Serat kain yang dibentuk menjadi benang adalah merupakan bahan dasar yang digunakan untuk membuat pakaian. Setiap serat memiliki karakteristiknya sendiri hingga dapat membentuk beragam jenis pakaian.
Ragam jenis pakaian memiliki fungsinya masing-masing sehingga perlu dibentuk dengan serat yang bervariasi pula. Misalnya saja, pakaian untuk musim dingin tentunya harus dibuat dari serat khusus dalam bentuk benang yang tebal.
Secara umum, serat untuk kain dibedakan menjadi dua jenis, yakni serat yang terbuat dari bahan alami dan buatan. Bahan alami pada serat dibuat dari tumbuhan atau hewan, sedangkan bahan buatan merupakan hasil kombinasi bahan non-organik dan kimia.
Jenis-jenis serat kain
Setiap serat yang digunakan sebagain bahan dasar pakaian memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing.
1. Serat Kapas
Tumbuhan kapas menjadi bahan alami yang digunakan dalam membuat serat jenis ini. Serat kapas sangat terkenal dengan bahannya yang lembut dan halus.
Jenis serat ini cocok dan dapat sesuai digunakan dalam berbagai musim, baik musim panas maupun musim dingin. Hal itu karena serat kapas dapat menyerap keringat dengan mudah dan dapat pula menghangatkan tubuh dengan baik.
2. Serat Sutra
Bahan alami yang digunakan untuk membuat serat sutra adalah berasal dari serat protein pada kepompong.
Serat ini dinilai sebagai serat alami paling kuat dibanding yang lainnya. Sama halnya seperti serat kapas, serat sutra pun cocok digunakan untuk membuat pakaian segala musim.
Baca Juga: Mengenal Beragam Jenis Benang Berdasarkan Seratnya
3. Serat Wool
Serat ini dibuat dari bulu hewan, seperti domba, ilama, dan aplaka.
Berbeda dengan kedua jenis serat sebelumnya, serat wool lebih cocok digunakan untuk membuat pakaian musim dingin. Hal itu karena karakteristik yang tebal dan hangat dari seratnya.
4. Serat Nilon
Jenis serat kain yang memiliki karakteristik kuat dan lentur ini dibuat dari poliamida. Kekuatan dan kelenturannya ini membuat serat nilon sering digunakan sebagai bahan dasar dalam membuat dompet, tas, dan koper.
5. Serat Poliester
Pakaian yang dibentuk dari serat poliester memiliki karakteristik yang tidak mudah kusut sehingga menjadi populer. Padahal, serat jenis ini dibuat dari bahan buatan.
6. Serat Spandex
Sama halnya seperti serat nilon, serat spandex juga dikenal dengan kelenturannya. Selain lentur, kelebihan lainnya dari jenis serat ini adalah pada ketahanannya akan panas matahari dan minyak.
Serat spandex dapat ditemukan dalam bentuk pakaian olahraga.
Baca Juga: Berbagai Jenis Kain Tenun di Indonesia dan Cara Merawatnya
Yuk, cobain manfaat terbaik dari hasil pencucian yang wangi dan bersih di D-Laundry. Daftar sekarang, di sini!
Kami menggunakan cookies untuk mempersonalisasikan konten dan iklan, untuk menyediakan fitur media sosial dan untuk menganalisa lalu lintas kami. Kami juga menyembunyikan informasi penggunaan Anda pada situs kami dari sosial media, mitra periklanan dan analitik kami. Detail tambahan tersedia di kebijakan cookie kami.
Terima semua cookies
Klasifikasi Serat
Serat Alami
Serat Buatan Manusia
Parameter Serat Tekstil
Serat Properties – Comparison
Pengantar
Tekstil memiliki hubungan yang penting pada kehidupan kita sehari-hari sehingga setiap orang harus mengetahui tentang dasar-dasar serat dan sifatnya.
Serat tekstil yang digunakan untuk berbagai macam aplikasi seperti penutup, penghangat, perhiasan pribadi dan bahkan untuk menampilkan kekayaan pribadi.
Teknologi tekstil telah jauh memenuhi kebutuhan ini. Pengetahuan dasar tentang serat tekstil akan memudahkan penilaian merek dan jenis serat dan membantu mengidentifikasi kualitas yang tepat untuk aplikasinya.
Buletin ini mencakup berbagai serat tekstil dan sifat-sifat yang penting untuk aplikasi tekstil yang sesuai.Klasifikasi Serat
Secara luas, serat tekstil dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori:
- Serat Alami
- Serat Buatan Manusia
Serat Alami
Serat Alami are subdivided further, as outlined beRendah, by their origin.
Table beRendah when available.
Serat Buatan Manusia
Serat Buatan Manusia are subdivided as shown beRendah with their various Komposisis and origin.
Sumber | |
Rayon | Kapas linters or wood |
Asetat | Kapas linters or wood |
Tri-Asetat | Kapas linters or wood |
Nilon | Poliamida alifatik |
Aramid | Poliamid aromatik |
Poliester | Alkohol dihidrat dan asam tereftalat |
Akrilik | Akrilonitril |
ModAkrilik | Akrilonitril |
Spandeks | poliurethan |
Olefin | Etilena atau propilena |
Vinyon | Vinil klorida |
Saran | Viniliden klorida |
Novoloid | Navolac berbasis fenol |
Polikarbonat | Karbonic acid (Poliester derivative) |
fluorokarbon | tetrafluoroethilena |
Azlon | Jagung, kedelai, dan sebagainya |
Karet | Natural or synthetic Karet |
Logam | Aluminium, perak, emas, baja tak berkarat |
Kaca | Pasir silika, batu kapur, mineral lainnya |
Keramik | Aluminium, silika |
Grafit | Karbon |
1. Serat Alami
Kapas
Kapas, the natural Serat most widely used in Pakaian, grows in a boll around the seeds of Kapas plants. A single Serat is an elongated cell that is a flat, twisted, holRendah, ribbon-like structure.
karakteristik
- Kekuatan cukup hingga baik
- Elastisitas sangat rendah
- Kurang tangguh dan rentan terhadap kerutan
- Nyaman dan terasa lembut
- Daya serap baik
- Mengalirkan panas dengan baik
- Bisa rusak karena serangga, jamur, lumut dan ngengat
- Bisa melemah karena paparan sinar matahari dalam jangka waktu yang lama
Aplikasi
- Banyak digunakan dalam sejumlah produk tekstil
- Umum digunakan dalam pakaian tenun dan rajutan
- Home textile – bath towels, bath robes, bed covers etc.
- Used as a blend with other Serats as Rayon, Poliester, Spandeks etc.
Linen
Linen, one of the most expensive Serat Alami, is made from the Lenan plant. It is labour-intensive to produce, hence produced in small quantities. However Linen fabric is valued for its exceptional coolness and freshness in hot weather.
It is composed of 70% Selulosa and 30% pectin, ash, woody tissue and moisture.
karakteristik
- Strongest Tumbuhan Serat
- Elastisitas buruk, sehingga mudah mengkerut
- Relatif mulus, menjadi lebih lembut saat dicuci
- Berdaya serap sangat tinggi
- Konduktor panas yang baik dan terasa dingin
- Berkilau
- Lebih rapuh, kusut menetap dalam lipatan tajam, cenderung sobek
- Bisa rusak karena jamur, keringat dan pemutih
- Tahan terhadap ngengat dan kumbang karpet
Aplikasi
- Pakaian – setelan, gaun, rok, kemeja dan sebagainya
- Home and commercial furnishing items – table cloths, dish towels, bed sheets, wallpaper / wall coverings, window treatments etc.
- Produk industri – tas koper, kanvas dan sebagainya
- Used as blend with Kapas
Wol
Wol Serat grows from the skin of Domba and is a relatively coarse and Berkerut Serat with scales on its surface. It is composed of Protein. The Serat appearance varies depending on the breed of the Domba. Finer, softer and warmer Serats tend to be with more and smoother scales. Thicker, less warm Serats have fewer and rougher scales. Normally, the better Wol Serats with finer scales are duller in appearance than the Buruker quality Serats which have fewer scales.
karakteristik
- Tampak berkerut
- Elastis
- Higroskopis, mudah menyerap kelembaban
- Ignites at a Tinggier temperature than Kapas
- Tingkat penyebaran api, pelepasan panas dan panas pembakaran lebih rendah
- Tahan terhadap listrik statis
Aplikasi
- Clothing – jackets, suits, trousers, sweaters, hats etc.
- Selimut, karpet, bulu kempa dan pelapis
- Karpet kuda, kain pelana
Sutra
Sutra is a fine, continuous strand unwound from the cocoon of a moth caterpillar known as the Sutraworm. It is composed of Protein. It is very shiny due to the Struktur prisma seperti segitiga of the Sutra Serat, which alRendahs Sutra cloth to refract incoming light at different angles.
karakteristik
- Berkilau, smooth and soft texture and not slippery
- Ringan, kuat, tetapi dapat kehilangan hingga 20% kekuatannya ketika basah
- Elastisity is moderate to Buruk. If elongated, it remains stretched
- Dapat melemah jika terkena terlalu banyak sinar matahari
- Dapat dirusak oleh serangga, terutama jika dibiarkan kotor
- Bisa mengembalikan hingga 11% kelembabannya
Aplikasi
- Kemeja, dasi, blus, gaun formal, pakaian mode kelas atas
- Pakaian dalam wanita, piyama, jubah, setelan pria dan baju musim panas
- Many furnishing Aplikasi
- Pelapis jok, penutup dinding, dan hiasan dinding
Other Serat Alami
Goni
Goni is taken from a tall plant of the same name and it is easy to cultivate and harvest. It is the cheapest Serat and is used in great quantities.
karakteristik
- Goni tidak tahan lama karena cepat rusak bila terkena kelembaban
- Kekuatan kurang
- Tidak bisa diputihkan menjadi putih bersih karena kurangnya kekuatan
Aplikasi
- Benang pengikat untuk karpet, kain kasar dan murah, kantong berat dan sebagainya
Kapuk
It is a Putih Bulu-like Serat obtained from the seed capsules of plants and trees called Ceiba Pentandra grown in Java and Sumatra (Indonesia), Mexico, Central America and the Caribbean, Northern South America and tropical West Africa.
It is called Sutra Kapas due to its Tinggi Kilauan which is equal to that of Sutra.
karakteristik
- Tekstur halus
- Very Berkilau
- Lemah
- Serat pendek
- Tahan terhadap kelembaban, cepat kering bila basah
Aplikasi
- Kasur, bantal, furnitur berlapis
Rami
A woody Serat resembling Lenan and it is also known as Rumput Rhea dan Cina. It is taken from a tall fRendahering plant.
karakteristik
- Kaku
- Lebih rapuh
- Berkilau
Aplikasi
- Kanvas, kain pelapis, pakaian, dan sebagainya
2. Serat Buatan Manusia
2.1. Man-made (Regenerated)
Selulosa
They are derived either from the Selulosa of the cell walls of short Kapas Serats that are called linters or, more frequently from pine wood. There are three types of man made Selulosa Serats: Rayon, Asetat and tri-Asetat.
Rayon
Rayon [link to Raylon] is made from naturally occurring polymers that simulate natural Selulosa Serats. It is neither a truly synthetic Serat nor a truly natural Serat.
There are two varieties of Rayon; viscose and Tinggi wet modulus (HWM). These in turn are produced in a number of types to provide certain specific properties.
karakteristik
- Halus, lembut dan nyaman
- Kilau alaminya tinggi
- Berdaya serap sangat tinggi
- Daya tahan dan retensi bentuk rendah, terutama ketika basah
- Rendah Elastis recovery
- Normally Lemah, but HWM Rayon is much stronger, Tahan lama and has Baik appearance retention.
Aplikasi
- Pakaian – blus, gaun, jaket, pakaian, pelapis, setelan, dasi untuk leher dan sebagainya
- Barang-barang perabotan – penutup tempat tidur, seprai, selimut, dekorasi jendela, pelapis jok dan sebagainya
- Penggunaan industri misalnya produk operasi medis, produk bukan tenun, kawat ban dan sebagainya
- Kegunaan lain – produk kesehatan wanita, popok, handuk dan sebagainya
Asetat
Asetat consists of a Selulosa compound identified as acetylated Selulosa – a Selulosa salt. Hence it possesses different qualities compared to Rayon.
Asetat is Termoplastik and can be formed into any shape by application of pressure combined with Panas. Asetat Serats have Baik shape retention.
karakteristik
- Termoplastik
- Kelangsaian baik
- Halus, lembut dan tangguh
- Daya serap tinggi dan cepat kering
- Berkilau appearance
- Lemah, rapidly loses Kekuatan when wet, must be dry-cleaned
- Ketahanan terhadap abrasi buruk
Aplikasi
- Terutama dalam pakaian – blus, gaun, jaket, pakaian dalam wanita, pelapis, setelan, dasi untuk leher, dan sebagainya
- Digunakan dalam kain seperti satin, brokat, kain taf, dan sebagainya
Tri-Asetat
Tri-Asetat consists of acetylated Selulosa that retains acetic groupings, when it is being produced as triAsetat Selulosa. It is a Termoplastik Serat and is more Tangguh than other Selulosa Serats
karakteristik
- Termoplastik
- Tangguh
- Bentuk kuat dan tahan kerut
- Tahan susut
- Mudah dicuci, bahkan pada suhu yang lebih tinggi
- Mempertahankan lipatan dan wiru dengan baik
Aplikasi
- Terutama pakaian
- Digunakan dalam pakaian yang mementingkan retensi lipatan / wiru misalnya rok dan gaun
- Can be used with Poliester to create shiny Pakaian
2.2. Man-made – Non-Selulosa
Serat polimer
Kelompok serat ini dibedakan dengan disintesis atau dibuat dari berbagai elemen menjadi molekul yang lebih besar yang disebut polimer linear.
Molekul-molekul dari masing-masing senyawa tertentu disusun dalam garis paralel dalam serat. Susunan molekul ini disebut orientasi molekul.
The properties of such Serats are dependent on their chemical Komposisi and kinds of molecular orientation.
Nilon
In Nilon, the Serat forming substance is a long-chain synthetic polyamide in which less than 85% of the amide linkages are attached directly to two aromatic rings. The elements Karbon, oxygen, nitrogen and hydrogen are combined by chemical processes into compounds which react to form long-chain molecules, chemically known as polyamides and are then formed into Serats. There are several forms of Nilon. Each depends upon the chemical synthesis.
They are: Nilon 4; 6; 6.6; 6.10; 6.12; 8; 10; and 11.
karakteristik
- Tinggily Tangguh
- Tinggi elongation and Elastisity
- Sangat kuat dan tahan lama
- Ketahanan terhadap abrasi sangat baik
- Termoplastik
- Has the ability to be very Berkilau, semi-Berkilau or dull
- Tahan terhadap serangga, jamur, lumut dan kebusukan
Aplikasi
- Pakaian – pantyhose, stockings, leggings, etc.
- Perabotan rumah
- Industrial Aplikasi - parachutes, tyre cords, ropes, airbags, hoses, etc.
Poliester
In Poliester, the Serat forming substance is any long-chain synthetic polymer composed of at least 85% by weight of an ester of a substituted aromatic carboxylic acid, but not restricted to substituted terapthalate units and para-substituted hydroxybenzoate units.
In producing such Serats, the basic elements of Karbon, oxygen and hydrogen are polymerised. Variations are possible in the methods of production, in the combination of ingredients and in the ultimate molecular structures of the Serat forming substance.
karakteristik
- Termoplastik
- Kekuatan baik
- Hydrophobic (non absorbent)
Aplikasi
- Pakaian – woven and knits, shirts, pants, jackets, hats etc.
- Perabotan rumah – bed sheets, blankets, upholstered furniture, cushioning material
- Industrial uses – conveyor belts, safety belts, tyre reinforcement
Spandeks
The Serat forming substance used to produce Spandeks is any long-chain synthetic polymer composed of at least 85% of segmented polyurethane. Variations are possible when producing this Serat.
The basic elements of nitrogen, hydrogen, Karbon and oxygen are synthesised with other substances to ethyl ester compounds in polymer chains of soft segments or sections that provide stretch and harder segments that hold the chain together.
Trademarks of three Spandeks Serats are Cleer-span, Glospan and Lycra.
karakteristik
- Tinggily Elastis
- Nyaman
- Retensi bentuk tinggi
- Tahan lama
Aplikasi
- Tidak pernah digunakan sendiri, tapi selalu dicampur dengan serat lainnya
- Pakaian dan barang-barang pakaian dengan peregangan yang nyaman dan pas
- Kaus kaki
- Pakaian dalam pembentuk tubuh
- Pakaian renang, pakaian atletik, pakaian aerobik
- Pakaian dalam wanita, legging dan kaus kaki
- Pakaian berbentuk misalnya cup bra
- Sarung tangan
Akrilik
In Akriliks, the Serat forming substance is any long chain polymer composed of at least 85% by weight of Akrilonitril units. Using complicated processes, Karbon, hydrogen and nitrogen, the basic elements are synthesised with small amounts of other chemicals into larger polymer combinations. Variations are possible in the methods of production, in the combination of ingredients and in the ultimate molecular structures of the Serat forming substance.
karakteristik
- Soft, warm handling karakteristik similar to Wol
- Tangguh
- Menjaga bentuk
Aplikasi
3. Man-made – Protein Serats
Protein dari produk-produk seperti jagung dan susu diproses secara kimia dan diubah menjadi serat. Namun, serat tersebut tidak sukses secara komersial.
4. Man-made – Karet Serats
The Serat forming substance is comprised of natural and synthetic Karet. The treated Karet is produced in strands, so that the cross-section is either round or square and the longitudinal surface is relatively smooth.
5. Man-made – Logamik Serats
These Serats are composed of Logam, plastic-coated Logam, Logam-coated plastic, or a core completely covered by Logam. These Serats are usually produced in flat, narrow, smooth strips which possess Tinggi Kilauan.
Aplikasi
- Decorative yarns in Pakaian and Perabotan rumah items.
6. Man-made – Mineral Serats
Various Minerals have been manufactured into Kaca, Keramik and Grafit Serats having prescribed properties for specific uses.
Kaca
Although Kaca is a hard and inflexible material, it can be made into a fine, translucent textile Serat that has an appearance and feel of Sutra.
Natural Minerals such as silica sand, limestone, soda ash, borax, boric acid, feldspar and fluorspar have been fused under very Tinggi temperatures into Kaca which is processed into a Serat.
karakteristik
Aplikasi
- Panas Tahan industrial Aplikasi
Parameter Serat Tekstil
Fibrous materials should possess certain properties to become a suitable textile raw material. Properties which are essential for acceptance as a suitable raw material may be classified as ‘Sifat primer’. The other properties which add specific desirable character or aesthetics to the end product and its use may be classified as ‘Sifat sekunder’.
Sifat primer
1. Panjangnya
2. Tenacity (Kekuatan)
3. Keluwesan
4. Kohesi
5. Keseragaman sifat
Sifat sekunder
1. Bentuk fisik
2. Specific gravity (influence weight, cover etc.)
3. Kembalinya kelembaban* and absorption (comfort, static electricity etc.)
4. Elastis character
5. Thermo plasticity (softening point and Panas - set character)
6. Kemampuan pencelupan
7. Resistensi terhadap pelarut, bahan kimia korosif, mikro organisme dan kondisi lingkungan
8. Sifat mudah terbakar
9. Kilauan
Sifat Fisik
Kapas
Tampilan mikroskopis | Datar, dipilin dan seperti pita |
Panjangnya | Staple Serat, Panjangnya ranges from 1 to 5.5 cm |
Warna | Putih krem dalam bentuk alami, kecuali jika diperlakukan |
Kilauan | Medium, unless treated for Kilauan |
Kekuatan | Cukup |
Elastisity | Rendah |
Ketahanan | Rendah |
Daya serap air | Baik sekali |
Panas | Will withstand moderate Panas / Decomposes after prolonged exposure to temperatures of 150°C / 320°F or over |
Sifat mudah terbakar | Mudah terbakar |
Linen
Tampilan mikroskopis | Penampang terdiri dari bentuk poligonal tidak beraturan |
Panjangnya | Stapel panjang, 25-120 cm |
Warna | Putih pudar |
Kilauan | Tinggi |
Kekuatan | Baik |
Elastisity | Rendah |
Ketahanan | Sedikit |
Daya serap air | Baik |
Panas | Will withstand moderate Panas |
Sifat mudah terbakar | Mudah hangus dan terbakar |
Wol
Tampilan mikroskopis | Berkerut |
Panjangnya | Serat stapel, hingga 40 cm |
Warna | Generally creamy Putih, some breeds of Domba produce natural Warnas such as black, brown, silver, and random mixes. |
Kilauan | Tinggi |
Kekuatan | Tinggi |
Elastisity | Baik |
Ketahanan | Tinggi |
Daya serap air | Tends to repel initially, but Baik absorption. |
Panas | Becomes harsh at 100°C / 212°F, decomposes at slightly Tinggier temperatures. |
Sifat mudah terbakar | Scorches at 204°C / 400°F, will char |
Sutra
Tampilan mikroskopis | Struktur prisma seperti segitiga |
Panjangnya | Filamen bersambungan |
Warna | Usually Putih pudar, and also shades of pale beige, brown, and grey |
Kilauan | Baik sekali |
Kekuatan | Baik |
Elastisity | Tinggi |
Ketahanan | Tinggi |
Daya serap air | Baik |
Panas | Sensitif dan bisa terurai |
Sifat mudah terbakar | Burns at 165°C / 330°F |
Rayon
Tampilan mikroskopis | Striations seen in viscose and Tinggi Kekuatan Rayon If deKilauand, scattered specks of pigment can be seen |
Panjangnya | Filamen dan Stapel |
Warna | Transparan kecuali jika dicelup |
Kilauan | Tinggi |
Kekuatan | Cukup to Baik sekali Regular Rayon has Cukup Kekuatan Tinggi tenacity types have Kekuatan baik |
Regular Rayon: Rendah
Tinggi Kekuatan Rayon: Baik
Tinggier than natural Selulosa Serat mengembang dalam air
Lemaher when wet
PanasLoses Kekuatan above 148°C / 300°F
Decomposes between 176°C / 350°F and 204°C / 400°F
Asetat
Tampilan mikroskopis | Striasi terurai jauh dari viskos Rayon |
Panjangnya | Filamen dan Stapel |
Warna | Transparan kecuali diredupkan oleh pigmen |
Kilauan | Cerah, agak terang atau redup |
Kekuatan | Sedang, kurang dari Rayon bila basah |
Elastisity | Not very Tinggi, similar to Rayon |
Ketahanan | Buruk |
Daya serap air | 6%, Sedikit Kekuatan loss when it is wet |
Panas | Ironing temperatures of 135°C / 275°F are satisfactory |
Sifat mudah terbakar | SRendahly combustible |
Konduktivitas listrik | Baik |
Nilon
Tampilan mikroskopis | Sangat halus dan rata |
Panjangnya | Filamen dan Stapel |
Warna | Putih pudar |
Kilauan | Tinggi natural Kilauan that can be controlled |
Kekuatan | Exceptionally Tinggi |
Elastisity | Exceptionally Tinggi |
Ketahanan | Very Baik |
Daya serap air | 3.8% |
Panas | Tinggi resistance, melts at 250°C / 482°F |
Sifat mudah terbakar | Melts sRendahly Does not support combustion |
Konduktivitas listrik | Rendah, generates static |
Poliester
Tampilan mikroskopis | Halus, rata, seperti batang, bentuk penampang berbeda |
Panjangnya | Filamen dan Stapel |
Warna | Putih |
Kilauan | Terang atau kusam |
Kekuatan | Baik to Baik sekali |
Elastisity | Cukup to Baik |
Ketahanan | Baik sekali |
Daya serap air | Kurang dari 1% |
Panas | Softening or sticking temperature is above 204°C / 400°F |
Sifat mudah terbakar | Burns sRendahly |
Konduktivitas listrik | Mengumpulkan muatan statis |
Akrilik
Tampilan mikroskopis | Permukaan sama dan halus Striasi berjarak tidak teratur |
Panjangnya | Terutama serat stapel |
Warna | Putih |
Kilauan | Terang atau kusam |
Kekuatan | Kekuatan cukup hingga baik |
Elastisity | Baik |
Ketahanan | Baik |
Daya serap air | 1-3% |
Panas | YelRendahing may occur above 148°C / 300°F |
Sifat mudah terbakar | Burns with yelRendah flame |
Konduktivitas listrik | Cukup to Baik |
Sifat Serat – Perbandingan
Daya serap
Serat | Kembalinya kelembaban** |
Kapas | 7 -11 |
Lenan | 12 |
Sutra | 11 |
Wol | 13 - 18 |
Asetat | 6.0 |
Akrilik | 1.3 - 2.5 |
Aramid | 4.5 |
Kaca | 0 - 0.3 |
Nilon | 4.0 - 4.5 |
Poliester | 0.4 - 0.8 |
Rayon | 15 |
Rayon HWM | 11.5 - 13 |
Spandeks | 0.75 - 1.3 |
*Kembalinya kelembaban* is expressed as a percentage of the moisture-free weight at 70º Fahrenheit and 65% relative humidity.
Sifat termal
˚F | ˚C | ˚F | ˚C | ˚F | ˚C | |
Asetat | 446 | 230 | 364 | 184 | 350 | 177 |
Akrilik | 400 - 490 | 204 - 254 | 300 - 350 | 149 - 176 | ||
Kaca | 1400 - 3033 | |||||
Nilon 6 | 414 | 212 | 340 | 171 | 300 | 149 |
Nilon 66 | 482 | 250 | 445 | 229 | 350 | 177 |
Poliester PET | 480 | 249 | 460 | 238 | 325 | 163 |
Poliester PCDT | 550 | 311 | 490 | 254 | 350 | 177 |
Spandeks | 446 | 230 | 347 | 175 | 300 | 149 |
Pengaruh Asam
Kapas | Meluruh dalam asam mineral encer panas dan pekat dingin |
Linen | Meluruh dalam asam encer panas dan pekat dingin |
Wol | Hancur oleh asam sulfat panas, sebaliknya tidak terpengaruh oleh asam |
Sutra | Asam organik tidak membahayakan, asam mineral pekat akan larut |
Rayon | Meluruh dalam asam encer panas dan pekat dingin |
Asetat | Larut dalam asam asetat, terurai oleh asam yang kuat |
Tri-Asetat | Larut dalam asam asetat, terurai oleh asam yang kuat |
Nilon | Decomposed by strong Mineral acids, Tahan to Lemah acids |
Poliester | Tahan terhadap sebagian besar asam mineral; hancur oleh 96% asam sulfat |
Spandeks | Tahan to most Mineral acids, some disWarnaation can happen |
Akrilik | Tahan terhadap sebagian besar asam |
Kaca | Tahan terhadap sebagian besar asam |
Pengaruh Basa
Serat | Perilaku |
Kapas | Tidak rusak oleh basa |
Linen | Tinggily Tahan |
Wol | Attacked by Lemah alkalis, destroyed by strong alkalis |
Sutra | Damaged only under Tinggi temperature and concentration |
Rayon | Terurai dalam larutan pekat |
Asetat | Not Terpengaruh, unless Tinggi concentration and temperature is applied |
Tr-Asetat | Not Terpengaruh, unless Tinggi concentration and temperature is applied |
Nilon | Sedikit or Tidak ada efek |
Poliester | Tahan to cold alkalis, sRendahly decomposed at a boil by strong alkalis |
Spandeks | Terpengaruh |
Akrilik | Destroyed by strong alkalis at boil, resists Lemah alkalis |
Kaca | Attacked by hot Lemah alkalis and concentrated alkalis |
Pengaruh Pelarut Organik
Serat | Perilaku |
Kapas | Oxidises, turning yelRendah and losing Kekuatan on long exposure |
Linen | Tahan than Kapas, gradually deteriorate from prolonged exposure |
Wol | Kekuatan loss due to prolonged exposure |
Sutra | Continuous exposure Lemahens |
Rayon | Generally Tahan, loses Kekuatan after long exposure |
Asetat | Kira-kira sama seperti rayon |
Tri-Asetat | Tahan, loses Kekuatan after long exposure |
Nilon | Baik resistance |
Poliester | Baik resistance |
Spandeks | Generally not Terpengaruh, prolonged exposure Lemahens |
Akrilik | Sedikit or Tidak ada efek |
Pengaruh Sinar Matahari
Serat | Perilaku |
Kapas | Oxidises, turning yelRendah and losing Kekuatan on long exposure |
Linen | Tahan than Kapas, gradually deteriorate from prolonged exposure |
Wol | Kekuatan loss due to prolonged exposure |
Sutra | Continuous exposure Lemahens |
Rayon | Generally Tahan, loses Kekuatan after long exposure |
Asetat | Kira-kira sama seperti rayon |
Tri-Asetat | Tahan, loses Kekuatan after long exposure |
Nilon | Baik resistance |
Poliester | Baik resistance |
Spandeks | Generally not Terpengaruh, prolonged exposure Lemahens |
Akrilik | Sedikit or Tidak ada efek |
Kebersihan dan ketercucian
Serat | Perilaku and effect |
Kapas | Mudah dicuci dan melepaskan kotoran degan mudah |
Linen | Mudah dicuci dan melepaskan kotoran degan mudah |
Wol | Menarik kotoran, bau menetap kecuali dibersihkan secara menyeluruh |
Sutra | Prevents dirt from settling. Smooth surface alRendahs stains to be easily washed away |
Rayon | Prevents dirt from settling. Smooth surface alRendahs stains to be easily washed away |
Asetat | Prevents dirt from settling. Smooth surface alRendahs stains to be easily washed away |
Tri-Asetat | Prevents dirt from settling. Smooth surface alRendahs stains to be easily washed away |
Nilon 6.6 | Prevents dirt from settling. Smooth surface alRendahs stains to be easily washed away |
Poliester | Prevents dirt from settling. Smooth surface alRendahs stains to be easily washed away |
Spandeks | Mudah dicuci |
Akrilik | Mudah dicuci |
Pengaruh Keringat
Serat | Perilaku |
Kapas | Tahan terhadap keringat basa, efek sedikit memburuk karena keringat asam |
Linen | Tahan terhadap keringat basa, efek sedikit memburuk karena keringat asam |
Wol | Lemahened by alkali perspiration DisWarnaation happens in general with perspiration |
Sutra | Deteriorates and Warna is Terpengaruh causing stains |
Rayon | Cukuply Tahan to deterioration |
Asetat | Baik resistance |
Tri-Asetat | Baik resistance |
Nilon 6.6 | Tahan, Warna may be Terpengaruh |
Poliester | Tahan |
Spandeks | Baik resistance to degradation |
Akrilik | Tidak rusak |
*Perspiration can be acidic or alkaline, depending on the individual's metabolism.
Efek Lumut
Serat | Perilaku and effect |
Kapas | Terpengaruh in a damp condition |
Linen | Terpengaruh in a damp condition |
Wol | Tidak rentan dalam kondisi biasa, tetapi rentan dalam kondisi basah |
Sutra | Tidak rentan dalam kondisi biasa, tetapi rentan dalam kondisi basah |
Rayon | Terpengaruh in a damp condition |
Asetat | Tinggily Tahan |
Tri-Asetat | Extremely Tinggi resistance |
Nilon | Tidak ada efek |
Poliester | Absolutely Tahan |
Spandeks | Baik to Baik sekali resistance |
Akrilik | May form, but will have Tidak ada efek Dapat dihapus dengan mudah |
Effect of Panas
Serat | Perilaku and effect |
Kapas | Withstand moderate Panas Will scorch and burn with prolonged exposure to Tinggi Panas |
Linen | Withstand moderate Panas Will scorch and burn with prolonged exposure to Tinggi Panas |
Wol | Not easily combustible, becomes harsh at 100°C / 212°F and will scorch at 204°C / 400°F and eventually char |
Sutra | Sensitive to Panas, decomposes at 165°C / 330°F |
Rayon | Behaves similar to Kapas as a Selulosa Serat |
Asetat | Termoplastik in nature, gets sticky at 176°C / 350°F and becomes Kaku later |
Tri-Asetat | Termoplastik in nature, gets sticky at 298°C / 570°F and becomes Kaku later |
Nilon | Will melt under Tinggi temperature, Nilon 6 melts at 215°C / 420°F and Nilon 6, 6 248°C / 480°F |
Poliester | Will melt under Tinggi temperature Becomes sticky at 226°C / 440°F to 243°C / 470°F and melts and flames at 248°C / 480°F to 290°C / 554°F depending on its type |
Spandeks | YelRendahs and loses Elastisity and Kekuatan at over 148°C / 300°F, sticks at 175°C / 347°F and melts at 230°C / 446°F |
Akrilik | Becomes sticky at 229°C / 455°F and melts at Tinggier temperature |
Efek Serangga
Serat | Perilaku and effect |
Kapas | Tidak rusak |
Linen | Tidak rusak |
Wol | Rentan terhadap ngengat dan kumbang karpet |
Sutra | Bisa terserang larva ngengat kain atau kumbang karpet |
Rayon | Tidak tertarik |
Asetat | Tidak tertarik |
Tri-Asetat | Tidak tertarik |
Nilon | UnTerpengaruh |
Poliester | UnTerpengaruh |
Spandeks | UnTerpengaruh |
Akrilik | UnTerpengaruh |