekrup terdiri dari rahang utama sebagai skala utama dan rahang putar sebagai skala nonius. Skala nonius terdiri dari 50 skala. Sekali skala nonius diputar 1 kali, maka skala nonius bergerak maju atau mundur sejauh 0,5 mm. Ketelitian alat ukur ini adalah setengah dari skala terkecilnya. Satu skala nonius memiliki nilai 0,01 mm. Hal ini diketahui ketika kita memutar selubung bagian luar sebanyak satu kali putaran penuh, akan diperoleh nilai 0,5 mm skala utama. Oleh karena itu, nilai satu skala nonius adalah 0,5/50mm = 0,01 mm

Fungsi Mikrometer Sekrup

Seperti yang sudah sempat disinggung di atas, Mikrometer sekrup umumnya digunakan untuk mengukur diameter atau ketebalan suatu benda yang ukurannya kecil. Alat ukur ini ini memiliki kepresisian 10x lipat dari jangka sorong sehingga dapat mengukur benda yang lebih kecil tepatnya pada ketelitian 0,01 mm.

Alta ini memang digunakan untuk mengukur panjang objek atau benda yang tidak umum digunakan, karena panjang objek atau benda yang lain dapat diukur dengan baik di tingkat 1 mm dan 0,1 mm, dimana setiap tingkat kepresisian tersebut dimiliki oleh penggaris dan jangka sorong.

Bagian-Bagian Mikrometer Sekrup 

Di bawah ini adalah bagian-bagian mikrometer sekrup yang harus diketahui agar mudah menggunakannya dengan baik. 

  1. Anvil (Poros Tetap), bagian poros yang tidak bergerak. Objek atau benda yang akan diukur ditempelkan pada anvil ini, kemudian bagian spindel didekatkan untuk menjepit objek atau benda tersebut tersebut.
  2. Spindle (Poros Geser), poros bergerak yang berbentuk komponen silindris dan digerakkan oleh thimble.
  3. Thimble, bagian yang dapat digerakkan oleh tangan pengguna untuk menggerakan spindle.
  4. Lock Nut (Pengunci), bagian yang digunakan untuk mengunci spindle.
  5. Sleeve. bagian statis yang berbentuk lingkaran sebagai tempat ditulisnya skala pengukuran. Skala pengukuran terdiri dari skala utama dan skala nonius.
  6. Ratchet, bagian yang dapat menggerakkan spindle dengan pergerakan yang lebih perlahan dibanding menggerakkan thimble.
  7. Frame (Rangka), komponen berbentuk C yang menyatukan anvil dan komponen-komponen lain pada mikrometer sekrup. Rangka alat ini dibuat tebal agar  mampu menjaga objek pengukuran agar tidak bergerak, bergesar, atau berubah bentuk. Frame dilapisi dengan plastik yang berguna untuk meminimalkan transfer panas dari tangan ketika pengukuran. Biasanya ketika memegang bingkai agak lama, bingkai akan memanas sampai 10 derajat celcius, maka setiap 10 cm baja akan memanjang sebesar 1/100 mm.

Cara Mengukur Menggunakan Mikrometer Sekrup

Berikut ini adalah cara menggunakan mikrometer sekrup untuk mengukur suatu objek atau benda. 

  1. Putar bidal (pemutar) berlawanan arah dengan arah jarum jam sehinggga membuat ruang antara kedua rahang  agar cukup untuk ditempati oleh objek ata benda yang akan diukur.
  2. Letak Benda diantara kedua rahang, yaitu rahang tetap dan rahang geser.
  3. Putar bidal (pemutar) searah jarum jam sehingga objek atau benda yang akan diukur akan terjepit oleh rahang tetap dan rahang geser.
  4. Putar pemutar kecil (seperti roda bergerigi) searah jarum jam sehingga skala nonius pada pemutar besar tidak bergeser lagi.
  5. Baca hasil pengukuran, yaitu skala utama dan skala nonius.

Cara Membaca Hasil Mikrometer Sekrup

Pembacaan mikrometer sekrup dilakukan pada skala utama dan di skala nonius atau Vernier. Skala utama dibaca di bagian sleeve dan skala nonius dapat dibaca di bagian thimble. Skala utama adalah skala pada pegangan yang diam (tidak berputar) ditunjuk oleh bagian kiri pegangan putar. Sedangkan, skala nonius adalah skala pada pegangan putar yang membentuk garis lurus dengan garis mendatar skala diam dikalikan 0,01 mm.

  1. Menentukan nilai skala utama yang berada dekat dengan thimble (skala utama yang berada tepat di depan/berimpit dengan  thimble).
  2. Menentukan nilai skala nonius yang berimpit dengan garis mendatar pada bagian skala utama.
  3. Hasil pengukuran dinyatakan dalam persamaan: Hasil = Skala  Utama + (Skala Nonius x skala terkecil mikrometer sekrup)= Skala Utama + (Skala Nonius yang berimpit x 0,01 mm)

Contoh Soal Mikrometer Sekrup

Contoh 1

Berapakah diameter benda yang didapatkan dari hasil pengukuran mikrometer sekrup di bawah ini. 

Jawaban: 

Skala utama: Pada gambar di atas kamu dapat melihat pengukuran di atas garis horizontal menunjukan angka 3 dan dibawah garis horizontal menunjukan garis yang mana nila garis adalah 0.5 mm. Pengukuran dapat dilakukan dengan prinsip bahwa setiap 1 strip menandakan jarak 0.5mm. Jadi, skala utama yang didapat adalah 3 mm + 0.5 mm = 3.5 mm.

Skala nonius: Kamu dapat melihat skala nonius pada bagian thimble. Pada gambar ditunjukan skala nonius adalah 24. Kemudian dikalikan dengan nilai ketelitian mikrometer sekrup, yaitu 0.01 mm. Maka hasil skala nonius adalah 24×0,01mm=2,4 mm. 

Hasil pengukuran = 3.5 mm + 2,4 mm = 5,9 mm. Jadi, diameter benda yang diukur dengan menggunakan mikrometer sekrup tersebut adalah 5,9 mm. 

Contoh 2

Tentukan hasil pengukuran di bawah ini!

 Jawaban:    

Skala utama yang ditunjukan pada gambar diatas adalah 3 mm.  Tidak ada garis pada bagian bawah maka tidak perlu tambahkan 0,5 mm. Skala Nonius = 35 x 0.01 mm = 0.35 mmHasil pengukuran = SU + SP = 3 mm + 0.35 mm = 3.35 mm

Jadi, hasil pengukuran yang didapatkan adalah 3.35 mm. 

Bagian-bagian Jangka Sorong

- Rahang dalam, terdiri atas rahang geser dan rahang tetap, bentuknya dapat digeser, dan digunakan untuk mengukur bagian luar benda, misalnya tebal kertas, lebar meja dan lain-lain.

- Rahang luar, terdiri dari rahang tetap dan rahang yang dapat digeser, digunakan untuk mengukur bagian dalam benda, misalnya diameter tabung, cincin, dan lain-lain.

- Depth Probe, bagian yang digunakan untuk mengukur kedalaman sebuah benda, seperti kedalaman tabung.

- Skala utama (dalam cm), memberikan nilai pengukuran dalam bentuk cm.

- Skala (dalam inchi) memberikan nilai pengukuran dalam satuan inchi.

- Skala nonius (dalam mm) memberikan pengukuran fraksi dalam bentuk satuan mm.

- Skala nonius (dalam inchi) memberikan pengukuran fraksi yang dinilai dalam bentuk satuan inchi

- Pengunci, berfungsi untuk menahan bagian-bagian jangka sorong saat pengukuran berlangsung, misalnya rahang gerak.

Cara Membaca Jangka Sorong

Dalam cara membaca jangka sorong dan mikrometer sekrup ini, kamu bisa melihat berbagai pengukurannya. Berikut cara membaca jangka sorong:

1. Siapkan objek yang akan diukur diameternya, contohnya kelereng, koin, dan lain-lain.

2. Buka rahang geser jangka sorong ke sebelah kanan agar lebih mudah memasukkan benda yang akan diukur.

3. Berikutnya, geser lagi rahang ke sebelah kiri hingga rapat untuk mendapatkan hasil pengukuran yang optimal.

4. Ada dua angka nol pada jangka sorong, yang pertama pada skala atas (ujung kiri), yang kedua di baris bawahnya agak ke tengah. Perhatikan garis pertama sebelum angka nol yang bawah (skala utama).

5. Kemudian, perhatikan garis yang berhimpit antara skala atas dan skala bawah (skala nonius). Cari yang menyambung lurus dengan garis dari skala nonius.  

6. Selanjutnya, kamu tinggal menjumlahkan dua angka yang kamu dapatkan. Itulah diameter benda yang kamu ukur.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA