Tulislah salah satu ayat yang berisi perintah menyembah Allah dengan ikhlas beserta artinya

Brilio.net - Ibadah merupakan salah satu kegiatan keagamaan untuk menyembah Tuhan. Ibadah secara bahasa berarti perendahan diri, ketundukan dan kepatuhan.

BACA JUGA :
Kerap ngantuk dan lemas saat puasa? Ini 8 cara mengatasinya

Bentuk-bentuk ibadah dalam ajaran agama Islam pun banyak sekali bentuknya, seperti sholat, zakat, puasa, haji, membaca Alquran, berbicara jujur, menunaikan amanah, berbakti kepada kedua orang tua, menyambung tali kekerabatan, menepati janji, memerintahkan yang ma'ruf, dan melarang dari yang munkar, dan lainnya.

Apapun kegiatan kita yang didasari dengan niat lillahi ta'ala, maka dapat menjadi ibadah dan ladang pahala bagi umat Islam.

BACA JUGA :
Tata cara puasa Nabi Daud, hukum serta ketentuannya

2. Ibadah lisan
Dalam ibadah lisan juga demikian, ada yang wajib, sunah, mubah, makruh dan haram. Ibadah lisan merupakan ibadah yang menggunakan lisan kita untuk mencari pahala, seperti berceramah dan membaca Alquran.

3. Ibadah badan

Begitu pula dalam ibadah anggota badan. Ada yang yang wajib, sunah, mubah, makruh dan haram. Ibadah anggota badan ini merupakan ibadah yang dapat kita lakukan dengan menggunakan anggota badan seperti sholat dan bekerja.

Ayat perintah ibadah

1. Al Baqarah ayat 43 berisi perintah mendirikan sholat

Wa aqiimus-salaata wa aatuz-zakaata warka'u ma'ar-raaki'iin

Artinya:
"Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk."

Menurut tafsir al-Muyassar, dalam ayat tersebut Allah memperintahkan umatnya untuk menunaikan sholat secara sempurna dengan melaksanakan rukun-rukunnya, wajib-wajibnya dan sunah-sunahnya.

Bayarkanlah zakat harta yang telah Allah berikan kepada kalian. Dan tunduklah kalian kepada Allah bersama umat Muhammad SAW yang tunduk kepada-Nya.

2. Al Baqarah ayat 183 berisi tentang ibadah puasa

Yaa ayyuhallaziina aamanu kutiba 'alaikumus-siyaamu kamaa kutiba 'alallaziina ming qablikum la'allakum tattaqun

Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

3. At Taubah ayat 103 berisi tentang zakat

Khuz min amwaalihim sadaqatan tutahhiruhum wa tuzakkiihim bihaa wa salli 'alaihim, inna salaataka sakanul lahum, wallaahu samii'un 'aliim

Artinya:
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

4. Al Baqarah ayat 196 berisi tentang perintah ibadah haji dan umroh

Wa atimmul-hajja wal-'umrata lillaah, fa in uhsirtum fa mastaisara minal-hady, wa laa tahliqu ru'usakum hattaa yablugal-hadyu mahillah, fa mang kaana mingkum mariidan au bihii azam mir ra'sihii fa fidyatum min siyaamin au sadaqatin au nusuk, fa izaa amintum, fa man tamatta'a bil-'umrati ilal-hajji fa mastaisara minal-hady, fa mal lam yajid fa siyaamu salaasati ayyaamin fil-hajji wa sab'atin izaa raja'tum, tilka 'asyaratung kaamilah, zaalika limal lam yakun ahluhu haadiril-masjidil-haraam, wattaqullaaha wa'lamuu annallaaha syadiidul-'iqaab

Artinya:
"Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan 'umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya."

5. Surat Ad Dzaariyaat ayat 56 perintah Allah kepada jin dan manusia agar beribadah pada-Nya

Wa maa khalaqtul-jinna wal-insa illaa liya'budun

Artinya:
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku."

Dalam ayat ini, Allah tak hanya memperintahkan manusia saja untuk beribadah, namun juga jin. Allah memberitahukan bahwa hikmah penciptaan jin dan manusia adalah agar mereka melaksanakan ibadah hanya kepada Allah Azza wa Jalla.

Dan Allah Mahakaya, tidak membutuhkan ibadah mereka, akan tetapi merekalah yang membutuhkan-Nya. Karena ketergantungan mereka kepada Allah, maka barangsiapa yang menolak beribadah kepada Allah, ia adalah sombong.

Siapa yang beribadah kepada-Nya tetapi dengan selain apa yang disyari'atkan-Nya, maka ia adalah mubtadi' (pelaku bid'ah). Dan barangsiapa yang beribadah kepada-Nya hanya dengan apa yang disyari'atkan-Nya, maka ia adalah mukmin muwahhid (yang mengesakan Allah).

Syarat diterimanya ibadah

Agar dapat diterima, ibadah disyaratkan harus benar. Dan ibadah itu tidak bisa dikatakan benar kecuali dengan adanya dua syarat:

1. Ikhlas karena Allah semata, bebas dari syirik besar dan kecil.
Syarat yang pertama merupakan konsekuensi dari rukun Islam yang pertama yaitu syahadat "laa ilaaha illallaah", karena ia mengharuskan ikhlas beribadah hanya kepada Allah dan jauh dari syirik kepada-Nya.

2. Ittiba', sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Sedangkan syarat kedua adalah konsekuensi dari syahadat Muhammad Rasulullah, karena ia menuntut wajibnya taat kepada Rasul, mengikuti syariatnya dan meninggal-kan bid'ah atau ibadah-ibadah yang diada-adakan.

Keutamaan ibadah

Ibadah di dalam agama Islam merupakan tujuan akhir yang dicintai dan diridhai-Nya. Karenanyalah Allah menciptakan manusia, mengutus para Rasul dan menurunkan kitab-Kitab suci-Nya.

Orang yang melaksanakannya dipuji dan yang enggan melaksanakannya dicela, seperti firman Allah dalam surat Al-Mu'min ayat 60;

Wa qaala rabbukumud'unii astajib lakum, innallaziina yastakbiruna 'an 'ibaadatii sayadkhuluna jahannama daakhiriin

Artinya:
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina."

1. Ibadah menyucikan jiwa

Keutamaan ibadah yaitu dapat menyucikan jiwa dan mengangkat seseorang ke derajat tertinggi menuju kesempurnaan manusiawi.

2. Merasa bahagia dan takut kepada Allah

Dengan beribadah maka seseorang akan mendapatkan kebahagiaan yang tidak akan terhenti dan tidak hilang, dan itulah kesempurnaan dan keindahan serta kebahagiaan yang hakiki. Maka, barangsiapa yang menghendaki kebahagiaan abadi hendaklah ia menekuni ibadah kepada Allah semata.

3. Meringankan seseorang untuk berbuat kebaikan

Ibadah dapat menghibur seseorang ketika dilanda musibah dan meringankan beban penderitaan saat susah dan mengalami rasa sakit, semua itu ia terima dengan lapang dada dan jiwa yang tenang.

4. Terbebas dari segala macam belanggu dunia

Seorang hamba dengan ibadahnya kepada Rabb-nya dapat membebaskan dirinya dari belenggu penghambaan kepada makhluk, ketergantungan, harap dan rasa cemas kepada mereka. Maka dari itu, ia merasa percaya diri dan berjiwa besar karena ia berharap dan takut hanya kepada Allah saja.

5. Mendapat ridha Allah

Keutamaan ibadah yang paling besar yaitu untuk meraih keridhaan Allah, masuk surga dan selamat dari siksa Neraka.

Jakarta -

Surat Al-Ikhlas adalah salah satu surat dalam Al-Qur'an yang sering dilafalkan saat menjalankan sholat fardhu. Surat Al-Ikhlas tergolong dalam surat Makiyyah karena diturunkan di kota Makkah.

Terdiri dari 4 ayat, dikutip dalam buku 'Samudera Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas: Tafsir Ibnu Katsir' oleh Imam Ibnu Katsir, Imam Jalaluddin Al-Mahally & As-Suyuthi, Allah SWT menurukan firman-Nya kepada Rasul-Nya agar umatnya mengetahui hanya Dialah Allah Yang Maha Esa.

Yakni Dialah Tuhan yang Satu, Yang Esa, Yang tiada tandingan-Nya, tiada pembantu-Nya dan tiada yang setara dengan-Nya. Lafaz ini tidak boleh dikatakan secara i'sbat terhadap sesorang kecuali hanya Allah SWT.

Berikut bacaan surat Al-Ikhlas lengkap dengan Arab, latin dan artinya:

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚqul huwallāhu aḥadArtinya:

Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa.

اَللّٰهُ الصَّمَدُۚallāhuṣ-ṣamadArtinya:

Allah tempat meminta segala sesuatu.

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙlam yalid wa lam yụladArtinya:

(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌwa lam yakul lahụ kufuwan aḥadArtinya:

Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."

Dari Abu Hurairah ra. beliau berkata, "Aku pernah bersama Nabi SAW dan di saat itu beliau mendengar seseorang membaca surat Al-Ikhlas, lalu beliau bersabda, "ia telah mendapatkan", Abu Hurairah bertanya, "Mendapatkan apa wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Al-Jannah (Surga)." (HR. At-Tirmidzi).

Dalam hadits yang lain beliau bersabda, "Kecintaanmu terhadap surat Al-Ikhlas memasukkanmu ke dalam al-jannah." (HR. Bukhari).

Selain itu dalam buku 'Manfaat Dahsyat Dzikir Asmaul Husna' oleh Syaifurrahman El-Fati, Dari Aisyah ra, bahwasanya Nabi SAW pernah mengutus seorang sahabat dalam sebuah pertempuran. Lalu dia mengimami shalat dan selalu membaca surat Al-Ikhlas. Tatkala mereka kembali dari pertempuran mereka adukan hal tersebut kepada Nabi SAW. Beliau bersabda, "Tanyakan kepadanya apa yang melatarbelakangi dia berbuat seperi itu, mereka pun menanyakannya. Lalu Dia pun menjawab, "Karena sesungguhnya surat Al-Ikhlas itu mengandung sifat yang dimiliki oleh Ar-Rahman (Allah) dan aku suka untuk membacanya." Maka Nabi SAW bersabda,"Kabarkan kepadanya bahwa Allah SWT mencintainya." (HR. Bukhari).

(lus/erd)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA