Bagaimana peran serta siswa pelajar dalam mewujudkan trigatra dan pancagatra dalam konteks nkri

Jakarta -

Aspek pancagatra adalah aspek-aspek kehidupan nasional yang berhubungan dengan pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat dan bernegara. Aspek ini berhubungan dengan ikatan, aturan, dan norma tertentu.

Apa sajak aspek pancagatra tersebut? Berikut adalah penjelasannya yang dikutip dari laman SMAN 2 Pariaman:

1. Ideologi

Ideologi adalah pengetahuan dasar atau cita-cita. Ideologi merupakan konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin diperjuangkan dalam kehidupan nyata. Ideologi sendiri dapat dijabarkan ke dalam sistem nilai kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis.

Ideologi harus disosialisasikan dengan humanis, religius, demokratis, nasionalis, dan berkeadilan oleh para kalangan elit eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

2. Politik

Politik adalah asas, haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Dalam kehidupan, politik terbagi menjadi dua sektor yaitu sektor masyarakat yang memberikan input dan sektor pemerintah yang berfungsi sebagai output.

Sistem politik yang diterapkan dalam suatu negara sangat menentukan kehidupan politik di negara yang bersangkutan.

3. Sosial Budaya

Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamik budaya bangsa yang berisi ketekunan bangsa untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ancaman, tantangan, halangan, dan gangguan (ATHG).

Ketahanan budaya memiliki esensi untuk pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya. Selain itu, ketahanan budaya merupakan pengembangan sosial budaya dimana setiap masyarakat dapat mengembangkannya sesuai dengan kemampuan pribadi berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

4. Ekonomi

Aspek pancagatra yang keempat adalah kegiatan ekonomi yang seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakatnya dalam mengelola faktor produksi dan distribusi barang dan jasa untuk kesejahteraan rakyat.

Dalam meningkatkan ketahanan ekonomi dapat dilakukan melalui sistem ekonomi yang diarahkan untuk kemakmuran rakyat. Ketahanan ekonomi dapat ditingkatkan melalui pembangunan nasional.

5. Pertahanan dan Keamanan

Pertahanan dan keamanan adalah ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ATHG yang dapat membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Sedangkan ketahanan di bidang keamanan adalah ketangguhan suatu bangsa dalam upaya bela negara yang dipimpin, terintegrasi, terorganisasi untuk menjamin terselenggaranya sistem ketahanan nasional.

Demikianlah 5 aspek pancagatra yang harus diketahui oleh siswa. Apakah bisa dipahami detikers?

Baca juga

Simak Video "Hari Lahir Pancasila, Apa Mereka Hafal Pancasila?"



(atj/lus)

Senin, 15 Juni 2015

Garut, Fungsi dan peran mahasiswa sangatlah penting dalam menjaga ikatan yang kokoh antar sesama komponen bangsa yang pada akhirnya akan memperkokoh ketahanan nasional.

Demikian dikatakan Menhan, Ryamizard Ryacudu saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa se Kabupaten Garut, Jumat (12/6) di Graha Bela Negara, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Kuliah umum bagi Mahasiswa se-Kabupaten Garut tersebut juga dihadiri oleh Wakil Bupati Garut, beserta jajaran Muspida Kabupaten Garut., Kalangan akademisi, Pimpinan Pondok Pesantren, Tokoh Masyarakat, serta para Tokoh Agama.

Menhan mengungkapkan pemuda atau mahasiswa juga selalu berkontribusi secara faktual sebagai bentuk implementasi “semangat bela negara”, yang selalu memberikan andil besar menggerakkan heroisme. Hal ini terbukti dalam perjalanan sejarah Indonesia, mulai gerakan 1908, 1928, 1945, 1966, hingga 1998.

Sehubungan dengan hal tersebut, menurut Menhan cerminan sikap dan pola pikir warga negara termasuk mahasiswa sangat dipengaruhi bagaimana pemahaman terhadap kebangsaan.

Pada Kesempatan tersebut, Menhan menyampaikan gambaran dinamika perkembangan lingkungan strategis dunia dewasa ini telah berubah dan sangat terbuka. Diantaranya termasuk dimensi ancaman dari waktu ke waktu semakin kompleks sebagai dampak kemajuan pengetahuan manusia.

Dengan itu, Menhan menyatakan konsekuensinya adalah, setiap bangsa termasuk Indonesia harus menyesuaikan dalam menganalisa dimensi ancaman yang terjadi.

“ Secara umum, setiap negara berpotensi menghadapi ancaman militer, dan non militer termasuk ancaman hibrida (hybrid warfare) atau gabungan ancaman militer dan non militer sebagai dampak dari kemajuan teknologi komunikasi dan informasi,” Jelas Menhan.

Menhan berpendapat semua ancaman itu jika terjadi terhadap suatu negara dapat dipastikan berpengaruh terhadap ketahanan nasional di bidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan dan Keamanan serta Teknologi. Disana terdapat ongkos social (social cost) dan kerugian negara sebagai dampak negatif yang ditimbulkan.

Oleh karena itu, Menhan menekankan, bahwa fenomena Inilah yang menjadi tugas mahasiswa sebagai generasi intelektual untuk melakukan penelitian dan aktif mencegah agar tidak berkembang menjadi beban bangsa dan negara ini.

Di kesempatan ceramahnya, Menhan berharap mahasiswa dapat memberikan ketauladanan sebagai pemuda yang berpendidikan dengan mengedepankan toleransi dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat. ”Mahasiswa harus mampu mengembangkan inovasi dan menghargai kearifan lokal agar bangsa ini tidak ketergantungan terhadap nilai-nilai asing” Ujar Menhan.

Ditambahkan Menhan, Mahasiswa dapat menunjukkan moralitas dan karakter yang kuat, dengan demikian seorang mahasiswa harus pandai merasa bukan merasa pandai. Karena dalam kepemimpinan, karakter menempati prosentasi tertinggi yaitu 80% sementara ilmu 5%, pengetahuan umum 5% dan pengambilan keputusan 10%.

” Persiapkan diri kalian menjadi manusia Indonesia seutuhnya, peka dan cermat terhadap hal-hal yang menyimpang dari jati diri dan nilai-nilai kebangsaan” Kata Menhan.

Sumber : DMC

Lihat Foto

Shutterstock.com

Ilustrasi persatuan Indonesia

KOMPAS.com - Wawasan nusantara menjadi salah satu pandangan yang harus dimiliki oleh setiap rakyat Indonesia sebagai suatu kebanggaan terhadap bangsanya sendiri. 

Dikutip dari buku Wawasan Nusantara (2020) oleh Sri Widayanti, wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap lingkungan sekitarnya untuk mewujudkan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi, pertahanan, dan keamanan. 

Berikut soal-soal dan jawaban materi PKN Kelas 10 mengenai Wawasan Nusantara: 

  • Kata wawasan dalam definisi wawasan nusantara mengandung arti....
    1. Cara berpendapat, cara pandang, dan cara tinjau individu
    2. Cara tinjau individu, cara berpendapat, dan cara melihat
    3. Cara pandang, cara meilhat, dan cara tinjau individu
    4. Cara melihat, cara pandang, dan cara berpendapat
    5. Cara tinjau, cara pandang, dan cara melihat

Jawaban: Cara pandang, cara melihat, dan cara tinjau individu

Dalam bahasa Sansekerta, istilah wawasan dalam definisi wawasan nusantara ialah cara pandang, cara melihat, dan cara tinjau individu. 

Baca juga: Contoh Penerapan Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Wawasan nusantara didefinisikan sebagai cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ...
    1. Pembukaan dan isi UUDS 1950
    2. Pembukaan dan isi UUD NRI Tahun 1945
    3. Pancasila dan UUDS 1950
    4. Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945
    5. UUD NRI Tahun 1945 dan GBHN

Jawaban: Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945

Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berlandaskan Pancasila sebagai ideologi negara dan berdasarkan UUD 1945, yang menjiwai penyelenggaraan negara dalam mencapai tujuan nasional.

Wawasan nusantara diperlukan untuk mengatasi segala bentuk hambatan, ancaman, tantangan, dan gangguan dalam rangka mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.

  • Berikut ini tiga unsur dasar konsep wawasan nusantara, yaitu ...
    1. Wadah, isi, dan tata laku
    2. Pembuka, isi, dan penutup
    3. Wadah, isi, dan tata kelola
    4. Pembuka, isi, dan wadah
    5. Pembuka, isi, dan tata laku

Jawaban: Wadah, isi, dan tata laku

Kehadiran wawasan nusantara tidak terlepas dari unsur-unsur dasar yang membangunnya. Wawasan nusantara memiliki tiga unsur dasar. Unsur-unsur dasar wawasan nusantara, yaitu wadah, isi, dan tata laku. 

1. Ideologi

Dalam strategi pembinaan ideologi, berikut adalah beberapa prinsip yang harus diperhatikan.

  1. Ideologi harus diaktualisasi dalam bidang kenegaraan oleh WNI.
  2. Ideologi ditanamkan pada seluruh WNI.
  3. Ideologi sebagai panglima.
  4. Ideologi dikembangkan ke arah keterbukaan dan kedinamisan.
  5. Ideologi Pancasila sebagai alat untuk menyejahterakan dan mepersatukan masyarakat.
  6. Kalangan elit eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus melaksanakan GBHN dengan mengedepankan kepentingan bangsa.
  7. Menumbuhkan sikap positif terhadap warga negara untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
2. Politik

Upaya untuk meningkatkan ketahanan politik merupakan upaya untukmenciptakan keseimbangan dan keserasian atau keluaran dan masukan berdasarkan Pancasila.

3. Ekonomi

Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran barang dan jasa secara merata ke seluruh wilayah negara yang diarahkan untuk kemakmuran rakyat. Ekonomi kerakyatan harus menghindari free fight liberalism, etatisme, dan monopoli.

4. Sosial Budaya

Esensi ketahanan budaya adalah pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya sehingga dapat mengembangkan kemampuan pribadi dengan segenap potensi berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

5. Pertahanan dan Keamanan

Penerapan Wawasan Nusantara dalam kehidupan pertahanan menjadi sebuah upaya keuletan dan ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadai dan mengatasi ATHG yang dapat membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Prinsip-prinsip Sistem Ketahanan Nasional antara lain sebagai berikut.

  • Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.
  • Pertahanan keamanan berlandasan pada landasan ideal Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional Wawasan Nusantara.
  • Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap potensi dan kekuatan nasional.
  • Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan sistem pertahanan dan keamanan nasional (Sishankamnas) dan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).

Diterapkannya Wawasan Nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan akan menumbuhkan kesadaran cinta tanah air.

Dampak Implementasi Nusantara

Menurut buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X (2016), beberapa dampak dari implementasi Wawasan Nusantara yang menyeluruh yaitu, pertama implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis.

Hal tersebut nampak dalam wujud pemerintahan yang kuat, aspiratif, dan terpercaya. Pemerintahan yang kuat, dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.

Kedua, implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan, peningkatan kesejahteraan, dan kemakmuran rakyat secara merata

dan adil.

Di samping itu, implementasi Wawasan Nusantara mencerminkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat antardaerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.

Ketiga, implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui dan menghormati segala bentuk perbedaan atau kebhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia sang Pencipta.

Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membeda-bedakan suku, asal usul daerah, agama, serta golongan berdasarkan status sosialnya.

Keempat, implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan akan menumbuhkembangkan kesadaran cinta tanah air.

infografik sc implementasi wawasan nusantara. tirto.id/Sabit

Selain itu, dalam kehidupan pertahanan dan keamanan juga akan membentuk sikap bela negara pada setiap warga negara Indonesia. Kesadaran dan sikap cinta tanah air serta bela negara ini akan menjadi modal utama untuk menggerakkan partisipasi setiap warga negara Indonesia dalam menanggapi setiap bentuk ancaman.

Kelima, implementasi Wawasan Nusantara mesti menjadi nilai yang menjiwai segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata di seluruh Indonesia. Selain itu, Wawasan Nusantara dapat diimplementasikan ke dalam segenap pranata sosial yang berlaku di masyarakat dalam nuansa kebhinekaan.

Hal tersebut menciptakan kehidupan yang toleran, akrab, peduli, hormat, dan taat hukum. Semua itu menggambarkan sikap, paham, dan semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi sebagai identitas bangsa Indonesia.

Keenam, agar hati nurani setiap warga negara Indonesia dapat tergerak untuk bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara maka diperlukan pendekatan dengan program yang terarah.

Peran Warga dalam Implementasi Wawasan Nusantara

Berikut ini peran warga dalam implementasi Wawasan Nusantara:

  1. Mendukung persatuan bangsa.
  2. Berkemanusiaan yang adil dan beradab.
  3. Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan individu atau golongan.
  4. Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial dalam masyarakat.
  5. Mempunyai kemampuan berfikir, bersikap rasional, dan dinamis, berpandangan luas sebagai intelektual.
  6. Mempunyai wawasan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk membela negara yang dilandasi oleh rasa cinta tanah air.
  7. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
  8. Memanfaatkan secara aktif ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk kepentingan kemanusiaan, berbangsa dan bernegara.
  9. Mewujudkan kepentingan nasional.
  10. Memelihara dan memperbaiki demokrasi.
  11. Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa.
  12. Menciptakan kerukunan umat beragama.
  13. Memiliki informasi dan perhatian terhadap kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
  14. Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.
  15. Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar.
  16. Mengubah budaya negatif yang dapat menciptakan perselisihan.
  17. Mengembangkan kehidupan masyarakat menuju ke arah yang lebih baik.
  18. Memelihara nilai-nilai positif (hidup rukun, gotong-royong, dll) dalam masyarakat.
Wawasan Nusantara adalah paradigma bangsa Indonesia untuk meyakini sebuah tujuan nasional dalam kesatuan wilayah kepulauan Indonesia. Secara etimologi Wawasan Nusantara berasal dari kata wawas yang berarti 'melihat', serta nusa yang berarti 'kepulauan'.

Menurut Lembaga Ketahanan Nasional Tahun 1999, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

Pada praktiknya Wawasan Nusantara juga dipakai sebagai konsep bangsa Indonesia dalam melihat keutuhan nasional bangsa.

Baca juga:

Baca juga artikel terkait WAWASAN NUSANTARA atau tulisan menarik lainnya Ega Krisnawati
(tirto.id - ega/dip)

Penulis: Ega Krisnawati Editor: Dipna Videlia Putsanra Kontributor: Ega Krisnawati

© 2022 tirto.id - All Rights Reserved.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA