Tata cara memberi salam yang baik

Dalam sejarah, Allah subhanahu wata’ala memerintahkan Nabi Adam Alaihi salam untuk mengucapkansalam kepada malaikat. Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam saat tiba di kota Madinah dimulai dengan menyebarkan salam.

Hukum mengucapkan salam

  • Menyampaikan salam hukumnya sunnah.
  • Menjawab salam hukumnya wajib.
  • Jika ada beberapa orang dan menjawab cuma satu orang maka sudah cukup. Telah mengugurkan kewajiban bagi yang lainnya, namun lebih utama jika lebih banyak yang menjawab.

Ucapan salam Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu (mendapat 30 kebaikan)

Adab menjawab salam. Menjawab salam minimal sama dengan yang diucapkan oleh pemberi salam atau lebih baik. Yang dimaksud dengan menjawab lebih baik bukan hanya ucapan tetapi termasuk gerakan dan bahasa tubuh, misalnya dengan senyum dan bahasa tubuh yang lebih baik.

Mengucapkan salam dengan ucapan Assalamualaika. Karena ini adalah ucapan bagi mayat atau jenazah.

Dianjurkan menyebarkan salam. Mengucapkan salam bukan hanya kepada orang yang kita kenal tetapi kepada semua orang beriman yang kita temui.

Dianjurkan menyampaikan salam sampai 3 kali, jika berada ditengah keramaian atau ada dugaan salamnya belum didengar.

Tata cara dan etika salam:

  • Yang berkendara kepada yang berjalan. Yang memakai kendaraan mengucapkan salam kepada yang berjalan.
  • Yang berjalan kepada yang duduk. Orang yang sedang berjalan mengucapkan salam kepada yang duduk.
  • Yang sedikit kepada yang banyak. Orang yang mengucapkan salam adalah orang yang mendatangi majelis atau kelas
  • Yang muda kepada yang lebih tua. Namun untuk anak yang belum tamyiz, maka kita disunnahkan mengucapkan salam terlebih dahulu kepada mereka. Ini dipraktekkan oleh Rasulullah sebagai bentuk pengajaran kepada anak-anak kecil dan ini bagian dari tawadhu. Tetapi tidak menjadi larangan jika dilakukan sebaliknya.
  • Bagaimana jika bersamaan mengucapkan salam? Maka sama-sama juga menjawab salam.
  • Etika menitip salam. Menitip salam adalah perkara yang baik dan dianjurkan. Bagi yang dititipi salam, jika mengiyakan hukumnya wajib disampaikan. Cara menjawab: alaik wa alaihissalam (perempuan: alaiki wa alaihassalam.)
  • Bagaimana hukumnya mengucapkan salam kepada wanita yang bukan mahram? Kesepakatan ulama, jika seorang lelaki mengucapkan kepada seorang wanita yang sudah berumur tua maka tidak mengapa, tetapi jika kepada seorang wanita yang masih muda sebaiknya dihindari. Namun jika seorang lelaki mencupakan salam ke sekelompok wanita, maka tidak mengapa.
  • Bagaimana salam kepada non muslim? Kita tidak diperkenankan lebih dulu memberi salam, jika mereka lebih dulu maka kita perhatikan dulu yang diucapkan, jika tidak jelas salam yang diucapkan maka kita mengucapkan waalaikum. Manum jika jelas maka kita ucapkan yang sama.

ditulis oleh Ibu dr. Juniarti Naim. Ibunda dari ananda Nur Azizah, Nurul Maghfirah, Nurul Afifah, Naila Salsabila. Pertemuan Perdana Pengajian Kitab “Muntaqa al-Adab asy-Syar’iyyah” dengan pembahasan Adab Salam oleh Ustadz Muhammad Nirwan Idris (Abu Fahd), Lc.,M.H.I حفظه الله (Dosen STIBA Makassar, Sekretaris Komisi Ibadah Dewan Syari’ah Wahdah Islamiyah, Founder Sakinah Community).

Berikut video pembahasan lengkapnya,

TATA CARA MENJAWAB SALAM YANG BENAR

========================

Allah ta’ala berfirman:

{فحيوا بأحسن منها أو ردوها}

Artinya:

“Maka jawablah (salam tadi) dengan yang lebih baik atau balas dengan yang semisalnya.”

Syaikh Ibnu Utsaimin menjelaskan ayat ini:

“Yang baik dalam menjawab salam adalah dengan tiga cara:

  • Dengan lafal
  • Dengan suara
  • Dengan wajah

Contoh, jika ada yang mengucap salam kepadamu dengan lafadz:

السلام عليكم ورحمة الله

Maka yang lebih baik bagimu membalas salam ini dengan lafadz:

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

atau dengan:

وعليك السلام ورحمة الله حياك الله

Atau dengan:

وعليك السلام ورحمة الله أهلا وسهلا

Inilah cara membalas salam yang lebih baik dengan bentuk lafadz.

Adapun membalas dengan yang baik dalam hal suara, jika ada yang mengucapkan:

السلام عليك

dengan suara yang jelas dan keras, maka balaslah salam tersebut dengan suara yang lebih jelas dan keras, atau minimalnya engkau jawab dengan yang semisalnya.

Adapun jika ada yang mengucap salam kepadamu dengan suara yang jelas dan terdengar olehmu, tetapi engkau menjawabnya dengan suara yang mungkin bisa dengar atau tidak, maka engkau belum menunaikan kewajibanmu, dikarenakan Allah berfirman:

بأحسن منها

“Jawablah dengan yang lebih baik darinya atau yang semisalnya.”

Demikian pula dalam hal senyum

Jika ada yang memberimu salam dengan senyuman dan wajah yang berseri-seri, tidaklah engkau membalasnya dengan wajah yang masam, karena engkau saat itu tidaklah menjawab salam dengan yang semisalnya dan tidak pula menjawab dengan yang lebih baik.

➡ Ini adalah permasalahan yang kebanyakan orang lalai. Maka seyogyanya bagi seorang yang beriman untuk mengetahuinya dan mengamalkannya.”

——–

{فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا}.

?قال العلامة ابن عثيمين رحمه الله تعالى:

▫الحسن في الرد:

←يكون بالصيغة

←-ويكون بالصوت

←ويكون بالوجه؛

⬅فمثلاً إذا قال: “السلام عليك ورحمة الله”، فالأحسن أن تقول: “عليك السلام ورحمة الله وبركاته”، أو “عليك السلام ورحمة الله حياك الله”، أو “وعليك السلام ورحمة الله أهلاً وسهلاً”، هذا في الصيغة.

⬅في الصوت إذا قال: “السلام عليك” بصوت واضح جهرا،ً فالرد عليه بأن يكون ردك أوضح من سلامه وأبين،

أو على الأقل يكون مثله؛

▪أما أن يسلم عليك بصوت مسموع بين واضح، ثم ترد عليه بأنفك أو بصوت قد يسمعه وقد لا يسمعه فإنك لم تأت بالواجب، لأن الله قال: “بأحسن منها أو ردوها”؛

⬅كذلك في البشاشة: إذا سلم عليك بوجه بشوش منطلق، ما ترد عليه بوجه عبوس مكفهر، لأنك ما حييته بمثل ما حياك به ولا بأحسن؛

?وهذه مسائل يغفل عنها كثير من الناس، فينبغي للمؤمن أن يعرفها وأن يطبقها عملياً.

? [فتاوى نور على الدرب-الشريط رقم(338)].

Alih bahasa: Abu Zain Iding

______________

Kiriman teks Arab dari akhuna Musron -حفظه الله- di grup Thullab Albayyinah.

WA Berbagi Faidah

//jendelasunnah.com/blog/2015/04/26/tata-cara-menjawab-salam-yang-benar/

jumanto.com – Kultum tentang Cara Memberi Salam. Dari berbagai dalil hadits tentang menyebarkan salam serta menjawab salam, umat Islam diajarkan untuk mendoakan saudaranya saat bertemu, dan mendoakan balik orang yang mendoakan.

Mengucapkan salam yang benar merupakan doa yang baik bagi saudaranya.

Nah, di kesempatan kali ini, mari kita belajar adab tata cara memberi salam dalam Islam.

Salah satu hadis yang akan kita bahas ini membahas adab mengucapkan salam di dalam Islam.

Tata cara memberi salam mungkin jarang kita ketahui.

Baca juga: Kisah Perjalanan Isra’ Mi’raj Singkat.

Memberi Salam Dalam Islam adalah Doa

Di antara kita saat kecil dulu, saya yakin sering mendengar kultum mengenai keutamaan salam, hukum menjawab salam, serta tata cara lain dalam memberi salam dan menjawab salam, dari dan kepada sesama muslim.

Sesama muslim adalah bersaudara.

Oleh karena itu, jika bertemu pun saling mendoakan kebaikan.

Mendoakan keselamatan, mendoakan agar mendapatkan rahmat, mendoakan agar mendapatkan barokah.

Dalam mengucapkan salam pun  harus benar, menulis salam dengan tulisan yang benar, jangan disingkat jika berkirim salam lewat whatsapp.

Tulisan saja yang lengkap, Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, jangan disingkat Ass. atau singkatan yang lain.

Tujuannya tentu saja agar baik yang membaca maupun yang mengirimkan salam, bisa mendapatkan doa salam yang sebenarnya.

Baca: Tulisan Arab Assalamu’alaikum yang benar.

Hadis Adab Tata Cara Memberi Salam Di Dalam Islam, Kultum Singkat

Ucapan salam dalam Islam

Ucapan salam bisa diucapkan dalam ucapan yang singkat atau lebih lengkap.

Jika diucapkan singkat, ucapan salam adalah Assalamu’alaikum (السلام عليكم).

Arti Assalamu’alaikum kurang lebih: semoga keselamatan tercurahkan atasmu.

Sedangkan jika menutup ceramah, atau menutup omongan, orang akan mengucapkan salam: wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, yang artinya: dan keselamatan semoga atasmu, beserta rahmat dan barakah dari Allah.

Sedangkan bagi yang menjawab salam, dianjurkan untuk mengucapkan dengan salam wa’alaikumus salam, bukan dengan wa’alaikum salam.

Yang memeberi salam mendapatkan pahala, begitu juga pahala menjawab salam juga akan didapat oleh umat Islam yang menjawab salam saudaranya.

Jika tidak menjawab salam maka termasuk berdosa.

Baca juga: doa kelancaran berbicara.

Cara memberi salam menurut ajaran Nabi

Adapun dalam memberikan salam, berikut ini adab tata cara yang diajarkan oleh Nabi sebagaimana disebutkan di dalam hadis riwayat Imam Muslim:

حَدَّثَنِي عُقْبَةُ بْنُ مُكْرَمٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ ح و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ مَرْزُوقٍ حَدَّثَنَا رَوْحٌ حَدَّثَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي زِيَادٌ أَنَّ ثَابِتًا مَوْلَى عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ زَيْدٍ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُا: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسَلِّمُ الرَّاكِبُ عَلَى الْمَاشِي وَالْمَاشِي عَلَى

الْقَاعِدِ وَالْقَلِيلُ عَلَى الْكَثِيرِ. (رواه مسلم)

Dari Abu Hurairah (w. 57 H) berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang yang berkendaraan hendaklah memberi salam kepada pejalan kaki, orang yang berjalan kepada orang duduk, dan orang sedikit kepada orang banyak.” H.R. Muslim (w. 261 H)

Nabi menyuruh kita untuk mengucapkan salam jika bertemu sesama muslim dengan mendoakan keselamatan dan kebaikan.

Beberapa adab mengucapkan salam yang didapat dari hadits di atas adalah:

  • orang yang naik kendaraan hendaknya memberikan salam terlebih dahulu kepada orang yang berjalan. Jadi, jika kita naik motor, dan ada orang yang berjalan, hendaknya kita dulu yang mengucapkan salam kepada mereka.
  • orang yang jalan memberi salam kepada orang duduk. Jadi, saat kita jalan kaki, dan ada orang duduk, orang yang jalan itulah yang lebih dulu mengucapkan salam.
  • orang sedikit mengucapkan salam kepada orang yang banyak, seperti ustadz kepada jamaah, guru kepada murid, dan sebagainya.

Oleh Imam Nawawi disebutkan, tata cara mengucapkan salam di atas adalah merupakan kesunnahan. Mengucapkan salam lebih dulu adalah sunnah, sedangkan menjawab salam adalah kewajiban.

Jadi hukum menjawab salam hukumnya wajib, jika tidak menjawab hukumnya berdoa.

Sementara jika kita mendapat titipan salam, tata cara menjawabnya, pada saat itu juga langsung dijawab salam tersebut.

Baca juga: doa setelah sholat.

Kesimpulan

Hadits mengucapkan salam di atas mengatur siapa yang disunnahkan terlebih dahulu untuk menyampaikan salam kepada saudaranya sesama muslim.

Memberi salam hukumnya sunnah, menjawab hukumnya wajib.

Demikian materi Kultum singkat mengenai Adab Tata Cara Memberi Salam Dalam Islam dari Hadis Nabi. Baca juga: Hadis Tentang Nabi Istighfar 100 Kali.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA