tirto.id - Bahan serat adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang dan utuh.
Bahan serat tersebut bisa didapat melalui dua cara, secara alami maupun buatan atau sintetis. Serat alami merupakan serat yang langsung diperoleh dari alam.
Menurut penjabaran Modul Prakarya terbitan Kemendikbud, bahan serat alam sudah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi. Dalam rentang waktu tersebut, serat alam dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan manusia.
Cina tercatat sebagai salah satu negara yang memulai pengolahan serat alam sejak 2.640 SM, dengan bahan baku serat sutra sebagai produk tekstil.
Selanjutnya ada India yang terkenal dengan produksi tekstil dari bahan baku serat kapas. Di negara ini, industri kapas sudah berdiri sejak 1.540 SM.
Selain Cina dan India, ada pula Swiss yang mengolah bahan serat flax sejak 10.000 SM. Adapun serat wol juga sudah dikelola di Mesopotamia sejak 1.000 SM.
Iklim di suatu tempat dapat mempengaruhi produksi bahan serat alam, terutama pada sektor ongkos produksi yang akhirnya berdampak langsung terhadap harga jual suatu produk di pasar.
Jenis dan Karakteristik Bahan Serat
Serat alam terbagi dalam tiga jenis, yaitu serat yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan mineral. Pembahasan kali ini terfokus pada serat yang berasal dari tumbuhan dan hewan.
1. Serat dari tumbuhan
Unsur utama yang terkandung dalam serat tumbuhan adalah selulosa, komponen struktural utama pada dinding sel pelindung tumbuhan.
Serat dari tumbuhan dipilih dengan persyaratan: kuat, tahan lama, bentuknya tetap, permukaan halus atau bertekstur sesuai dengan syarat suatu produk.
Serat dari tumbuhan diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu:
a. Serat dari biji
Contoh biji tumbuhan yang telah memenuhi persyaratan sebagai bahan serat alam adalah kapuk dan kapas. Kapuk masih cukup eksis dimanfaatkan sebagai bahan isi kasur, bantal, guling, bahkan kursi.
Sementara itu, pemanfaatan kapas masih banyak digunakan sebagai produk kosmetik maupun bahan baku tekstil.
Kapas sebagai bahan baku tekstil memiliki beberapa karakteristik, di antaranya: bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah kusut, mudah menyerap keringat, rentan terhadap jamur, dan mudah terbakar.
b. Serat dari batang
Contoh serat batang yang bermanfaat sebagai bahan serat alami yaitu serat flax (dari tanaman Linum usitatissimum), serat rami, serat jute (dari tanaman Corchorus capsularis) dan serat dari batang tanaman beringin serta serat dari batang tanaman melinjo.
Bahan-bahan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai produk tekstil, kertas hingga tali-temali.
c. Serat dari Daun
Contoh bahan serat dari daun yaitu serat daun mendong, daun nanas, daun pandan berduri dan daun eceng gondok serta daun pisang abaka.
Bahan-bahan tersebut hampir semuanya bisa dimanfaatkan sebagai produk kerajinan.
d. Serat dari buah
Salah satu bahan serat dari buah yang terkenal akan pemanfaatannya ialah buah kelapa. Bagian yang dimanfaatkan dari kelapa adalah sabut kelapa yang bisa diolah menjadi keset, tali, dan produk rumah tangga lainnya.
2. Serat dari hewan
Bagian hewan yang dimanfaatkan untuk bahan serat adalah bulu. Nantinya, bulu diolah menjadi bahan produk tekstil berupa serat stapel dan filamen.
Serat stapel ialah serat yang berbentuk rambut hewan (wol). Domba menjadi hewan yang banyak dimanfaatkan rambutnya untuk diolah menjadi wol.
Serat wol biasanya berkarakteristik agak kuat, tidak berkilau, keriting, elastisitas tinggi, mampu menahan panas dengan baik, dan tahan terhadap jamur serta bakteri.
Adapun serat filamen ialah serat yang berbentuk jaringan. Contoh serat filamen adalah serat sutra yang didapat dari ulat sutra.
Serat sutra punya karakteristik berkilau, sangat halus, lembut, tidak mudah kusut, sangat kuat, tahan terhadap sinar matahari dan daya serap cukup tinggi serta tidak mudah berjamur.
Hal utama yang perlu diperhatikan dari karakteristik bahan serat alam adalah pada permukaan seratnya, seperti kehalusan, kekuatan, daya serap, dan elastisitas.
Perawatan terhadap produk berbahan serat alam sangat diperlukan guna menjaga kualitas, serta agar produk-produk tersebut dapat bertahan lama.
Baca juga:
- Rangkuman IPA: Dampak Penggunaan Bahan Serat Terhadap Kesehatan
- Macam-Macam Produk Kerajinan dari Bahan Serat Alam Tumbuhan & Hewan
- Karakteristik dan Sifat Serat Sutra, Dikenal dengan Daya Tahannya
Baca juga
artikel terkait
SERAT ALAM
atau
tulisan menarik lainnya
Rofi Ali Majid
(tirto.id - rof/tha)
Penulis: Rofi Ali Majid
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Rofi Ali Majid
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
Home » Kelas VII » Jenis dan Karakteristik Bahan Serat
Kerajinan Indonesia telah dikenal luas di mancanegara dengan bentuk yang sangat beragam, kreatif, inovatif, dan selalu berkembang mengikuti kebutuhan dan perkembangan teknologi. Indonesia dikenal sebagai negara eksportir kerajinan yang dibuat dengan proses yang lebih mengandalkan keterampilan tangan bukan hanya mesin. Produk-produk kerajinan yang ada di sekitar kita memiliki ciri khas sesuai jenis bahan alam yang digunakan. Serat pada umumnya dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu serta alam dan serat buatan
A. Jenis-jenis Serat
Serat adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan yang membentuk jaringan memanjang yang utuh ataupun senyawa. serat yang paling sering dijumpai disekitar kita yaitu kain. Bahan ini sangat penting dalam kehidupan kita, baik hewan maupun tumbuhan sebagai kebutuhan tubuh kita sendiri. Manusia menggunakan serat dalam banyak hal,seperti:membuat tali, kain, kertas dll. Secara umum serat dikelompokkan menjadi serat alam dan serat buatan. Serat alam terbagi dalam kategori besar, yaitu serat yang berasal dari tumbuhan, serat yang berasal dari hewan dan materi dan anorganik. Kapas, rami, kapuk adalah beberapa contoh serat alam yang berasal dari tumbuhan, sedangkan wol dan sutera serat yang berasal dari hewan, sementara serat asbes adalah contoh serat yang berasal dari material anorganik. Serat buatan terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu serta yang bahan bakunya berasal dari alam tetapi kemudian mengalami proses polimerisasi lanjutan seperti viskosa, asetat, kuproamonium, dsb. Ada juga serat buatan yang bahan bakunya berasal dari hasil sintesis polimerisasi misalnya polyester, nilon, poliuretan, polivinil, dsb. Sedangkan yang ketiga yaitu serta yang berbahan dasar anorganik misalnya serat logam, gelas, dsb.Mengidentifikasi Bahan Serat Alam Pada Produk Kerajinan
1 | Rotan | Kuat dan tahan lam | Tas, Alat rumah Tangga | Halus | Anyaman |
2 | Kayu | Kuat dan mudah dibentuk | Kursi, Meja dan perabot rumah tangga | Haslu berserat | Ukir dan Bubut |
3 | Purun | Kuat dan berserat | Topi dan Tas | Halus | Anyam |
4 | Tanah liat | Lengket dan mudah dibentuk | Vas dan Gerabah | Halus | Lempeng (slabing), pilin, pijat, dan putar. |
5 | Getah nyatu | Mudah dibentuk saat masih panas | Perahu, patung dan kerajinan lainnya | Halus dan warna terang | Konstruksi |
6 | Pelepah Pisang | Ringan dan mudah dibentuk | Keranjang buah, Tas, dan Sandal | Halus | Anyaman |
6 | Bambu | Kuat dan mudah dibentuk | Sandal | Halus | Anyaman, Konstruksi |
7 | Kulit | Kuat dan awet | Wayang kulit, Jaket, Sepatu | Berserat | Anyam, Jahit, |
B. Jenis dan Karakteristik Bahan Serat Bahan serat alam berasal dari alam. Limbah serat alam mudah diurai dalam tanah. Bahan serat alam yang dimaksud adalah bahan organik yang tidak diolah kembali melalui proses dan penambahan bahan kimiawi sehingga keasliannya tetap terjaga dan diutamakan. Bahan serat alam dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan mineral.
1. Serat dari Tumbuhan
Karakteristik bahan serat alam yang menjadi perhatian adalah pada permukaan seratnya, seperti kehalusan, kekuatan, daya serap, dan kemuluran atau elastisitas. Serat yang berasal dari tumbuhan dapat diklasifikasi menjadi empat sebagai berikut.
- Serat dari Biji. Beberapa biji telah memenuhi persyaratan untuk diolah sebagai bahan serat. Contohnya biji dari pohon kapas dan kapuk. Bahan tekstil dari selulosa (kapas) memiliki beberapa karakteristik seperti, bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah kusut, mudah menyerap keringat, rentan terhadap jamur, dan mudah terbakar.
- Serat dari Batang. Jenis batang yang menghasilkan serat alam dapat berupa jenis batang yang berkambium ataupun tidak berkambium. Contohnya batang pohon anggrek, melinjo/ganemon, mahkota dewa, beringin, yonkori, flax, jute, rosella, henep, rami, urena, kenaf, dan sunn.
- Serat dari Daun. Contohnya serat daun mendong (purun tikus), daun nanas, daun pandan berduri, daun eceng gondok, daun abaka, daun sisal, dan daun henequen.
- Serat Berasal dari Buah. Buah yang sudah dimanfaatkan sebagai bahan serat adalah kelapa. Buah kelapa memiliki sabut yang melapisi buah.
- Serat dari Stapel. Stapel merupakan serat yang berbentuk rambut hewan yang disebut dengan wol. Contohnya domba, alpaca, unta, cashmer, mohair, kelinci, dan vicuna. Rambut hewan yang paling banyak digunakan adalah wol dari bulu domba. Serat wol mempunyai ciri-ciri agak kuat, tidak berkilau, keriting, kekenyalan tinggi, elastisitas tinggi, dan merupakan penahan panas yang baik, tahan terhadap jamur dan bakteri.
- Serat dari Filamen Filamen merupakan serat yang berbentuk jaringan. Contohnya adalah serat yang berasal dari larva ulat sutera yang dipintal menjadi benang. serat sutra mempunyai ciri-ciri berkilau, sangat bagus dan lembut, tidak mudah kusut, sangat halus, kekuatannya tinggi, tahan terhadap sinar matahari, daya serap cukup tinggi, tidak mudah berjamur, mudah terbakar, berbau seperti rambut terbakar, bekas pembakaran berbentuk abu hitam, bulat, serta mudah dihancurkan.
Kapas | Bahan tekstil | Wol | Bahan tekstil |
Pandan | Bahan kerajinan anyaman | Sutera | Bahan tekstil |
Mendong | Bahan kerajinan anyaman | Serat Alpaca | Hahan tekstil |
Sabut Kelapa | Bahan Kerajinan dan alat rumah tangga | Serat Vicuna | Bahan tekstil |
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 7:53 PM