Sebutkan beberapa sikap yang mencerminkan kerukunan

Contoh perilaku yang mencerminkan persatuan dan kesatuan ada banyak. Lihat bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari melalui penjelasan berikut ini.

Indonesia merupakan negara dengan keberagaman suku dan budaya yang mengharuskan setiap individu saling menghormati. 

Jika mengerti pancasila sebagai pedoman bernegara, maka sepatutnya kamu paham bunyi dari sila ke -3, yakni Persatuan Indonesia. 

Contoh kesatuan ada beragam. Kamu bisa menerapkannya di lingkungan seperti rumah, masyarakat, sekolah, hingga bernegara.

Contoh perilaku yang mencerminkan persatuan dan kesatuan di bangsa dan negara bisa kamu wujudkan dengan toleransi.

Toleransi juga menjadi salah satu contoh pengamalan Pancasila sila ke-1.

Mengingat Indonesia memiliki keberagaman agama dan ras, maka sikap toleransi bisa juga menjadi salah satu wujud persatuan.

Kamu tidak boleh memecah belah persatuan hanya dengan mengusik dan mempermasalahkan perbedaan.

Jika sudah seperti itu, maka persatuan Indonesia semakin mudah untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Berikut ini adalah contoh perilaku yang mencerminkan persatuan dan kesatuan di Indonesia yang dapat diterapkan dalam setiap aspek kehidupan.

Contoh Perilaku yang Mencerminkan Persatuan dan Kesatuan di Rumah

Keluarga adalah kelompok kecil tempat kamu bernaung, berkeluh kesah, berbagi suka dan duka.

Oleh karena itu, persatuan dan kesatuan dalam keluarga harus terjaga agar suasana di rumah tetap harmonis.

Kerukunan dalam keluarga juga mutlak menjadi sumber kebahagiaan setiap anggota keluarga. 

Berikut ini contoh perilaku yang mencerminkan persatuan dan kesatuan di rumah

1. Saling mencintai sesama anggota keluarga, baik kepada orang tua, adik, kakak, atau saudara lainnya.

2. Memiliki keterbukaan dengan anggota keluarga lainnya.

3. Menghormati dan mengakui keberadaan serta fungsi anggota keluarga.

4. Tidak mengutamakan diri sendiri, melainkan keluarga.

5. Membantu setiap anggota keluarga yang sedang kesulitan.

6. Gotong royong dalam menyelesaikan pekerjaan rumah.

7. Memiliki waktu berkumpul bersama keluarga.

8. Berkata baik dan tidak saling menyakiti baik secara verbal atau tindakan.

Contoh Perilaku yang Mencerminkan Persatuan dan Kesatuan di Masyarakat

Setelah menjaga persatuan di rumah. Kamu tetap harus membina persatuan dan kesatuan di lingkungan masyarakat.

Berikut ini 5 contoh sikap persatuan dan kesatuan di masyarakat.

1. Saling menghormati dan tidak membedakan anggota masyarakat.

2. Bersikap ramah danmembina kerukunan dengan setiap anggota masyarakat.

3. Hidup rukun dengan mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.

4. Bekerja sama menyelesaikan masalah sosial dan menjaga lingkungan.

5. Ikut serta dalam kegiatan kerja bakti, ronda, dan acara lainnya

Contoh Perilaku yang Mencerminkan Persatuan dan Kesatuan di Sekolah

Salah satu penerapan sila ke-3, yakni persatuan Indonesia juga bisa dilakukan di sekolah.

Berikut ini contoh perilaku yang mencerminkan persatuan dan kesatuan di Sekolah.

1. Saling menghormati antar teman baik teman kelas, adik, atau kakak kelas.

2. Tidak mengejek atau menjelek-jelekkan teman.

3. Saling membantu jika ada teman yang sedang kesulitan.

4. Menjenguk teman yang sedang sakit dan memberikan pertolongan jika bisa.

5. Melakukan kerja kelompok sesuai dengan tugas yang diberikan.

6. Menghormati teman yang berbeda agama, ras, atau suku.

7. Membersihkan lingkungan sekolah bergantian secara bersama-sama.

Contoh Perilaku yang Tidak Mencerminkan Persatuan dan Kesatuan

Jika kamu sudah tahun contoh perilaku persatuan yang baik. Sebaiknya, kamu menhindari contoh perilaku yang tidak mencerminkan persatuan berikut ini.

1. Saling menghina dan mengejek saudara, teman, bahkan orang tua.

2. Berkelahi antar pelajar sehingga merugikan berbagai pihak termasuk fasilitas publik.

3. Membeda-bedakan teman berdasarkan latar belakang sosial dan budaya

4. Bersikap angkuh dan sombong dengan keadaan sekitar

5. Tidak mau menolong anggota masyarakat, teman, atau saudara yang sedang kesusahan.

6. Tidak menghormati pendapat orang lain dan memaksakan kehendak sendiri.

7. Mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum.

Demikian contoh perilaku yang mencerminkan persatuan dan kesatuan. Kamu sudah menerapkannya?

Semoga bermanfaat, ya. Kamu juga bisa dapatkan artikel menarik lainnya hanya di artikel.rumah123.com.

Dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti, karena Rumah123.com serta 99.co selalu #AdaBuatKamu.

Terinspirasi

Terhibur

Biasa Saja

Tidak Menarik

Terganggu

Tidak Suka

Sikap persatuan dan kesatuan bisa disebut juga integrasi yang bisa diartikan proses penyesuaian unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi. Dalam integrasi sosial nartinya masyarakat sudah dapat menyatukan perbedaan sehingga masyarakat dapat mencapai harmoni sosial. Dalam integrasi sosial di pengaruhi beberapa faktor yaitu : 

1. Toleransi terhadap perbedaan. 2. Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi. 3. Sikap saling menghargai orang lain. 4. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat. 5. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.

6. Perkawinan campuran (amalgamation)

Dalam bentuk integrasi  sosial atau sikap membina persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari dicerminkan dalam perilaku  sebagai berikut : 

  • Ikut kerja bakti  membersihkan lingkungan
  • Gotong royong membantu tetangga terkena musibah
  • Hidup rukun dengan semangat kekeluargaan dengan tetangga
  • Bergaul sesama warga dengan tidak membedakan agama, suku, atau ras
  • Bersikap ramah kepada semua orang.

Penulis : Ari Welianto Editor : Ari Welianto Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat: Android: //bit.ly/3g85pkA

iOS: //apple.co/3hXWJ0L

Semarang – Kerukunan antarumat beragama merupakan kondisi sosial ketika semua golongan agama bisa hidup bersama, tanpa mengurangi hak dasar masing-masing untuk melaksanakan kewajiban agamanya. Masing-masing pemeluk agama yang baik harus hidup rukun dan damai.

“Tahun 2019 masuk tahun politik, dan pada tahun politik ini kita ingin negara bersatu. Kita banyak ide dan pemikiran yang berbeda tetapi tujuannya tetap satu membangun bangsa bersama-sama,” kata Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen, usai membuka Rakerda DPD Walubi Jateng, di PO Hotel Semarang, Selasa (4/12).

Pada Rakerda Walubi Jateng 2018, putra ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu mengajak semua umat beragama, termasuk umat Budha, agar terus berkontribusi menjaga dan merawat kerukunan di Jawa Tengah. Buat program kerja yang inovatif dan kreatif dalam rangka memajukan organisasi dan senantiasa menanamkan saling toleransi, rukun dan menghormati perbedaan.

“Demikian halnya juga kami sebagai umat muslim juga diajarkan bahwa ‘agamamu adalah agamamu, dan agamaku adalah agamaku’, saling menghormati dalam hal beribadah dan bagaimana saling toleransi. Ini yang kita harapkan,” terangnya.

Terlebih Walubi Jateng aksi sosialnya tinggi. Sehingga menurut Taj Yasin, berbagai kegiatan sosial Walubi bisa disinergikan dengan program-program Pemprov Jateng dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Senada disampaikan Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wakil Gubernur Jateng. Menurutnya, kerukunan umat beragama merupakan pilar kerukunan nasional yang harus terus dipelihara. Kerukunan hidup antarumat beragama berarti keadaan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

“Karena itu, kerukunan antarumat beragama tidak mungkin akan lahir dari sikap fanatisme buta dan sikap tidak peduli atas hak keberagaman serta perasaan orang lain,” katanya.

Dijelaskan, kerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleh muatan makna baik dan damai. Intinya, hidup bersama dalam masyarakat dengan “kesatuan hati” dan bersepakat untuk tidak menciptakan perselisihan maupun pertengkaran. Apabila pemaknaan tersebut dijadikan pegangan, kerukunan adalah sesuatu yang ideal dan didambakan oleh masyarakat manusia.

“Mari kita jaga persatuan ini. Jangan mau dipecah belah dan diadu domba oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang menginginkan hilangnya kedamaian dari bumi pertiwi,” pintanya.

Gubernur menyampaikan, manusia ditakdirkan Tuhan sebagai makhluk sosial yang membutuhkan hubungan dan interaksi sosial dengan sesama. Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan kerja sama dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan material maupun spiritual maka rukun adalah kunci untuk saling membantu dan peduli.

Kerukunan antarumat beragama bermakna rukun dan damainya dinamika kehidupan umat beragama dalam segala aspek kehidupan, seperti aspek ibadah, toleransi, dan kerja sama antarumat beragama.

“Ini sangat penting, terlebih akhir-akhir ini bangsa kita terus diuji dengan sikap-sikap intoleransi terhadap perbedaan yang ada,” imbuhnya.

Menurut gubernur, apabila semua bisa rukun dan damai, pembangunan akan semakin lancar. Demikian pula sebaliknya, jika kerusuhan terjadi dimana-mana, pembangunan akan sulit dilaksanakan, termasuk dalam hal menunaikan ibadah akan selalu merasa was-was dan cemas.

Kerukunan umat beragama dan harmonisasi merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan sebuah masyarakat yang beradab dan bermartabat, salah satu wujud nyata upaya tersebut di Jawa Tengah adalah pelaksanaan Tri Kerukunan Umat Beragama. Yaitu kerukunan intern umat seagama, antarumat beragama dan antara umat beragama dengan pemerintah dengan melibatkan peran tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen masyarakat.

Ia menambahkan, selain menjadi wahana konsolidasi organisasi, Raker DPD Walubi Provinsi Jawa Tengah ini, merupakan salah satu mekanisme organisasi dalam rangka evaluasi dan menyusun program kerja tidak hanya untuk kemajuan organisasi dan para pemeluk agama Budha, tetapi juga Indonesia.

“Untuk itu, forum ini diharapkan menghadirkan diskusi yang berkualitas, sehingga nantinya tercipta berbagai program kerja yang juga berkualitas,” harapnya.

Sementara itu, Plt Ketua DPD Walubi Jateng Romo Pujianto menjelaskan, melalui kegiatan itu diharapkan umat Budha lebih rukun, saling menghormati, bersatu, gotong royong, dan maju. Sebab tanpa hal-hal tersebut maka kerukunan dan kedamaian tidak akan terwujud. Semua umat bergama, termasuk umat Budha harus senantiasa bergotong royong.

“Kita tidak menganggap paling hebat atau paling benar sendiri. Yang jelas kita harus hidup rukun dan saling menghargai. Ini yang paling utama,” paparnya.

Rakerda yang dihadiri sekitar 400 umat Budha perwakilan dari berbagai daerah, seperti Boyolali, Temanggung, Jepara, Kudus, serta Kabupaten dan Kota Semarang ini membahas sebanyak 12 program. Belasan program itu meliputi antara lain program generasi muda, organisasi, serta program ekonomi kerakyatan.

“Program melibatkan anak muda menjadi prioritas karena anak muda menjadi dasar berbangsa dan bernegara. Sehingga generasi muda harus maju dan hebat dan mengambil peran dalam berbangsa dan bernegara. Generasi muda menjadi vital dalam organisasi Walubi,” terangnya.

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA