Ayat al qur an tentang sakit sebagai penggugur dosa

Ilustrasi wanita sakit memakai masker. Foto: Shutter Stock

Hadits tentang sakit penggugur dosa bisa menjadi pengingat bagi umat Muslim. Melalui sabda Rasulullah, setiap Muslim menyadari bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini, termasuk penyakit itu sendiri.

Bersamaan dengan rasa sakit, Allah akan menggugurkan dosa-dosa hamba-Nya yang pernah berbuat dzalim dan maksiat. Mengutip buku Bimbingan Orang Sakit oleh Saiful Hadi, sesungguhnya Allah telah menjadikan penyakit itu sebagai ujian, peringatan, sekaligus anugerah yang tak terduga.

Oleh karena itu, ketika sakit, umat Muslim dianjurkan untuk senantiasa berdoa, berdzikir, bertaubat, dan bermunajat kepada Allah Swt. Ia hendaknya memohon ampun dan mencari jalan kesembuhan dengan ikhtiar yang maksimal.

Dalam menjalani masa sakit, umat Muslim juga dianjurkan untuk bersabar dan ikhlas menerimanya. Agar lebih mendalami maknanya, berikut kumpulan hadits tentang sakit sebagai penggugur dosa yang bisa Anda renungi.

Hadits Tentang Sakit Penggugur Dosa

Ilustrasi anak sakit demam. Foto: Shutter Stock

Seorang Muslim yang bisa menyikapi penyakitnya dengan bijak, maka Allah akan limpahkan berkah dan rahmat tersendiri baginya. Ia akan memperoleh banyak keutamaan, salah satunya digugurkannya dosa dan dikaruniai kesabaran luar biasa.

Tidak hanya itu, dikutip dari buku Uddatush Shabirin: Bekal untuk Orang-orang Sabar karya Ibnu Qayyim, orang yang ikhlas pada penyakitnya juga akan mendapat pahala, dinaikkan derajatnya oleh Allah, dikaruniai rasa simpati dalam diri, dan disucikan dari berbagai macam penyakit. Rasulullah SAW bersabda:

"Tidaklah seorang muslim ditimpa suatu musibah dari penyakit atau lainnya, melainkan Allah akan menggugurkan dengan penyakitnya itu dosa-dosanya, sebagaimana sebatang pohon yang menggugurkan daun-daunnya." (HR. Al-Bukhari Muslim)

Kemudian, dalam riwayat lain Rasulullah juga bersabda:

"Tidaklah menimpa seorang muslim suatu keletihan, penyakit, kecemasan, kesedihan, kesulitan, kesedihan, kesakitan, dan kepedihan, bahkan hingga duri yang menusuknya, melainkan dengan semua itu Allah akan menghapuskan segala kesalahannya."(HR. Al-Bukhari)

com-Ilustrasi seseorang dirawat di rumah sakit Foto: Shutterstock

"Apabila seorang hamba mengalami sakit atau sedang dalam perjalanan, maka akan dicatat baginya pahala perbuatannya seperti pahala perbuatan yang dilakukannya ketika tidak berpergian atau tidak sakit." (HR. Al-Bukhari)

“Bencana senantiasa menimpa orang mukmin dan mukminah pada dirinya, anaknya dan hartanya, sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada kesalahan pada dirinya”. (HR. Tirmidzi)

Berdasarkan kumpulan hadits tersebut, tidaklah pantas jika seorang mukmin merasa frustasi dan berputus asa atas penyakit yang dideritanya. la hendaknya terus berikhtiar mencari jalan keluar dan kesembuhan.

Karena sesungguhnya, Allah Swt tidak menurunkan suatu penyakit, melainkan dengan obatnya. Karena Dia adalah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada seluruh hamba-Nya.

Berdoa merupakan intisari ibadah. (Foto: AFP)

Kastolani Senin, 16 November 2020 - 20:29:00 WIB

JAKARTA, iNews.id – Setiap manusia pasti pernah merasakan sakit. Selain sebagai ujian dari Allah SWT, sakit yang diberikan kepada manusia juga sebagai penghapus dosa.

Muslim juga harus yakin penyakit itu datangnya dari Allah, maka mohonlah kepada Allah dengan berdoa meminta kesembuhan.

BACA JUGA:
3 Doa Menjenguk Orang Sakit Beserta Keutamaannya

وَاِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِيْنِۙ

Artinya: dan apabila aku sakit. Dialah Yang menyembuhkan aku,". (QS. Surat Asy Syuara: 80)

BACA JUGA:
10 Keutamaan Membaca Sholawat di Hari Jumat

Ibnu Katsir menerangkan bahwa sesungguhnya tiada seorang pun selain-Nya yang dapat menyembuhkan dengan berbagai macam sarana pengobatan apa pun yang menjadi penyebab kesembuhan.

Rasulullah SAW bersabda:

BACA JUGA:
Doa Sebelum Belajar Beserta Keutamaannya

أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَى أَعْرَبِيٍّ يَعُوْدُهُ فَقَالَ: لَا بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ قَالَ: قُلْتُ: طَهُورٌ! كَلَّا، بَلْ هِيَ حُمَّى تَفُوْرُ –أَوْ تَثُوْرُ- عَلَى شَيْخٍ كَبِيْرٍ تزيره القبور. فَقَالَ النَّبِيُّ صّلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “فَنَعَمْ إِذًا “                                                                                                        

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah masuk menjenguk seorang a’raby (arab badui), beliau bersabda, “Tidak mengapa, (sakitmu ini sebagai) pembersih dosa insya Allah.” Aku (Ibnu Abbas) berkata, “Pembersih dosa?! Sekali-sekali tidak, bahkan ini adalah demam yang mendidih -atau bergejolak- pada seorang yang sudah tua renta, yang akan mengantarkannya kepada kubur.” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalau demikian, benar (ia adalah penghapus dosa).” (H.R Bukhari).

Selain berikhtiar dengan periksa ke dokter dan meminum obat, sebagai Muslim, jika sedang mengalami sakit atau ditimpa penyakit dianjurkan berdoa memohon kepada Allah agar segera diberi kesembuhan atau diangkat penyakitnya.

BACA JUGA:
Anjuran Membaca Ta'awudz atau Isti'adzah, Ini Keutamaannya

Berikut doa meminta kesembuhan yang bisa diamalkan jika sedang sakit sesuai anjuran Rasulullah SAW.

أَسْأَلُ اللهَ الْعَظِيْمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمَ أَنْ يَشْفِيَكَ، فَإِنْ كَانَ فِيْ أَجَلِهِ تَأْخِيْرٌ عُفِيَ مِنْ وَجَعِهِ، 

Asalullahal Adhiim rabbal 'arsyil 'adhim. An yasyfiika fa inkaana fii ajalihi takhirun 'afii min waj'ihi.

Aku memohon kepada Allah yang Maha Agung, pemilik ‘Arsy yang besar untuk menyembuhkanmu. Maka apabila dalam ajalnya yang datang kemudian, semoga dia diselamatkan (dibebaskan) dari rasa sakitnya."

Doa kedua yang bisa diamalkan yakni:

شَفَى اللهُ سَقَمَكَ، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَعَافَاكَ فِي دِيْنِكَ وَجِسْمِكَ إِلَى مُدَّةِ أَجَلِكَ

Latin: Syafallahu saqomaka, waghofaro dzanbaka wa'aafaaka fii diinika wajismika illa muddatin ajalika.

Artinya: "Wahai (sebut nama orang yang sakit), semoga Allah menyembuhkanmu, mengampuni dosamu, dan mengafiatkanmu dalam hal agama serta fisikmu sepanjang usia,".

Doa ketiga yang bisa diamalkan yakni:

اَنِّيْ مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَاَنْتَ اَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَۚ


Artinya: "(Ya Rabbku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang." (QS. Al Anbiya:83).

Doa tersebut dibaca Nabi Ayyub yang ditimpa penyakit selama puluhan tahun. Dengan sabar, Nabiyullah Ayyub as selalu berzikir mengingat Allah hingga semua penyakitnya diangkat oleh Allah dan sembuh seperti semula.

Doa lain yang bisa diamalkan agar terhindar dari penyakit.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُوْنِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئِ الْأَسْقَامِ

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila, kusta, dan dari segala penyakit yang buruk/mengerikan lainnya.”(HR. Abu Dawud 1554).

Selain itu, Muslim juga perlu memanjatkan doa berikut:

اللهُمَّ ارْفُعْ عَنَّا الغَلا وَالوَبَاء وَالرِّبا وَالزِّنا وَالزَّلازِلَ وَالمِحَنَ،وَسُوءَ الفِتَنِ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَما بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَعَنْ

 سَائِرِ بِلادِ المُسْلِمِينَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أِرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Allahummar fa' 'annal ghala wal waba’ war-riba waz zina wal zalazila wal mihan, wa su'al fitan, ma dhahara minha wa ma bathan, 'an bilaadina haadza khaashatan wa 'an saa'iri biladil muslimiin, bi rahmatika yaa arhamar-raahimiin.

Artinya: Ya Allah, hindarkanlah dari kami kekurangan pangan cobaan hidup penyakit-penyakit wabah, perbuatan-perbuatan keji dan munkar, ancaman-ancaman yang beraneka ragam paceklik-paceklik dan segala ujian, yang lahir maupun batin dari negeri kami ini pada khususnya dan dari seluruh negeri kaum muslimin pada umumnya, karena sesungguhnya Engkau atas segala sesuatu adalah kuasa.

Dengan berserah diri dan berprasangka baik kepada Allah atas musibah dan penyakit yang dideritanya, insyaallah akan dihapus dosa-dosanya dan segera diangkat penyakitnya.

Rasulullah SAW bersabda:

قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْعُودٍ دَخَلْتُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يُوعَكُ وَعْكًا شَدِيدًا فَمَسِسْتُهُ بِيَدِي فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ لَتُوعَكُ وَعْكًا شَدِيدًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجَلْ إِنِّي أُوعَكُ كَمَا يُوعَكُ رَجُلَانِ مِنْكُمْ فَقُلْتُ ذَلِكَ أَنَّ لَكَ أَجْرَيْنِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجَلْ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مَرَضٌ فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللَّهُ لَهُ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا

Abdullah bin Mas`ud berkata; Aku pernah menjenguk Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam, ketika itu beliau sedang menderita rasa sakit yang sangat berat, lalu aku memegang beliau sambil berkata; "Wahai Rasulullah, sepertinya anda sedang menderita sakit yang sangat berat, " beliau menjawab: "Benar, rasa sakit yang menimpaku ini sama seperti rasa sakit yang menimpa dua orang dari kalian." Kataku selanjutnya; "Sebab itu anda mendapatkan pahala dua kali lipat." Beliau menjawab: "Benar, " kemudian beliau bersabda lagi: "Tidaklah seorang muslim yang menderita sakit atau yang lain, melainkan Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan dedaunannya." (HR. Bukhari) [No. 5660 Fathul Bari] Shahih.

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu `alaihi wasallam beliau bersabda: "Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan keletihan, kehawatiran dan kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya." (HR. Bukhari) [No. 5641 Fathul Bari] Shahih.

Wallahu A'lam.

Sumber: Doa Harian Kemenag, Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Anbiya.


Editor : Kastolani Marzuki

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA