Apa kekurangan sistem pendidikan di Indonesia?

Copyright © 2007 - 2022 Korankaltim.com | All Right Reserved. Supported by TipamediaSumber Referensi Cerdas, beragam informasi unik dan beraniReferensi MencerdaskanKomunitas Antar DesaSumber Referensi JavaScript Bahasa IndonesiaPusatnya Produk-produk UKM

You're Reading a Free Preview
Page 2 is not shown in this preview.

4 Hambatan dan Kekurangan Pendidikan di Indonesia _ Pendidikan adalah hal yang sangat penting dalam membangun sumber daya manusia disuatu negara, tak terkecuali di indonesia. Dinamika pendidikan di indonesia selalu dinamis mengikuti globalisasi. Terhitung beberapa kali sistem pendidikan di indonesia mengalami perubahan guna menemukan bentuk terbaik dalam memacu kemajuan masyarakat indonesia.

ilustrasi
Dibalik berbagai kelebihan pendidikan di indonesia, juga tak lepas dari berbagai kekurangan yang mesti dibenahi guna memaksimalkan pendidikan untuk generasi penerus bangsa. Lantas apa saja yang menjadi hambatan atau kekurangan yang masih ditemukan dalam pendidikan di indonesia.

4 Hambatan dan Kekurangan Pendidikan di Indonesia



1. Tidak meratanya tenaga pendidik di indonesiaTenaga pendidika (guru/dosen) sebenarnya tidak bisa dikatakan kurang, melainkan penyebaran dari tenaga pendidik yang tidak terlalu merata, hal tersebut dibuktikan dari tenaga pendidik yang ada di daerah perkotaan dan tenaga pendidika yang ada di daerah terpencil, alhasil peserdik (siswa) yang ada di daerah terpencil tidak mendapat pengajaran yang maksimal akibat kurangnya/tidak memadainya tenaga pendidik.

Baca juga: 12 Manfaat internet bagi dunia pendidikan

Pemerintah bukannya tinggal diam dengan keadaan ini, hal tersebut dibuktikan dengan melakukan perekrutan tenaga pendidik untuk ditempatkan di daerah pedalaman/terpencil, namun tenaga pendidik yang telah diangkat menjadi PNS (pegawai negeri sipil) untuk mengajar di daerah terpencil/pedalaman tersebut tak sedikit yang mengajukan pindah lokasi mengajar ( pindah ke daerah asal atau pindah ke kota) alhasil, kepindahan tenaga pendidik tersebut membuat daerah yang ditinggalkannya mengalami kekurangan tenaga pendidik. Cara untuk mengatasi kepindahan tenaga pendidik dari lokasi/daerah pengabdiannya yakni dengan membuat kontrak kerja untuk tidak pindah lokasi mengajar untuk jangka waktu yang disepakati bersama, dengan begitu kuota tenaga pengajar akan selalu merata.


2. Sarana pendidikan yang tidak merata

Hal yang tak kalah penting dalam memajukan pendidikan di indonesia adalah ketersedian sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, namun hal tersebut tidak sesuaidengan fakta yang ada di lapangan, terbukti ada ketimpangan yang cukup lebar antara sarana dan prasarana yang ada di kota dengan sarana dan prasarana yang ada di daerah terpencil. Oleh karena itu pemerintah sebaiknya serius dalam mengatasi masalah ketidakmerataan penyedian sarana dan prasarana dalam dunia pendidikan agar setiap generasi muda bangsa bisa menikmati pendidikan yang sama.


3. Penyelewengan dana pendidikan yang masih terjadi

Alokasi dana untuk pendidikan dari APBN (anggaran perencanaan belanja negara) mencapai 20%, suatu jumlah yang sangat luar biasa, namun hal tersebut masih kontras dengan progres pendidikan di indonesia yang masih belum terlalu maksimal. Tak bisa dipungkiri bahwa penyelewengan dana pendidikan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab menjadi salah satu jawaban kenapa pendidikan di indonesia belum menunjukan hasil yang maksimal. Penyelewengan dana pendidikan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab membuat  pembangunan sarana pendidikan menjadi tidak maksimal, untuk mengatsi hal tersebut perlu transparansi rincian penggunaan anggaran serta penerapan hukuman berat bagi oknum yang menyelewengkan dana-dana yang digunakan untuk keperluan pendidikan.


4. Kurikulum pendidikan yang banyak bersifat teoritis

Terakhir, hal yang menjadi hambatan dan kekurangn sistem pendidikan yang ada di indonesia adalah kurikulum pendidikan yang kebanyakan bersifat teoritis sehingga membuat peserta didik tidak bisa berbuat banyak setelah menyelesaikan pendidikan. Sehingga praktikum dan pembekalan soft skill dan hard skill bagi peserta didik sangat penting guna menunjang lulusan yang berkualitas, sehingga bisa memberi kontribusi yang nyata bagi bangsa indonesia. Presentasi antara teori dan praktik dalam dunia pendidikan sebaiknya 50:50 agar ilmu yang didapatkan peserta didik menjangkau berbagai dimensi pengetahuan, dengan begitu sumber daya manusia yang unggul bisa dihasilkan.

Demikianlah 4 Hambatan dan Kekurangan pendidikan di indonesia menurut penulis yang sebaiknya segera diatasi agar bangsa indonesia bisa sejajar dengan bangsa-bangsa besar lainnya, karena sejatinya indonesia adalah bangsa yang besar dan hebat.

Sistem pendidikan semakin lama akan berubah dan berkembang menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Tiap-tiap negara juga memiliki sistem pendidikan yang menurut mereka itu sudah ideal atau baik untuk dijalankan yang menyebabkan perbedaan atau ketidaksamaan kualitas dan jenis sistem yang dimiliki suatu negara.

Di Indonesia masih memiliki sistem pendidikan yang menurut saya buruk atau tidak bagus dikarenakan oleh beberapa faktor. Mulai dari ketidakrataan sehingga beberapa daerah masih sedikit atau bahkan belum mendapat pendidikan yang memadai dan memiliki kualitas yang memenuhi standar dari sistem pendidikan tersebut.

Mengapa hal tersebut dapat terjadi? itu dikarenakan masih terbatasnya akses ke suatu daerah tersebut bisa saja dikarenakan daerahnya sangat terpencil sehingga menyulitkan pemerintah untuk memberitakan atau memberikan bantuan atau juga dikarenakan mereka masih mengikuti sistem pendidikan yang lama karena enggan untuk merubah hal tersebut.

Selain itu, yang sudah pasti menjadi masalah utama adalah biaya pendidikan di Indonesia yang jika dibandingkan dengan negara lain masih terbilang murah, tetapi dikarenakan pendapatan masyarakat terbilang cukup rendah yang menyebabkan biaya pendidikan tersebut terlihat mahal atau mungkin sangat mahal bagi beberapa orang.

Baca Juga: Apakah Sistem Pendidikan di Indonesia Sudah Baik?

Pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi siapapun sehingga pemerintah harus menfokuskan bantuan pendidikan menjadi hal yang harusnya diutamakan. Karena jika dengan meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) maka hal-hal lain seperti masalah ekonomi dapat terselesaikan dengan lebih mudah dibandingkan dengan tanpa adanya bantuan pendidikan.

Mutu atau kualitas pendidikan juga merupakan hal yang harus ditingkatkan dan juga dijaga agar tidak turun dan bertambah buruk. Jika mutu tersebut dapat dijaga dengan baik atau ditingkatkan, maka kualitas yang dihasilkan dapat menjadi lebih baik yang akan menghasilkan sumber daya manusia yang lebih baik lagi dan dapat meningkatkan keadaan Indonesia.

Selain hal tersebut yang menjadi masalah juga adalah pemaksaan pembelajaran bagi para murid-murid sekolah, baik SD, SMP ,SMA. Apa yang saya maksud dengan pemaksaan? Pemaksaan yang saya maksud adalah dalam jenjang tersebut murid dipaksa untuk mengikuti semua pelajaran tersebut meskipun di SMA kita dapat memilih tetapi beberapa masih tetap dipaksa.

Harusnya hal tersebut tidak boleh dilakukan karena hal tersebut membatasi apa yang dimiliki oleh siswa (bakat). Contohnya saja jika ada siswa yang tidak bisa dan selalu mendapat nilai rendah dalam mata pelajaran matematika, IPA, dsb, tetapi ia memiliki bakat lain seperti menyanyi, menari, dsb yang tidak pernah diasah karena pelajaran tersebut harus diutamakan.

Sistem pendidikan di indonesia masih lebih mementingkan kepintaran daripada kreativitas seorang siswa yang harusnya memiliki kedudukan yang sama dan sederajat antara satu dengan yang lain. Mengapa demikian ? sehingga jika ada dari mereka yang tidak memiliki kepintaran akademik tidak merasa dikucilkan atau dihiraukan oleh para guru dan sekolah.

Ada juga masalah lain yang masih saja menjadi perbincangan di lingkungan sekolah. Mungkin banyak dari kita sudah pernah mendengar kata-kata tersebut (atau mungkin hanya di kota saya). Yaitu murid yang masuk kelas IPA itu lebih pintar daripada yang masuk kelas IPS dan kelas bahasa adalah kelas yang paling rendah atau yang lebih kasarnya kelas anak buangan.

Baca Juga: Sistem Pendidikan Kita Tidak Mendidik

Tetapi sepertinya sekarang sudah mulai berkurang tetapi masih saja ada orang yang berpikiran seperti itu. Sehingga hal tersebut membuat kebanyakan murid melakukan segala hal untuk masuk ke kelas IPA tersebut hanya untuk memenuhi ego mereka bukan dikarenakan mereka ingin atau memiliki minat dan bakat untuk masuk ke kelas tersebut.

Selain itu, masih juga banyak sekolah yang mementingkan nilai daripada sikap atau perilaku dari murid-muridnya tersebut. Entah mengapa guru dan juga beberapa orang tua dan bahkan masyarakat masih menganggap bahwa nilai itu jauh lebih penting daripada perilaku dan juga nilai masih dijadikan standar kelulusan dan syarat masuk beberapa universitas.

Mengapa hal tersebut merupakan masalah? Karena sudah pasti karena nilai adalah standar dan syarat, murid-murid akan melakukan segala macam hal agar mendapat nilai yang bagus dan sudah pasti salah satu cara tersebut adalah dengan mencontek, dan juga ada yang dengan meminta kepada guru nilai tambahan dan juga menghiraukan segala hal demi mendapatkan nilai yang bagus.

Jika dibandingkan dengan negara lain, Indonesia menempati peringkat ke 57 menurut Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang terbilang cukup rendah dibandingkan dengan negara asia yang lain yang memiliki peringkat empat teratas (Korea Selatan, Jepang, Singapura, Hongkong) yang harusnya membuat Indonesia sadar akan kekurangan tersebut.

Oleh karena itu pemerintah harus merubah cara atau sistem pendidikan tersebut agar dapat bersaing dengan negara-negara lain dari segi pendidikan, dan setelah itu baru negara kita dapat mulai memperbaiki sistem perekonomian agar kita tidak menjadi negara berkembang saja dan dapat juga bersaing dalam segi ekonomi.

Baca Juga: Bukan Pledoi untuk Sistem Pendidikan Kita

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA