Ucapan allahu akbar setelah berdiri tegak dan niat salat disebut

Brilio.net - Sholat adalah rukum Islam yang kedua. Setiap umat muslim yang telah baligh dan berakal wajib melaksanakan sholat farhu atau sholat lima waktu seperti subuh, dzuhur, ashar, maghrib, dan isya. Selain mengerjakan sholat fardhu, seseorang juga disarankan melaksanakan sholat sunnah.

BACA JUGA :
Tata cara sholat Idul Fitri di rumah, lengkap dengan niatnya

Takbiratul ihram merupakan penanda masuknya seseorang pada waktu akan mengerjakan sholat. Takbiratul ihram merupakan rukun qauli (rukun yang berupa ucapan) yang dengannya seseorang telah masuk dalam rangkaian ibadah sholat

dan diharamkan melakukan apapun yang bisa membatalkannya.

BACA JUGA :
Keutamaan sholat Idul Fitri beserta hukum melaksanakannya

"Kuncinya shalat adalah suci, tahrimnya (yang mengharamkan melakukan apapun) adalah takbir, dan tahlilnya (yang menghalalkan melakukan apapun) adalah salam."

Syarat pengucapan takbiratul ihram

Sebagai bagian dari ibadah tentunya pelaksanaan takbiratul ihram tidak boleh asal diucapkan. Ada aturan-aturan tertentu yang mesti dipatuhi oleh orang yang hendak melakukan sholat, baik sholat fardlu maupun sholat sunnah. Takbiratul ihram adalah dengan mengucap "Allahu Akbar" dengan pengucapan kalimat yang benar yaitu sebagai berikut:

1. Melakukan takbiratul ihram dengan posisi berdiri (apabila mampu)

2. Dengan menggunakan bahasa Arab, mengucap "Allahu Akbar"

3. Tidak memanjangkan huruf hamzahnya kata Allah, sehingga terbaca Allahu.

4. Tidak memanjangkan huruf ba-nya kata Akbar, sehingga menjadi Akbaar.

5. Tidak mentasydid huruf ba-nya kata Akbar, sehingga menjadi Akbbar.

6. Tidak menambah huruf waw yang mati atau berharakat di antara dua kata tersebut, sehingga menjadi Allahu wakbar.

7. Tidak menambah huruf waw sebelum lafdhul jalalah (kata Allah), sehingga terbaca Wallahu Akbar.

8. Tidak berhenti di antara dua kata takbir, baik berhenti dalam waktu yang lama maupun singkat.

9. Semua hurufnya dapat didengar oleh diri sendiri.

10. Telah masuk waktu sholat bagi sholat yang ditentukan waktunya. Bila takbiratul ihram diucapkan sebelum waktu sholat benar-benar masuk maka batal sholatnya karena ada bagian dari sholat itu yang terlaksana sebelum waktunya.

11. Dilakukan pada posisi sudah menghadap kiblat.

12. Tidak merusak salah satu hurufnya.

13. Takbiratul ihramnya makmum harus lebih akhir dari takbiratul ihramnya imam. Bila makmum mengucapkan takbiratul ihram lebih cepat atau berbarengan dengan takbiratul ihramnya imam maka batal sholatnya.

Tata cara takbiratul ihram yang benar

foto: nu.or.id

1. Keadaan telapak tangan ketika melakukan takbiratul ihram yaitu dengan membentangkan tangan secara sempurna dan tidak menggenggam, jari tangan tidak terlalu lebar atau pun terlalu rapat membukanya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika memulai shalat, beliau mengangkat kedua tangannya dengan dibentangkan." (HR. Abu Daud 753, Turmudzi 240, dan dishahihkan al-Albani)

2. Telapak tangan dihadapkan ke arah kiblat dan diangkat setinggi pundak atau telinga. Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya setinggi pundak, ketika memulai shalat.

Dari Malik bin al-Huwairits radhiyallahu ‘anhu beliau berkata:
"Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya ketika takbiratul ihram, ketika rukuk, ketika i’tidal, hingga setinggi daun telinga." (HR. Nasai 1024, dan yang lainnya).

3. Mengangkat tangan sampai pundak lalu membaca kalimat "Allahu Akbar".

4. Mengangkat tangan lalu sedekap bersamaan dengan bacaan takbir. Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma beliau berkata:

"Saya melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai takbiratul ihram ketika shalat, beliau mengangkat kedua tangannya ketika takbir." (HR. Bukhari 738)

5. Syarat sah takbiratul ihram adalah melakukannya sambil berdiri bagi yang mampu. Takbiratul ihram harus dilakukan dengan posisi tubuh tegak sempuran dan tidak boleh seperti membungkuk.

6. Takbiratul ihram dalam sholat hanya dilakukan sekali dan tidak perlu diulang-ulang, yang ini umumnya terjadi karena was-was.

7. Untuk seseorang yang melakukan sholat sendirian, atau berlaku sebagi makmum maka bacaan takbiratul ihramnya hanya boleh terdengar oleh dirinya sendiri.

6 dari 9 halaman

Setelah membaca niat, maka selanjutnya yaitu melakukan takbiratul ihram dengan mengangkat kedua tangan serta mengucapkan “ Allaahu akbar.”

© Foto : Dream.co.id

(Allaahu akbar)

Artinya: Allah Maha Besar

3. Membaca Doa Iftitah

Doa iftitah dilakukan setelah mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga (untuk laki-laki) atau sejajar dengan dada (untuk perempuan) sambil membacakan " allahu akbar" . Kemudian tangan disedekapkan pada dada dan baru membacakan doa iftitah. Berikut bacaannya:

© Foto : Dream.co.id

ALLAAHU AKBAR KABIIRAW WALHAMDU LILLAAHI KATSIIRA WA SUBHAANALLAAHI BUKRATAW WA'ASHIILA.

Artinya : " Allah maha besar, maha sempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan petang."

© Foto : Dream.co.id

WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATARAS SAMAWAATI WAL ARDHA HANIIFAM MUSLIMAW WAMAA ANAA MINAL MUSYRIKIIN. INNA SHALAATII WA NUSUKII WA MAHYAAYA WA MAMAATII LILLAAHI RABBIL AALAMIIN. LAA SYARIIKALAHU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANAA MINAL MUSLIMIIN.

Artinya : " Kuhadapkan wajahku kepada zat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan penuh ketulusan dan kepasrahan dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku semuanya untuk Allah, penguasa alam semesta. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang muslim."

4. Al-fatihah

© Foto : Dream.co.id

Setelah doa ifititah telah selesai dibacakan, bacaan selanjutnya yaitu membaca surat al-fatihah.

BISMILLAHIR RAHMAA NIRRAHIIM. ALHAMDU LILLA HI RABBIL 'ALAMIN. AR RAHMAANIRRAHIIM. MAALIKI YAUMIDDIIN. IYYAAKA NA'BUDU WA IYYAAKA NASTA'IIN. IHDINASH SHIRRAATAL MUSTHAQIIM. SHIRAATHAL LADZIINA AN'AMTA 'ALAIHIM GHAIRIL MAGHDUUBI 'ALAIHIM WALADH-DHAALLIIN.

Artinya : " Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang. Segala puji bagi Allah, tuhan seluruh alam, yang maha pengasih, maha penyayang, pemilik hari pembalasan. Hanya kepada engkaulah kami menyembah dan hanya kepada engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Jakarta, CNN Indonesia --

Rukun salat adalah bacaan dan gerakan yang wajib dilakukan saat menjalankan salat. Terdapat 13 rukun salat yang harus dipenuhi agar ibadah salat diterima diterima di sisi Allah SWT.

Rukun dapat diartikan sebagai pilar. Sehingga rukun salat adalah pilar-pilar yang membentuk salat secara keseluruhan.

Jika salah satu rukun salat tidak dipenuhi secara sengaja maka salat dianggap batal dan tidak sah. Jika rukun salat tidak dipenuhi karena lupa atau tidak tahu, maka wajib melakukan rukun yang tertinggal, sujud sahwi atau, mengulang salat kembali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sujud sahwi merupakan sujud pada akhir salat yang dilakukan saat meninggalkan salah satu rukun salat karena lupa.

Berikut 13 rukun salat yang wajib dipenuhi saat salat.

1. Berdiri bagi yang mampu

Rukun pertama adalah salat dengan berdiri bagi yang mampu. Islam memberikan keringanan untuk salat dengan duduk atau tidur jika tidak mampu berdiri.

2. Niat

Niatkan melakukan salat hanya karena Allah SWT. Niat juga bisa dibaca secara lisan berdasarkan bacaan niat yang ada. Bacaan niat umumnya mencakup nama salat yang dikerjakan, jumlah rakaat, dan melakukannya karena Allah SWT.

3.Takbiratul ihram

Takbiratul ihram adalah bacaan takbir Allahu Akbar saat salat.

4. Membaca surat Al-Fatihah pada setiap rakaat

Pada setiap rakaat salat, surat Al-Fatihah wajib dibaca pada setiap rakaatnya. Surat atau ayat pendek sunah dibaca setelah membaca Al-Fatihah.

5. Rukuk dan tuma'ninah

Setelah itu, rukuk wajib dilakukan dengan tuma'ninah atau tidak tergesa-gesa. Rukuk adalah gerakan membungkukkan badan dengan kedua tangan berada di lutut.

6. Iktidal dan tuma'ninah

Setelah rukuk, tegakkan badan untuk beriktidal dengan tuma'ninah, sebelum melakukan sujud.

7. Sujud dengan tuma'ninah

Setelah iktidal, lakukan sujud dengan tuma'ninah. Terdapat dua kali sujud yang dihubungkan dengan duduk di antara dua sujud.

Ilustrasi: Sujud dengan tuma'ninah menjadi salah satu rukun dalam salat. Terdapat dua kali sujud yang dihubungkan dengan duduk di antara dua sujud. (Foto: Dok. FS-Stock)

8. Duduk di antara dua sujud

Pada setiap rakaat setelah sujud pertama, harus melakukan duduk di antara dua sujud sebelum sujud yang kedua. Duduk di antara dua sujud juga dilakukan dengan tuma'ninah.

9. Duduk tasyahud akhir

Di rakaat terakhir salat, setiap orang harus melakukan duduk tasyahud akhir sebelum salam.

10. Membaca tasyahud akhir

Saat gerakan duduk tasyahud akhir, maka wajib membaca bacaan tasyahud akhir.

11. Membaca salawat nabi

Saat tasyahud akhir wajib membaca salawat yang dikirimkan kepada Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim serta keluarganya.

12. Salam

Setelah itu, baca salam dengan menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri.

13. Tertib

Tertib adalah rukun ke-13 atau yang terakhir. Tertib berarti berarti melakukan salat atau semua rukun salat dengan beraturan.

Penuhi 13 rukun salat ini agar salat bernilai ibadah di sisi Allah SWT.

(ptj/NMA)

[Gambas:Video CNN]

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA