Tuliskan masing-masing 3 contoh asam basa dan garam

tirto.id - Apa pengertian asam basa dan garam? Berikut penjelasan selengkapnya.

Asam, basa dan garam merupakan senyawa yang banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Asam dan basa adalah dua zat yang keberadaannya dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai hal di kehidupan sehari-hari.

Benda bersifat basa sering digunakan manusia dalam pembuatan berbagai jenis sabun. Sedangkan benda yang bersifat asam, kerap digunakan sebagai bahan pembersih kerak lantai kamar mandi. Asam jenis sitrat juga dapat ditemukan pada beberapa jenis buah, misalnya jeruk.

Asam dan basa bersifat saling menetralkan. Jadi bila kedua zat ini dicampurkan, maka sifat asal dari masing-masing zat dapat hilang.

Nama asam (acid) berasal dari bahasa Latin ‘acetum’ yang artinya adalah ‘cuka’. Sedangkan basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang bermakna ‘abu’.

Apa pengertian dari ketiga unsur tersebut, juga apa ciri-ciri dan contohnya? Berikut rangkumannya.

Pengertian Asam, Basa, dan Garam

Asam

Svante August Arrhenius, seorang ahli kimia asal Swedia yang hidup tahun 1859-1927 menjabarkan pengertian asam sebagai: semua zat atau senyawa elektrolit yang jika dilarutkan dalam air akan terurai menghasilkan ion H (hidrogen) dan ion sisa asam yang bermuatan negatif, demikian menurut Modul Guru Pembelajar IPA Terapan SMK.Contoh dari asam berdasarkan teori tersebut adalah hidrogen klorida (HCL) apabila dilarutkan dalam air akan terurai jadi ion H dan ion Cl-.

Sementara dalam pengertian ilmu kimia yang digunakan saat ini, asam diartikan sebagai senyawa yang jika dilarutkan dalam air maka pH nya < 7.

Ciri-ciri atau sifat-sifat dari unsur asam:

  • Rasa dari asam umumnya masam, contohnya rasa masam pada jeruk dan buah lainnya akibat kandungan asam sitrat.
  • Membuat kertas lakmus biru berubah menjadi merah
  • Larut dalam air
  • Jika bereaksi dengan basa akan membentuk garam
  • Bersifat korosif atau menyebabkan korosi logam atau karat. Dapat juga melarutkan kain katun serta kain linen.
  • Bersifat menghantar listrik
Asam dibagi menjadi 2 yaitu asam kuat dan asam lemah

Asam kuat: senyawa asam yang jika dilarutkan dalam air terionisasi sempurna hingga seluruh molekul asam terionisasi menjadi ion positif (H ) dan ion negatif (sisa asam).

Contoh :

HCl air → H Cl-

H2SO4 air → 2 H SO42-

Asam lemah: senyawa asam yang jika dilarutkan dalam air terionisasi sebagian.

Contoh :

CH3COOH air → CH3COO- H (asam asetat/asam cuka)

HCOOH air → H HCOO- (asam format/asam semut)

HCN air → H CN- ( asam sianida terdapat pada singkong)

Asam ada yang bersifat racun, namun ada pula yang dibutuhkan tubuh dan bermanfaat seperti senyawa asam pada buah-buahan. Jeruk punya asam sitrat, anggur punya asam tartrat. Asam laktat adalah hasil reaksi pada susu yang basi.

Zat pembangun tubuh kita ada pula yang terbentuk dari asam, misalnya lemak serta protein yang terbentuk dari asam amino. Lambung ada asam klorida untuk mencerna makanan, pada darah terkandung asam karbonat dan asam fosfat yang berperan dalam pengangkutan makanan.

Basa

Arrhenius mendeskripsikan basa sebagai senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan terurai menghasilkan ion OH- (ion hidroksida).

Ion OH- terbentuk karena senyawa hidroksida dapat mengikat satu elektron pada saat dimasukkan ke dalam air. Basa juga menetralisir asam (H ) sehingga reaksinya dihasilkan air (H2O). Contoh basa yang banyak digunakan adalah sabun.

Contoh:

KOH air → K OH-

Ca(OH)2 air → Ca2 2 OH-

Ciri-ciri basa atau sifat-sifat basa

  • Rasanya pahit
  • Terasa licin saat bereaksi dengan minyak dari kulit (dalam peristiwa penyabunan)
  • Membuat warna lakmus merah menjadi biru
  • Jika bereaksi dengan asam membentuk garam dan air
  • Menghantarkan arus listrik
  • Basa kuat bersifat kaustik dan dapat melarutkan wool, sutra, rambut
  • Basa bentuk erosol digunakan untuk membersihkan logam karena logam bereaksi dengan basa
  • Umumnya berbentuk padat, kecuali : NH4OH
  • Basa sukar larut dalam air, kecuali: NH4OH, KOH, NaOH, Ba(OH)2, Sr(OH)2, Ca(OH)2.
  • Umumnya basa berwarna putih
Efek basa pada kulit dan rambut

Dikutip sumber belajar Kemdikbud senyawa basa sebenarnya memberikan efek merusak kulit dan rambut dibandingkan asam. Basa kaustik seperti NaOH dan KOH jika terkena kulit maka dapat membakar kulit dan merusak rambut. Larutan basa (sodium stearat) atau amonium hidroksida encer membuat rambut kasar dan membuka atau merenggangkan kutikula, serta membuat rambut kering dan kusut.

Sementara itu larutan basa kuat (pH = 10 – 14) malah dapat membuat rambut rontok melarutkan komponen-komponen penyusun rambut.

Garam

Merupakan senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa. Reaksi pembentukan garam adalah:

Asam basa → garam air

HCl KOH → KCl H2O

Garam dapur (NaCl) diperoleh dari air laut yang mengalami penguapan dan kristalisasi. Untuk menjadikannya garam beryodium, harus diproses iodisasi (garam kalium/KI).

Sifat-sifat atau ciri-ciri garam:

  • Larut dalam air. Contohnya : KNO3, NH4Cl, Na2SO4.
  • Sukar larut dalam air. Contohnya : BaSO4, CaCO3, PbCO3.
  • Bentuknya padat.
  • Titik didihnya tinggi.

Mengenal Apa Itu Kertas Lakmus untuk Uji Asam-Basa

Kertas lakmus adalah kertas yang digunakan untuk menguji kadar keasaman bahan. Kertas lakmus terbuat dari bahan kimia yang akan berubah warna jika dicelupkan kedalam larutan asam atau basa. Warna yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kadar pH dalam larutan yang ada.

Lakmus sendiri adalah campuran zat pewarna berbeda yang larut dalam air yang diekstrak dari lumut. Campuran ini sering diserap ke dalam kertas saring untuk menghasilkan salah satu bentuk tertua dari indikator pH.

Terdapat dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut sebagai berikut.

1. Kertas lakmus merah akan tetap berwarna merah dalam larutan asam.

2. Kertas lakmus merah akan berubah berwarna biru dalam larutan basa.

3. Kertas lakmus merah dalam larutan netral berwarna merah.

4. Kertas lakmus biru akan berubah menjadi berwarna merah dalam larutan asam.

5. Kertas lakmus biru akan tetap berwarna biru dalam larutan basa

6. Kertas lakmus biru dalam larutan netral berwarna biru.

Asam dan basa adalah dua zat yang keberadaannya dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai hal di kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Rangkuman Materi Asam & Basa: Pengertian, Ciri-Ciri & Contohnya

Baca juga artikel terkait ASAM BASA atau tulisan menarik lainnya Cicik Novita
(tirto.id - cck/ylk)

Penulis: Cicik Novita Editor: Yulaika Ramadhani Kontributor: Cicik Novita

tirto.id - Beragam bidang industri, pertanian, kesehatan, dan penelitian di laboratorium telah lama memanfaatkan larutan asam, basa, dan garam secara luas. Di lingkup keseharian senyawa ini juga tak kurang memberi banyak manfaat.

Asam, basa, dan garam termasuk dalam golongan campuran homogen, yakni campuran antara 2 zat atau lebih yang partikel penyusunnya tidak dapat dibedakan. Campuran homogen lazim disebut dengan larutan.

Contoh larutan homogen adalah campuran antara air dan garam menjadi larutan garam. Jika dilihat secara kasat mata, partikel garam tidak bisa lagi dibedakan karena larut dalam air.

Contoh Larutan Asam, Basa, dan Garam dalam Kehidupan

Berikut ini adalah penjelasan dan contoh larutan asam, basa, dan garam dalam kehidupan sehari-hari, seperti dikutip dalam modul PPJ IPA (2017).

1. Larutan Asam

Sangat mudah menemukan senyawa asam dalam beragam barang sehari-hari, termasuk pada makanan, minuman, atau cairan pembersih rumah.

Jeruk, lemon, dan tomat merupakan contoh buah dan sayur yang mengandung asam. Cuka dapur sebagai penambah rasa juga mengandung asam asetat.

Aki pada kendaraan bermotor terdiri dari asam sulfat. Bahkan di lambung, asam ditemukan dalam bentuk asam klorida untuk membantu proses pencernaan.

Larutan asam memiliki beberapa ciri khusus yaitu:

  1. Senyawa asam bersifat korosif
  2. Derajat keasaman (pH) < 7
  3. Sebagian besar bereaksi dengan logam menghasilkan H2
  4. Memiliki rasa masam
  5. Dapat mengubah kertas lakmus biru menjadi merah
  6. Menghasilkan ion H dalam air

Meski larutan asam punya banyak manfaat untuk kehidupan sehari-hari, di sisi lain larutan ini juga punya efek negatif bagi lingkungan, misalnya seperti hujan asam. Fenomena ini terjadi akibat kadar gas Belerang Dioksida (SO2) dan Nitrogen Oksida (NO) di atmosfer sangat tinggi.

Gas ini kemudian bereaksi dengan air di atmosfer membentuk asam sulfat, asam nitrat dan senyawa asam lain. Ketika hujan, reaksi ini membuat air yang turun jadi lebih asam dari keadaan normal.

Hujan asam dapat merusak bangunan, patung, membunuh tumbuhan, ikan dan makhluk lain di sungai.

Berikut beberapa contoh asam yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya:

  • Asam asetat: Larutan cuka
  • Asam askorbat: Jeruk, tomat, sayuran
  • Asam sitrat: Jeruk
  • Asam borat: Larutan pencuci mata
  • Asam karbonat: Minuman berkarbonasi
  • Asam klorida: Asam lambung, obat tetes mata
  • Asam nitrat: Pupuk, peledak
  • Asam fosfat: Deterjen, pupuk
  • Asam sulfat: Baterai mobil, pupuk
  • Asam tartrat: Anggur
  • Asam malat: Apel
  • Asam formiat: Sengatan lebah
  • Asam laktat: Keju
  • Asam benzoate: Bahan pengawet makanan

2. Larutan Basa

Beberapa contoh benda sehari-hari dengan kandungan basa adalah sabun mandi, sabun cuci, sampo, pasta gigi, obat maag, dan pupuk.

Seperti larutan asam, kita dapat membedakan larutan basa hanya dengan melihat sifat khususnya, bahkan dengan menjajal rasa.

  1. Senyawa basa terasa pahit.
  2. Bersifat merusak kulit atau kaustik.
  3. Derajat keasaman (pH) > 7.
  4. Terasa licin di tangan seperti sabun.
  5. Dapat mengubah lakmus merah menjadi biru.
  6. Menghasilkam ion OH dalam air.

Beberapa senyawa basa dalam kehidupan sehari-hari termasuk di antaranya:

  • Aluminium hidroksida: deodoran, antasid.
  • Kalsium hidroksida: mortar dan plester.
  • Magnesium hidroksida: obat pencahar, antasid.
  • Natrium hidroksida: bahan sabun.

3. Larutan Garam

Garam merupakan senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa. Contoh garam dalam kehidupan sehari-hari termasuk garam dapur atau NaCl, lazim digunakan untuk menambah cita rasa masakan.

Sifat garam di antaranya:

  1. Rasanya manis, asin atau hambar.
  2. Derajat keasaman (pH) = 7.
  3. Tidak mengubah warna kertas lakmus.
  4. Tidak menghasilkan ion H atau ion OH.

Beberapa contoh garam yang dikenal, di antaranya:

  • Natrium klorida: garam dapur, penyedap rasa pada makanan.
  • Natrium bikarbonat: baking soda, pengembang kue.
  • Kalsium karbonat: kalsit, cat tembok, dan bahan karet.
  • Kalsium nitrat: pupuk, bahan peledak.
  • Kalium karbonat: sabun dan kaca.
  • Natrium fosfat: TSP, deterjen.
  • Ammonium klorida: salmiak, baterai kering.

Baca juga:

  • Contoh Campuran Homogen dalam Kehidupan Manusia: Asam, Basa & Garam
  • Hujan Asam: Penyebab, Dampak dan Solusi Pencegahannya
  • Daftar Makanan dengan Asam Folat Tinggi: Hati Ayam hingga Jeruk

Baca juga artikel terkait ASAM BASA GARAM atau tulisan menarik lainnya Aditya Widya Putri
(tirto.id - adi/ulf)


Penulis: Aditya Widya Putri
Editor: Maria Ulfa

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA