Apa yg harus dilakukan pada malam nisfu sya'ban

Ilustrasi 3 Amalan sunnah di malam Nisfu Sya'ban /Pixabay/

KABAR TEGAL - Malam Nisfu Sya'ban malam yang sangat dimuliakan, jatuh pada malam ke-15 di bulan Sya'ban.

Pada malam Nisfu Sya'ban umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan termasuk sunnah.

Dalam kitab Qalyûbî wa ‘Umairah dijelaskan:

“Disunnahkan menghidupkan malam hari raya, Idhul Fitri dan Idhul Adha, dengan berdzikir dan shalat, khususnya shalat tasbih. Sekurang-kurangnya adalah mengerjakan shalat Isya berjamaah dan membulatkan tekad untuk shalat Shubuh berjamaah. Amalan ini juga baik dilakukan di malam Nisfu Sya’ban, awal malam bulan Rajab, dan malam Jumat karena pada malam-malam tersebut doa dikabulkan.”

Baca Juga: 2 Dosa yang Tidak Bisa Diampuni di Malam Nisfu Sya'ban, ini Penjelasannya

Berikut 3 amalan sunnah di malam Nisfu Sya'ban:

>

1. Memperbanyak doa

Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: 

ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء 

Artinya, “(Rahmat) Allah swt turun ke bumi pada malam Nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan).” (HR al-Baihaqi).

INISUMEDANG.COM – Kalender hijriyah sudah memasuki tanggal 15 bulan syaban. Biasanya, masyarakat NU suka memperingati malam ini dengan kegiatan ibadah selepas magrib. Berdasarkan hadist pada malam ini buku amalan ditutup dan diganti dengan buku amalan baru.

Banyak keutamaan Malam Nisfu Syaban yang merupakan salah satu malam yang penuh barokah. Umat Muslim bisa menyambut malam Nisfu Syaban ini mulai Kamis (17/3/2022) selepas magrib. Lalu, apa keutamaan malam Nisfu Syaban ini?

Keutamaan malam Nisfu Syaban sangatlah besar untuk umat Islam. Malam nisfu syaban merupakan malam ke lima belas atau pertengahan bulan syaban. Malam ini disebut juga sebagai puncaknya bulan Syaban yang penuh rahmat dan kebaikan dari Allah SWT.

Nabi SAW bersabda: “Allah SWT melihat kepada hambanya di malam nisfu sya’ban, Allah SWT mengampuni dosa semua makhlukNya kecuali orang musyrik dan orang yang sedang berseteru (dengan saudaranya)”. (HR. al-Baihaqi) .

Bahkan sheikh al-Albani menshahihkan hadits ini dalam kitabnya al-Silsilah alAhadits al-Shahihah. Beliau menjelaskan tentang shahihnya hadits ini beserta seluruh jalurnya dalam 4 halaman kitabnya di jilid ke 3, dari halaman 135 sampai 139. Beliau mengatakan: 
“Hadits shahih, diriwayatkan oleh jumlah banyak dari para sahabat, dari berbagai jalur sanad yang saling menguatkan satu sama lain” Kemudian beliau (sheikh al-Albani) juga mengkritik Sheikh al-Qasimiy yang mendhaifkan hadits ini.

Beliau (Sheikh al-Albani) mengatakan:
“Sedangkan apa yang dinukil dari al-Qasimiy rahimahullah dalam kitab Ishlahul Masajid (hal. 107), dari ahli Jarh wa al-Ta’dil, bahwa beliau mengatakan tidak ada hadits yang shahih mengenai fadhilah malam nisfu sya’ban, pendapat ini tidak layak untuk dijadikan sandaran. Dan jika ada salah seorang dari mereka mengucapkan hal yang sama (dengan sheikh al-Qasimiy), sesungguhnya itu pendapat yang terburu-buru dan tidak berusaha mengerahkan kemampuan untuk meneliti berbagai jalur sanad sebagaimana penelitian saya yang saya tulis di kitab ini. Semoga Allah memberi taufiq.”

Do’a Dikabulkan Dalam Lima Malam

Imam Syafi’i berkata: Telah sampai kepada kami bahwa doa dikabulkan dalam lima malam, yaitu: – Malam Jumat- Malam Al Adha- Malam Al Fithri- Malam awal Rajab- Malam Nishfu Sya’ban.

Berikut adalah tiga amalan sunnah yang dianjurkan di malam Nisfu Sya’ban:

  1. Memperbanyak doa. Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: 
    Artinya, “(Rahmat) Allah swt turun ke bumi pada malam Nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan).” (HR al-Baihaqi).
  2. Membaca dua kalimat syahadat sebanyak-banyaknya. Dua kalimat syahadat termasuk kalimat mulia dan sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun terlebih lagi pada malam Nisfu Sya’ban. Sayyid Muhammad bin Alawi dalam kitab Ithmi’nânul Qulûb Bidzikri ‘Allâmil Ghuyûb mengatakan:
    “Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah, khususnya bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.” 
  3. Memperbanyak istighfar
    Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan salah. Itulah manusia. Kesehariannya bergelimang dosa. Namun, kendati manusia berdosa, Allah swt senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun. Karenanya, meminta ampunan (istighfar) sangat dianjurkan terlebih lagi di malam Nisfu Sya’ban.

Sayyid Muhammad bin Alawi dalam Ithmi’nânul Qulûb memaparkan, “Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Sya’ban dan malam pertengahannya”.

“Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Pada bulan Sya’ban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan,” sambung Sayyid Alawi.

Merdeka.com - Malam nisfu syaban dikatakan jatuh pada Jumat 18 Maret malam. Ada sejumlah amalan khusus nisfu syaban yang disunnahkan untuk dikerjakan bagi umat Islam. Hal itu bertujuan untuk mendapatkan kemudahan dalam mencari rezeki, dipanjangkan umur di dunia hingga meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah. Amalan-amalan ini dapat dilakukan usai mengerjakan salat Magrib di tanggal 15 pada bulan ke delapan kalender Islam yakni bulan Syaban.

Malam nisfu syaban sebenarnya memiliki sejumlah arti. Beberapa ada yang mengartikan sebagai malam berdoa, pengampunan dosa hingga malam pembebasan. Karenanya, muslim dan muslimah dianjurkan untuk memperbanyak ibadah kepada Allah SWT. Selain itu juga dianjurkan untuk memanjatkan doa sekaligus membaca dua kalimat syahadat sepanjang malam nisfu syaban.

Dua kalimat syahadat 'La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah' dapat dibaca di mana saja dan kapan saja. Khusunya pada malam puncak nisfu syaban. Umat Islam juga sebaiknya memperbanyak beristigfar dan memohon ampunan kepada Allah SWT atas segala dosa yang diperbuat. Mintalah ampunan dengan menempatkan diri serendah-rendahnya untuk mendapatkan pintu maaf dari Allah SWT.

Lantas apa saja amalan khusus beserta doa malam nisfu syaban yang jatuh pada 18 Maret malam? Melansir dari berbagai sumber, Kamis (17/3), simak ulasan informasinya berikut ini.

2 dari 5 halaman

Melansir dari NU Online, terdapat tiga amalan sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan pada malam nisfu syaban. Berikut amalan-amalan malam nisfu syaban:

a. Perbanyak Doa
Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadist riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,

ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء

Artinya:
"(Rahmat) Allah swt turun ke bumi pada malam Nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan)." (HR al-Baihaqi).

b. Perbanyak Membaca Syahadat
Dua kalimat syahadat merupakan kalimat mulia dan sangat baik dibaca. Apalagi pada malam nisfu syaban. Sebagaimana Sayyid Muhammad bin Alawi dalam kitab Ithmi’nânul Qulûb Bidzikri ‘Allâmil Ghuyûb mengatakan,

"Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah, khususnya bulan Sya’ban dan malam pertengahannya."

c. Perbanyak Istighfar
Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan salah selama menjalani kehidupannya. Meski diselimuti dosa, Allah SWT senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk memperbanyak meminta ampunan atau beristigfar khususnya di malam nisfu syaban.

Sayyid Muhammad bin Alawi dalam Ithmi’nânul Qulûb memaparkan,

"Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Sya’ban dan malam pertengahannya. Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Pada bulan Sya’ban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan."

3 dari 5 halaman

Melansir dari Liputan6. com, setelah mengerjakan salat Magrib, disunnahkan untuk melaksanakan salat sunnah dua rakaat. Apalagi di pertengahan bulan Syaban atau bisa disebut malam nisfu syaban. Pada rakaat pertama, umat Islam dianjurkan membaca surat Al-Kafirun. Kemudian, pada rakaat kedua bisa membaca surat Al-Ikhlas. Pendapat lainnya mengatakan disunnahkan untuk membaca surat Al-Ikhlas enam kali di tiap rakaatnya. Usai mengerjakan salah sunnah, dianjurkan untuk membaca surat Yasin sebanyak tiga kali. Pada bacaan pertama, diharapkan bisa dipanjangkan umurnya di dunia. Bacaan kedua, diharapkan dapat diluaskan pintu rezekinya. Terakhir bacaan ketiga, diharapkan dapat meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah.

4 dari 5 halaman

Adapun bacaan doa di malam nisfu syaban adalah sebagai berikut: اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَاللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيوَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn.

Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât.

Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn.

5 dari 5 halaman

"Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat.Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku.Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT."

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA