Asap kendaraan asap pabrik dan asap yang diakibatkan kebakaran hutan dapat menyebabkan

Tim | CNN Indonesia

Kamis, 15 Aug 2019 15:37 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia semakin meningkat. Dalam beberapa bulan terakhir lebih dari dua kejadian karhutla terjadi.

Setelah Palangka Raya, karhutla di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan menghanguskan sedikitnya 100 hektare lahan gambut.

Berdasarkan pantauan satelit di website Lapan, 105 hotspot terdeteksi di Sumatera Selatan sejak Selasa (13/8) siang hingga Rabu (14/8) petang. Dengan tingkat kepercayaan di bawah 29 persen sebanyak 3 titik panas, 30-79 persen sebanyak 46 titik panas, serta tingkat kepercayaan di atas 80 persen sebanyak 56 titik panas.
Kebakaran hutan ini menyebabkan meningkatnya polusi udara yang terkontaminasi asap. Berdasarkan buku Lindungi Diri dari Bencana Kabut Asap yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia asap dalam kebakaran hutan mengandung zat berbahaya untuk kesehatan.Berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), ada lima kandungan berbahaya dalam asap kebakaran hutan, yakni Karbon Monoksida (CO), Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NO2), dan Ozon Permukaan (O3).Hal tersebut dibenarkan oleh Laode Alhamd,Peneliti Bidang Ekologi LIPI. Dia mengungkapkan ada empat kandungan asap kebakaran hutan yang berbahaya."Terdapat 4 kandungan asap kebakaran hutan yang cukup berbahaya yaitu SO2, O3, CO dan NO2," ujarnya.Laode menjelaskan Sulfur Dioksida atau SO2 berbahaya karena dapat membuat saluran napas mengecil dan membuat iritasi selaput lendir pernapasan.Sementara Ozon atau O3 dapat membuat tenggorokan iritasi. Lebih lanjut, Karbon Monoksida atau CO dapat menimbulkan sesak napas, kebingungan, dada terasa berat, pusing, koma hingga kematian.Terakhir, Nitrogen Dioksida atau NO2 dapat merusak organ yang bertugas membersihkan paru-paru, sehingga pertahanan saluran napas berkurang.Jika terlalu banyak menghirup asap berbahaya tersebut masyarakat dapat berpotensi terkena berbagai penyakit, seperti iritasi hingga paru kronik.

[Gambas:Video CNN] (age/age)

LIVE REPORT

LIHAT SELENGKAPNYA

Lihat Foto

KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA

Kondisi kabut asap tebal yang menyelimuti kota Palembang akibat kebakaran lahan di wilayah Sumatera Selatan, Kamis (5/9/2019).

KOMPAS.com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan membuat sejumlah wilayah di sekitarnya tertutup kabut asap tebal. Akibatnya, kualitas udara pun menjadi tidak sehat.

Udara yang tidak sehat tentunya berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat. 

Dari pemberitaan Kompas.com, Jumat (6/9/2019), orang tua dan anak-anak di Kota Pekanbaru, Riau bahkan mengalami beberapa penyakit. Salah satunya adalah sesak napas.

Berikut 5 penyakit yang diakibatkan oleh kabut asap seperti dilansir dari depkes.go.id:

Penyakit ini memiliki nama lain yaitu ISPA.

Sebenarnya ISPA disebabkan oleh infeksi virus dan bukan karena kabut asap.

Namun, polusi yang parah ditambah dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh dapat menimbulkan terjadinya ISPA.

ISPA juga terjadi karena kemampuan paru-paru dan saluran pernapasan dalam mengatasi infeksi berkurang, dengan begitu dapat menyebabkan infeks.

Selama ini, ISPA lebih banyak menjangkiti anak-anak dan kaum lansia.

2. Asma

Penyakit ini terkenal dengan penyakit genetik.

Pencemaran udara muncul karena banyak hal, kondisi ini paling sering disebabkan penyebaran bahan kimia berbahaya ke atmosfer bumi. Dampak pencemaran udara juga beragam, mengingat polusi udara dapat terjadi secara alami dan buatan. Kondisi ini tentu mengkhawatirkan karena fungsi udara bagi makhluk hidup, khususnya manusia sangat vital.

Polusi udara atau udara yang tercemar bisa terjadi dalam bentuk gas, cair dan padar yang terpendam di udara. Seperti contoh partikel yang berasal dari debu, aerosol, asap pabrik, asap rokok, asap kendaraan bermotor hingga kebakaran hutan. Menurut data dari databooks, pencemaran udara berkontribusi sebagai penyebab kematian terbanyak di Indonesia pada tahun 2017.

Dampak Pencemaran Udara

Pencemaran udara membuat banyak sekali dampak negatif muncul, khususnya bagi kehidupan makhluk hidup di bumi. Dampak negatif itu tak hanya menyerang satu sektor lini kehidupan, tetapi juga ada banyak lainnya yang berhubungan dengan aktivitas sehari-hari manusia. Berikut beberapa dampak dari polusi udara terhadap kehidupan manusia di bumi.

· Kesehatan

Dampak utama pencemaran udara adalah kesehatan manusia, polusi udara menyebabkan penyakit paru-paru atau bronkitis dan organ pernapasan lain. Udara atau oksigen merupakan kebutuhan bagi makhluk hidup untuk bernapas, jika kualitas tidak baik maka sistem pernapasan akan terganggu.

· Ekonomi

Pencemaran udara bisa mengakibatkan suatu negara mengalami kerugian, banyak dana dihabiskan untuk menanggulangi kerusakan akibat polusi udara. Seperti Indonesia misalnya yang menghabiskan dana sebanyak Rp1,8 triliun, berdasarkan kajian World Bank kerugian tersebut semakin meningkat hingga menyentuh angka 4,3 triliun.

· Kehidupan Sosial

Pencemaran udara mengakibatkan kesehatan terganggu, hal ini berdampak pada aktivitas sehari-hari mereka. Masyarakat tentu akan mengurangi aktivitas mereka di luar rumah demi terhindar dari polusi udara, aktivitas sosial pun menjadi terhambat dan terbatas.

· Pemicu Pemanasan Global

Polusi udara menyebabkan suhu bumi meningkat dan air laut naik, pemanasan global terjadi jika suhu bumi meningkat. Dampak lain yang mengikutinya adalah beberapa aktivitas makhluk hidup terganggu dan membuat terjadinya ketidakseimbangan ekosistem.

Penyebab Pencemaran Udara

· Asap Kendaraan Bermotor

Kendaraan bermotor memang memudahkan mobilitas masyarakat, namun jika penggunaannya semakin masif justru memberi masalah dengan adanya pencemaran udara. Bahan bakar berlebih membuat karbondioksida semakin meningkat, jika jumlahnya berlebih maka bisa menyebabkan beragam masalah kesehatan dan menurunkan kualitas udara.

· Pembangkit Listrik

Pemicu pencemaran udara selanjutnya adalah penggunaan pembangkit listrik seperti batu bara, gas dan minyak bumi. Akibat dari penggunaan itu adalah pembakar tidak sempurna, hingga dapat mempengaruhi kualitas udara.

· Asap Industri

Bisa dipastikan bahwa wilayah kawasan industri udaranya berbeda dengan daerah pegunungan, asap yang keluar dari cerobong pabrik membuat udara menjadi tidak segar. Polutan ini mengandung zat kimia, termasuk karbon monoksida, hidrokarbon dan senyawa sumber penyakit.

Contoh Pencemaran Udara

Pembakaran hutan menjadi salah satu contoh pencemaran udara yang biasanya kerap terjadi di Indonesia. Kegiatan ini ditujukan untuk membuka lahan untuk kegiatan industrial yang akan dibangun, namun dampaknya justru membuat nyawa makhluk hidup di kawasan tersebut terancam.

Asap yang diakibatkan dari pembakaran hutan dapat menyebabkan berbagai penyakit dan masalah dalam kehidupan bersosial. Beberapa penyakit seperti infeksi saluran pernapasan, kanker hingga masalah paru-paru misalnya, kemudian kabut asap yang menutup jarak pandang manusia.

Hutan sejatinya adalah paru-paru dunia, namun karena aksi penebangan dan pembakaran secara liar maka kualitas udara yang ada di kawasan tersebut bisa rusak. Netralnya udara akan terganggu, hingga membuat tingkat polusi semakin bertambah.

Penyakit yang Sering Diderita Karena Pencemaran Udara

· Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA)

Penyakit yang sering diderita manusia akibat pencemaran udara adalah ispa, penyakit ini menimbulkan gejala seperti batuk, pilek disertai dengan demam. Penyakit ini juga sangat mudah menular, sebanyak 98 persen disebabkan infeksi saluran pernapasan bawah karena polutan udara.

· Asma

Jenis penyakit jangka panjang dan kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan atau penyempitan saluran napas. Gejalanya meliputi sesak napas, batuk dan sesak pada dada.

· Paru-paru Basah

Penyakit serius akibat pencemaran udara adalah paru-paru basah, disebut juga pneumonia yang disebabkan karena infeksi kemudian memicu inflamasi pada kantong-kantong udara atau pada alveolus di salah satu bagian paru-paru atau bisa keduanya.

· Serangan Jantung

Penemuan terbaru mengindikasikan bahwa menghirup udara dengan kandungan polutan berbahaya mampu menyebabkan aterosklerosis atau kondisi kardiovaskular. Merupakan penyempitan pembuluh darah yang disebabkan penumpukan plak di dinding pembuluh darah. Kondisi ini dapat menyebabkan dampak yang lebih berbahaya seperti jantung koroner atau penyakit arteri.

Menjaga kualitas udara di sekitar lingkungan tentu sangat penting agar terhindar dari pencemaran udara. Tentu dalam menjaga kualitas udara, kita harus memanfaatkan sains dan teknologi terkini. Di Sampoerna Academy, kurikulum yang diterapkan salah satunya ialah berbasis STEAM (Sains, Teknologi, Teknik, Seni dan Matematika).

Dengan metode STEAM, siswa tidak hanya mengerti mengenai sains saja. Namun, siswa juga dapat lebih berani mengambil risiko, terlibat dalam pembelajaran berdasarkan pengalaman, bertahan dalam pemecahan masalah, berkolaborasi, dan bekerja dengan kreatif.

Pembekalan yang dilakukan Sampoerna Academy ini diharapkan dapat memberikan kemudahan siswanya dalam menggapai cita-cita dan meraih impiannya. Penasaran mengenai metode STEAM learning? Silakan klik di sini untuk informasi lebih lanjut.

Referensi
dlhk.bantenprov.go.id – Dampak Pencemaran Udara

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA