Berapa lama ganja hilang dari urin

Oleh Adanti Pradita pada 02 Mar 2017, 12:00 WIB

Diperbarui 02 Mar 2017, 12:00 WIB

Perbesar

Ini penjelasan mengenai berapa lama narkoba jenis ganja, MDMA dan ritalin bertahan di dalam darah, urin dan rambut.

Liputan6.com, Jakarta Pengguna narkoba kerap kali mencoba mengelabui pihak kepolisian serta BNN saat razia pengecekan urin. Tidak sedikit jumlah pengguna yang berupaya ‘meminjam’ urin orang lain yang bersih ketika dicek atau mencampurnya dengan air keran sehingga tidak bisa terdeteksi sepenuhnya.Ada pula yang mengira jika sudah dikonsumsi dalam jangka waktu lama, kandungan narkoba tersebut akan hilang dengan cepatnya sehingga tidak bisa ditemukan dalam darah atau pun urin saat dicek.

Mau tahukah Anda berapa lama narkoba khususnya jenis ganja, MDMA atau ekstasi dan ritalin bertahan di dalam darah dan urin? Berikut jawabannya seperti dilansir Natural News, Kamis (2/3/2017).

Ganja bertahan di dalam darah selama dua minggu lebih dan di urin selama kurang lebih 30 hari. Untuk pengecekan rambut, pengguna tidak akan bisa mengelabui pihak yang mengeceknya karena bisa bertahan hingga tiga bulan lebih.

MDMA atau ekstasi

Sayangnya untuk MDMA atau ekstasi, narkoba ini hanya bertahan selama sehari atau dua hari dalam darah dan tiga hingga empat hari untuk urin. Namun untuk pengecekan rambut, bisa terdeteksi hingga tiga bulan.

Ritalin

Ritalin adalah jenis pil yang efeknya menghampiri sabu. Ini merupakan obat yang disalahgunakan orang untuk membuatnya lebih terjaga serta lebih semangat beraktivitas. Ritalin bertahan dalam darah selama 12 jam dan urin selama sehari sampai tiga hari. Namun sama seperti ganja dan ekstasi, ritalin bisa dideteksi dari rambut sampai jangka waktu tiga bulan.

Lanjutkan Membaca ↓

  • Adanti PraditaAuthor

TOPIK POPULER

POPULER

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
  • 10

Berita Terbaru

Berita Terkini Selengkapnya

Awas Menghirup Ganja Bisa Mempengaruhi Hasil Tes Urine simak penjelasan lengkapnya pada postingan berikut ini!

Ganja atau Mariyuana adalah zat terlarang yang berasal dari tanaman Cannabis yang telah dikeringkan. Dalam tanaman Cannabis mengandung zat aktif yang disebut Tetrahidrokanabinol (THC).

Awas Menghirup Ganja Bisa Mempengaruhi Hasil Tes Urine

Ganja berasal dari tanaman Cannabis Sativa yaitu pada daun, batang dan tunas. Ganja biasanya di pakai dengan cara merokok, bahan makanan dan diseduh menjadi teh. Mengonsumsi ganja secara berlebihan dan berkepanjangan akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. 

Dilansir dari alodokter, ada berbagai efek ganja untuk kesehatan tubuh. Walaupun bisa merasakan sensasi menenangkan, tetapi ganja justru membuat hidup semakin tidak tenang. Salah satunya masalah kesehatan dan berkaitan dengan hukum.

Bagaimana dengan orang yang hanya menghirup ganja namun tidak mengonsumsinya? Apakah ganja sangat berpengaruh pada kesehatan dan hasil tes urine? Simak yuk penjelasannya berikut ini.

Dilansir dari Alodokter, ganja adalah zat terlarang yang berasal dari tanaman Cannabis Sativa di keringkan. Tanaman tersebut mengandung zat aktif yaitu tetrahydrocannabinol (THC). Zat ini bisa mempengaruhi kerja otak dan menimbulkan efek euforia dan rileks pada penggunanya. Apabila dikonsumsi secara berlebihan akan menimbulkan gejala cemas berlebihan, panik, ketakutan dan gejala psikosis (delusi, halusinasi, tidak mampu mengenali realitas).

Berapa lama zat THC berada dalam tubuh kita? 

Pemeriksaan urin untuk mendeteksi adanya zat sisa metabolisme THC yakni THC-COOH (Carboxy-Tetrahydrocannabinol).  Zat tersebut bisa terdeteksi pada urin tergantung pada seberapa banyak THC yang dihirup dan berapa lama digunakan. Ketahui juga, berapa lama narkoba hilang di urine.

THC adalah zat yang bisa larut dalam lemak. THC juga bisa menumpuk dan terakumulasi dalam jaringan lemak, jadi busa bertahan lama dalam tubuh.

Seseorang yang menghisap ganja sebanyak satu kali, hasil pemeriksaan urin bisa positif hingga 8 hari lamanya. Sedangkan jika menghisap ganja 2-4 kali perminggu, urinnya masih positif hingga 18 hari. Sementara itu, jika menghisap ganja secara reguler atau setiap hari, pemeriksaan urin bisa positif hingga sebulan atau lebih.

Bagaimana jika menghirup pembakaran Ganja?

Asap dari pembakaran ganja tetap mengandung zat THC dalam jumlah tinggi. Pemeriksaan urin yang dilakukan pada orang menghisap asap dari pembakaran ganja atau Secondhand Smoker bisa menunjukkan hasil positif pada THC.

Apabila kamu sudah mengetahui Ganja itu ilegal penggunanya, sebaiknya menghindari hal tersebut. Apabila kamu sedang berada orang yang sedang menghisap ganja, jangan berada di dekatnya.

Asap dari pembakaran ganja sudah terbukti mempunyai efek negatif bagi Secondhand Smoker. Untuk membantu mempercepat menghilangkan zat tersebut pada tubuh, sebaiknya perbanyak minum air putih dan berolahraga. Melakukan kegiatan olahraga bisa meningkatkan  metabolisme dan mempercepat pembakaran lemak. Sehingga zat THC lebih cepat di keluarkan dari tubuh. 

Apa yang terjadi pada tubuh jika menghisap ganja?

Awas Menghirup Ganja Bisa Mempengaruhi Hasil Tes Urine

Dilansir dari Tribunnews, menurut data NHS, Frank, Yale University and American’s National Institute for Health, jika seseorang setelah menghisap ganja akan mengalami hal-hal berikut ini pada tubuh.

Baca juga Ini Ciri-ciri Orang yang Mengganja, Secara Fisik dan Psikisnya

Pada saat menghisap ganja akan merasakan reaksi Euforia (Fly atau High) secara instan. Barang ilegal ini akan menstimulasi otak untuk melepaskan zat Chemical Dopamine. Hal tersebut sana seperti yang dialami seseorang yang mengonsumsi obat-obatan seperti kokain, heroin, dan alkohol.

  • Meningkatkan detak jantung

Ketika seseorang menghisap ganja akan merasakan meningkatnya rasi detak jantung sebesar 29 persen hingga 100 persen. Efeknya pun akan bertahan selama tiga jam setelah menghisap ganja. Saat menghiasi ganja ada yang merasakan tenang dan nyaman, tetapi ada juga yang merasakan panik, paranoid atau ketakutan.

Kandungan pada ganja yaitu THC bisa menimbulkan rasa “Fly”. Zata tersebut akan terus mempengaruhi sistem kerja pada bagian otak, termasuk pada area yang mengatur koordinasi gerakan dan memori ingatan. Sehingga saat menghisap ganja tidak mampu mengendalikan saat mengendarai, menggunakan alat elektronik dan mengingat apa yang telah dilakukan.

Zat yang terkandung dalam ganja yaitu C1BR sangat mempengaruhi kinerja area reseptor pada otak,yang bertanggungjawab dalam mengatur rasa lapar. Jadi efeknya yang akan ditimbulkan, memutarkan sinya yang terkirim ke otak. Biasa yang mengirim sinyal jika kamu sudah kenyang dan berhenti untuk makan. Ini malah akan merasakan selalu lapar.

Apa saja efek samping menghisap ganja untuk kesehatan?

Dikutip dari Healthshots, ada beberapa efek samping untuk kesehatan tubuh saat seseorang menghisap ganja. Berikut ini efek sampingnya:

Menghisap ganja setiap hari bisa mengubah fungsi visual, misalnya pada sensitivitas kontras, ketajaman visual, dan penglihatan tiga dimensi. Sehingga kemampuan dalam fokus dan berkonsentrasi menjadi bermasalah akibat dari terlalu sering menghisap ganja. 

  • Meningkatnya untuk melukai diri sendiri

Seseorang dalam keadaan depresi dan gangguan bipolar.  Beresiko untuk melukai diri sendiri dan bunuh diri karena pengaruh ganja. Sebab ganja itu bersifat mengubah pola pikir seseorang.

Seseorang yang sudah mengalami ketergantungan ganja saat gelisah, mudah tersinggung dan nafsu makan berkurang dan tidur. Jalan satu-satunya untuk membantu menghilangkan rasa tersebut dengan menghisap ganja. Sehingga, membuat seseorang semakin ketergantungan pada ganja. Jika terlalu sering dan lama maka akan kehilangan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Ganja sangat membahayakan jantung, paru-paru dan pembuluh darah, bahkan bisa memicu kondisi kardiovaskular, misalnya serangan jantung dan stroke. Terjadi kelainan seperti takikardia dan fibrilasi atrium yang meningkatkan denyut jantung. Sehingga memicu meningkatkan kebutuhan jantung akan oksigen, menganggu saluran arteri, dan tekanan darah yang tinggi.

Zat yang terkandung dalam ganja akan mempersulit seseorang untuk fokus dan mengingat peristiwa. Hal tersebut, salah satu efek jangka pendek berlangsung selama 24 jam atau lebih setelah berhenti menghisap ganja. Selain itu bisa menganggu kewaspadaan, dan memori untuk berkontribusi ke sel-sel otak.

Solusi Kecanduan

Kecanduan obat atau narkoba merupakan fase yang sangat berbahaya bagi korban penyalahguna. Jenis narkoba beraneka ragam, salah satunya ganja. Jika memiliki teman atau keluarga dengan masalah kecanduan ganja, segera hubungi Ashefa Griya Pusaka untuk berkonsultasi secara gratis.

Demikianlah penjelasan mengenai menghirup ganja akan mempengaruhi hasil tes urin. Jika kamu sudah tau ganja itu berbahaya untuk kesehatan, sebaiknya menghindari hal tersebut. Karena jika sudah kecanduan ganja, maka akan sulit untuk berhenti. Cara yang paling tepat jika kecanduan adalah dengan melakukan rehabilitasi. Rehabilitasi yang di sarankan sudah terpercaya, aman dan lengkap seperti di pusat rehabilitasi narkoba Ashefa Griya Pusaka. Kamu bisa berkonsultasi langsung dengan dokter yang ahli di bidangnya. 

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA