Sifat yang tidak mungkin ada bagi Allah disebut

Kaligrafi Allah. Foto: Pixabay

Sifat mustahil bagi Allah SWT adalah sifat-sifat yang secara akal tidak mungkin dimiliki oleh-Nya. Sebagaimana kita tahu, Allah SWT memiliki sifat wajib karena Dia merupakan zat yang Maha Sempurna.

Adapun sifat wajib bagi Allah di antaranya adalah wujud (ada), qidam (terdahulu), dan baqa (kekal). Sebagai penguasa alam semesta, mustahil bagi Allah untuk mempunyai sifat-sifat yang mengingkari keagungannya tersebut.

Berikut ini merupakan 20 sifat mustahil bagi Allah yang perlu diketahui umat Islam:

20 Sifat Mustahil Bagi Allah SWT

Adam artinya tiada. Ini merupakan kebalikan sifat wujud. Mengapa Allah mustahil memiliki sifat adam? Langit, bumi, dan seluruh semesta ini merupakan bukti keberadaan Allah SWT.

Hal ini tertulis dalam Alquran Surat Al-Araf yang berbunyi: “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy . Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.”(QS.Al-Araf : 54).

Huduts artinya permulaan atau ada yang mendahului. Ini adalah kebalikan dari sifat qidam yang artinya awal atau mendahului. Allah berfirman:

“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS.Al-Hadid: 3).

Fana artinya binasa, tidak kekal, dan memiliki kesudahan. Fana adalah kebalikan sifat baqa' yang berarti kekal. Segala sesuatu di bumi ini akan musnah, kecuali Allah Azza wa Jalla.

4. Mumatsalatu lil hawaditsi

Mumatsalatu lil hawaditsi artinya menyerupai makhluk ciptaan-Nya, kebalikan dari Mukholafatul Lilhawaditsi. Allah SWT adalah Zat Yang Maha Sempurna dan tidak ada satupun makhluk di dunia ini yang mampu menyerupai-Nya.

Ihtiyaju lighairihi berarti memerlukan yang lain. Sebagai Zat yang Maha Agung, mustahil bagi Allah SWT untuk meminta pertolongan dari makhluk ciptaannya sendiri.

Ta’adud artinya berjumlah lebih dari satu, kebalikan dari wahdaniyah. Bukti keesaan Allah ini tercantum dalam surat Al-Ikhlas yang berbunyi:

“Katakanlah ‘Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”

Ilustrasi kuasa Allah. Foto: Pixabay

Ajzun artinya lemah dan tidak berkuasa. Allah tidak mungkin bersifat lemah karena Ia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Karahah artinya terpaksa, tidak atas kehendak sendiri, atau tidak berkemauan. Segala sesuatu terjadi sesuai kehendak-Nya dan tidak ada satu pun yang mampu mencegahnya.

Jahlun artinya tidak mengetahui atau bodoh. Ini kebalikan dari 'ilmun yang artinya mengetahui. Allah SWT mengetahui atas segala sesuatu baik yang tampak maupun yang tidak tampak.

Maut artinya mati, padahal Allah SWT bersifat kekal.

“Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya.” (QS. Al-Furqon: 58).

Shamamun artinya tuli atau tidak mendengar. Shamamun adalah sifat mustahil bagi Allah karena Allah Maha mendengar apa yang diucapkan hambanya baik yang dikatakan secara terang-terangan maupun yang disembunyikan.

Ama artinya buta atau tidak melihat. Mustahil Allah bersifat ama karena tidak ada satu hal pun yang luput dari pengelihatan-Nya.

Alquran, firman Allah. Foto: Pixabay

Bakamun artinya bisu atau tidak berbicara. Kebalikan dari Qadam yang memiliki arti berfirman.

Arti kaunuhu ‘Ajizan adalah keadaan yang lemah dan tidak berkuasa. Sifat mustahil bagi Allah ini adalah kebalikan dari sifat wajib Qadiran yang artinya berkuasa.

Kaunuhu Karihan artinya keadaan yang terpaksa dan tidak atas kehendak sendiri. Sifat ini kebalikan dari Muridan yang artinya berkehendak.

Dalam surat Hud ayat 107, Allah berfirman:

“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS.Hud: 107).

Kaunuhu jahilan artinya zat yang sangat bodoh. Kebalikan dari Aliman yang artinya mengetahui.

Arti mayyitan adalah Zat yang mati. Mustahil bagi Allah untuk mati karena Ia tidak pernah tidur, bersifat kekal, dan tidak akan binasa.

Kaunuhu Ashamma artinya keadaannya yang tuli dan tidak mendengar. Padahal pendengaran Allah tak terbatas dan meliputi segala sesuatu.

Kaunuhu 'Ama artinya keadaaannya yang buta dan tidak melihat. Ini adalah kebalikan dari sifat Bashiran yang artinya melihat. Mustahil Allah bersifat kaunuhu ‘ama karena Dia Maha Sempurna dengan seluruh keagungan-Nya.

Artinya keadaannya yang bisu dan tidak berbicara. Allah tidak bisu karena Ia berfirman. Firman-Nya tertuang dalam kitab-kitab suci yang diturunkan lewat para nabi.

Itulah 20 sifat mustahil bagi Allah SWT dan artinya yang wajib diketahui umat muslim. Semoga dengan mengetahui sifat-sifat tersebut, kita semakin meningkatkan keimanan kepada-Nya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA