Apa itu maksud lahir prematur

Diagnosis awal dalam kelahiran prematur sebenarnya dapat dirasakan sendiri dengan cara memeriksa kontraksi yang terjadi. Pemeriksaan kontraksi dapat dilakukan dengan langkah berikut ini:

  • Tempatkan ujung jari Anda di perut
  • Jika Anda merasakan rahim Anda menegang, hal tersebut menunjukkan kontraksi
  • Hitung waktu kontraksi Anda, catat waktu ketika kontraksi dimulai, dan tulis waktu dimulainya kontraksi berikutnya
  • Cobalah untuk menghentikan kontraksi dengan menurunkan kaki, mengubah posisi yang lebih santai. Minumlah 2 atau 3 gelas air.
  • Hubungi dokter atau bidan jika Anda terus mengalami kontraksi setiap 10 menit atau lebih sering, salah satu gejala memburuk, atau mengalami rasa sakit yang parah dan tidak kunjung reda.

Apabila Anda memutuskan mengunjungi fasilitas kesehatan, tim medis akan memeriksa intensitas kontraksi terjadi dan jangka waktu berlangsungnya menggunakan monitor elektronik. Monitor ini memiliki perangkat kecil (transduser) yang diletakkan di atas perut Anda.Transduser akan mendeteksi dan mengirim informasi tentang kontraksi ke monitor. Detak jantung bayi Anda juga biasanya akan ikut dipantau.Cara lain untuk memeriksa persalinan prematur di fasilitas kesehatan meliputi:Prosedur ini dilakukan untuk mendeteksi perubahan pada serviks sang ibuPemeriksaan USG ini menggunakan transduser yang diletakkan di dalam vagina untuk mengukur panjang serviks.Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui apakah kantung ketuban sudah pecah.FFN adalah protein yang ditemukan antara membran amniotik dan lapisan uterus. Keberadaan FFN dapat menandakan terjadinya persalinan prematur.Apabila dilahirkan secara prematur, bayi akan dipindahkan ke Neonatal Intensive Care Unit (NICU) untuk menjalani sejumlah pemeriksaan. Beberapa pemeriksaan diagnosis untuk bayi prematur diantaranya

  • Monitor pernapasan dan detak jantung
  • Monitor input dan output cairan tubuh untuk mengetahui berapa banyak cairan yang dikonsumsi bayi melalui pemberian makanan dan cairan intravena dan berapa banyak cairan yang hilang pada bayi dengan menimbang
  • Pemeriksaan darah, termasuk kadar kalsium, glukosa, sel darah merah dan bilirubin dalam darah bayi
  • Ekokardiogram untuk memeriksa masalah fungsi jantung bayi
  • USG untuk memeriksa perdarahan atau penumpukan cairan otak atau untuk memeriksa masalah pada saluran pencernaan, hati, atau ginjal
  • Tes mata untuk memeriksa mata dan penglihatan bayi untuk memeriksa masalah retina (retinopati pada bayi prematur).

 

#LiputanMedia

Jakarta, CNN Indonesia — Melahirkan bayi prematur merupakan salah satu ketakutan serta kekhawatiran para ibu hamil. Berikut ragam faktor penyebab kelahiran prematur dan cara mencegah.
Kelahiran prematur terjadi karena ada peningkatan aktivitas kontraksi sehingga menyebabkan persalinan sebelum waktunya.

Bayi dikatakan prematur bila lahir saat usia kehamilan ibu kurang dari 37 minggu. Dikatakan cukup bulan bila bayi lahir saat usia kehamilan ibu berada di 37 hingga 40 minggu.

Dokter spesialis kandungan FKUI RSCM, Sigit Purbadi mengatakan ada beberapa faktor penyebab kelahiran prematur.

“Penyebab terbanyak infeksi mulut rahim, hamil kembar dua atau lebih, hamil dengan tekanan darah tinggi atau preeklamsi-eklamsia, serta hamil dengan kencing manis,” katanya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (6/8).

Untuk mencegah kelahiran prematur terjadi, Sigit menyarankan untuk melakukan perbaikan nutrisi serta rutin melakukan pemeriksaan.

“Asuhan kehamilan sedini mungkin di puskesmas dan teratur sampai melahirkan,” ujarnya.

Terkait kecukupan gizi, ia mengatakan bahwa beberapa hal yang perlu dipenuhi antara lain asupan protein seperti ikan, telur, dan daging, lalu sayuran segar, serta susu.

Sebelumnya, dokter spesialis kandungan, Benny Johan Marpaung juga memaparkan tiga cara untuk mencegah kelahiran prematur. Pencegahan itu dapat dilakukan secara primer, sekunder, dan tersier.

Pertama, pencegahan primer dilakukan dengan mencegah faktor risiko terjadinya persalinan prematur. Benny menyebut faktor risiko yang meningkatkan kelahiran prematur di antaranya merokok, konsumsi obat-obatan, alkohol, dan nutrisi yang tidak mencukupi.

“Dengan menghindari beberapa hal tersebut serta memenuhi kecukupan nutrisi dapat mencegah kelahiran prematur,” ucap Benny kepada CNNIndonesia.com, 2019 silam.

Konsumsi asam folat 6 bulan atau setahun sebelum kehamilan juga dapat mengurangi risiko kelahiran prematur. Selain itu, asupan multivitamin atau mikronutrien juga harus dipastikan terpenuhi.

Pencegahan premier ini juga bisa dilakukan dengan tidak melakukan pekerjaan pada shift malam, bekerja tidak lebih dari 42 jam sepekan, dan tidak berdiri terlalu lama atau lebih dari 6 jam. Ibu hamil juga disarankan menghindari berat badan yang ekstrem.

Kedua, pencegahan sekunder dilakukan saat gejala klinis belum terlihat nyata, tapi beberapa hal mulai menunjukkan keadaan tidak normal. Misalnya, infeksi pada vagina seperti keputihan yang berulang, gatal, dan berbau.

Saat calon ibu mengalami hal ini, Benny menyarankan agar segera memeriksakan ke dokter kandungan supaya bisa segera diobati. Pasalnya, infeksi keputihan ini merupakan salah satu penyebab pecahnya ketuban dan bisa mengakibatkan kelahiran prematur.

Ketiga, pencegahan tersier dilakukan saat gejala klinis terlihat nyata. Biasanya, hal ini terjadi beberapa jam jelang kelahiran prematur.

Benny menyebut dokter akan melakukan beberapa tindakan untuk menunda kelahiran dengan tujuan memberi kesempatan untuk memperbaiki kualitas janin.

“Contohnya mematangkan kondisi paru. Ini untuk mencegah masalah kesehatan yang timbul saat bayi lahir prematur,” ujar Benny

Itulah faktor penyebab kelahiran prematur dan cara pencegahannya.

Sumber berita: //www.cnnindonesia.com/…/faktor-penyebab…

Halodoc, Jakarta – Pada kondisi normal, bayi akan lahir setelah kandungan berusia 40 minggu. Namun pada kondisi tertentu, bayi bisa lahir lebih cepat dari yang seharusnya. Kondisi ini disebut dengan kelahiran prematur, yaitu kelahiran yang terjadi pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu.

(Baca juga: Yang Harus Diketahui untuk Merawat Bayi Prematur)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa Indonesia berada di urutan kelima sebagai negara dengan jumlah bayi prematur terbanyak di dunia. WHO juga menyebutkan bahwa kelahiran prematur diidentifikasi sebagai penyumbang terbesar Angka Kematian Bayi (AKB). Ini karena bayi prematur belum tumbuh sempurna sehingga berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan dan kematian. Lantas, apa saja penyebab lahir prematur? Cari tahu faktanya di sini, yuk.

1. Infeksi

Infeksi bakteri pada sistem reproduksi dan saluran kemih bisa memicu kelahiran prematur. Para ahli menduga bahwa senyawa yang dihasilkan bakteri dapat melemahkan saluran kemih dan membuat lapisan di sekitar cairan ketuban melemah sehingga menyebabkan ketuban pecah lebih dini. Infeksi bakteri juga dapat menyebabkan infeksi dan peradangan dan pada rahim sehingga memicu kelahiran prematur.

Berikut adalah beberapa infeksi yang dapat menyebabkan kelahiran prematur

  • Penyakit menular seksual seperti klamidia, gonore, dan trikomoniasis.
  • Infeksi rahim, termasuk pada cairan ketuban dan Miss V (bacterial vaginosis/BV).
  • Infeksi pada bagian tubuh lain seperti infeksi pada ginjal, pneumonia, radang usus buntu (apendisitis), dan infeksi saluran kemih (asymptomatic bacteriuria).

2. Komplikasi

Komplikasi penyakit lain saat kehamilan juga dapat memicu kelahiran prematur. Komplikasi penyakit yang dapat menimbulkan komplikasi pada kehamilan diantaranya adalah diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, pre-eklampsia, plasenta previa (plasenta menempel pada leher rahim atau serviks), dan abruptio plasenta (plasenta memisahkan diri dari dinding rahim sebelum bayi lahir).

(Baca juga: Ibu Hamil, Wajib Pahami Fakta dan Penyebab Kelahiran Prematur)

3. Kelainan Struktur Rahim atau Leher Rahim

Kelainan ini diantaranya adalah leher rahim pendek (kurang dari 2,5 sentimeter), leher rahim tidak tertutup seperti seharusnya, leher rahim menipis, atau leher rahim membuka dan menutup tanpa disertai kontraksi. Kelainan ini bisa didapat sejak lahir atau akibat melakukan operasi, seperti operasi leher rahim (serviks) atau operasi di rongga perut selama mengandung.

4. Gaya Hidup

Beberapa gaya hidup seperti merokok saat hamil, mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang, dan kurang mengonsumsi makanan bernutrisi memengaruhi tumbuh kembang janin di dalam kandungan. Ini karena kandungan yang terkandung dalam rokok, minuman alkohol, dan obat-obatan terlarang dapat menembus plasenta dan mengganggu fungsi pembuluh darah plasenta yang mensuplai zat nutrisi maupun oksigen bagi janin sehingga meningkatkan risiko kelahiran bayi prematur, berat badan lahir rendah (BBLR), hingga keguguran.

5. Faktor Risiko Lain

Terdapat beberapa faktor risiko lain penyebab bayi lahir prematur, seperti :

  • Usia saat hamil kurang dari 17 tahun atau lebih dari 35 tahun.
  • Memiliki riwayat lahir prematur (faktor genetik).
  • Pernah mengalami aborsi atau keguguran.
  • Hamil dengan bayi kembar dua atau lebih.
  • Memiliki cairan ketuban yang berlebihan.
  • Jarak kehamilan kurang dari enam bulan dari kehamilan sebelumnya.
  • Stres akibat aktivitas fisik yang berat atau tekanan psikis yang tinggi.

Jika ibu memiliki satu atau dua lebih faktor risiko di atas, sebaiknya ibu segera bicara dengan dokter terpercaya. Ibu bisa memanfaatkan fitur Contact Doctor di aplikasi Halodoc untuk bicara pada dokter terpercaya kapan saja dan dimana saja melalui Chat dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA