MOMSMONEY.ID - Dalam memelihara burung, sudah seharusnya untuk memiliki ketelitian dan kesabaran dalam merawatnya. Termasuk, dalam pemilihan makanan yang diberikan. Produk komersial biasanya sudah cukup memenuhi kebutuhan harian burung peliharaan Anda. Tapi, membelinya begitu saja tanpa pertimbangan, juga tidak disarankan. Makanan burung yang tersedia di pasaran sangat beragam. Jika Anda masih bingung memilih makanan seperti apa, Anda dapat melihat merek mana yang terbaik. Namun, ada hal-hal yang perlu diperhatikan lainnya sebelum Anda membeli pakan untuk burung. Baca Juga: Sebelum Memelihara Burung, Perhatikan Dulu 5 Hal Ini Pengemasan Dilansir dari The Spruce, biji burung dengan kualitas lebih baik biasanya sering dikemas dalam plastik kokoh atau kantong kertas berlapis. Carilah pengemasan dengan informasi yang lengkap tentang produk tersebut, sehingga memungkinkan untuk memeriksa produk sebelum dibeli. Perhatikan kandungan nutrisi dan bahan Penting untuk selalu mengecek daftar bahan yang digunakan untuk membuat makanan burung. Periksa apakah bahan pembuatan produk tersebut menggunakan pestisida atau insektisida yang dapat beracun bagi burung. Selain itu, perhatikan kandungan nutrisinya. Pakan burung sebaiknya mengandung protein, lemak, vitamin, dan mineral yang sangat dibutuhkan burung peliharaan Anda. Proporsi campuran dan kuantitas Jika Anda memilih campuran biji yang berbeda, pilih satu dengan proporsi bii yang lebih baik seperti biji bunga matahari atau millet. Kualitas yang rendah, biasanya akan mencampurkan campuran yang kurang populer sebagai bahan pengisi seperti jagung pecah-pecah, gandum, oat, atau biji-bijian lain yang sebenarnya tidak mudah dikonsumsi oleh burung. Mengenai kuantitas, Anda sebaiknya tidak membeli benih berlebihan untuk menghindari benih rusak atau basi sebelum diberikan kepada burung. Hal ini akan menghindarkan Anda dari pemborosan. Editor: Anggi Miftasha
Sedikit banyaknya bidang pengolahan makanan saat ini dipengaruhi dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin meningkat. Banyak sekali di pasaran menjual bentuk makanan olahan instan, sehingga membuat semakin maraknya makanan yang diolah secara praktis.
Baik itu, kornet kalengan, sarden kalengan, dan sosis menjadi salah satu jenis contoh makanan yang diolah secara praktis. Hal ini tentunya harus melalui berbagai macam proses sebelum akhirnya layak diedarkan di pasaran, semua makanan yang diolah secara praktis ini dalam bentuk kaleng.
Namun, Anda harus selalu waspada dengan berbagai macam makanan olahan instan yang beredar untuk konsumen di pasaran. Anda harus memahami beberapa hal dibawah ini agar bisa berhati-hati.
Beberapa Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Memilih Produk Pengolahan Makanan
Agar selalu berhati-hati dengan berbagai produk makanan olahan dalam kaleng, Anda harus bisa memperhatikan beberapa hal. Dibawah ini penjelasan yang wajib Anda ketahui.
1. Cek Kode Izin Edar
Pabrik pengolahan makanan harus memiliki nomor izin edar agar terbukti sebagai makanan olahan yang baik. Kelayakan produk minuman atau makanan olahan tersebut sangat berpengaruh. Adanya izin edar pada produk olahan makanan akan membuktikan lebih aman.
BPOM RI ini sudah memberikan kode izin edarnya. Biasanya akan mempunyai nomor unik yang ada di bagian kemasannya, semua produk olahan yang sudah diseleksi oleh BPOM.
Setiap produk memiliki inisial kode, selain memiliki nomor unik tersebut. MD dan ML ini merupakan inisial kode tersebut. MD digunakan untuk semua produk lokal, sedang ML digunakan untuk produk luar negeri.
2. Pilih Kemasan Yang Ada Di Dalam Pendingin
Makanan akan lebih awet kualitasnya jika disimpan dalam mesin pendingin. Demi menjaga kualitas produk pengolahan makanan yang dijual di dalamnya, banyak sekali tempat belanja swalayan yang menggunakan ruang ber-AC.
Kaleng yang rusak ini akan membuat kandungan pada kaleng terkontaminasi kualitas makanan olahan yang ada di dalam kaleng, maka dari itu Anda harus mengetahui bahwa makanan kemasan yang ada dalam kaleng berada di dalam suhu yang tinggi.
3. Cek Kondisi Kemasan Masih Sempurna
Hal yang sangat berpengaruh terhadap kualitas makanan yang ada di dalam kaleng disebut dengan kemasan. Hal ini tentunya akan membawa kontaminasi buruk terhadap zat yang ada pada makanan tersebut, jika kaleng terlihat dalam kondisi berkarat.
Hal ini juga bisa mempengaruhi kualitas makanan yang ada dalam kemasan, walaupun kondisi kaleng tersebut dalam keadaan penyok atau kembung.
4. Pastikan Tanggal Kadaluarsa Masih Lama
Anda harus melihat terlebih dahulu masa kadaluarsa pada kemasan produk pengolahan makanan, cara yang satu ini sangat mudah dengan melihat kalengnya. Tanggal kadaluarsa bisa dicari dan dicek dengan baik.
Tanggal kadaluarsa yang harus Anda perhatikan tidak hanya itu saja. Tanggal ini tercetak secara permanen pada kaleng, Anda harus bisa memastikannya.
Sebaiknya Anda jangan membeli produk tersebut, namun harus mengetahui tanggal kadaluarsa yang hanya mencantumkan stiker biasa. Tanggal kadaluarsa ini hanya dibuat-buat dan tidak pasti mengenai tanggal yang pelit jadi harus diperhatikan dengan baik.
Pabrik pengolahan makanan yang saat ini sudah beroperasi dan sejak lama adalah PT. SJAP. Anda dapat langsung mengunjungi website sjap.co.id, agar mengetahui produk pengalengan makanan apa saja yang diproduksi.
Bagi Anda Yang ingin membeli online juga bisa melalui Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Blibli, Lazada, dan Jd.id.
Sebelum memilih bahan pakan kita harus tahu apa itu ransum. Ransum adalah pakan yg terdiri dari satu atau lebih bahan pakan yang diberikan pada ternak satu kali atau beberapa kali selama 24 jam. Ransum Seimbang (sempurna) bila mana ransum yang diberikan selama 24 jam, yang mengandung semua za-zat makanan dlm kuantitas dan kualitas serta perbandingan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ternak sesuai dengan tujuan pemeliharaan. Bahan Pakan adalah segala bahan yang dapat dimakan, disukai, dapat dicerna sebagian atau seluruhnya, bermanfaat serta tidak berbahaya atau mengganggu kesehatan. Dalam sebuah bahan pakan terdiri atas zat-zat makanan. Zat makanan adalah penyusun bahan pakan yang umumnya mempunyai komposisi kimia yang serupa yang diperlukan untuk hidup, yang terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin dan air. Maka dalam penyususnan ransum harus diperhitungkan efisiensi biologis dan ekonomis, sehingga dalam pemilihan bahan pakan menjadi penentu efisiensi dan efektifitas dalam pemeliharaan ternak.
Dalam memilih bahan pakan kita juga di haruskan mengerti apa itu kebutuhan akan nutrisi ternak. Kebutuhan nutrisi untuk konsumsi ternak ruminansia sekitar 2-3% berdasarkan Bahan Kering tergantung Bobot Badan ternak. Apa itu Bahan Kering, Bahan kering (BK) adalah total zat-zat pakan selain air dalam suatu bahan pakan, kebutuhan bakan kering ini dipenuhi dari hijauan dan konsentrat. Kita juga harus tahu kecernaan, umur/kondisi ternak, kadar enersi pakan , ukuran/partikel size pakan, stres panas dan jenis kelamin. Energi pakan yang dikonsumsi ternak dapat digunakan dalam 3 cara: (1) menyediakan energi untuk aktivitas; (2) dapat dikonversi menjadi panas; dan (3) dapat disimpan sebagai jaringan tubuh. Kelebihan energi pakan yang dikonsumsi setelah terpenuhi untuk kebutuhan pertumbuhan normal dan metabolisme biasanya disimpan sebagai lemak. Energi dapat berupa ME (Metabolisme Energi) dan TDN (Total Digestibel Nutrient). Kebutuhan Nutrisi ternak juga harus di perhatikan adalah Protein Kasar, Lemak Kasar, Serat Kasar, Abu. Selain itu kebutuhan mineral juga harus di perhatikan diantaranya Ca, P, Mg, K, Na, Cl, S, J dll. Vitamin A, D dan air juga harus di perhatikan agar kebutuhan nutris ternak bisa terpenuhi.
Memilih bahan pakan kita juga di harapkan mengerti klasifikasi dari bahan pakan. Klasifikasi Bahan Pakan di bagi menjadi 8 kelas berdasarkan karakteristik fisik dan kimianya. Klasifikasi penting berkaitan dengan penyusunan formulasi. Kalsifikasi bahan pakan sebagai berikut :
1. Hijauan kering dan jerami (Dry forages dan Roughages)
Semua jenis hijauan dan jerami yang dipotong dan dikeringkan, kelas ini mengandung serat kasar lebih dari 10 % atau kandungan dinding sel lebih dari 35 %
2. Hijauan yang diberikan segar (pasture)
Kelompok ini adalah semua jenis hijauan yang diberikan dalam bentuk segar baik dipotong maupun tidak. Contoh : rumput gajah, rumput raja, rumput lapangan, dll.
3. Silase
Kelompok ini terbatas hanya pada silase hijauan (rumput, legume, dsb) tidak termasuk silase ikan, biji-bijian, akar-akaran, dan umbi.
4. Sumber Energi
Bahan pakan yang mengandung protein kasar kurang dari 20 % dan serat kasar kurang dari 18 % atau kandungan dinding selnya kurang dari 35 %. Contoh : biji-bijian, akar atau umbi-umbian
5. Sumber protein
Terdiri dari bahan yang mengandung protein kasar lebih dari 20 %, bahan ini dapat berasal dari hewan maupun tumbuhan contoh : meat bone meal, tepung ikan
6. Sumber mineral
Misalnya : Cangkang telur, batu kapur, tulang dan bahan mineral sintetis.
7. Sumber Vitamin
Misalnya : beta karoten pada jagung, riboflavin pada bekatul, singkong dan biji-bijian.
8. Additives
Misalnya; antibiotik, bahan pewarna, pengharum dan obat-obatan.
Syarat Bahan Pakan harus
Murah, Suka, Bergisi, Gampang/Tersedia dan Tidak Beracun. Pemilihan bahan pakan
menentukan berkembangnya suatu usaha peternakan di mana biaya pakan merupakan biaya produksi terbesar (70%).
Peternak juga
harus memperhatikan tingkat efisiensinya
dari pakan, perlu pengetahuan
nutrisi, efek pakan terhadap penampilan produksi dan harga pakan. Dalam
pemilihan bahan pakan kita harus mengkonversikan harga dengan nilai Bahan
Kering, TDN serta Protein Kasar. Semakin sedikit nilai yang di konversikan bahan
pakan itu menjadi lebih efisien. Untuk perhitungnya bisa di lihat pada table di
bawah ini.
BAHAN PAKAN | HARGA (Rp/Kg) | Kandungan nutrisi (%) | ||
BK | TDN | PK | ||
Rumput Gajah Hijauan Jagung Jagung Dedak Halus Onggok Polard Bungkil Kelapa CGF | 200 300 3000 2500 500 2700 2500 3800 | 10 25 85 85 15 86 85 85 | 55 58 78 68 78 69 79 80 | 5 7.5 10 10 2 18 21 25 |
BAHAN PAKAN | HARGA (Rp/Kg) | Harga (Rp/Kg) | ||
BK | TDN | PK | ||
Rumput Gajah Hijauan Jagung Jagung Dedak Halus Onggok Polard Bungkil Kelapa CGF | 200 300 3000 2500 500 2700 2500 3800 | 2000 1200 3530 2941 3333 3139 2941 4470 | 3636 2069 4525 4325 4273 4549 3723 5588 | 40000 16000 35300 29410 166650 17439 14005 17880 |
Setelah kita mengetahui nilai dari tiap bahan pakan, dalam menyusun pakan ternak juga harus di dasarkan pada SNI. Dengan berdasarkan SNI kita dapat mengurangi kerugian dalam menyusun pakan. Maka dari itu susunlah pakan sesuai dengan standar. Adapun salah satu standar dari pakan ada pada table di bawah ini.
No | Kandungan Nutrisi | Penggemukan | Induk | Pejantan | |
1 | Air (Maks) | % | 14 | 14 | 14 |
2 | Protein Kasar ( Min ) | 13 | 14 | 12 | |
3 | Lemak Kasar ( Maks ) | 7 | 6 | 6 | |
4 | Abu | 12 | 12 | 12 | |
5 | Calcium | 0,8 – 1,0 | 0,8 – 1,0 | 0,5 – 0,7 | |
6 | Phosphor ( P ) | 0,6 –0,8 | 0,6 –0,8 | 0,3 – 0,5 | |
7 | NDF ( Maks ) | 35 | 35 | 30 | |
8 | UDP ( min ) | 5,2 | 5,6 | 4,2 | |
9 | TDN ( min ) % | 70 | 65 | 65 | |
10 | Aflatoksin Maks ppb | µ/kg | 200 | 200 | 200 |
*) STANDAR MUTU PAKAN RUMINANSIA SAPI POTONG BERDASARKAN STANDAR NASIONAL INDONESIA ( SNI 3148.2:2009 ).
Adapun bahan-bahan penunjang yang sangat di perlukan oleh tubuh ternak diantaranya.
1. Molases
Fungsi dalam tubuh ternak sebagai sumber energi
2. Urea
Fungsi dalam tubuh ternak sebagai Non Protein Nitrogen (NPN) penyusun sintesa protein mikroba
3. Calcium
Fungsi dalam tubuh ternak sebagai pembentukan tulang, gigi serta fungsi saraf dan otot
4. Phosphor
Fungsi dalam tubuh ternak sebagai reproduksi, kesehatan tulang dan gigi
5. Magnesium
Fungsi dalam tubuh ternak sebagai pertumbuhan, reproduksi dan fungsi metabolik
6. Kalium
Fungsi dalam tubuh ternak sebagai fungsi metabolik
7. Besi
Fungsi dalam tubuh ternak sebagai penyerapan dan transport oksigen
8. Sulfur
Fungsi dalam tubuh ternak sebagai fungsi Metabolik, pembentukan asam amino dalam rumen
9. Cobalt
Fungsi dalam tubuh ternak sebagai Komponen dari Vitamin B12
10. Tembaga
Fungsi dalam tubuh ternak sebagai pembentukan Hemoglobin,metabolisme jaringan
11. Yodium
Fungsi dalam tubuh ternak sebagai produksi hormon thyroid, metabolisme enersi
12. Mangan
Fungsi dalam tubuh ternak sebagai reproduksi dan pembentukan enzim
13. Selenium
Fungsi dalam tubuh ternak sebagai antioxidant, glutathione peroxidase
15. Seng
Fungsi dalam tubuh ternak sebagai aktifitas Enzim
Penulis
Priya Anugera S, S.Pt
NIP. 19820221 201101 1 009
Pengawas Mutu Pakan Ternak Ahli
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar