Apa semboyan yang dipakai Ki Hajar Dewantara dalam sistem pendidikan yang diajarkannya

Iveta Rahmalia Senin, 3 Mei 2021 | 11:45 WIB

Arti tiga semboyan pendidikan dari Ki Hadjar Dewantara: Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani. (KOMPAS/JITET)

Bobo.id - Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati setiap tanggal 2 Mei. Tahukah teman-teman, mengapa Hardiknas ditetapkan setiap tanggal 2 Mei? 

Hari Pendidikan Nasional ditetapkan untuk memperingati kelahiran Ki Hadjar Dewantara, sekaligus menghormati jasa-jasa beliau yang memengaruhi sistem pendidikan di Indonesia. 

Ki Hadjar Dewantara bernama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Ki Hadjar Dewantara lahir di Pakualaman, Yogyakarta, 2 Mei 1889. 

Baca Juga: Contoh Peribahasa tentang Pendidikan Beserta Artinya, Terapkan dalam Kehidupan Sehari-hari, yuk!

Pencetus Taman Siswa ini terkenal melahirkan tiga semboyan untuk para pengajar atau para guru yang terkenal dan dilestarikan hingga sekarang. 

Semboyan ini terdiri dari tiga poin yang ditulis dalam bahasa Jawa dan menjadi pedoman bagi guru atau pengajar saat membimbing murid-muridnya dalam hal pembelajaran.

Bahkan salah satunya digunakan untuk semboyan pendidikan di Indonesia.

Semboyan tersebut adalah ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani.

Apa saja arti dari tiga semboyan itu? Yuk, cari tahu! 

Page 2

Page 3

KOMPAS/JITET

Arti tiga semboyan pendidikan dari Ki Hadjar Dewantara: Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani.

Bobo.id - Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati setiap tanggal 2 Mei. Tahukah teman-teman, mengapa Hardiknas ditetapkan setiap tanggal 2 Mei? 

Hari Pendidikan Nasional ditetapkan untuk memperingati kelahiran Ki Hadjar Dewantara, sekaligus menghormati jasa-jasa beliau yang memengaruhi sistem pendidikan di Indonesia. 

Ki Hadjar Dewantara bernama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Ki Hadjar Dewantara lahir di Pakualaman, Yogyakarta, 2 Mei 1889. 

Baca Juga: Contoh Peribahasa tentang Pendidikan Beserta Artinya, Terapkan dalam Kehidupan Sehari-hari, yuk!

Pencetus Taman Siswa ini terkenal melahirkan tiga semboyan untuk para pengajar atau para guru yang terkenal dan dilestarikan hingga sekarang. 

Semboyan ini terdiri dari tiga poin yang ditulis dalam bahasa Jawa dan menjadi pedoman bagi guru atau pengajar saat membimbing murid-muridnya dalam hal pembelajaran.

Bahkan salah satunya digunakan untuk semboyan pendidikan di Indonesia.

Semboyan tersebut adalah ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani.

Apa saja arti dari tiga semboyan itu? Yuk, cari tahu! 

KI Hajar Dewantara menciptakan semboyan untuk pendidikan, salah satunya Tut Wuri Handayani. (Ode/Majalah Bobo)

Bobo.id - Setiap tanggal 2 Mei, kita memperingati Hari Pendidikan Nasional, teman-teman.

Peringatan Hari Pendidikan Nasional ini diambil dari tanggal lahir Ki Hajar Dewantara yang dijuluki sebagai Bapak Pendidikan.

Ki Hajar Dewantara mendapat julukan sebagai Bapak Pendidikan karena beliau berhasil mendirikan sebuah sekolah bernama Perguruan Nasional Taman Siswa.

Nah, ketika mendirikan sekolah yang sering juga disebut sebagai Taman Siswa tersebut, Ki Hajar Dewantara membuat tiga buah semboyan yang sampai saat ini masih digunakan di dunia pendidikan.

Baca Juga : Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan

Semboyan bagi Guru dalam Dunia Pendidikan

Saat menjadi pendiri sekaligus pengajar dalam sekolah yang dibuatnya, Ki Hajar Dewantara menciptakan tiga semboyan bagi para guru atau pengajar.

Semboyan ini terdiri dari tiga poin yang ditulis dalam bahasa Jawa dan menjadi pedoman bagi guru atau pengajar saat membimbing murid-muridnya dalam hal pembelajaran.

Dari tiga semboyan yang dibuat oleh Ki Hajar Dewantara, semuanya masih digunakan sebagai pedoman para guru, lo.

Bahkan salah satunya digunakan untuk semboyan pendidikan di Indonesia.

Baca Juga : 4 Perpustakaan Ini Bisa Jadi Alternatif Berlibur #AkuBacaAkuTahu

Semboyan tersebut adalah ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani.

Cari tahu makna dari ketiga semboyan tersebut, yuk!

Page 2

KI Hajar Dewantara menciptakan semboyan untuk pendidikan, salah satunya Tut Wuri Handayani. (Ode/Majalah Bobo)

Ing Ngarsa Sung Tulada

Ki Hajar Dewantara yang lahir di Yogyakarta pada 2 Mei 1889 menggunakan bahasa Jawa untuk membuat tiga semboyan bagi para pengajar dalam dunia pendidikan Indonesia.

Semboyan pertama adalah ing ngarsa sung tulada, yang jika diuraikan satu persatu, terdiri dari kata ing yang berarti "di", ngarsa yang berarti "depan", sung berarti "jadi", dan tulada yang merupakan "contoh" atau "panutan".

Nah, dari kalimat tersebut, bisa disimpulkan bahwa semboyan Ki Hajar Dewantara yang pertama ini mempunyai arti "di depan menjadi contoh atau panutan".

Ini artinya, seorang guru, pengajar, atau pemimpin harus bisa memberikan contoh serta panutan kepada orang lain di sekitarnya saat ia berada di depan.

Baca Juga : 3 Kota yang Pernah Menjadi Ibu Kota Indonesia, Ada Kotamu di Sini?

Ing Madya Mangun Karsa

Sama seperti semboyan yang pertama, agar mengerti arti dari semboyan kedua, kita cari tahu arti setiap katanya terlebih dulu, yuk!

Ing artinya "di", madya memiliki arti "tengah", sedangkan mangun berarti "membangun" atau "memberikan", dan karsa memiliki arti "kemauan", "semangat", atau "niat".

Jika digabungkan, semboyan ing madya mangun karsa memiliki arti yaitu "di tengah memberi atau membangun semangat, niat, maupun kemauan".

Page 3

KI Hajar Dewantara menciptakan semboyan untuk pendidikan, salah satunya Tut Wuri Handayani. (Ode/Majalah Bobo)

Semboyan ing madya mangun karsa memiliki makna bahwa ketika guru atau pengajar berada di tengah-tengah orang lain maupun muridnya, guru harus bisa membangkitkan atau membangun niat, kemauan, dan semangat dalam diri orang lain di sekitarnya.

Tut Wuri Handayani

Kalau semboyan ketiga yang diciptakan oleh Ki Hajar Dewantara, yaitu tut wuri handayani mungkin sudah tidak asing, nih, bagi teman-teman.

Coba teman-teman perhatikan lambang pendidikan nasional yang ada di topi maupun dasi yang teman-teman gunakan setiap hari.

Baca Juga : Serunya Mendengarkan Dongeng di Happy Readers Fun Day Hari Ini

Di bagian atas lambang pendidikan nasional tersebut, ada tulisan tut wuri handayani yang juga merupakan semboyan ketiga yang dibuat oleh Ki Hajar Dewantara.

Kata tut wuri dapat diartikan sebagai "di belakang" atau "mengikuti dari belakang" dan handayani yang berarti "memberikan dorongan" atau "semangat".

Dari pengertian tersebut, bisa diartikan tut wuri handayani memiliki arti "di belakang memberikan semangat atau dorongan".

Nah, dari pengertian tersebut, makna dari semboyan ketiga ini berarti ketika berada di belakang, pengajar atau guru harus bisa memberikan semangat maupun dorongan kepada para muridnya.

Lihat video ini juga, yuk!

Lihat Foto

Tribunnews.com

Tut Wuri Handayani

KOMPAS.com - Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati di Indonesia setiap 2 Mei.

Tahun ini, Hardiknas jatuh pada Minggu (2/5/2021).

Peringatan Hardiknas sendiri tidak dapat dilepaskan dari sosok Ki Hajar Dewantara, yang merupakan pelopor pendidikan bagi bangsa Indonesia di era kolonialisme.

Tanggal 2 Mei dipilih sebagai peringatan Hardiknas, karena merupakan hari kelahiran sang Bapak Pendidikan Nasional.

Baca juga: Mengenang Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Bangsa

Semboyan Ki Hajar Dewantara

Mengutip Kompas.com, 2 Mei 2020, semboyan pendidikan Ki Hajar Dewantara adalah "Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani".

Semboyan itu dapat diartikan sebagai, "di depan, seorang pendidik harus bisa menjadi teladan, di tengah murid, pendidik harus bisa memberikan ide, dan di belakang, seorang pendidik harus bisa memberikan dorongan".

Lihat Foto

Kemdikbud

Sejarah lambang Tut Wuri Handayani, hasil modifikasi sayembara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada 1977.

Salah satu penggalan semboyan itu, "Tut Wuri Handayani", digunakan dalam logo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai penghargaan bagi Ki Hajar Dewantara.

Baca juga: Profil WR Supratman, Sosok di Balik Peringatan Hari Musik Nasional 2021

Lantas, seperti apa konsep Tut Wuri Handayani?

Mengutip laman Kemendikbud, semboyan "Tut Wuri Handayani" mengandung pesan agar setiap pendidik tidak memaksakan kehendak kepada anak didiknya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA