Yang termasuk zat adiktif atau zat yang berpengaruh

Ilustrasi beberapa obat terlarang - Berikut jenis-jenis zat adiktif di antaranya narkotika, psikotropika, dan zat psiko-aktif lainnya.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut jenis-jenis zat adiktif di antaranya narkotika, psikotropika, dan zat psiko-aktif lainnya.

Zat adiktif adalah zat-zat yang apabila dikonsumsi dapat menyebabkan ketergantungan (adiksi) atau ingin menggunakannya secara terus menerus (ketagihan).

Zat adiktif alami yang biasa dikonsumsi adalah kafein yang ada dalam kopi dan theine yang ada di dalam teh.

Setelah minum kopi, biasanya orang akan merasa lebih segar yang disebabkan oleh kerja kafein.

Masyarakat mungkin sering mendengar bahwa orang yang terbiasa minum kopi, kemudian tidak minum kopi akan merasa pusing.

Baca juga: Mengenal Zat Aditif Makanan dan Minuman Beserta Contohnya, Termasuk Pemanis

Gejala itu menunjukkan seseorang mengalami ketergantungan.

Selain kafein, masih banyak zat adiktif lainnya.

Zat adiktif dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu narkotika, psikotropika, dan zat psiko-aktif lainnya.

Berikut jenis-jenis zat adiktif, dikutip dari repositori.kemdikbud.go.id:

1. Narkotika

Suara.com - Zat adiktif selama ini sering kali dikaitkan dengan narkoba atau obat-obatan terlarang lainnya. Padahal, tidak selamanya zat adiktif itu merupakan narkoba atau termasuk ke dalam obat-obatan terlarang. Faktanya, zat adiktif dapat Anda temukan pada makanan atau minuman sehari-hari, seperti teh dan kopi.

Zat adiktif merupakan zat aktif yang jika dikonsumsi oleh organisme hidup dapat memicu kerja biologi serta menimbulkan efek ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan. 

Jika Anda kecanduan zat ini, Anda akan selalu ingin menggunakannya terus-menerus. Di sisi lain, apabila berhenti mengkonsumsi zat ini, tubuh Anda akan cepat lelah dan merasakan sakit yang luar biasa.

Para Ilmuwan membagi zat adiktif menjadi tiga golongan, yaitu zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika, zat adiktif narkotika, dan zat adiktif psikotropika. Berikut penjelasannya.

Baca Juga: Empat Hektare Ladang Ganja di Lereng Bukit Dibakar BNN Aceh

Zat Adiktif Bukan Narkotika dan Psikotropika

Zat-zat yang termasuk ke dalam golongan zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika adalah kafein, nikotin, dan alkohol. Zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika merupakan zat yang paling sering dikonsumsi oleh manusia. Adapun minuman sehari-hari yang mengandung zat ini adalah teh dan kopi. 

Akan tetapi, walaupun kopi dan teh mengandung kafein, teh dan kopi ini tetap aman dikonsumsi dengan jumlah yang wajar. Sementara itu, zat nikotin dapat ditemukan pada rokok, dan alkohol dapat ditemukan dalam minuman keras yang banyak dijual di pasaran.

Zat Adiktif Narkotika

Contoh zat adiktif yang termasuk golongan narkotika adalah opium, kokain, ganja, dan heroin. Zat adiktif narkotika sebenarnya legal digunakan pada dunia medis. Misalnya, narkotika digunakan sebagai obat bius pada orang yang akan dioperasi dengan kadar yang tentunya sudah disesuaikan.

Baca Juga: Bakar Istri Pakai Bensin, Pria di Dumai Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana

Akan tetapi, jika zat ini dikonsumsi dengan berlebihan maka dapat menyebabkan penurunan dan perubahan kesadaran, hilangnya rasa, menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri, dan menimbulkan ketergantungan yang parah.

1. Berikut ini yang tidak termasuk zat adiktif adalah  TAR TEMBAKAU.

2. Zat dalam rokok yang bersifat karsinogenik adalah  TAR TEMBAKAU.

Simak penjelasan berikut!

Pembahasan

Zat Adiktif adalah zat yang dapat menimbulkan ketergantungan atau kecenderungan untuk mengonsumsinya terus menerus. Zat adiktif terbagi menjadi tiga, yaitu narkotika, psikotropika, dan non-narkotika dan psikotropika.

1. Narkotika

Narkotika adalah zat yang dapat mengakibatkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, memberikan semangat, halusinasi, hingga menghilangkan rasa nyeri. Contoh narkotika: Papaver somniverum L., opium, kokain, ganja, heroin (putau), morfin, fentanil, petidin, kodein, dionin.

2. Psikotropika

Psikotropika adalah zat yang dapat mengakibatkan perubahan aktivitas mental atau tingkah laku melalui pengaruhnya pada susunan saraf pusat. Contoh psikotropika: ekstasi, psilosibina, LSD, meskalina (peyot), amfetamin, sabu-sabu, metakualon, metil fenidat, amobarbital, katina, barbiturat, amobarbital, nitrazepam, klobazam, klobazepam.

3. Non-Narkotika dan Psikotropika

Zat yang termasuk kelompok non-narkotika dan psikotropika adalah kafein, alkohol, dan nikotin. Zat-zat tersebut juga bersifat menimbulkan ketagihan atau ketergantungan.

Kafein terkandung dalam kopi, daun teh, dan cokelat. Konsumsi kafein dapat menimbulkan semangat dan kesiagaan, namun juga dapat menimbulkan kecemasan dan mempercepat detak jantung.

Alkohol dalam minuman beralkohol sangat berbahaya bagi tubuh. Zat kimia etanol dalam alkohol dapat menekan sistem susunan saraf pusat.

Nikotin terdapat dalam rokok. Nikotin dapat mempengaruhi sistem saraf dan menghambat informasi rangsang saraf. Ketergantungan yang ditimbulkan dapat berupa fisik maupun psikis. Selain nikotin, terdapat dua zat berbahaya lain dalam rokok, yaitu CO₂ dan tar. CO₂ merupakan zat beracun yang dapat mudah berikatan dengan hemoglobin dan menggantikan O₂ sehingga menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Tar merupakan zat yang dapat menyebabkan kanker (karsinogenik).

Pelajari lebih lanjut

1. Materi tentang zat aditif pada makanan beserta contohnya lengkap: brainly.co.id/tugas/20909520

2. Zat yang tergolong stimulan: brainly.co.id/tugas/2018019

Detail jawaban

Kelas: 8

Mapel: Biologi

Bab: Zat Aditif dan Zat Adiktif

Kode: 8.4.5

Kata kunci: adiktif, rokok, nikotin, kafein, tar, tembakau, karsinogenik

Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar tentang zat adiktif? Kalian pasti langsung terbayang rokok dan narkotika. Betul, zat adiktif memang zat yang jika dikonsumsi dapat menyebabkan ketergantungan atau adiksi untuk mengonsumsinya terus-menerus.

Eits, tapi jangan salah, zat adiktif ternyata banyak ditemukan di sekitar kita lho, terutama yang sifatnya alami. Kafein dalam kopi dan thein dalam teh merupakan beberapa diantaranya. Tapi, ada pula zat adiktif yang memang membahayakan tubuh dan menyebabkan ketergantungan.

Secara umum, zat adiktif dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu narkotika, psikotropika, dan zat psikoaktif lainnya. Kita akan membahas ketiganya di artikel kali ini.

Narkotika

Narkotika merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman. Narkotika termasuk zat adiktif yang konsumsinya dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri, serta menyebabkan ketergantungan. Narkotika tergolong sebagai zat berbahaya yang tidak boleh digunakan tanpa pengawasan dokter. Penggunaan narkotika tanpa rekomendasi dokter dapat melanggar hukum.

Narkotika dibagi lagi menjadi tiga kelompok, yaitu golongan I, II, dan III. Narkotika golongan I dianggap sangat berbahaya dan berpotensi tinggi untuk menyebabkan ketergantungan. Contoh dari narkotika golongan I adalah heroin, kokain, dan ganja.

(Baca juga: Pengertian Zat Aditif dan Klasifikasinya)

Narkotika golongan II masih berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan, tapi masih dapat digunakan dalam pengobatan jika diperlukan. Contoh narkotika golongan II adalah morfin, petidin, dan metadon.

Terakhir, narkotika golongan III merupakan yang paling ringan potensi ketergantungannya dan seperti golongan II, narkotika jenis ini digunakan pula dalam pengobatan. Salah satu contohnya adalah kodein.

Psikotropika

Psikotropika adalah jenis zat adiktif yang bersifat psikoaktif dan dapat memengaruhi mental serta perilaku penggunanya. Seperti narkotika, psikotropika juga dibagi ke dalam tiga kategori.

Psikotropika golongan I termasuk ekstasi, LSD (Lysergic Acid Diethylamide), dan DOM (Dimetoksi Alpha Dimetilpenetilamina). Sementara itu, psikotropika golongan II adalah amfetamin, metamfetamin, dan fenisklidin. Terakhir, yang termasuk ke dalam psikotropika golongan III adalah petobarbital dan flunitrazepam.

Zat Psikoaktif Lain

Selain narkotika dan psikotropika, terdapat zat adiktif lain yang tergolong sebagai zat psikoaktif, seperti alkohol, nikotin pada rokok, dan kafein. Alkohol dapat menyebabkan peminumnya mabuk dan mengalami penurunan kesadaran karena meningkatnya kandungan alkohol dalam darah. Selain itu, alkohol dalam bentuk metanol dapat memutuskan saraf mata, hingga menyebabkan kematian jika diminum.

Pada rokok, terdapat nikotin dalam daun tembakau sebagai bahan utama rokok. Efek dari rokok dapat menyebabkan tahan kantuk dan hiperaktivitas. Tapi, penggunaan rokok berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti kanker paru-paru dan penyakit jantung.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA