Bagaimana proses batuan beku menjadi sedimen?

ilustrasi siklus batuan, sumber gambar: //www.freepik.com/

Siklus batuan merupakan suatu proses pembentukan batuan yang membutuhkan serangkaian proses panjang dan waktu yang lama. Melalui siklus batuan, maka dapat diketahui bahwa ada korelasi yang erat antara tiga jenis batuan. Adapun jenis-jenis batuan tersebut antara lain batuan beku, batuan metamorf dan batuan sedimen.

Dikutip dari buku Bentuk-bentuk Muka Bumi oleh Mulyadi (2020: 51), inilah penjelasan mengenai jenis-jenis batuan:

Batuan beku terjadi karena adanya magma membeku akibat proses pendinginan. Batuan beku dibedakan menjadi batuan beku dalam, batuan beku korok dan batuan beku luar.

Batuan beku yang telah mengalami pendinginan magma selanjutkan akan melewati proses pengerjaan oleh tenaga eksogen, makhluk hidu beserta zat-zat kimia.

Batuan ini tercipta dari batuan beku atau sedimen yang sifatnya sudah berubah akibat adanya tekanan, suhu tinggi ataupun percampuran batu lain. Batuan metamorf terbagi menjadi tiga jenis, yaitu metamorf dynamo, metamorf kontak dan metamorf pnumatolik.

Proses Terbentuknya Siklus Batuan

Berikut adalah serangkaian proses terjadinya siklus batuan:

Siklus batuan diawali dengan terbentuknya batuan beku merupakan dampak dari adanya pembekuan dan pendinginan magma dalam wujud lelehan silikat. Selanjutnya, lelehan silikat mengalami proses pengkristalan melalui erupsi gunung berapi.

Batuan beku yang berasal dari gunung berapi selanjutnya akan tersingkap ke permukaan bumi dan bersentuhan dengan hidrosfer/atmosfer. Hal ini mengakibatkan batuan beku mengalami pelapukan, sehingga menjadi hancur.

Batuan Beku yang sudah hancur kemudian akan beralih karena aliran air ataupun angin. Pergerakan ini akan berlangsung terus menerus.

Hasil peralihan batuan beku yang telah tercerai-berai kemudian akan mengendap di lokasi-lokasi tertentu sampai menumpuk dan mengeras kembali. Proses ini akan menghasilkan batuan sedimen, sehingga disebut dengan sedimentasi.

Jika batuan sedimen menjalani peningkatan suhu dan tekanan akibat pengendapan, maka terjadi transformasi pada bentukan batuan tersebut.

6. Pencairan Magma Kembali

Batuan metamorf yang telah tercipta akan mengalami kenaikan suhu dan tekanan, sehingga akan kembali meleleh. Kemudian batuan tersebut akan berubah menjadi magma.

Ahmad Papilah Al-Hafiz - Rabu, 18 Maret 2020

Siklus batuan adalah suatu proses yang menggambarkan perubahan dari magma yang membeku akibat pengaruh cuaca hingga menjadi batuan beku, lalu sedimen, batuan sedimen dan batuan metamorphic dan akhirnya berubah menjadi magma kembali. Mekanisme siklus batuan yaitu magma mengalami proses siklus pendinginan, terjadi kristalisasi membentuk batuan beku pada siklus ini, Ketika batu didorong jauh di bawah permukaan bumi, maka batuan dapat melebur menjadi magma. Selanjutnya batuan beku tersebut mengalami pelapukan. tererosi, terangkut dalam bentuk larutan ataupun tidak larut, diendapkan, sedimentasi membentuk batuan sedimen. Ada pula yang langsung mengalami peubahan bentuk menjadi metamorf saat siklus berlangsung. Selanjutnya pada siklus ini, batuan sedimen dapat mengalami perubahan baik secara kontak, dynamo dan hidrotermik akan mengalami perubahan bentuk dan menjadi metamorf. Siklus berikutnya, batuan metamorf yang mencapai lapisan bumi yang suhunya tinggi mungkin berubah lagi menjadi magma lewat proses magmatisasi.Setelah mengalami siklus mulai dari magma tadi, batuan akan berubah bentuk dan jenisnya menjadi batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf kemudian menjadi magma kembali jika terdorong ke dalam bumi dan meleleh. Tenaga eksogen yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat umum tenaga eksogen adalah merombak bentuk permukaan bumi hasil bentukan dari tenaga endogen. Bukit atau tebing yang terbentuk hasil tenaga endogen terkikis oleh angin, sehingga dapat mengubah bentuk permukaan bumi. Secara umum tenaga eksogen berasal dari 3 sumber, yaitu: Atmosfer, yaitu perubahan suhu dan angin. Air yaitu bisa berupa aliran air, siraman hujan, hempasan gelombang laut, gletser, dan sebagainya. Makhluk hidup yaitu berupa jasad renik, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia. Di permukaan laut, bagian litosfer yang muncul akan mengalami penggerusan oleh tenaga eksogen yaitu dengan jalan pelapukan, pengikisan dan pengangkutan, serta sedimentasi. Misalnya di permukaan laut muncul bukit hasil aktivitas tektonisme atau vulkanisme. Mula-mula bukit dihancurkannya melalui tenaga pelapukan, kemudian puing-puing yang telah hancur diangkut oleh tenaga air, angin, gletser atau dengan hanya gravitasi Bumi. Hasil pengangkutan itu kemudian diendapkan, ditimbun di bagian lain yang akhirnya membentuk timbunan atau hamparan bantuan hancur dari yang kasar sampai yang halus. Contoh lain dari tenaga eksogen adalah pengikisan pantai. Setiap saat air laut menerjang pantai yang akibatnya tanah dan batuannya terkikis dan terbawa oleh air. Tanah dan batuan yang dibawa air tersebut kemudian diendapkan dan menyebabkan pantai menjadi dangkal. Di daerah pegunungan bisa juga ditemukan sebuah bukit batu yang kian hari semakin kecil akibat tiupan angin.

Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.
Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.
Tag ini diberikan pada Maret 2016.

Halaman artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. Tidak ada alasan yang diberikan. Silakan kembangkan artikel ini semampu Anda. Merapikan artikel dapat dilakukan dengan wikifikasi atau membagi artikel ke paragraf-paragraf. Jika sudah dirapikan, silakan hapus templat ini. (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)

Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia.
Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus.

Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu.
Cari sumber: "Siklus batuan" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR

Siklus batuan adalah suatu proses yang menggambarkan perubahan dari magma yang membeku akibat pengaruh cuaca hingga menjadi batuan beku, lalu sedimen, batuan sedimen dan batuan metamorphic dan akhirnya berubah menjadi magma kembali. Mekanisme siklus batuan yaitu magma mengalami proses siklus pendinginan, terjadi kristalisasi membentuk batuan beku pada siklus ini, Ketika batu didorong jauh di bawah permukaan bumi, maka batuan dapat melebur menjadi magma. Selanjutnya batuan beku tersebut mengalami pelapukan. tererosi, terangkut dalam bentuk larutan ataupun tidak larut, diendapkan, sedimentasi membentuk batuan sedimen. Ada pula yang langsung mengalami peubahan bentuk menjadi metamorf saat siklus berlangsung. Selanjutnya pada siklus ini, batuan sedimen dapat mengalami perubahan baik secara kontak, dynamo dan hidrotermik akan mengalami perubahan bentuk dan menjadi metamorf. Siklus berikutnya, batuan metamorf yang mencapai lapisan bumi yang suhunya tinggi mungkin berubah lagi menjadi magma lewat proses magmatisasi.Setelah mengalami siklus mulai dari magma tadi, batuan akan berubah bentuk dan jenisnya menjadi batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf kemudian menjadi magma kembali jika terdorong ke dalam bumi dan meleleh.

Batuan beku merupakan batuan di mana berasal dari cairan magma yang mengalami proses pembekuan seperti yang telah diuraikan pada siklus diatas. Berdasarkan tempat pembekuannya saat siklus berlangsung, tempat siklus batuan beku dibedakan menjadi tiga;

  • Batuan Beku Dalam ( plutonik atau intrusive), merupakan batuan beku di mana saat siklus berlangsung tempat pembekuannya berada jauh di dalam permukaan bumi. Proses siklus pembekuannya sangat lambat.
  • Batuan Beku Korok, merupakan batuan beku di mana pada proses berlangsungnya siklus tempat pembekuannya berada dekat dengan lapisan kerak bumi.
  • Batuan Beku Luar ( Vulkanik atau Ekstrusif ), merupakan batuan beku di mana dihasilkan siklus pada tempat pembekuannya berada di permukaan bumi. Siklus proses nya sangat cepat, sehingga dapat terbentuk Kristal.

Batuan Sedimen merupakan batuan beku di mana saat terjadinya siklus mengalami pelapukan, pengikisan, dan pengendapan karena pengaruh cuaca kemudian diangkut oleh tenaga alam seperti air, angin, atau gletser dan diendapkan di tempat yang lain yang lebih rendah (perhatikan kembali gambar siklus di atas). Menurut proses siklus nya, batuan sedimen ini dibagi menjadi tiga;

  • Batuan Sedimen Klastik. Batuannya hanya mengalami proses siklus mekanik tanpa mengalami proses siklus kimiawi dikarenakan tempat pengendapannya masih sama susunan kimiawinya.
  • Batuan Sedimen Kimiawi di mana batuan ini terbentuk mengalami proses siklus kimiawi. Jadi, batuannya hanya mengalami perubahan susunan kimiawinya. Proses siklus kimiawi yang terjadi adalah: CaCO3 + H2O + CO2 Ca (HCO3)2
  • Batuan Sedimen Organik di mana batuan ini pada proses siklus pengendapannya, mendapat pengaruh dari organisme lain seperti tumbuhan atau bisa dikatakan terjadi pengaruh organisme pada siklus pembentukaannya.

Berdasarkan tempat endapannya, batuan ini dibedakan menjadi:

  • Batuan Sedimen Marine (laut) di mana saat siklus berlangsung di endapkan dilaut
  • Batuan Sedimen Fluvial (sungai) di mana saat siklus berlangsung di endapkan disungai
  • Batuan Sedimen Teistrik (darat) di mana saat siklus berlangsung di endapkan didarat
  • Batuan Sedimen Limnik (rawa) di mana saat siklus berlangsung di endapkan dirawa

Bedasarkan tenaga siklus yang mengangkut batuan ini, dibedakan menjadi:

  • Batuan Sedimen Aeris/Aeolis (tenaga angin) proses dari siklus nya dipengaruhi angin
  • Batuan Sedimen Glasial (tenaga es) proses dari siklus nya dipengaruhi es
  • Batuan Sedimen Aqualis (tenaga air) proses dari siklus nya dipengaruhi air
  • Batuan Sedimen Marine (tenaga air laut) proses dari siklus nya dipengaruhi laut

Adanya penambahan suhu dan penambahan tekanan, campuran gas, yang terjadi secara bersamaan pada saat proses siklus batuan sedimen. jenis-jenis batuan metamorf ini di antaranya:

  • Batuan Metamorf Kontak (Thermal). Merupakan Batuan yang terbentuk saat siklus karena adanya peningkatan suhu tinggi karena letaknya dekat dengan dapur magma.
  • Batuan Metamorf Dinamo. Merupakan batuan yang terbentuk dalam siklus karena adanya tekanan tinggi.
  • Batuan Metamorf Thermal-Pneumatolik. Merupakan batuan yang terbentuk saat proses siklus karena adanya peningkatan suhu dan tekanan yang tinggi.

Contoh dari ketiga jenis batuan yang telah diuraikan diatas yaitu:

  • Batuan beku dalam: Granit, Diorit, Senit
  • Batuan beku luar: Basal, Apung, Andesit
  • Batuan sedimen klastik: Konglomerat Breksi, Pasir
  • Bataun sedimen kimiawi: Halid, Fraternit, Gips
  • Batuan sedimen Organik: Bara, Karang, Gambut
  • Batuan sedimen aeris: Seris, Barchan, Bukit pasir
  • Batuan sediemen glacial: Monera, Drumdin, Gletser
  • Batuan sedimen aquatic: Gosong pasir, Natural levee, Lempung
  • Batuan sedimen marine: Terumbu karang
  • Batuan metamorf kontak: Marmer, Kuarsit, Tanduk
  • Batuan metamorf Dinamo: Sabale, sekis, Filit
  • Batuan metamorf Thermal-Pneumatolik: Genes, Amfibiolit, Grafit
  • Batuan beku: Granit (keras, besar, kuat) untuk konstruksi bangunan, Andesit untuk konstruksi bangunan magalitik
  • Batuan sedimen: Gypsum untuk bahan dasar bangunan, Gamping untuk pengeras jalan dan pondasi rumah
  • Batuan metamorf: Batu sabak untuk alat tulis, Marmer untuk lantai dan dekorasi bangunan dan batu nisan, Emas, Intan untuk perhiasan

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Siklus_batuan&oldid=20740140"

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA