Apa saja perubahan tubuh yang dialami anak laki laki dalam masa pubertas Branly?

Reading Time: 3 minutes

Edukasi “Masa Baligh” Pada Anak Sekolah Dasar oleh Rezky Sulhana Siregar, Annisa Malahayati, Fatikha Silastuti Sujarwa, Ajeng Putri Andani

Masa baligh adalah salah satu fase pertumbuhan anak dalam Islam yang dikenal juga dengan masa pubertas. Pada laki-laki ditandai dengan tumbuhnya rambut di bagian tubuh tertentu, mimpi basah, tumbuh jakun, dan suara semakin berat. Sedangkan pada perempuan ditandai dengan tumbuhnya rambut di bagian tubuh tertentu, menstruasi, suara semakin nyaring, dan tumbuhnya payudara.

Selain itu, terdapat pula tanda-tanda psikologis, seperti kesadaran bertanggung jawab, emosi yang tidak stabil, mudah marah dan tersinggung. Dalam Islam, anak yang sudah baligh dikatakan sebagai “mukallaf” atau orang yang sudah diwajibkan untuk menjalankan syari’at Islam, seperti sholat lima waktu dan puasa ramadhan. Namun, dalam lingkup keluarga hal-hal seperti ini masih tabu untuk dibicarakan, akibatnya anak tidak mempunyai cukup pengetahuan dalam menghadapi masa pubertas. Bahkan keluarga juga cenderung melimpahkan tanggung jawab untuk menjelaskan hal seperti ini kepada pihak sekolah.

Fenomena di atas menjadi latar belakang adanya kegiatan Edukasi “Masa Baligh” Pada Anak Sekolah Dasar. Kegiatan ini adalah sosialisasi dan pendampingan pada anak sekolah dasar tentang pengenalan masa baligh, cara menghadapinya, serta tanggung jawab apa saja yang harus dilakukan.

Materi yang disampaikan mencakup ciri-ciri masa baligh dalam Islam, tata cara mandi besar, tata cara mencuci pembalut dengan baik dan benar, serta tanggung jawab ketika menjadi baligh. Selain itu, anak-anak juga diminta untuk membuat majalah dinding tentang materi yang telah disampaikan serta cita-cita, puisi, maupun surat untuk orang tua dan guru.

Kegiatan ini diikuti oleh siswa/siswi kelas IV SDN Krawitan, Ngemplak, Sleman yang berjumlah 22 anak. Pemilihan sasaran kegiatan berdasarkan realitas sosial dimana anak mulai pubertas pada usia 10-11 tahun. Kegiatan ini berlangsung setiap hari Jumat selama satu bulan, bertepatan dengan jadwal olahraga siswa/siswi kelas 4 sehingga tidak mengganggu mata pelajaran yang lain.

Pertemuan pertama pada 8 November 2019 selama satu jam. Dimulai dengan perkenalan diri antara kami dengan anak-anak yang berlangsung seru. Kemudian, peserta kegiatan diberi materi tentang pengertian dan ciri-ciri masa baligh. Satu kelas dibagi menjadi empat kelompok. Dua laki-laki dan dua perempuan. Masing-masing kelompok ada satu pemateri dari tim kami.

Terkadang murid bosan dengan materi yang kami sampaikan. Oleh karena itu, diselingi dengan permainan atau video. Di akhir sesi, semua berkumpul. Pemateri memberi hadiah kepada murid yang dapat menebak jawaban dengan benar berupa buku tulis, permen, dan pensil.

Pertemuan kedua pada tanggal 15 November 2019 dengan jam yang sama. Peserta kegiatan diberi materi lebih mendalam yang mencakup tanggung jawab ketika sudah baligh diantaranya sholat lima waktu, puasa Ramadhan, membantu orangtua, dan berkerudung bagi perempuan. Materi dibuat dengan presentasi powerpoint supaya menarik perhatian murid. Satu persatu, anggota kami menjadi pemateri. Dibantu oleh mitra yaitu Pondok Pesantren UII. Di akhir sesi, semua murid diberi hadiah berupa snack supaya lebih semangat untuk mengikuti pertemuan selanjutnya.

Pertemuan ketiga pada tanggal 22 November 2019. Sosialisasi untuk pertemuan pada hari tersebut sedikit berbeda dari pertemuan sebelumnya. Peserta dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu perempuan dan laki-laki. Peserta perempuan melakukan praktek mencuci pembalut. Mereka antusias memperhatikan. Ada volunteer dari peserta yang bersedia melakukan praktek. Sedangkan, peserta laki-laki diberi materi tentang mimpi basah dan tata cara mandi besar.

Pertemuan keempat pada tanggal 29 November 2019, anak-anak diminta untuk membuat majalah dinding tentang materi yang sudah disampaikan selama tiga kali pertemuan serta cita-cita mereka. Bahkan, tidak sedikit peserta yang menulis puisi dan surat untuk orang tua serta guru.

Hal menarik yang kami temukan adalah anak-anak mulai mengerti ciri-ciri ketika memasuki masa baligh, meskipun dengan bahasa yang mereka pahami. “Ibuku berdarah”, “Masku kumisan”, dan ungkapan lainnya ketika kami tanyakan. Namun kebanyakan memang belum mengerti apa yang akan mereka hadapi kelak. Sebagian mengatakan takut, sebagian mengatakan penasaran. Terutama bagi siswa laki-laki menjadi tantangan tersendiri bagi kami yang beranggotakan perempuan semua.

Kami pun meminta bantuan dari teman laki-laki untuk membantu menjelaskan hal tersebut. Meskipun sedikit ramai, siswa siswi sangat antusias dalam kegiatan ini. Terutama pada kegiatan membuat mading. Banyak yang membuat karya berupa gambar cita-cita, juga tulisan kesan pesan untuk orangtua dan guru mereka. Kami berharap, dengan kegiatan ini, pemahaman anak-anak sejak dini akan dunia baligh dan menjadi edukasi untuk dirinya, juga orang lain. Anak pun akan mengenal tanggung jawab dan mempersiapkan apapun yang akan terjadi di masa tersebut.

———–

Mulai Januari hingga Maret 2020, kami akan mengunggah tulisan seri
tentang manajemen komunikasi non komersil di bawah supervisi Puji Hariyanti, S.I.Kom, M.I.Kom.
Puji Hariyanti adalah dosen spesialis kajian klaster Komunikasi Pemberdayaan. Ia telah berkali-kali
mendapatkan hibah-hibah dan riset soal pemberdayaan. Berikut ini adalah tulisan-tulisan mahasiswa
Prodi Ilmu Komunikasi UII tahun angkatan 2017 ketika mengambil mata kuliah Manajemen Komunikasi Non Komersil. Tulisan diterbitkan dengan melewati proses bimbingan Puji Hariyanti dan tahap penyuntingan oleh A. Pambudi W.

Masa pubertas pada remaja laki-laki dan perempuan memiliki ciri yang berbeda. Untuk perempuan, bagian payudara akan mulai berkembang dan fase menstruasi dimulai. 

Pada lelaki, ciri-ciri pubertas akan ditandai dengan suara yang mulai bertambah berat dan rambut halus tumbuh pada bagian wajah. Untuk lebih lengkapnya, mari kenali lebih lanjut seputar masa pubertas pada remaja.

Apa itu masa pubertas?

Masa pubertas adalah tanda ketika anak sudah mulai beranjak remaja. Pubertas terjadi pada masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Di masa puber, anak akan mengalami berbagai perubahan fisik dan psikologis yang disebabkan oleh perubahan kadar hormon.

Selama masa pubertas, tubuh mengalami banyak perubahan internal dan eksternal. Pada masa ini, anak mencapai tinggi dan proporsi tubuh dewasanya, organ-organ reproduksinya berkembang, serta mampu bereproduksi.

Masa puber dimulai ketika area otak yang disebut hipotalamus mulai memberi sinyal ke tubuh untuk mengembangkan karakteristik orang dewasa. Sinyal-sinyal yang dikirimkan melalui hormon ini memicu organ reproduksi menghasilkan berbagai hormon lainnya.

Hormon-hormon tersebut menyebabkan pertumbuhan dan perubahan di berbagai bagian tubuh, antara lain organ reproduksi luar, jaringan payudara, kulit, otot, tulang, rambut, dan otak. Selain itu, perubahan hormon juga mempengaruhi emosi dan pikiran remaja.

Masa pubertas umumnya terjadi pada usia 8-14 tahun. Rata-rata usia pubertas pada anak perempuan adalah 11 tahun, sedangkan masa pubertas laki-laki terjadi pada usia 12 tahun. Walaupun demikian, periode ini bisa berbeda bagi setiap orang. 

Proses pubertas dapat berlangsung sampai 4 tahun. Maka dari itu, akan lebih baik jika orang tua mengetahui ciri-ciri pubertas anak laki-laki dan perempuan agar dapat membimbingnya dengan benar di masa peralihan tersebut.

Ciri-ciri pubertas pada anak perempuan

Salah satu tanda pubertas pada anak perempuan adalah menstruasi

Setelah memahami pengertian pubertas, berikut adalah ciri-ciri pubertas anak perempuan yang dapat Anda kenali:

  • Payudara akan mulai tumbuh dan terkadang terasa lebih lembut. Pertumbuhan payudara bisa terjadi pada salah satu payudara terlebih dahulu, kemudian disusul bagian lainnya.
  • Pertumbuhan rambut kemaluan mulai terlihat dan kadang tumbuh rambut juga di sekitar tangan dan kaki.
  • Perubahan pada tubuh mulai terlihat dengan panggul yang mulai melebar.
  • Pinggang yang mulai terlihat lebih kecil.
  • Muncul lemak yang akan mulai menumpuk pada bagian perut dan pantat.
  • Mengalami menstruasi atau keluarnya darah melalui vagina pada siklus bulanan.
  • Alat kelamin perempuan akan mengeluarkan cairan yang mengindikasikan organ seksual sudah aktif.
  • Kulit menjadi lebih berminyak dan tubuh mengeluarkan lebih banyak keringat sehingga dibutuhkan deodorant untuk menghilangkan bau badan.
  • Jerawat mulai muncul di beberapa bagian tubuh.

Selain perubahan fisik di atas, ciri-ciri masa pubertas pada anak perempuan juga bisa terlihat dari perubahan emosionalnya. Salah satu bentuknya adalah rasa ketidaknyamanan, terutama saat menstruasi.

Hal ini wajar terjadi karena kadar hormon yang fluktuatif selama siklus menstruasi. Jika perubahan emosi ini terasa mengganggu, dokter biasanya menyarankan mengonsumsi obat-obatan tertentu dan perubahan gaya hidup yang lebih sehat, seperti rutin berolahraga.

Ciri-ciri pubertas pada anak laki-laki

Pubertas pada anak laki-laki ditandai dengan perubahan suara

Berbeda dari anak perempuan, ini ciri-ciri pubertas pada anak laki-laki yang bisa diamati:

  • Testis (buah zakar) yang bertambah besar dan bagian skrotum (kantong kulit yang melapisi buah zakar) terlihat menipis dan berwarna kemerahan.
  • Rambut kemaluan muncul pada area sekitar penis dan rambut-rambut halus muncul pada ketiak dan kaki.
  • Mulai berkeringat dalam jumlah banyak.
  • Perubahan warna suara yang awalnya serak menjadi lebih berat.
  • Mengalami “mimpi basah”, yaitu ejakulasi pertama yang biasanya dialami ketika sedang tidur.
  • Jerawat pada wajah dan kulit mulai berminyak.
  • Mengalami pertambahan tinggi badan.
  • Tubuhnya mulai terlihat lebih berotot dan tumbuh lebih banyak rambut pada wajah, sekitar paha bagian dalam, dan di sekitar penis.
  • Perubahan pada penis semakin terlihat dan berbentuk layaknya penis laki-laki dewasa.

Ciri-ciri masa pubertas bagi anak laki-laki juga ditandai dengan perubahan emosional. Perubahan ini bisa menjadi hal yang menyenangkan karena terjadi perkembangan pada perasaan-perasaaan baru.

Namun, perkembangan emosi yang naik turun dapat memberikan dampak berupa perubahan suasana hati yang sulit dijelaskan, perasaan rendah diri, agresivitas, bahkan hingga depresi.

Baca Juga: Perilaku Anak Remaja yang Normal dan yang Tidak, Orang Tua Perlu Tahu

Pubertas dini pada anak laki-laki dan perempuan

Pubertas dini adalah perkembangan dini dari karakteristik seksual pada perempuan sebelum usia 8 tahun dan pada laki-laki sebelum usia 9 tahun.

Sebagian besar anak dengan pubertas dini tumbuh cepat di awal, namun ada kemungkinan selesai sebelum mencapai potensi maksimal dari genetik mereka.

Pubertas dini dan perkembangan organ seksual yang terlalu cepat bisa disebabkan oleh beberapa gangguan kesehatan, seperti:

  • Tumor
  • Ketidaknormalan pada sistem saraf pusat
  • Riwayat penyakit keluarga
  • Sindrom genetik langka

Perkembangan yang terjadi pada indung telur, kelenjar adrenal, kelenjar pituitari, atau otak juga bisa memicu anak mengalami kondisi ini. Dalam banyak kasus, penyebab dari pubertas dini tidak ditemukan secara jelas. 

Kondisi ini tentunya akan menyulitkan anak-anak yang mengalaminya. Pada perempuan, perkembangan payudara atau terjadinya menstruasi yang terlalu cepat ketimbang teman-teman bermainnya mungkin bisa menimbulkan ejekan atau rasa tidak percaya diri.

Itulah tadi ciri-ciri pubertas laki-laki dan perempuan yang baik untuk diketahui oleh orangtua. Jika anak memiliki pertanyaan terkait perubahan pada tubuhnya saat masa pubertas, Anda jadi tahu informasi penting mengenai ciri-ciri anak pada masa pubertas tersebut.

Tips untuk menemani anak saat masa puber

Anak-anak dapat mengalami masa naik dan turun saat sedang menjalani masa puber. Ditambah lagi, ada banyak perubahan fisik yang terjadi pada tubuh mereka. Maka dari itu, orangtua disarankan untuk menemani dan membantu anak melewati fase ini.

Berikut adalah tips untuk menemani anak-anak saat sedang melewati masa pubertas pada remaja.

Terdapat banyak ciri-ciri pubertas anak laki-laki dan perempuan yang dapat membuat mereka kaget. Perubahan fisik yang terjadi dapat membuat mereka merasa kebingungan, misalnya anak perempuan yang mulai menstruasi atau anak laki-laki yang mengalami kemunculan rambut kemaluan.

Orangtua perlu memberikan instruksi dan bantuan pada mereka. Contohnya saat anak perempuan ingin menggunakan pembalut untuk pertama kalinya, atau sang ayah yang perlu memberi tahu anak laki-lakinya untuk merawat kebersihan alat kelamin.

Masa pubertas perempuan dan laki-laki dapat membuat suasana hati mereka cepat berubah. Sebagai orangtua, Anda perlu bersabar dalam menghadapinya.

Gunakan insting Anda sebagai orangtua untuk menghadapi anak yang sedang melewati masa puber tersebut. Jangan biarkan ia melewatinya sendirian.

Tubuh anak terus berkembang, dan perubahan fisik pun terjadi, mulai dari munculnya jerawat, perkembangan payudara, dan masih banyak lagi.

Berikan dukungan dan bantulah anak untuk menjawab segala pertanyaan yang mungkin ada di benak mereka.

Terus ajak anak berkomunikasi tentang perubahan fisik yang terjadi pada mereka. Beri tahu mereka bahwa Anda selalu siap dan ada dikala mereka ingin mengetahui sesuatu tentang masa pubertasnya.

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan remaja, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA