Sebutkan tiga faktor yang menyebabkan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi

Jawaban:

Salah satu faktor utamanya adalah letak geografis Indonesia.

Penjelasan:

a. Indonesia terletak wilayah tropis dngan kondisi musim, yaitu musim hujan dan kemarau serta intensitas sinar matahari yang merata sepanjang tahun.

b. Indonesia merupakan negara kepulauan, kondisi ini menyebabkan isolasi geografis bagi makhluk hidup sehingga terdapat pulau-pulau yang memiliki spesies-spesies khas dan tidak terdapat pada pulau lainnya (spesies endemik).

c. Wilayah Indonesia terbagi atas dua zona, yaitu zona Asia dan Zona Australia sehingga spesies makhluk hidup merupakan peralihan di antara wilayah tersebut.

d. Kondisi laut di Indonesia sangat beragam, sehingga terumbu karang yang terdapat di laut Indonesia juga sangat luas dengan segala jenis ikan, ataupun hewan.

Danastri Putri Rabu, 16 September 2020 | 08:15 WIB

Faktor Indonesia Miliki Keberagaman Hayati yang Tinggi

GridKids.id - Indonesia dikenal dunia sebagai negara yang punya keanekaragaman hayati tinggi. Namun, tahukah kamu apa penyebabnya?

Pada Rabu, 16 September 2020, tayangan Belajar dari Rumah di TVRI untuk siswa SMP dan sederajat akan membahas materi tentang Keanekaragaman Hayati Indonesia.

Di sini, kita akan ditunjukan mengenai berbagai keragaman hayati di Indonesia.

Contohnya seperti hewan, tumbuhan, sampai mikroba.

Yup! Bukan cuma indah, alam Indonesia juga menyimpan banyak jenis tumbuh-tumbuhan dan menjadi rumah bagi berbagai hewan.

Itu sebabnya, Indonesia dijuluki zambrut khatulistiwa.

Setelah mendapatkan materi ini, siswa diharapkan bisa mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan karakteristik yang diamati.

Selain itu, mereka juga diharapkan mampu menyajikan hasil pengklasifikasian makhluk hidup di lingkungan sekitar berdasarkan karakteristik yang diamati.

Pada materi ini akan ada 3 soal yang harus dijawab. Nah, sekarang kita coba kerjakan salah satunya, yuk!

Baca Juga: Tiga Aktivitas Manusia yang Bisa Mengakibatkan Terjadinya Krisis Air, Planet Kita: Air Tawar Materi Belajar dari Rumah TVRI

Keanekaragaman hayati, atau “keragaman biologis” sangatlah penting bagi seluruh kehidupan di bumi. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi. Hal ini disebabkan Indonesia memiliki berbagai tipe hutan yang berbeda sesuai dengan kondisi geografis masing-masing daerah. Hutan Indonesia pun kaya akan keanekaragaman hayati.

Apa yang dimaksud dengan keragaman biologis?

Biologis” merujuk pada segala sesuatu yang hidup – seluruh tanaman dan hewan. Di bumi, terdapat jutaan varietas tanaman dan hewan yang berbeda. Ketika kita berbicara mengenai keanekaragaman hayati, maka kita sedang berbicara mengenai seluruh Keragaman tersebut termasuk bakteri dan serangga. Ada pula burung, ikan, reptil, amfibi, dan mamalia kecil. Terdapat juga mamalia besar misalnya gajah dan orangutan.

Ada juga pepohonan raksasa, tanaman merambat, rerumputan, serta bunga. “Keragaman” disebut sebagai kombinasi dari seluruh jumlah tanaman dan hewan yang bervariasi tersebut, dan melimpahnya setiap tanaman dan hewan di suatu wilayah
tertentu

Keanekaragaman hayati sangat penting untuk semua orang di seluruh dunia. Inilah yang melatarbelakangi disusunnya perjanjian internasional untuk melestarikan keanekaragaman hayati. Perjanjian ini disebut Konvensi Keanekaragaman Hayati. Secara keseluruhan, terdapat 168 negara yang telah menandatangani perjanjian ini. Indonesia menandatanganinya pada tahun 1994..

Indonesia terkenal di seluruh penjuru dunia karena keanekaragaman hayatinya.
No. 1 untuk jumlah mamalia (515 spesies) dan palmae (400 spesies)
No. 3 untuk reptil (600+ spesies)
No. 4 untuk burung (1519 spesies)
No. 5 untuk amfibi (270 spesies)

Dimana kita dapat menemukan keanekaragaman hayati?

Keanekaragaman hayati ada dimana-mana, tetapi keanekaragaman tertinggi cenderung berada di daerah tropis karena produktivitasnya yang tinggi, atau di daerah yang memiliki ekosistem yang kompleks. Kita dapat menyebut suatu daerah kaya akan keanekaragaman hayati jika daerah tersebut memiliki:

  • Berbagai jenis tanaman dan hewan.
  • Jumlah yang besar dari setiap jenis tanaman dan hewan tersebut.

Beberapa daerah di Indonesia yang sangat kaya akan keanekaragaman hayati diantaranya:

  • Hutan hujan dataran rendah.
  • Hutan bakau.
  • Hutan alami bercampur dengan area lain, seperti padang rumput.
  • Kawasan yang dilindungi.

Apa yang dimaksud dengan ekosistem?

Kita bisa membayangkan ekosistem sebagai sebuah komunitas. Dalam komunitas, ada makhluk hidup, seperti tanaman dan hewan, dan benda mati, seperti tanah dan udara. Semua anggota dalam suatu ekosistem saling bergantung dan saling mendukung. Sebagai contoh:

  • Burung memakan buah dari pohon. Kemudian mereka menjatuhkan benih di tanah, dan pohon-pohon yang baru akan tumbuh.
  • Hewan memakan tanaman dan kemudian mereka dimakan oleh hewan lain. Ketika hewan mati, bangkai mereka membuat tanah subur, sehingga lebih banyak tanaman yang dapat tumbuh.
  • Manusia dan hewan menghirup oksigen dan bernapas mengeluarkan karbon dioksida. Tanaman mengambil karbon dioksida dan mengubahnya menjadi oksigen.

Apa yang akan terjadi apabila hewan dan tumbuhan menghilang?

Ekosistem sangatlah kompleks. Dalam suatu ekosistem, semuanya memiliki peran tersendiri. Semakin beragam hewan dan tanaman, maka semakin banyak pula makhluk hidup yang memiliki peran penting. Tetapi jika kita mengganggu salah satu bagian ekosistem, berarti kita telah mengganggu seluruh sistem.

Kadang-kadang, beberapa tanaman atau binatang sangat tergantung pada satu tanaman atau binatang lain. Hal ini sering terjadi di hutan Indonesia karena Indonesia memiliki banyak spesies endemik. Spesies endemik adalah spesies yang tidak ditemukan di belahan manapun di dunia.

Bagaimana keanekaragaman hayati mendukung keberlangsungan ekosistem?

Jika suatu ekosistem kuat dan sehat:

  • Akan tercipta kualitas air, tanah, dan udara yang baik.
  • Akan beradaptasi dengan lebih baik ketika perubahan iklim terjadi.
  • Akan mendukung pertanian.
  • Akan menjadi pengendali hama dan penyakit.

Keanekaragaman hayati membuat semua ini menjadi nyata. Itulah sebabnya menjaga keanekaragaman hayati sangat penting untuk masa depan manusia dan kehidupan lain di bumi.

Sebutkan empat faktor yang menyebabkan keanekaragaman hayati laut Indonesia! 

Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!

Jakarta -

Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang dilihat dari berbagai hal, termasuk diantaranya, daratan, lautan dan ekosistem. Lantas apa faktor yang membentuk keanekaragaman hayati?


Secara umum, keanekaragaman hayati atau disebut juga dengan biodiversitas dari makhluk hidup dapat terjadi karena adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat.


Perbedaan tersebut bisa muncul karena adanya faktor-faktor yang membentuk keanekaragaman hayati pada berbagai tingkat, seperti tingkat genetik, individu, atau ekosistem.


Dilansir dari laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, faktor yang pertama adalah keanekaragaman tingkat genetik atau gen.


Gen adalah materi dalam kromosom makhluk hidup yang mengendalikan sifat organisme. Gen pada setiap individu meskipun perangkat dasar penyusunannya sama tapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya.


Penyebab terjadinya gen adanya perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis dari kedua induk. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua induk.


Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietes-varietes secara alami atau buatan.

  • Contoh keanekaragaman tingkat genetik:


- variasi jenis kelapa: kelapa gading, kelapa hijau, kelapa kopyor

- variasi jenis padi: IR, PB, Rojolele, Sedani, Barito, Delangu, Bumiayu, dan sebagainya

- variasi jenis anjing: anjing bulldog, doberman, Collie, herder, anjing kampung, dan sebagainya

- variasi jenis bunga mawar: Rosa gallica, Rosa damascene, Rosa canina


2. Faktor keanekaragaman tingkat individu/jenis


Faktor yang membentuk keanekaragaman selanjutnya adalah faktor tingkat individu atau jenis. Secara umum, dua makhluk hidup mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil (mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan) maka kedua makhluk hidup tersebut merupakan satu spesies.


Keanekaragaman hayati tingkat spesies ini menunjukkan keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama atau familia yang sama. Pada berbagai spesies tersebut terdapat perbedaan-perbedaan sifat.

  • Contoh keanekaragaman tingkat individu/jenis


- Famili Fellidae: kucing, harimau, singa

- Famili Palmae: kelapa, aren, palem, siwalan, lontar

- Famili Papilionaceae: kacang tanah, kacang buncis, kacang panjang, kacang kapri

- Familia gramineae: rumput teki, padi, jagung

- Genus Ipomoea: ketela rambat (Ipomoea batatas) dan kangkungan (Ipomoea crassicaulis)

- Genus Ficus: pohon beringin (Ficus benjamina) dan pohon Preh (Ficus ribes)


3. Faktor keanekaragaman tingkat ekosistem


Terakhir adalah faktor tingkat ekosistem. Ekosistem ini berarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup (komponen biotik) dan lingkungannya (komponen abiotik).


Pada umumnya, setiap ekosistem memiliki ciri-ciri lingkungan fisik, lingkungan kimia, tipe vegetasi/tumbuhan, dan tipe hewan yang spesifik.


Biasanya, kondisi lingkungan makhluk yang hidup di setiap ekosistem ini sangat beragam. Kondisi lingkungan yang beragam tersebut akhirnya menyebabkan adanya ragam jenis makhluk hidup yang menempatinya.


Keanekaragaman ekosistem terbentuk dari keanekaragaman gen dan jenis, sehingga dapat digambarkan suatu urutan berikut :


Gen --> keanekaragaman gen --> keanekaragaman jenis --> keanekaragaman ekosistem

  • Contoh keanekaragaman tingkat ekosistem


- Ekosistem Lumut

Ekosistem lumut mayoritas lingkungannya ditumbuhi oleh lumut dan terdapat di kawasan dengan temperatur rendah, seperti puncak gunung, perbukitan, lembah dan daerah dekat kutub.


Hewan yang hidup di ekosistem lumutnya biasanya mempunya ciri berbulu tebal dan toleran terhadap suhu dingin.


- Ekosistem Hutan Berdaun Jarum

Ekosistem berdaun jarum terdapat di kawasan beriklim sub tropis. Ekosistem ini biasanya berada di lingkungan bersuhu rendah atau dingin.


- Ekosistem Hutan Hujan Tropis

Ekosistem hutan hujan tropis memiliki aneka tumbuhan yang bermacam-macam. Keanekaragaman hayati di kawasan ini sangat bervariasi, contohnya adalah hutan-hutan di Indonesia dengan jutaan spesies yang hidup di dalamnya.


- Ekosistem Padang Rumput

Ekosistem padang rumput atau sabana merupakan wilayah yang didominasi oleh rerumputan yang terhampar luas. Ekosistem ini terdapat di kawasan kering, seperti hutan-hutan Afrika.


- Ekosistem Padang Pasir

Salah satu ciri ekosistem padang pasir adalah adanya tumbuhan kaktus dengan sifat membutuhkan sedikit air untuk bertahan hidup. Hewan-hewan yang hidup di kawasan ini contohnya adalah reptil, mamalia kecil serta berbagai jenis burung.


- Ekosistem Pantai

Ekosistem pantai terdapat di wilayah pesisir yang berbatasan dengan laut atau samudera. Contoh hewan yang berhabitat di wilayah ini adalah kepiting, serangga, serta burung-burung pantai.


Itulah 3 faktor yang membentuk keanekaragaman hayati. Semoga detikers semakin paham, ya!

Simak Video "Curhat Pedagang Hewan di Jateng Gegara Dampak Wabah PMK"



(faz/lus)

Page 2

Jakarta -

Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang dilihat dari berbagai hal, termasuk diantaranya, daratan, lautan dan ekosistem. Lantas apa faktor yang membentuk keanekaragaman hayati?


Secara umum, keanekaragaman hayati atau disebut juga dengan biodiversitas dari makhluk hidup dapat terjadi karena adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat.


Perbedaan tersebut bisa muncul karena adanya faktor-faktor yang membentuk keanekaragaman hayati pada berbagai tingkat, seperti tingkat genetik, individu, atau ekosistem.


Dilansir dari laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, faktor yang pertama adalah keanekaragaman tingkat genetik atau gen.


Gen adalah materi dalam kromosom makhluk hidup yang mengendalikan sifat organisme. Gen pada setiap individu meskipun perangkat dasar penyusunannya sama tapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya.


Penyebab terjadinya gen adanya perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis dari kedua induk. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua induk.


Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietes-varietes secara alami atau buatan.

  • Contoh keanekaragaman tingkat genetik:


- variasi jenis kelapa: kelapa gading, kelapa hijau, kelapa kopyor

- variasi jenis padi: IR, PB, Rojolele, Sedani, Barito, Delangu, Bumiayu, dan sebagainya

- variasi jenis anjing: anjing bulldog, doberman, Collie, herder, anjing kampung, dan sebagainya

- variasi jenis bunga mawar: Rosa gallica, Rosa damascene, Rosa canina


2. Faktor keanekaragaman tingkat individu/jenis


Faktor yang membentuk keanekaragaman selanjutnya adalah faktor tingkat individu atau jenis. Secara umum, dua makhluk hidup mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil (mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan) maka kedua makhluk hidup tersebut merupakan satu spesies.


Keanekaragaman hayati tingkat spesies ini menunjukkan keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama atau familia yang sama. Pada berbagai spesies tersebut terdapat perbedaan-perbedaan sifat.

  • Contoh keanekaragaman tingkat individu/jenis


- Famili Fellidae: kucing, harimau, singa

- Famili Palmae: kelapa, aren, palem, siwalan, lontar

- Famili Papilionaceae: kacang tanah, kacang buncis, kacang panjang, kacang kapri

- Familia gramineae: rumput teki, padi, jagung

- Genus Ipomoea: ketela rambat (Ipomoea batatas) dan kangkungan (Ipomoea crassicaulis)

- Genus Ficus: pohon beringin (Ficus benjamina) dan pohon Preh (Ficus ribes)


3. Faktor keanekaragaman tingkat ekosistem


Terakhir adalah faktor tingkat ekosistem. Ekosistem ini berarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup (komponen biotik) dan lingkungannya (komponen abiotik).


Pada umumnya, setiap ekosistem memiliki ciri-ciri lingkungan fisik, lingkungan kimia, tipe vegetasi/tumbuhan, dan tipe hewan yang spesifik.


Biasanya, kondisi lingkungan makhluk yang hidup di setiap ekosistem ini sangat beragam. Kondisi lingkungan yang beragam tersebut akhirnya menyebabkan adanya ragam jenis makhluk hidup yang menempatinya.


Keanekaragaman ekosistem terbentuk dari keanekaragaman gen dan jenis, sehingga dapat digambarkan suatu urutan berikut :


Gen --> keanekaragaman gen --> keanekaragaman jenis --> keanekaragaman ekosistem

  • Contoh keanekaragaman tingkat ekosistem


- Ekosistem Lumut

Ekosistem lumut mayoritas lingkungannya ditumbuhi oleh lumut dan terdapat di kawasan dengan temperatur rendah, seperti puncak gunung, perbukitan, lembah dan daerah dekat kutub.


Hewan yang hidup di ekosistem lumutnya biasanya mempunya ciri berbulu tebal dan toleran terhadap suhu dingin.


- Ekosistem Hutan Berdaun Jarum

Ekosistem berdaun jarum terdapat di kawasan beriklim sub tropis. Ekosistem ini biasanya berada di lingkungan bersuhu rendah atau dingin.


- Ekosistem Hutan Hujan Tropis

Ekosistem hutan hujan tropis memiliki aneka tumbuhan yang bermacam-macam. Keanekaragaman hayati di kawasan ini sangat bervariasi, contohnya adalah hutan-hutan di Indonesia dengan jutaan spesies yang hidup di dalamnya.


- Ekosistem Padang Rumput

Ekosistem padang rumput atau sabana merupakan wilayah yang didominasi oleh rerumputan yang terhampar luas. Ekosistem ini terdapat di kawasan kering, seperti hutan-hutan Afrika.


- Ekosistem Padang Pasir

Salah satu ciri ekosistem padang pasir adalah adanya tumbuhan kaktus dengan sifat membutuhkan sedikit air untuk bertahan hidup. Hewan-hewan yang hidup di kawasan ini contohnya adalah reptil, mamalia kecil serta berbagai jenis burung.


- Ekosistem Pantai

Ekosistem pantai terdapat di wilayah pesisir yang berbatasan dengan laut atau samudera. Contoh hewan yang berhabitat di wilayah ini adalah kepiting, serangga, serta burung-burung pantai.


Itulah 3 faktor yang membentuk keanekaragaman hayati. Semoga detikers semakin paham, ya!

Simak Video "Curhat Pedagang Hewan di Jateng Gegara Dampak Wabah PMK"


[Gambas:Video 20detik]
(faz/lus)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA