Berapa lama telat haid karena stres

Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi siklus menstruasi

KOMPAS.com - Periode menstruasi bisa menjadi hal yang membuat gelisah. Ya, sering kali haid yang tak kunjung datang membuat khawatir banyak perempuan.

Ada banyak hal yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi seorang perempuan. Mulai dari stres, konsumsi obat-obatan tertentu, kehamilan, hingga masalah reproduksi lainnya.

Salah satu yang paling sering membuat haid terlambat adalah stres.

Baca juga: Selain Kehamilan, Ini 7 Hal Penyebab Menstruasi Terlambat

Padahal, haid yang tak kunjung datang juga dapat memicu stres. Keduanya bagai lingkaran setan yang sulit diputus.

Merangkum dari Business Insider, stres dapat menyebabkan tertundanya siklus menstruasi karena peningkatan hormon kortisol atau hormon stres.

Saat hormon ini meningkat, maka pola hormonal yangnormal akan berubah.

Seperti yang kita ketahui, siklus menstruasi sangat bergantung pada pola hormonal ini.

Biasanya siklus menstruasi bekerja dengan cara hormon dilepaskan oleh hipotalamus dan kelenjar pituitari yang kemudian menyebabkan respons di ovarium.

Siklus haid ini dipengaruhi oleh keseimbangan halus antara hormon estrogen dan progesteron.

Sedangkan stres mengubah pola tersebut.

“Stres bisa berdampak pada kondisi tubuh dan kesehatan fisik. Kondisi ini juga bisa menyebabkan gangguan pada siklus haid, yaitu memicu menstruasi lebih cepat. Kondisi tersebut terjadi karena ketidakseimbangan hormon yang muncul akibat stres.”

Halodoc, Jakarta – Menstruasi yang datang lebih cepat mungkin mengkhawatirkan. Meski begitu, hal ini sebaiknya tidak ditanggapi dengan cara berlebihan. Secara umum, siklus menstruasi memang akan mengalami perubahan, sebab siklus menstruasi normalnya berkisar antara 21 hingga 35 hari. Artinya, haid bisa lebih cepat atau lebih lambat 2 sampai 3 hari dari waktu sebelumnya. 

Namun, bagaimana jika menstruasi datang terlalu cepat, bahkan bisa terjadi dua kali dalam satu bulan. Ada banyak faktor yang bisa menjadi kemungkinan penyebabnya. Salah satunya adalah tengah stres. Faktanya, stres merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terganggunya siklus menstruasi, bisa menjadi lebih cepat, lambat, atau tidak terjadi sama sekali. 

Stres Menyebabkan Menstruasi Lebih Cepat 

Kamu mungkin pernah mendengar informasi bahwa stres bisa menyebabkan wanita terlambat haid. Namun, hal ini ternyata juga bisa menyebabkan kondisi sebaliknya. Stres yang tidak dikelola dengan baik juga bisa menjadi penyebab menstruasi terjadi sebelum waktunya. Apa penyebabnya? 

Saat stres terjadi, tubuh mengalami gangguan atau ketidakseimbangan. Hal inilah yang bertanggung jawab terhadap berbagai perubahan yang terjadi pada tubuh, termasuk siklus menstruasi. Secara khusus, stres bisa menyebabkan peningkatan hormon kortisol dan menyebabkan ketidakseimbangan. Hormon ini bisa memengaruhi fungsi ovarium dan membuat periode menstruasi menjadi lebih pendek. 

Semakin tinggi tingkat stres, semakin banyak pula kadar hormon kortisol yang diproduksi oleh tubuh. Hal ini berarti bahwa risiko terjadinya gangguan pada siklus menstruasi akan semakin tinggi. Selain karena stres, menstruasi yang terjadi lebih cepat juga bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti aktivitas fisik, berat badan yang turun secara drastis, serta efek mengonsumsi obat-obatan tertentu. 

Jika kondisi ini terus berlanjut, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Kamu juga bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan ahli kesehatan. Sampaikan keluhan terkait gangguan siklus menstruasi dan dapatkan rekomendasi dari ahlinya melalui Video/Voice Call atau Chat. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play! 

Apakah Penyebabnya Hanya Stres? 

Stres memang bisa menjadi penyebab menstruasi terjadi lebih cepat. Namun, bukan berarti hal ini merupakan satu-satunya penyebab. Faktanya, ada sejumlah faktor lain yang bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan siklus menstruasi. Mengonsumsi makanan yang tidak sehat, olahraga, serta pola tidur yang buruk juga bisa menjadi penyebabnya. 

Bagaimana cara mengetahui apakah gangguan menstruasi disebabkan oleh stres atau bukan? Bisa dilakukan dengan mengingat ulang pola hidup yang diterapkan. Apakah kamu belakangan ini mengalami stres yang sangat berat? Apakah pola makan, tidur, dan olahraga cukup terjaga dan menjadi prioritas? Jika tidak ada yang berubah dari gaya hidup, tetapi kamu mengakui mengalami stres berat, maka itu jawabannya. 

Memang tidak mudah untuk mengetahui apakah stres merupakan pemicu utama terganggunya siklus menstruasi. Namun, dengan mengelola stres serta memprioritaskan pola makan, tidur, dan olahraga, risiko gangguan menstruasi di masa depan bisa dihindari. Pada beberapa kondisi, terlambat haid atau menstruasi terlalu cepat mungkin umum terjadi. 

Tidak perlu terlalu khawatir berlebihan jika kondisi ini hanya terjadi sesekali. Namun, gangguan haid yang berkepanjangan bisa saja terkait dengan gangguan kesehatan tertentu. Jika memiliki riwayat atau faktor risiko mengalami gangguan reproduksi, sebaiknya jangan tunda pemeriksaan kesehatan. Semakin cepat ditangani, masalah siklus menstruasi bisa diatasi dan risiko penyakit bisa dideteksi segera. 

Referensi:  Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Can Stress Cause You to Skip a Period? Pop Sugar. Diakses pada 2022. Can Stress Cause Your Period to Come Early? Surprisingly, Yes.  One How To. Diakses pada 2022. How Does Stress Affect Your Period? 

“Telat haid sering kali dianggap sebagai hal yang sepele, karena kerap terjadi dan bisa dialami oleh semua wanita. Namun, bila telat haid terjadi dalam waktu yang tidak wajar, misalnya lebih dari 90 hari, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Sebab, bisa jadi hal tersebut dipicu oleh penyakit seperti sindrom ovarium polikistik (polycystic ovary syndrome/PCOS).”

Halodoc, Jakarta – Telat haid sering kali dianggap sebagai tanda awal kehamilan. Memang benar kehamilan bisa menjadi penyebab telat haid, tapi hanya salah satunya. Hal yang perlu disadari adalah kondisi terlambat menstruasi alias haid bisa saja disebabkan oleh hal yang lebih serius, termasuk gangguan kesehatan. Maka dari itu, penting untuk mengetahui batas telat haid dan kapan harus menemui dokter.

Nyatanya, telat haid bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, termasuk stres, mengalami penurunan atau kenaikan berat badan, tengah hamil, mengonsumsi pil KB, gangguan hormon, hingga mengidap penyakit serius. Saat mengalami kondisi ini, disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya. 

Batas Telat Haid dan Dokter yang Harus Dikunjungi 

Telat haid sering kali dianggap sebagai hal yang sepele, karena kondisi ini memang kerap terjadi dan bisa dialami oleh semua wanita. Namun, penting untuk mengetahui batas telat haid dan hal apa saja yang perlu dilakukan. Jika disebabkan oleh gangguan kesehatan, telat haid perlu segera mendapatkan tindakan medis agar dapat terhindar dari komplikasi serius. 

Untuk mengetahui kondisi tubuh dan kemungkinan penyebab telat haid, cobalah untuk melakukan pemeriksaan dengan dokter spesialis kebidanan kandungan atau Sp.OG. Nantinya, dokter akan memberi petunjuk terkait hal apa saja yang perlu dilakukan saat mengalami telat haid. Penting juga untuk mengetahui batas telat haid, sehingga tahu kapan harus pergi ke rumah sakit. Jangan dibiarkan berlarut, sebab bisa jadi hal ini merupakan tanda penyakit. Jika telat haid terjadi karena kehamilan, penanganan juga perlu dilakukan segera untuk memastikan janin tumbuh dan berkembang dengan baik serta mengurangi risiko komplikasi kehamilan. 

Pemeriksaan ke dokter harus dilakukan jika telat haid terjadi dalam waktu yang tidak wajar, misalnya lebih dari 90 hari. Selain itu, segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika siklus haid terjadi dengan tidak normal, pendarahan berlebihan, atau haid yang tiba-tiba berhenti. Kamu mungkin juga akan mengalami gejala-gejala yang membuat tubuh tidak nyaman, maka dari itu penanganan medis perlu segera dilakukan. 


Penyakit yang Bisa Memicu Telat Haid

Telat haid juga bisa disebabkan oleh penyakit, seperti sindrom ovarium polikistik (polycystic ovary syndrome/PCOS), penyakit kronis seperti gangguan hormon atau gula darah, serta masalah tiroid. Gangguan menstruasi bisa terjadi karena kelenjar tiroid tidak berfungsi dengan normal. Kelenjar ini bertugas untuk mengatur metabolisme tubuh. Saat ada gangguan pada kelenjar tiroid, siklus menstruasi pun bisa terganggu. 

Ada beberapa gejala yang bisa dikenali sebagai tanda gangguan kelenjar tiroid. Misalnya seperti mudah merasa lelah, penurunan atau kenaikan berat badan yang terjadi dengan cepat dan berubah-ubah, rambut rontok, serta terlalu sensitif terhadap suhu panas atau dingin. Meski begitu, gangguan ini bisa ditangani dengan pengobatan yang tepat atau operasi. Jika gangguan ini sudah ditangani, maka siklus menstruasi biasanya akan kembali normal. Maka dari itu, segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami telat haid.

Nah, itulah penjelasan mengenai berapa lama batas telat haid yang perlu diwaspadai. Apabila kamu mengalami telat haid, ada baiknya untuk segera menghubungi dokter spesialis kebidanan kandungan, agar penyebabnya dapat segera diketahui. 

Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa menghubungi dokter untuk bertanya seputar kondisimu saat ini. Melalui Video/Voice Call atau Chat secara langsung pada aplikasinya. Jadi tunggu apa lagi? Yuk download Halodoc sekarang! 



Referensi: WebMD. Diakses pada 2021. Period Problems: What They Mean and When to See the Doctor.Healthline. Diakses pada 2021. How Late Can a Period Be? Plus, Why It’s Late.Medical News Today. Diakses pada 2021. Why is my period late? Causes and when to seek help. US Department of Health & Human Services Women's Health. Diakses pada 2021. Thyroid disease.


Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA