Bagaimana perbandingan genotipe dan fenotipe keturunan tersebut

F2 genotipe = MM, 2Mm, mm

F2 fenotipe = bunga merah, bunga merah muda, bunga putih

Perbandingan genotipe F2 = 1 : 2 : 1

Perbandingan fenotipe F2 = 1 : 2 : 1

[tex]\bull \infty \bull \infty\bull \infty \bull \infty\bull \infty \bull \infty\bull \infty \bull \infty \bull \infty \bull[/tex]

>>[Pendahuluan]

  • Genotipe merupakan sifat makhluk hidup yang tampak sehingga tidak dapat diamati dengan Indra manusia. fenotipe biasanya ditulis dengan huruf. jika sifat tersebut dominan, maka penulisannya menggunakan huruf kapital dan dan jika sifatnya resesif ditulis dengan huruf kecil.
  • Fenotipe merupakan sifat makhluk hidup yang tampak sehingga dapat dilihat oleh alat indra manusia. Misalnya buah mangga bertebtuk bulat, rambut keriting, kulit hitam, dan lain sebagainya
  • Homozigot merupakan pasangan alel yang sama. Misalkan pada suatu genotipe yang bersifat dominan homozigot, penulisannya BB. Karena sifatnya yang dominan maka penulisannya menggunakan huruf kapital
  • Heterozigot merupakan pasangan alel yang berbeda. Contohnya Bb, Kk, Bh, BbKk, BbMm, dan lain sebagainya
  • Dominan itu gen yang biasanya di tulis menggunakan huruf kapital, sedangkan resesif adalah gen yang biasanya ditulis menggunakan huruf kecil

>>Persilangan<<

  • Dibagi menjadi 2 yaitu monohibrid dan dihibrid
  • Persilangan monohibrid merupakan Persilangan antara dua individu sejenis dengan memperhatikan satu sifat beda. Contohnya bunga merah
  • Persilangan dihibrid adalah persilangan dua individu sejenis dengan memperhatikan dua sifat beda. Contohnya mangga bulat rasa manis

>>[Pembahasan]

Diketahui

  • bunga merah MM
  • bunga putih mm
  • F1 = Mm

Ditanyakan:

  1. buatlah bagan persilangannya sampai F.1
  2. Jika F. 1 disilangkan sesamanya, tuliskan F. 2 nya?
  3. Bagaimana perbandingan Genotif dan fenotif F. 2 nya?

Jawab:

1. P = MM >< mm

G = M >< m

F1 = Mm

2. P2 = Mm >< Mm

G = M, m >< M, m

Genotipe = MM, 2Mm, mm

Fenotipe = bunga merah, bunga merah muda, bunga putih

Perbandingan fenotipe F2 = 1 : 2 : 1

perbandingan genotipe F2 = 1 : 2 : 1

Presentase bunga merah

[tex]\frac{1}{4} \times 100 = 25\%[/tex]

Presentase bunga merah muda

[tex]\frac{2}{4} \times 100 = 50\%[/tex]

Presentase bunga putih

[tex]\frac{1}{4} \times 100 = 25\%[/tex]

>>[Kesimpulan]

  • Perbandingan genotipe F2 1 : 2 : 1
  • Perbandingan fenotipe F2 1: 2 : 1
  • Presentase bunga putih 25%
  • Presentase bunga merah muda 50%
  • Presentase bunga merah 25%

>>[Simak Lebih Lanjut]

Soal serupa di link

  1. brainly.co.id/tugas/44087496
  2. brainly.co.id/tugas/44159249

>>[Detail Jawaban]

  • Mapel: Biologi
  • Kelas: 9
  • Materi: Pewarisan Sifat
  • Kode Soal: 4
  • Kode Kategori: 9.4.3
  • Kata Kunci: Genotipe, Fenotipe, Persilangan Monohibrid

Pada artikel Biologi kelas XII kali ini, kamu akan mempelajari tentang persilangan monohibrid dan persilangan dihibrid pada Hukum Mendel.

--

Halo teman-teman yang di sana! Kamu, iya kamu! Siapa di antara kamu yang tahu siapa ilmuwan yang dijuluki sebagai Bapak Genetika Modern?

Jawabannya pasti sudah ketebak ya saat kamu membaca judul artikel ini. Yup! Beliau adalah Mendel. Nama lengkapnya adalah Gregor Johann Mendel. Mendel menemukan bahwa pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya mengikuti suatu pola tertentu.

Penemuan itulah yang sampai sekarang kita sebut dengan nama Hukum Mendel. Nah, Hukum Mendel ini dibagi menjadi dua nih, yang pertama adalah Hukum I Mendel dan yang kedua adalah Hukum II Mendel.


Baca juga: Pola-Pola Hereditas

Perlu kamu ketahui, Hukum I Mendel disebut juga dengan hukum segregasi bebas. Kenapa? Karena pada hukum ini, gen di dalam alel mengalami pemisahan (segregasi) secara bebas saat pembentukan gamet. Alel itu sendiri adalah pasangan gen yang terletak di lokus yang sama pada kromosom homolog. 

Di sisi lain, Hukum II Mendel disebut juga dengan hukum asortasi bebas karena gen di dalam gamet mengalami penggabungan (asortasi) secara bebas saat pembentukan individu baru. So, jangan sampai tertukar ya, Squad. Nah, Hukum I Mendel dan Hukum II Mendel ini diterapkan pada proses persilangan yang akan kita bahas pada artikel kali ini. Yuk, langsung saja kita simak!

Sebelum kita masuk ke inti dari pembahasan kita, ada istilah-istilah dalam persilangan yang perlu kamu ketahui dulu nih. Supaya kamu nggak bingung, ayo kita kenali istilah-istilah tersebut. Apa saja ya? Ini dia!


Oke, setelah kamu tahu apa saja simbol dan istilah-istilah dalam persilangan itu, sekarang yang harus kamu ketahui adalah bagaimana cara dalam menentukan gamet. Gamet yang akan kita ketahui adalah berapa jumlahnya serta apa jenisnya.

Baca juga: Mengenal Gen, DNA, dan Kromosom



Nah, sekarang kamu sudah tahu macam-macam simbol, istilah, serta cara dalam menentukan gamet, nih. Berarti kamu sudah siap untuk masuk ke pembahasan yang kita nanti-nanti dari tadi. Daripada terlalu banyak nulis, mending langsung kita simak saja, yuk!

Persilangan Monohibrid

Persilangan monohibrid adalah persilangan dengan satu sifat beda. Maksudnya adalah pada persilangan ini, kita hanya memperhatikan satu sifat saja, seperti warna bunga (merah, putih, dsb) atau bentuk buah (bulat, lonjong, dsb).

Pada persilangan monohibrid berlaku Hukum Mendel I karena pada saat pembentukan gamet kedua (G2), gen di dalam alel yang sebelumnya berpasangan akan mengalami pemisahan secara bebas dalam dua sel anak (gamet). Secara bebas di sini maksudnya adalah pemisahan kedua gen tersebut tidak dipengaruhi atau mempengaruhi pasangan gen yang lainnya.

Mendel melakukan persilangan monohibrid dengan satu sifat beda yang menunjukkan sifat dominansi yang muncul secara penuh dan sifat dominansi yang tidak muncul secara penuh (intermediet).

Baca juga: Mengenal Hukum Mendel tentang Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup

Kasus dominansi penuh

Persilangan pada kasus dominansi penuh akan terjadi apabila sifat gen yang satu lebih kuat dibandingkan dengan sifat gen yang lainnya. Akibatnya, sifat gen yang lebih kuat itu dapat menutupi sifat gen yang lemah. Dalam hal ini, gen yang memiliki sifat yang kuat disebut gen dominan dan gen yang memiliki sifat yang lemah disebut gen resesif.

Perhatikan contoh di bawah ini, ya.

Persilangan antara bunga mawar merah (MM) dengan bunga mawar putih (mm) dengan gen M bersifat dominan penuh terhadap m. Lakukanlah persilangan sampai mendapatkan F2!

Penyelesaian:

Berdasarkan persilangan di atas, kita bisa mengetahui perbandingan fenotip dan genotipnya. Perlu diingat kalau fenotip adalah sifat yang tampak. Jadi, berdasarkan hasil F2 kita bisa tahu kalau perbandingan fenotipnya adalah 3 : 1 (3 sifat merah : 1 sifat putih). Sedangkan, untuk perbandingan genotipnya diperoleh MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1.

Kasus dominansi tidak penuh (Intermediet)

Persilangan pada kasus intermediet terjadi apabila sifat dari kedua gen sama-sama kuat. Jadi, tidak ada gen yang bersifat dominan ataupun resesif.

Perhatikan contoh di bawah ini.

Persilangan antara bunga mawar merah (MM) dengan bunga mawar putih (mm) dengan M dan m sama-sama merupakan gen dominan. Lakukanlah persilangan sampai mendapatkan F2!

Penyelesaian:

 

Bagaimana nih? Sampai di sini paham ya? Kalau begitu, ayo kita lanjut ke jenis persilangan yang kedua, yaitu persilangan dihibrid.

Baca juga: Penyimpangan Semu Hukum Mendel

Persilangan Dihibrid

Jika pada persilangan monohibrid kita hanya memperhatikan satu sifat beda saja, maka pada persilangan dihibrid kita akan memperhatikan dua sifat beda atau lebih. Misalnya warna buah dan bentuk buah, warna buah, bentuk buah, dan rasa buah, dsb.

Pada persilangan dihibrid berlaku Hukum II Mendel karena pada saat pembentukan F2, gen di dalam gamet yang tadinya mengalami pemisahan kemudian akan bergabung secara bebas. Penggabungan secara bebas ini maksudnya adalah gen yang satu dapat secara bebas bergabung dengan gen yang lainnya tanpa adanya syarat tertentu.

Perhatikan contoh berikut ini.

Persilangan antara biji bulat kuning (BBKK) dengan biji kisut hijau (bbkk). Biji bulat (B) dominan terhadap biji kisut (b) dan warna kuning (K) dominan terhadap warna hijau (k). Lakukan persilangan sampai mendapat F2!

Penyelesaian:

Sehingga, akan diperoleh F2 = bulat kuning (B_K_), bulat hijau (B_kk), kisut kuning (bbK_), kisut hijau (bbkk). 

Untuk perbandingan fenotipnya adalah sebagai berikut:

Perbandingan fenotip = bulat kuning : bulat hijau : kisut kuning : kisut hijau = 9 : 3 : 3 : 1. 

Wow, lumayan panjang ya pembahasan kita kali ini. Bagaimana, sudah mulai pusing?

Tapi tenang, pembahasan yang kelihatannya panjang dan rumit ini aslinya mudah kok, serius deh! Nah, kalau kamu cuma baca doang tanpa latihan soal, kan nggak afdol tuh. Oleh karena itu, di bawah ini ada latihan soal nih. Langsung dicoba, ya! Nanti yang sudah dapat jawabannya, bisa langsung tulis di kolom komentar. Oke?

Oke, selesai sudah pembahasan menarik kita kali ini tentang persilangan monohibrid dan dihibrid pada Hukum Mendel. Oh iya, kalau kamu masih bingung dengan materi ini, atau kamu ingin pelajari materi ini lewat video animasi biar lebih menarik lagi belajarnya, kamu bisa lho download aplikasi Ruangguru, lalu pilih aplikasi ruangbelajar. Dijamin, belajar jadi tambah asik dan nggak membosankan! Semangat belajar, ya! Semangat meraih mimpi!

Referensi:

Irnaningtyas. (2018). Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Revisi. Jakarta: Erlangga.

Artikel ini diperbarui pada 14 Desember 2020.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA