Apa yang terjadi jika hutan bakau rusak Halaman 10 Tema 4 Kelas 4?

(Penanaman bibit mangrove untuk menjaga kelestarian hutan bakau.) - Berikut ini kunci jawaban buku tematik tema 4 subtema 1 kelas 4 SD halaman 7, 8, 9, dan 10.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kunci jawaban Buku Tematik Kelas 4 SD/MI Tema 4 Subtema 1 Pembelajaran 1 halaman 7, 8, 9, dan 10.

Perlu diingat, semua kunci jawaban di artikel ini hanya berfungsi sebagai pembanding jawaban dari orang tua maupun anak, terhadap materi yang telah dipelajari sebelumnya.

Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

Sebaiknya, orang tua dan anak membaca terlebih dahulu setiap soal.

Kemudian, orang tua wajib mendampingi anak untuk memahami makna setiap soal sebelum melihat pada kunci jawaban ini.

Berikut ini kunci jawaban Buku Tematik Kelas 4 SD/MI Tema 4 Subtema 1 Pembelajaran 1 halaman 7, 8, 9, dan 10.

Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

xxx

Kunci Jawaban Halaman 7 - 8

Ayo Berdiskusi

Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

Bacalah teks berikut dalam hati!

Taman Bermain yang Hilang

Malam hari merupakan malam yang ditunggu oleh Kupi, kepiting kecil. Ia menikmati saat-saat berjalan pelahan di gundukan pasir bersama ayahnya. Mereka menanti datangnya air pasang, yang akan membawa mereka ke dunia yang berbeda.

Ya, Kupi selalu menanti saat-saat mereka terempas oleh air pasang, lalu tiba di hutan bakau. Nanti di sana ia pasti akan bertemu dengan teman-teman kecilnya yang lain. Upi si udang kecil, Kuro si kura-kura, dan teman-teman yang lebih besar seperti Bangau Cilik dan Momo si monyet. Di antara akar bakau mereka bisa bermain kejar kejaran, petak umpet, atau tidur di sela akar yang melintang. Seru sekali saat-saat itu.

Adakalanya mereka berpisah, terbawa oleh pasang surut, kembali ke laut bebas. Namun, suatu hari mereka bertemu lagi dan bermain bersama lagi. Suasana di hutan bakau tentu berbeda dengan suasana di laut lepas.
Airnya pun berbeda. Tidak asin seperti air laut, tetapi tidak juga tawar. Kupi tidak tahu apa namanya. Berbeda, tetapi Kupi dan teman-teman tetap bisa bermain dengan nyaman.

Malam itu, di pesisir pantai, Kupi bertanya pada ayahnya. “Ayah, mengapa kita tidak lagi pernah bisa bertemu dengan Bangau Putih, teman ayah? Aku juga sudah rindu bertemu dengan sahabat-sahabat kecilku. Aku sudah
lama sekali tidak bertemu dengan Upi, Kuro, Bangau Cilik, dan Momo. Mengapa sekarang susah sekali kita bertemu dengan mereka ya?”

Sambil berjalan pelan di gundukan pasir, ayah Kupi menjelaskan pelahan. “Kupi, sayang sekali hutan bakau tempatmu bermain sudah rusak. Ayah dengar dari Paman Nelayan, manusia di pesisir pantai sana ingin membuat bangunan-bangunan yang tinggi menjulang. Mereka butuh lahan yang luas. Mereka menebang habis hutan bakau. Mereka membangun gedung tinggi menjulang ke langit di atas taman bermainmu itu.” Ayah menjelaskan pelahan. Sesungguhnya ia tidak ingin Kupi sedih, tetapi bagaimana lagi? Ayah tidak ingin Kupi terus menanti tanpa kepastian.

Kupi tertunduk sedih. Pupus sudah harapannya bertemu lagi dengan sahabat- sahabat kecilnya.

“Mengapa manusia begitu jahat, Ayah? Mengapa manusia tidak memikirkan kita, makhluk kecil di pesisir pantai? Mengapa manusia hanya memikirkan dirinya sendiri?” Kupi meratap pelan, namun penuh amarah.

Ayah ingin menenangkan hati Kupi. Ia menambahkan, “Sebenarnya, ketika hutan bakau tempatmu bermain ditebang, manusia pun menerima akibat buruknya, Kupi. Air laut akan semakin mudah mencapai daratan. Tidak
ada lagi pohon bakau yang menahan. Lama-kelamaan, air tanah di sekitar pantai akan menjadi air asin. Manusia ‘kan tidak bisa minum air asin, Kupi.” Ayah berusaha menjelaskan panjang lebar.

Ayah kemudian menambahkan. “Dengan rusaknya pantai akibat penebangan bakau, kegiatan manusia pun menjadi terganggu. Sekarang wisatawan yang berkunjung ke pantai ini semakin berkurang. Para pedagang yang dulu berjualan di sekitar sini tidak ada lagi. Pemandu wisata yang biasa menjelaskan tentang keindahan pantai dan hijaunya bakau pun sudah jarang terlihat. Nelayan yang biasa menjual hasil tangkapan mereka pun tinggal sedikit.

Kupi tidak terhibur oleh penjelasan ayah. Pikirnya, biarkan saja manusia menerima akibat dari perbuatannya sendiri. Manusia memang sering tidak bijak. Kupi hanya ingin berdoa semoga suatu saat nanti hutan bakau akan
kembali. Semoga suatu saat nanti ada lagi taman tempatnya bermain. Semoga suatu saat nanti ia masih bisa bertemu dengan sahabat-sahabat kecilnya. Kupi hanya bisa berdoa, semoga kelak manusia bisa bertindak lebih bijaksana. Semoga!

[Santi Hendriyeti]

Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan cerita di atas!

1. Siapa yang tinggal di dalam hutan bakau?

Jawaban:

Dalam cerita di atas, yang tinggal di hutan bakau adalah Upi si udang kecil, Kuro si kura-kura, dan teman-teman Kupi si kepiting yang lebih besar, seperti Bangau Cilik dan Momo si monyet.

2. Apa yang biasa dilakukan Kupi dengan ayahnya?

Jawaban:

Pada malam hari, Kupi dan ayahnya biasanya terempas oleh air pasang, lalu tiba di hutan bakau.

Di sana, Kupi dapat bermain dan bertemu dengan teman-temannya.

3. Mengapa Kupi sedih dan marah?

Jawaban:

Kupi sedih dan marah karena ia tidak bisa pergi ke hutan bakau lagi bertemu teman-temannya.

Hutan bakau telah rusak oleh manusia yang hendak membangun gedung di atas hutan bakau.

Mereka menebang habis hutan bakau dan menghancurkan taman bermain Kupi si kepiting kecil.

Kunci Jawaban halaman 9 - 10

Perhatikan fakta tentang manfaat bakau berikut! Lalu jawablah pertanyaan!

1. Melindungi pantai dari erosi dan abrasi.

Adanya bakau di pesisir pantai bermanfaat untuk menjaga agar garis pantai tetap stabil dan tidak terkikis oleh terpaan ombak. Rumpun-rumpun bakau mampu menyerap energi gelombang yang datang sehingga hanya riak gelombang yang sampai di sisi pantai.

2. Menahan rembesan air laut ke darat.

3. Sebagai perangkap zat-zat pencemar dan limbah industri.

Selain dapat menjaga daratan, bakau juga memiliki peran penting dalam mengurangi polutan di air laut.

4. Menciptakan udara pesisir yang bersih dan segar.

Daun bakau dapat menyerap gas karbondioksida dan melepaskan oksigen ke lingkungan. Dengan demikian, udara di sekitar pantai tetap bersih dan segar.

5. Menjadi habitat alami berbagai biota darat dan laut. Kelestarian hewan laut dan darat seperti udang, kepiting, berbagai jenis ikan, burung, monyet, serta biawak terjaga dengan adanya hutan bakau di pesisir pantai.

6. Mengurangi dampak bencana akibat gelombang laut, seperti badai dan gelombang pasang.

Soal:

1. Mengapa kita harus menjaga kelestarian tanaman bakau?

Jawaban:

Kita harus menjaga kelestarian hutan bakau agar pantai tetap terjaga dari erosi dan abrasi.

Selain itu, hutan bakau yang terjaga kelestariannya dapat menyerap zat-zat pencemar, menciptakan udara bersih, menjadi habitat biota laut, dan mengurangi dampak gelombang laut.

2. Apa yang terjadi jika hutan bakau rusak?

Jawaban:

Jika hutan bakau rusak, maka ekosistem pantai terancam.

Udara bersih yang ada di pantai juga berkurang, serta polutan di pantai menjadi bertambah banyak.

3. Bagaimana hutan bakau dapat menjaga keseimbangan alam? Jelaskan!

Jawaban:

Hutan bakau dapat menjaga kelestarian alam dengan cara menyediakan oksigen melalui proses fotosintesis, menyerap polutan di air laut melalui akar, menyediakan habitat bagi hewan-hewan laut serta banyak manfaat lainnya.

4. Apa saranmu agar hutan bakau tetap lestari?

Jawaban:

Cara menjaga hutan bakau agar tetap lestari yaitu dengan tidak membuang limbah ke hutan bakau.

Kemudian, kita harus menjaga kawasan hutan bakau agar tidak digunakan sebagai kawasan industri atau lahan pembangunan gedung.

Selain itu, hutan bakau juga dapat dijadikan cagar alam agar terlindungi secara hukum.

Diskusikan hasilnya dengan teman sekelasmu!

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait >Kunci Jawaban

Rabu, 18 Mei 2022 | 09:00 WIB

Minggu, 15 Mei 2022 | 09:45 WIB

Selasa, 10 Mei 2022 | 12:15 WIB

Selasa, 10 Mei 2022 | 10:00 WIB

Kamis, 28 April 2022 | 20:15 WIB

Kamis, 28 April 2022 | 03:45 WIB

Rabu, 20 April 2022 | 16:00 WIB

Rabu, 20 April 2022 | 15:20 WIB

Sabtu, 16 April 2022 | 15:50 WIB

Sabtu, 16 April 2022 | 07:30 WIB

Kamis, 14 April 2022 | 14:00 WIB

Kamis, 14 April 2022 | 13:50 WIB

Rabu, 13 April 2022 | 08:45 WIB

Rabu, 13 April 2022 | 07:45 WIB

Selasa, 12 April 2022 | 13:05 WIB

Minggu, 10 April 2022 | 17:30 WIB

Minggu, 10 April 2022 | 15:20 WIB

Kamis, 7 April 2022 | 07:30 WIB

Kamis, 7 April 2022 | 06:45 WIB

Selasa, 5 April 2022 | 15:50 WIB

Page 2

Page 3

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA