Sebutkan ritual ritual ibadah dan rukun haji

Jakarta -

Umat Muslim sebentar lagi akan melaksanakan haji. Bagi yang akan menjalankan ibadah haji, perhatikan dulu rukun haji.Rukun haji adalah syarat wajib yang harus dilakukan saat menunaikan ibadah haji. Rukun haji dan umrah ada 5. Urutannya yaitu ihram, wukuf di Arafah, thawaf, sa'i, dan cukur rambut (tahalul).Berikut 5 rukun haji dan penjelasannya:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT


1. Ihram

Ihram yaitu berniat untuk haji. Niat haji dan umrah diwajibkan sebagaimana niat sholat.

2. Wukuf di Arafah

Waktunya mulai dari waktu Zuhur tanggal 9 Zulhijjah sampai Subuh tanggal 10 Zulhijjah. Jamaah bisa mengambil waktu siang sampai setelah maghrib, ataupun malam harinya sampai jelang subuh.

3. Tawaf

Tawaf yakni mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali. Putaran ini dimulai dari sekiranya arah dari Hajar Aswad, dan Kabah berada di sisi kiri badan jamaah haji. Gampangnya, orang berhaji berputar melawan arah jarum jam.

4. Sa'i

Sa'i adalah berjalan kaki dari Bukit Shafa dan Marwah. Dimulai dari Bukit Shafa, kemudian berjalan sampai tujuh kali perjalanan hingga berakhir di Bukit Marwah.

5. Tahalul

Tahalul yaitu mencukur rambut kepala setelah seluruh rangkaian haji selesai. Waktunya sekurang-kurangnya adalah setelah lewat tanggal 10 Dzulhijjah.Sedangkan wajib haji ada 6 yaitu1. Mabit di Muzdalifah2. Lempar jumrah aqabah tujuh kali3. Lempar tiga jumrah di hari tasyriq (11, 12, dan 13 Zulhijjah).4. Mabit pada malam tasyriq5. Ihram dari miqat6. Tawaf wadaMenurut Wakil Ketua MUI, Zainut Tauhid Sa'adi, harus dibedakan antara rukun haji dan wajib haji. Pembedaan keduanya tidak terdapat pada ibadah lainnya. Rukun haji menjadi bagian inti ibadah haji.Rukun haji menentukan keabsahan ibadah haji. Rukun haji tidak dapat digantikan dengan denda atau dam dan lainnya.Sedangkan wajib haji tidak berpengaruh pada keabsahan haji. Orang yang meninggalkannya tanpa uzur terkena dosa atas kelalaiannya dan diwajibkan membayar dam atau denda.

Selamat menunaikan ibadah haji!

(nwy/lus)

Jangan Lupa, Ini 6 Rukun Haji yang Wajib Dilakukan Ketika Ibadah Haji

Sebutkan ritual ritual ibadah dan rukun haji
6 Rukun Haji

Tahun ini haji sudah bisa dilaksanakan. Kloter pertama jamaah haji Indonesia sudah diberangkatkan beberapa hari lalu. Kita berharap agar proses pelaksanaan ibadah haji ini berjalan lancar dan tidak ada kendala. Ketika ibadah haji, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Ibnu Qasim dalam Fathul Qarib menyebut ada enam rukun haji yang wajib dilakukan.

Perlu diketahui, rukun ialah sesuatu yang berkaitan langsung dengan sah atau tidaknya sebuah ibadah. Kalau rukun tidak dikerjakan, ibadah yang dilakukan tidak sah. Dengan demikian, setiap aktifitas yang berkaitan dengan rukun haji harus dilakukan seutuhnya. Kalau tidak dilakukan, haji yang dikerjakan tidak sah dan harus diqadha.

Rukun haji ada enam: ihram, wukuf di Arafah, tawaf, sa’i, tahallul, dan tertib. Berikut uraian singkatnya:

Pertama, ihram, sebagaimana ibadah pada umumnya, niat termasuk bagian penting dalam ibadah. Posisi niat pada saat haji dimulai saat melakukan ihram.

Kedua, wukuf di Arafah, dalam hadis disebutkan bahwa haji itu adalah arafah. Artinya, wukuf di Arafah menjadi ritual penting dalam haji. Wukuf biasanya dimulai pada tanggal 9 dzulhijah setelah tergelincir matahari sampai waktu subuh tanggal 10 Dzulhijah. Orang yang diwajibkan melakukan wukuf ialah orang yang memenuhi persyaratan sah ibadah, seperti tidak gila, sadar, dan lain-lain.

Ketiga, tawaf, dilakukan setelah wukuf di Arafah, dengan cara mengelilingi ka’bah sebanyak tujuh kali. Tawaf dimulai dari Hajar Aswad dan posisi Ka’bah berada di sebelah kiri jemaah haji. Pada saat memulai tawaf, badan harus menghadap seutuhnya ke arah Hajar Aswad.

Keempat, sa’i dari Shafa ke Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i dimulai dari Shafa dan berakhir di Marwah.

Kelima, tahallul, yaitu mencukur rambut setelah menyelesaikan rukun haji. Dianjurkan bagi laki-laki untuk mencukur seluruh rambut dan bagi perempuan dianjurkan memendekkan rambut. Batas minimal tahallul menurut sebagian ulama ialah tiga helai rambut.

Keenam, tertib, rukun haji mesti dilakukan secara berurutan, dimulai dari ihram, wukuf, tawaf, sa’i, dan tahallul. Tidak boleh rukun yang kedua atau ketiga dilakukan di awal. Kalau tidak berurutan, maka hajinya tidak sah.

Ibadah Haji merupakan ibadah yang memiliki beberapa runtutan kegiatan untuk dijalani agar pelaksanaannya sah. Setiap muslim juga patut mengetahui rukun haji dengan seksama agar pelaksanaannya dapat diterima oleh Allah SWT. Aturan di dalam ibadah ini juga terbagi ke dalam beberapa hal seperti syarat, rukun dan wajib haji. Oleh sebab itu, Ibadah Haji tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Apabila Anda tidak melakukan rukun haji maka ibadahnya tidak sah. Oleh karena itu, biasanya jamaah haji harus mendapatkan bekal sebelum berangkat ke Tanah Suci.   Bekal tersebut bisa didapatkan ketika melakukan manasik haji, yaitu peragaan pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan rukun-rukun haji. Lalu rukun haji apa saja yang perlu Anda ketahui? Simak saja informasinya di bawah ini.  

1. Ihram

Rukun haji pertama yang patut Anda ketahui ialah Ihram. Berihram memiliki maksud keadaan suci sebagai tanda dimulainya ritual haji untuk setiap jamaah. Rukun haji Ihram ini dimulai dengan membaca niat hingga menggunakan pakaian Ihram sebagai penutup aurat dan menjaga kebersihan.  

2. Wukuf di Padang Arafah

Wukuf sendiri merupakan inti dari dari proses pelaksanaan ibadah haji, waktu di mana seluruh jamaah haji berkumpul di Padang Arafah untuk beribadah secara optimal. Waktu Wukuf dimulai saat tergelincirnya matahari (masuknya waktu Zuhur) pada tanggal 9 Dzulhijah hingga terbitnya fajar di hari berikutnya, yaitu pada tanggal 10 Dzulhijah.  

3. Tawaf Ifadhah

Setelah berihram dan wukuf di Padang Arafah, Tawaf merupakan rukun haji yang wajib dilakukan. Tawaf merupakan ritual berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran. Tawaf Ifadhah juga dilakukan setelah jamaah haji berada di Mina untuk melempar jumrah, kemudian kembali ke Mekkah.  

4. Sa’i

Sa’i merupakan aktivitas berjalan kaki atau berlari kecil secara bolak balik sebanyak tujuh kali dari bukit Shafa ke Marwah, begitupun sebaliknya. Ketika melintasi kawasan tersebut para jamaah pria disunnahkan untuk berlari-lari kecil. Sedangkan, untuk jamaah wanita disunnahkan untuk berjalan cepat.  

5. Tahallul

Rukun haji berikutnya ialah Tahallul, berkmaksud memotong rambut. Bagi pria, setidaknya memotong tiga helai rambut, sedangkan untuk wanita cukup menggunting ujung rambutnya. Jika sudah melakukan rukun haji satu ini, maka segala macam larangan yang dilakukan pada masa ihram sudah diperbolehkan atau dihalalkan. Setelah ini pun para jamaah diperbolehkan untuk mengganti pakaian ihram menjadi pakaian biasa.  

6. Tertib

Rukun Haji terakhir yang juga menjadi hal fundamental ialah tertib. Hal ini memiliki maksud agar semua rukun haji dan umrah hendaknya dikerjakan secara tertib atau berurutan.   Dari beberapa rukun haji di atas, semoga dapat menjadi informasi penting agar Ibadah Haji Anda sah. Apabila Anda sudah siap untuk melakukan Ibadah Haji, Amitra selalu siap untuk membantu. Bersama Amitra Anda bisa merasakan kemudahan pembiayaan syariah untuk melaksanakan Ibadah Haji. Hanya dengan KTP dan Kartu Keluarga, dan prosesnya serba online! lebih mudah bukan?  

Mulai perjalananmu dengan ajukan melalui link berikut ​​https://fifada.com/amitra/verification/​

Sebutkan ritual ritual ibadah dan rukun haji

Sebagai rukun islam rukun ke-5, haji merupakan ibadah yang memiliki banyak aturan untuk ditaati agar pelaksanaannya sah. Aturan ini terbagi ke dalam beberapa hal, di antaranya syarat, wajib, dan rukun haji. Itulah sebabnya, haji adalah ibadah yang tidak boleh dilakukan secara sembarangan. 

Karena tidak boleh sembarangan, haji hanya bisa dilakukan oleh muslim yang sudah mampu secara materi maupun fisik. Setiap muslim yang hendak menjalankan ibadah haji harus mengetahui rukun haji dengan seksama agar pelaksanannya dapat diterima oleh Allah SWT.

Perlu Sahabat ketahui bahwa rukun haji merupakan syarat wajib yang harus dilakukan oleh setiap jamaah haji. Apabila Sahabat tidak melakukan rukun haji, maka ibadahnya dianggap tidak sah. Oleh karena itu, biasanya para jamaah haji harus mendapatkan bekal sebelum pergi ke Tanah Suci.

Bekal tersebut biasanya didapatkan saat melakukan manasik haji, yaitu peragaan pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan rukun-rukun haji. Dalam kegiatan manasik haji, calon jamaah akan dilatih tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji sesuai syarat, wajib, dan rukun haji. Lantas, apa saja rukun haji yang perlu Sahabat ketahui? Kita simak penjelasannya dalam artikel ini, yuk!

Rukun Haji yang Harus Diamalkan oleh Jamaah Haji

Berikut ini beberapa rukun haji yang harus diamalkan oleh jamaah haji saat pelaksaan ibadah ke Tanah Suci, antara lain:

  1. Rukun haji yang pertama yaitu ihram. Yang dimaksud dengan berihram yaitu keadaan suci yang menandai dimulainya ritual haji untuk setiap jamaah. Rukun haji ihram ini dimulai dengan membaca niat hingga mengenakan pakaian ihram sebagai penutup aurat dan menjaga kebersihan.

    Ihram yang merupakan rukun haji dibedakan atas ihram laki-laki dan ihram wanita. Pakaian ihram untuk laki-laki terdiri dari dua lebar kain yang dipakai dengan cara diikat di bagian bawah dan diselempangkan ke badan. Sedangkan, bagi kaum wanita, cukup memakai pakaian biasa yang bersih serta tidak diperbolehkan menutup muka dan telapak tangan. 

  2. Rukun haji yang selanjutnya yaitu wukuf di Arafah. Wukuf adalah inti dari proses pelaksanaan ibadah haji, waktu di mana seluruh jamaah haji berkumpul di Padang Arafah untuk beribadah dengan optimal. Waktu wukuf dimulai saat tergelincirnya matahari (masuknya waktu zuhur) pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga terbitnya fajar di hari berikutnya, yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah. 

  3. Thawaf merupakan rukun haji ketiga yang harus dilakukan setelah berihram dan wukuf di Arafah. Tawaf merupakan ritual berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran. Tawaf ifadhah dikerjakan setelah para jamaah haji berada di Mina untuk melempar jumrah, kemudian kembali ke Mekkah. 

  4. Sa’i dalam rukun haji merupakan aktivitas berjalan kaki atau berlari-lari kecil secara bolak-balik sebanyak tujuh kali dari bukit Shafa ke Marwah, begitupun sebaliknya. Namun, bagi jamaah yang sakit atau tidak kuat berjalan, maka diperbolehkan untuk melakukan rukun haji ini menggunakan kursi roda sendiri atau bantuan yang telah disediakan oleh pihak Masjidil Haram.

    Saat melintasi kawasan antara bukit Shafa dan Marwah, para jamaah laki-laki disunahkan untuk berlari-lari kecil. Sedangkan, bagi jamaah wanita disunnahkan untuk berjalan cepat. 

  5. Setelah melaksanakan Sa’i, jamaah melakukan rukun haji yang selanjutnya, yaitu tahallul. Yang dimaksud tahallul yaitu memotong rambut. Untuk laki-laki, paling sedikit menggunting tiga helai rambut, sedangkan bagi jamaah wanita cukup menggunting ujung rambutnya, paling sedikit tiga lembar juga. 

    Jika sudah melakukan rukun haji ini, maka segala macam larangan dalam masa ihram sudah diperbolehkan atau dihalalkan (tahallul). Setelah ini pun para jamaah diperbolehkan untuk mengganti pakaian ihram menjadi pakaian biasa. 

  6. Rukun haji yang terakhir namun tak kalah penting yaitu tertib. Artinya, semua rukun haji dan umrah hendaknya dikerjakan secara tertib atau berurutan, seperti yang dijelaskan di atas.

Itulah beberapa rukun haji yang perlu Sahabat ketahui. Mungkin di antara Sahabat ada yang bertanya-tanya, apa bedanya rukun haji dengan rukun umrah? Apakah kedua ibadah ini memiliki perbedaan lainnya? 

Jika ibadah haji mencakup 6 rukun, sedangkan umrah hanya 5 rukun. Saat melaksanakan ibadah umroh, para jamaah tidak perlu melakukan wukuf di padang Arafah seperti saat pelaksanaan haji. Sebab, kegiatan wukuf di padang Arafah hanya dikhususkan oleh jamaah haji sesuai dengan syariah Islam. 

Selain mengacu pada rukun, ibadah haji dan umroh juga memiliki beberapa perbedaan lain yang penting untuk dipahami. Perbedaan kedua ibadah ini bisa dibagi ke dalam beberapa hal, di antaranya perbedaan hukum, waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan, jumlah jamaah, dan biaya.

Seperti yang Sahabat ketahui, untuk melaksanakan ibadah haji, biasanya kita harus menunggu sampai bertahun-tahun lamanya agar bisa pergi ke Tanah Suci. Hal ini dikarenakan untuk ibadah haji, kita memiliki nomor porsi masing-masing yang menentukan tanggal keberangkatan ke Tanah Suci.

Itulah sebabnya, tak sedikit pula orang yang ingin beribadah umrah terlebih dahulu sebelum nantinya ada kesempatan untuk ibadah haji. Apalagi ibadah umrah tidak perlu menunggu bertahun-tahun lamanya untuk melaksanakan ibadah ke Tanah Suci.

Bahkan, Sahabat juga bisa dengan mudah berangkat ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah umrah. Sebab, sudah banyak kemudahan yang bisa Sahabat dapatkan jika ingin berangkat ibadah umrah, termasuk proses pembiayaannya. Sahabat bisa memanfaatkan pembiayaan syariah paket umrah yang disediakan oleh lembaga keuangan, salah satunya Adira Finance

Produk pembiayaan syariah umrah ini merupakan salah satu produk unggulan dari Adira Finance yang memudahkan para calon jemaah umrah untuk bisa pergi ke Baitullah tanpa harus menunggu terkumpulnya uang tunai atau tabungan terlebih dahulu. 

Sahabat tidak perlu khawatir dengan layanan pembiayaan syariah umrah ini karena menggunakan akad murabahah yang sesuai dengan prinsip syariah Islam. Akad murabahah adalah jenis transaksi jual beli dengan menegaskan harga perolehan dan margin keuntungan kepada pembeli. Keuntungan ini diperoleh atas kesepakatan antara pembeli dan penjual. 

Sahabat yang menggunakan pembiayaan syariah umrah dapat langsung berangkat dengan berbagai jenis paket yang tersedia dari puluhan travel umrah terpercaya. Program syariah ini cukup terjangkau karena pembayarannya dilakukan dengan cara dicicil atau diangsur sesuai dengan tenor yang telah ditentukan. Jaminannya pun menggunakan BPKB kendaraan, baik itu motor atau mobil, sehingga Sahabat tetap bisa menggunakan kendaraan tersebut. 

Oleh karena itu, layanan pembiayaan syariah umrah ini bisa jadi pilihan tepat bagi Sahabat yang ingin melaksanakan ibadah umrah dengan mudah dan tanpa harus menunggu waktu yang lama untuk mendapatkan biayanya. 

Semua kemudahan ini tentu memberikan manfaat yang baik bagi Sahabat sebagai konsumen, tentunya dengan prinsip syariah Islam yang berkah, aman, dan terpercaya. Untuk mengetahui seputar pengajuan biaya umrah dari layanan pembiayaan syariah Adira Finance, Sahabat bisa langsung klik di sini.

Hindari penipuan yang mengatasnamakan Adira Finance dengan mengkonfirmasi ke 1500-511 ketika ada oknum yang menghubungi Anda. Informasi lebih lengkap, kunjungi halaman ini.