Secara umum penentuan fungsi produk dapat dicari dengan langkah-langkah

Tahap-tahap perencanaan produksi dimulai dari ide produk antara lain:

Ide Produk : Ide Produk disusun berdasar dorongan pasar yaitu kebutuhan konsumen, dorongan teknologi   yaitu kemampuan perusahaan dalam riset dan pengembangan, dan koordinasi antar fungsi manajemen yaitu keuangan, pemasaran, dan personalia.

Seleksi Ide Produk : Seleksi Ide Produk disusun berdasar atas evaluasi dari pasar tentang kebutuhan konsumen untuk menyerap hasil produksi, secara teknis operasional dipertimbangkan kemampuan perusahaan   menghasilkan   produk   dengan fasilitas  yang ada dan kemampuan memperoleh bahan baku dan bahan pembantu. Seleksi ide produk juga didasarkan pada keadaan keuangan perusahaan, dengan mempertimbangkan hasil yang diperoleh akan menguntungkan atau tidak.

Desain awal : Desain awal atau rancang bangun awal mempertimbangkan beberapa tujuan yaitu manfaat produk, fungsi barang apakah fiingsi utama atau sekunder, style, seni atau keindahan barang dengan melihat keseimbangan biaya, kualitas, dan performance produk.

Prototype : Pada tahap ini perusahaan mengadakan percobaan kemampuan dan kekuatan produk, kemudian dicari kelemahan dan dianalisis keindahan bentuknya.

Testing : Hasil prototype dicoba fungsinya dalam berbagai keadaan yang mungkin terjadi apakah memenuhi syarat atau tidak.

Desain Akhir : Pada tahap desain akhir, produk yang telah melewati tahap testing disempurnakan sesuai dengan hasil uji yang telah dilakukan.

Implementasi : Tahap ini adalah tahap terakhir pembuatan produk.  Pada tahap ini, perusahaan memulai proses produksi, dilihat masa depan pemasarannya (bagaimana reaksi konsumen dan kemantapan di pasar).

Pembahasan

Dalam proses produksi, untuk menghasilnya produk yang berkualitas harus mempertimbangkan berbagai faktor.  

Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menghasilkan produk tersebut meliputi:

  • Pasar yang baik di masa yang akan datang,
  • Siklus hidup produk,
  • Arus kas, dan
  • Kemampuan organisasi.

Konsep produk dikembangkan dari sumber yang bervariasi, yang berasal dari dalam dan luar perusahaan.

Konsep yang dapat lolos pada tahapan ide produk, berproses melalui berbagai tahap, dengan pengkajian secara terus-menerus, umpan balik dan evaluasi dalam lingkungan yang sangat partisipatif untuk meminimumkan kegagalan.

Berbagai tahapan yang dilalui secara bertahap dan dengan pengkajian terus-menerus tersebut dikenal dengan istilah Tahap-tahap Perencanaan Produksi.

Metode dari perencanaan produksi perusahaan manufaktur berhubungan erat dengan beberapa hal berikut ini, yaitu:

  • Jenis barang yang akan diproduksi.
  • Prediksi jumlah output barang yang akan diproduksi.
  • Tatacara pengolahan/pembuatan barang jadi.

Perusahaan jenis manufaktur memiliki peran yang begitu besar dalam kehidupan kita. Karena dengan adanya perusahaan manufaktur ini, maka kita bisa memanfaatkan berbagai jenis bahan-bahan mentah yang semula tidak pernah digunakan untuk menjadi barang jadi yang bisa dimanfaatkan lagi.

Dalam terjadinya proses produksi tersebut telah dibutuhkan adanya perencanaan produksi yang lebih matang agar apa yang menjadi fungsi dari proses produksi tersebut dapat dipenuhi dengan baik. Fungsi dari proses produksi adalah untuk membuat barang atau jasa yang telah dibutuhkan oleh masyarakat dengan waktu, jumlah, dan harga yang benar-benar sesuai. Hal seperti ini akan menghindarkan dari terjadinya lambatnya waktu dari produksi, harga yang tidak sesuai, dan dalam jumlah yang tidak tepat.

Misalnya, jika Anda memiliki jenis usaha konveksi baju-baju anak. Anda tidak tahu bagaimana untuk merencanakan proses produksi dari jenis usaha konveksi sehingga fungsi produksi usaha Anda tidak dapat berjalan dengan baik. Anda memproduksi baju anak pada saat sebuah perusahaan baju anak ternama telah mengenalkan produk barunya dengan harga berada di bawah harga produk dari usaha kecil Anda.

Maka produk Anda tidak akan dilirik oleh para konsumen, yang tentunya akan lebih senang untuk memilih brand yang sudah sangat mapan. Belum lagi jikaAnda memproduksinya dalam jumlah yang sangat besar karena Anda merasa yakin bahwa produk Anda akan menjadi laku keras. Memang, baju yang akan Anda hasilkan sangat bagus, baik dari segi kualitas bahan dan desain. Namun karena Anda tidak tahu bagaimana mengatur timing yang lebih tepat untuk memproduksinya, maka stok baju anak yang telah Anda produksi malah semakin menumpuk di gudang. Produk Anda menjadi kalah bersaing. Inilah yang bisa menjadi penyebab dari ambruknya usaha Anda, Untuk menghindari agar tidak sampai terjadi hal yang terburuk seperti diatas, maka Anda sangat membutuhkan adanya perencanaan proses produksi.

Pelajari Lebih Lanjut  

-----------------------------

Detil Jawaban

Kelas: 6

Mapel: Ilmu Sosial

Bab: 6

Kode: 6.10.6

Kata Kunci: proses produksi, perancangan proses

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Desain produk merupakan hal yang sangat penting dalam bidang manufaktur. Desain produk yang baik akan dapat meningkatkan jumlah dan harga jual dari produk, sehingga dapat meningkatkan keuntungan. Akan tetapi, desain produk yang gagal mengakibatkan produk tidak terjual. Hal ini, akan menimbulkan kerugian tidak hanya dibidang desain saja, bidang yang lain pun akan terkena pengaruhnya.

Desain produk yang baik, harus memenuhi 3 (tiga) aspek penting yang sering disebut segitiga aspek produk, yaitu kualitas yang baik, biaya rendah, dan jadwal yang tepat.

Selanjutnya segitiga aspek produk di atas dikembangkan menjadi suatu persyaratan dalam desain, yaitu desain harus dapat dirakit, didaur ulang, diproduksi, diperiksa hasilnya, bebas korosi, biaya rendah, serta waktu yang tepat. Untuk itu dalam mendesain suatu produk, harus memperhatikan secara detail tentang fungsi-fungsi dari produk yang didesain.

1.2 Rumusan Masalah1. Jelaskan pengertian perencanaan produk?2. Bagaimanakah Proses Perencanaan produk?

3. Sebutkan tahapan proses perencanaan produk?

2.1 Pengertian Perencanaan Produk

Perencanaan produk adalah proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, perusahaan harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya. Termasuk diantaranya ekstensi produk atau perbaikan, distribusi, perubahan harga dan promosi.

Kesuksesan ekonomi suatu perusahaan manufaktur tergantung kepada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara cepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah. Hal ini bukan merupakan tanggung jawab bagian pemasaran, bagian manufaktur,attau bagian desain saja, melainkan merupakan tanggung jawab yang melibatkan banyak fungsi yang ada di perusahaan. Metode pengembangan produk berdasarkan kepada permintaan atau persyaratan serta spesifikasi produk oleh customer adalah metode yang cukup baik, karena dengan berbasis keinginan customer maka kemungkinan produk tersebut tidak diterima oleh customer menjadi lebih kecil.

Dari sudut pandang investor pada perusahaan yang berorientasi laba, usaha pengembangan produk dikatakan sukses jika produk dapat diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba.Namun laba seringkali sulit untuk dinilai secara cepat dan langsung.

Terdapat  5 dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba dan biasa digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk, yaitu:

1. Kualitas Produk

Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan dan dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Kualitas produk pada akhirnya akan mempengaruhi pangsa pasar  dan menentukan harga yang ingin dibayar oleh pelanggan.

2. Biaya Produk

Biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit disebut biaya manufaktur dari produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan tertentu.

3. Waktu Pengembangan Produk

Waktu pengembangan akan menentukan kemampuan perusahaan dalam berkompetisi, menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologi dan pada akhirnya akan menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim pengembangan.

4. Biaya Pengembangan

Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen yang penting dari investasi yang dibutuhkan untuk mencapai profit.

5. Kapabilitas Pengembangan.

Kapabilitas pengembangan merupakan asset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis dimasa yang akan datang.

Perancangan dan pembuatan suatu produk baik yang baru atau yang sudah ada merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik yang telah ada. Kegiatan ini didapat dari persepsi tentang kebutuhan manusia, kemudian disusul oleh penciptaan suatu konsep produk, perancangan produk, pengembangan dan penyempurnaan produk, dan diakhiri dengan pembuatan dan pendistribusian produk tersebut.

Di dalam suatu produk yang akan dikembangkan, tiap – tiap elemen suatu produk mempunyai fungsi – fungsi sendiri. Diantara fungsi – fungsi satu dengan yang lain terkadang ada saling terkait, sehingga suatu fungsi komponen akan menentukan fungsi komponen lainnya.

Secara umum penentuan fungsi produk dapat dicari dengan dua langkah, yaitu :

  • Identifikasi dan penyusunan fungsi produk.
  • Pengelompokan fungsi produk.

Proses adalah merupakan urutan langkah-langkah pengubahan sekumpulan input menjadi sekumpulan output.Proses Pengembangan produk adalah langkah-langkah atau kegiatan-kegiatan di mana suatu perusahaan berusaha untuk menyusun , merancang, dan mengkomersialkan suatu produk.

Pengembangan produk adalah kegiatan interdisiplin yang membutuhkan kontribusi hampir semua bagian di perusahaan, namun ada 3 bagian yang memegang peranan penting, yaitu:

1. Marketing

Fungsi marketing menjadi jembatan antaraperusahaan dan pelanggan. Marketin mengidentifikasi peluang sebuah produk, segmentasi pasar, dan identifikasi kebutuhan pelanggan. Marketing juga menentukan target harga, memimpin peluncuran dan promosi produk.

2. Design

Fungsi desain memainkan peranan utama dalam menentukan bentuk fisik produk. Fungsi ini termasuk engineering design(mechanical, electrical, software, dll) dan ndustrial design(aesthetics, ergonomics, user interface, dll)

3. Manufacturing

Fungsi manufactur bertanggungjawab untuk mendesain dan mengoperasikan system produksi untuk memproduksi produk. Temasuk dalam fungsi ini adalah purchasing, distribution, dan instalasi.

Proses perencanaan produk dilakukan sebelum suatu proyek pengembangan produk secara formal disetujui, sumber daya yang penting dipakai dan sebelum tim pengembang yang lebih besar dibentuk. Perencanaan produk merupakan suatu kejadian yang mempertimbangkan portofolio suatu proyek, sehingga suatu organisasi dapat mengikuti dan menetukan bagian apa dari proyek yang akan diikuti selama periode tertentu. Kegiatan perencanaan produk menjamin bahwa proyek pengembangan produk mendukung strategi bisnis perusahaan yang lebih luas dan menentukan:

Proyek-proyek pengembangan produk apa yang akan dilakukan.

  1. Kombinasi pengembangan produk (produk baru, produk platform, atau produk turunan).
  2. Keterkaitan antar proyek dalam suatu portofolio.
  3. Waktu dan urutan proyek.

Setiap proyek terpilih dilengkapi dengan tim pengembang produk. Tim ini harus mengetahui misi proyek sebelum dimulai pengembangan. Misi setiap proyek seharusnya memuat:

a. Segmen pasar yang dapat dipertimbangkan untuk merancang dan mengembangkan produk.b. Teknologi yang digunakan.c. Target proyek secara finansial.

d. Anggaran dan deadline proyek.


2.2 Proses Perencanaan Produk

Rencana produk mengidentifikasi portofolio produk-produk yang dikembangkan dan waktu pengenalan ke pasar. Proses perencanaan mempertimbangkan peluang-peluang pengembangan produk, yang diidentifikasi oleh banyak sumber, mencakup usulan bagian pemasaran, penelitian, pelanggan, tim pengembangan produk dan analisis keunggulan para pesaing.

Rencana produk perlu diperbarui secara berkala agar dapat mengakomodasi perubahan dan perkembangan yang ada. Untuk mengembangkan suatu rencana produk dan pernyataan misi proyek perlu 5 (lima) tahapan proses:

1.      Mengidentifikasi peluang

Peluang-peluang melibatkan beberapa dari 4 (empat) tipe proyek pengembangan produk, yaitu:

a. Produk baru.b. Turunan dari produk yang sudah ada.c. Perbaikan produk yang sudah ada.

d. Produk yang pada dasarnya baru.


Identifikasi peluang dapat dilakukan dengan cara:

a. Keluhan pelanggan terhadap produk sejenis yang sudah ada.b. Analisa keunggulan dan kelemahan produk pesaing.c. Usulan pelanggan yang dikumpulkan secara otomatis.

d. Pertimbangan implikasi terhaadap adanya kecenderungan dalam gaya idup, demografi dan teknologi untuk kategori yang produk ada dan peluang-peluang kategori produk baru.


2.      Mengevaluasi dan Memprioritaskan Proyek

Empat perspektif dasar yang berguna dalam mengevaluasi dan memprioritaskan peluang-peluang bagi produk baru dalam kategori produk yang sudah ada adalah:

a. Strategi bersaing

Strategi bersaing perusahaan merupakan sebuah pendekatan pasar dan produk yang mendasar dengan memperhatikan para pesaing. Strategi ini digunakan untuk memilih peluang. Pada umumnya perusahaan melakukan diskusi pada tingkat manajemen merupakan sebuah kompetensi strategi dan membantu dalam bersaing. Beberapa strategi yang mungkin untuk diterapkan:

a)      Kepemimpinan yang berbasis pada teknologi.

b)      Kepemimpinan berbasis efisiensi biaya.

c)      Fokus pelanggan.

d)     Produk tiruan.

b. Segmentasi pasar

Pembagian pasar ke dalam segmen-segmen memungkinkan perusahaan untuk mempertimbangkan tindakan-tindakan pesaing dan kekuatan produk perusahaan sekarang berdasarkan kelompok pelanggan yang jelas. Pemetaan produk-produk pesaing dan milik sendiri dalam segmen-segmen akan membantu perusahaan dalam memperkirakan peluang produk yang menyebabkan kelemahan lini produknya dan dan yang memanfaatkan kelemahan dari penawaran pesaing.

c. Perkembangan teknologi

Dalam bisnis yang sifatnya intensif teknologi, keputusan perencanaanyang utama adalah penentuan waktu untuk menggunakan teknologi dasar yang baru dalam lini produk.

d. Perencanaan platform produk

Platform produk merupakan sekumpulan aset yang dibagi dalam sekumpulan produk. Platform yang efektif dapat memungkinkan variasi turunan produk untuk dirancang lebih cepat dan mudah, yang setiap produk memberikan ciri-ciri dan fungsi-fungsi yang diinginkan oleh pasar utama.

Keputusan mengenai platform produk sangat berkaitan dengan usaha pengembangan produk dari perusahaan dan untuk memutuskan mengenai teknologi mana yang akan digunakan untuk produk baru.

Satu teknik untuk mengkoordinasikan pengembangan teknologi dengan perencanaan produk adalah peta jalur teknologi. Peta jalur teknologi merupakan cara untuk menunjukkan ketersediaan yang diharapkan dan masa depan penggunaan berbagai teknologi yang relevan untuk produk yang dipertimbangkan.

e. Evaluasi peluang produk baru secara fundamental

Beberapa kriteria untuk mengevaluasi peluang produk baru secara fundamental adalah:

a) Ukuran pasar (unit/tahun x harga rata-rata).b) Tingkat pertumbuhan pasar (persen per tahun).c) Intensitas persaingan (jumlah pesaing dan kekuatannya).d) Pengetahuan perusahaan mengenai pasar.e) Pengetahuan perusahaan mengenai teknologi.f) Kesesuaian dengan produk perusahaan lain.

g) Kesesuaian dengan kemampuan perusahaan.


f. Menyeimbangkan portofolio proyek pengembangan


Metode penyeimbang portofolio akan melibatkan pemetaan portofolio sesuai dengan dimensi-dimensi yang berguna, sehingga manajer akan mempertimbangkan implikasi dari keputusan perencanaan. Pendekatan pemetaan yang dikemukakan Cooper et al (1998) melibatkan dimensi seperti resiko teknis, pengembalian finansial, daya tarik pasar dan sebagainya.

3.      Pengalokasian Sumber Daya dan Perencanaan Waktu

a. Pengelolaan sumber daya

Perencanaan agregat akan membantu perusahaan dalam penggunaan sumber daya secara efisien dengan mengambil proyek-proyek yang beralasan untuk diselesaikan berdasarkan sumber daya yang dianggarkan.

b. Penentuan waktu proyek

Penentuan waktu dan urutan proyek harus mempertimbangkan faktor-faktor:

a)      Penentuan waktu pengenalan produk.

b)      Kesiapan teknologi.

c)      Kesiapan pasar.

d)      Persaingan dalam penawaran produk.

4.      Penyelesaian Perancangan Proyek Pendahuluan

Tahap ini dilakukan setelah proyek disetujui, tetapi sebelum sumber daya penting digunakan. Kegiatan ini melibatkan tim fungsional silang yang disebut tim inti. Pada poin ini pernyataan kesempatan yang lebih sesegera mungkin ditulis kembali sebagai suatu pernyataan visi produk.

Sasaran yang terdefinisi dalam pernyataan visi produk kadang sangatlah umum. Untuk memberikan petunjuk yang jelas bagi organisasi pengembangan produk, biasanya tim memformulasikan suatu definisi yang lebih detail dari pasar target dan asumsi-asumsi yang mendasari operasional tim pengembangan. Keputusan-keputusan mengenai hal ini akan terdapat dalam suatu pernyataan misi.

a. Pernyataan misi

Pernyataan misi mencakup:

a)      Uraian produk ringkas, mencakup manfaat produk utama untuk pelanggan namun menghindari penggunaan konsep produk secara spesifik.

b)      Sasaran utama bisnis, mencakup waktu, biaya dan kualitas.

c)      Pasar target untuk produk, mengidentifikasi pasar utama dan pasar kedua yang perlu dipertimbangkan dalam suatu pengembangan.

d)     Asumsi dan batasan, untuk mengarahkan usaha pengembangan.

e)      Stakeholder, untuk menjamin bahwa banyak permasalahan pengembangan ditujukan untuk mendaftar secara eksplisit seluruh stakeholder dari produk. Daftar stakeholder dimulai dari pengguna akhir dan pelanggan eksternal yang membuat keputusan-keputusan tentang produk. Daftar stakeholder menyediakan suatu bayangan bagi tim untuk mempertimbangakn kebutuhan setiap konsumen.

b. Asumsi dan batasan

Asumsi dan batasan diperlukan agar pengembangan teknis dari produk lebih terarah. Permasalahan yang perlu dipertimbangkan dalam menyatakan asumsi dan batasan:

a) Manufaktur, mempertimbangkan kemampuan, kapasitas, dan batasan operasional manufaktur.b) Pelayanan. Pelayanan pelanggan dan pendapatan pelayanan sangat menentukan keberhasilan perusahaan, sehingga perusahaan perlu menyatakan sasaran strategis untuk tingkat-tingkat kualitas pelayanan.

c) Lingkungan. Sasarannya adalah bahwa seluruh komponen akan dimanufaktur kembali atau didaur ulang atau keduanya Sehingga seharusnya tidak ada komponen yang dibuang pelanggan.c. Penentuan staf dan kegiatan perencanaan proyek pendahuluan lain.


5.      Merefleksikan hasil dengan proses

Langkah terakhir dari perencanaan dan proses strategi, tim seharusnya menanyakan beberapa pertanyaan untuk memperlirakan kualitas hasil dan proses.

Karena pernyataan misi merupakan pegangan untuk tim pengembangan, suatu reality check harus dilakukan sebelum melalui proses pengembangan. Langkah awal ini merupakan waktu untuk perbaikan.

L. Daft Richard, Manajemen. Edisi enam, Salemba empat, Jakarta, 2006.

Drucker Peter F. Pengantar Manajemen. Jaya Pirusa, Jakarta, 1982

Gibson, Donnelly, Ivancevich, manajemen edisi kesembilan, Airlangga, Jakarta, 1997.

Griffin, Manajemen. Airlangga, Jakarta, 2004.

Amirullah, Rindyah Hanafi, Pengantar Manajemen. Graha Ilmu, Yogyakarta, 2002.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA