Sebutkan 5 komponen pada propeller shaft beserta fungsinya

Pada kendaraan tipe front engine rear drive ( mesin di depan berpenggerak belakang ), mesin, kopling dan transmisi terletak dibagian depan, sedangkan rear axle dan rear wheel yang dibantu oleh suspension terletak dibagian belakang. Untuk memindahkan tenaga mesin ini ke sistem penggerak roda belakang maka digunakan propeller shaft antara transmisi dengan diferensial.

Tenaga yang diterima oleh profeler yang bersumber dari transmisi akan diteruskan di difrential yang selanjutnya akan diteruskan ke roda kanan dan roda kiri. Tenaga yang diterima oleh profeler harus maksimal, yang mana putaran tidak terpengaruh oleh kondisi jalan. Oleh karenanya selain harus kuat, profeler juga harus pleksibel dalam menyalurkan putaran. Untuk mengatasi segala kondisi pada waktu propeller shaft berputar dari kemungkinan patah dan sebagainya di gunakan universal joint. Syarat – syarat yang harus dipenuhi oleh universal joint adalah sebagai berikut :

  • Dapat menghindari kerusakan pada saat propeller shaft bergerak naik turun.
  • Tidak berisik dan harus dapat berputar dengan lembut.
  • Konstruksinya harus sederhana dan tidak mudah rusak.

Komponen – komponen propeller shaft

1. Propeller shaft fungsinya untuk meneruskan putaran dan menghubungkan joint.




2. Yoke sebagai dudukan cross

3. Sliding yoke/sleeve yoke sebagai ruang gerak bagi propeller sahaft

4. Cross/spider sebagai penghubung antara yoke dengan yoke

5. Cup sebagai dudukan nidle bearing


6. Snap ring sebagai penahan cup agar tidak terlepas dari yoke

7. Seal untuk melindungi bagian dlam cup/roller agar tidak kotor

8. Neadle bearing sebagai tempat cross berputar bebas

9. Balance weigh sebagai penyeimbang 


 :

Kasus bermula pada tanggal 2 Mei 2011, PT. PEP mengajukan Permohonan/Gugatan Wanprestasi terhadap PT LMP melalui BANI dan telah teregistrasi. Permohon … an/Gugatan PT. PEP didasarkan Enhanced Oil Recorvery Contract (EOR Contract) yang ditandatangani bersama PT PEP dan PT LMP tertanggal 5 Juni 1993 yang hanya berlaku selama 15 (lima tahun) tahun yaitu dimulai pada tanggal 5 Juni 1993 dan telah berakhir pada tanggal 5 Juni 2007. Sedangkan yang disengketakan oleh PT. PEP yaitu permasalahan yang terjadi pada Tahun 2008 dan 2009 dan belum dibuatkan perjanjian lanjutannya/addendum yang memuat adanya klausula arbitrase, jika terjadi perselisihan (dispute). Dalam EOR Contract disebutkan "Apabila terjadi sengketa antara PT. PEP dengan PT. LMP yang tidak dapat diselesaikan secara damai akan diserahkan kepada Keputusan Dewan Indonesia Arbitrase "BANI" (Badan Arbitrasi Nasional Indonesia)" 1. Menurut Saudara, apakah BANI dapat mengadili perkara tersebut? Sebutkan alasannya. Jawab : 2. Jika dalam praktek BANI tetap memproses perkara tersebut, apakah putusan BANI dianggap sah? Jelaskan Jawab : 3. Apakah putusan BANI tersebut dapat digugat untuk dibatalkan melalui Pengadilan Negeri? Jawab : Jelaskan jawaban saudara menggunakan : a. Klausul-klausul dalam UU 30/1999, KUH Perdata (1338, 1339) Jawab : b. Asas/kaidah hukum tentang kepantasan Jawab : c. Penerapan Hermeunitik (Penafsiran) terhadap hukum dimana setiap Hukum mempunyai dua segi, yaitu yang tersurat dan yang tersirat; bunyi hukum yang tekstual serta semangat hukum yang sifatnya kontekstual Jawab :.

Mengapa potongan teks, tabel atau gambar dapat di copy/paste dan dibawa antar aplikasi?​.

Butir-butir penting yang perlu diperhatikan saat melakukan komunikasi antarbudaya ditunjukkan mcnab (2006) merupakan penting untuk kita dalam melakuka … n komunikasi lintasbudaya, namun penting juga untuk perhatian kita saat melakukan komunikasi dengan orang yang sama budayanya. Implementasikan butir apa saja yang harus kita ketahui dalam komunikasi lintas budaya dan antar budaya 50 2. Beberapa "jebakan" dalam praktik komunikasi bisnis antarbudaya disadari atau tidak, adakalanya kita menanamkan sikap-sikap yang sesungguhnya justru merupakan kendala atas berlangsungnya komunikasi antarbudaya yang menghargai perbedaan budaya. Kita menafikan keragaman budaya, dan memandang dalam alam bawah sadar kita dunia ini diisi oleh orangorang yang sama dalam segala hal. Implementasikan komponen-komponen "jebakan-jebakan" sikap tersebut yang perlu diperhatikan!yukk yang mau jawabannya boleh wa ke 0857-8268-6718 yuk jawaban ready dari 1-selesai semua soal yg ad.

Mengapa dalam penilaian prilaku kerja pegawai, pejabat penilai memerlukan masukan dari pejabat lain

dengan menggunakan data pada atlasmu tuliskan 5 benua yg di huniatau didiami manusia dan tuliskan batas geografis masing2 benua dengan tepwt?​

tugas kelompok kelas 7 informatika hal 18​

kak saya butuh bantuannya nya, tolong di jawab ya kak makasih​

Jelaskan hal hal yang termasuk dalam kebijakan k3 suatu perusahaan perternakan ruminensia

Jelaskan SEJARAH awal mulanya adanya KURIKULUM dalam pendidikan di Indonesia? Jelaskan secara singkat.

tolong bantu jawab donk yang bs​

Ditulis oleh Otospeedcar_Teams

Propeller shaft atau poros kopel merupakan salah satu komponen sistem pemindah tenaga. poros propeller terdapat pada tipe kendaraan berpenggerak roda belakang atau FR (Front Wheel Rear Drive) dan kendaraan berpenggerak semua roda atau 4WD (Four Wheel Drive)yang mana pada kendaraan jenis ini jarak antara mesin dengan roda penggeraknya berjauhan sehingga memerlukan komponen tambahan agar tenaga yang dihaslkan oleh mesin dapat diteruskan ke roda belakang. Poros propeller terletak diantara transmisi dan differential (gardan). Untuk lebih jelasnya tentang letak poros propeller sahabat dapat perhatikan gambar di berikut ini :

Gb. Letak poros propeller

Poros propeller berfungsi untuk meneruskan sekaligus memindahkan tenaga putar yang dihasilakan oleh mesin dari transmisi menuju ke differential atau gardan. Kontruksi poros propeller dibuat sedemikian rupa agar saat memindahkan tenaga putar dari transmisi ke differential dapat dilakukan dengan lembut tanpa dipengaruhi dari kondisi permukaan jalan dan jumlah beban yang dibawa kendaraan.

Berikut ini beberapa fungsi utama poros propeller pada mobil :

  • Untuk meneruskan atau memindahkan tenaga putar yang dihasilakan oleh mesin dari transmisi menuju ke differential dengan lembut.
  • Untuk meneruskan tenaga atau memindahkan tenaga putar dari transmisi menuju ke gardan atau differensial pada saat kendaraan berjalan pada jalan yang tidak rata (naik turun).
  • Untuk menyesuaikan terhadap perubahan jarak antara transmisi dengan differential ketika kendaraan berjalan pada jalan yang tidak rata atau bergelombang naik turun.

Pada poros propeller dilengkapi dengan komponen yang disebut balance weight (bandul penyeimbang) yang terpasang pada bagian luar pipa poros propeller dengan tujuan untuk menjaga poros propeller agar tetap seimbang ketika berputar sehingga tidak terjadi getaran pada poros propeller tersebut saat berputar.

Gb. Komponen propeller shaft
  • Slip Yoke, berfungsi untuk menghubungkan poros output transmisi ke sambungan universal atau universal joint pada bagian depan.
  • Front Universal Joint, berfungsi untuk mengikat slip yoke pada drive shaft atau poros penggerak.
  • Drive shaft atau poros penggerak, Komponen ini berfungsi untuk meneruskan atau memindahkan tenaga putar dari front universal joint ke rear universal joint (sambungan universal pada bagian belakang).
  • Rear universal joint atau sambungan universal belakang berfungsi untuk melenturkan sambungan yang menghubungkan antara poros penggerak (drive shaft) ke yoke.
  • Yoke, berfungsi untuk memegang rear universal joint atau sambungan universal belakang dan menghubungkan poros propeller ke differential belakang.

Pada umunya poros propeller terdiri dari 2 tipe, yaitu tipe 2 universal joint dan tipe 3 universal joint:

Gb. Tipe Poros propeller

  • Tipe 2 universal joint, Pada poros propeller tipe 2 universal joint, poros propeller ini memiliki 2 buah sambungan universal (universal joint). Jenis 2 joint ini biasanya digunakan untuk kendaraan yang memunyai jarak transmisi dengan difrensial yang pendek seperti pada mobil - mobil minibus
  • Tipe 3 universal joint, Pada poros propeller tipe 3 universal joint, poros propeller ini memiliki 3 buah sambungan universal (universal joint). Type 3 joint mempunyai 3 persambungan. Persambungan tersebut terlatak pada bagian poros output transmisi, bagian tengah menggunakan center bearing yang menempel pada rangka dan yang terakhir persambungan pada difrensial. Penyambungnnya juga menggunakan universal joint seperti pada jenis 2 joint. Jenis persambungan 3 joint digunakan pada kendaraan-kendaraan yang mempunyai panjang maksimal, seperti pada truck ataupun bus.

Universal join yang terdapat pada poros propeller harus dapat mengatasi segala kondisi untuk menyalurkan tenaga putar dari transmisi ke differential jika poros propeller sedang berputar tanpa mengalami kerusakan atau patah. Sehingga pada universal joint harus memenuhi beberapa syarat di bawah ini :

  • Harus dapat menghindari dari kemungkinan terjadi kerusakan pada saat poros propeller bergerak naik turun.
  • Harus dapat berputar halus tanpa adanya suara (berisik).
  • Harus memiliki kontruksi yang sederhana dan tidak mudah rusak.

Sambungan universal atau universal joint dilihat dari kontruksinya dapat dibedakan sebagai berikut :

Gb. Hook's Joint
Pada universal joint jenis hooke’s joint terdapat 2 macam yaitu tipe solid bearing cup (sambungan universal yang dapat dibongkar) dan tipe sheel bearing cup (sambungan universal yang tidak dapat dibongkar). Pada umumnya poros propeller menggunakan konstruksi tipe ini, karena selain konstruksinya yang sederhana tipe ini juga berfungsi secara akurat dan konstan.

Gb. Slip Joint
Panjang dari poros propeller dapat berubah-ubah karena disebabkan adanya perubahan jarak atau posisi dari transmisi dan differential. Pada bagian ujung poros propeller yang terhubung pada output transmisi dihubungkan dengan alur-alur untuk pemasangan slip joint. Hal ini bertujuan agar panjang dari poros propeller dapat menyesuaikan dengan jarak antara output transmisi dengan differential.

Gb. Trunion Joint
Pada universal joint jenis trunion joint, sambungan ini merupakan kombinasi dari jenis hooke’s joint dengan slip joint. Didalam bodi terdapat alur yang berfungsi sebagai tempat masuknya poros propeller dan ujung pin dipasangkan ball. Model ini sudah jarang digunakan, karena dalam pemindahan tenaga putar dari mesin kurang baik dengan jenis slip joint sendiri.

Gb. Flexible Joint
Pada universal joint jenis flexible joint ini terdiri dari karet kopling yang keras dan terletak diantara dua buah yoke yang berbentuk kaki tiga. 

Model ini mempunyai keuntungan tidak mudah aus, tidak berisik, dan tidak memerlukan minyak/grease. Tetapi apabila sudut antara drive shaft dan driven shaft melebihi 7-10o maka akan timbul juga vibrasi, untuk menghindari hal ini, maka dipasangkan center ring ball pada ujungnya

Gb.  CV Joint
Pada universal joint jenis constant velocity joint dapat memindahkan gaya putar lebih lembut dibandingkan dengan jenis hooke’s joint.

Model ini dapat membuat kecepatan sudut yang lebih baiksehingga dapat mengurangi getaran dan suara bising, akan tetapi harganya lebih mahal. Tipe ini digunakan pada kendaraan yang menggunakan sistem pemindah daya tipe front engine front drive (FF).

Demikian ulasan kami tentang Fungsi dan Komponen Poros Propeller (Propeller Shaft), semoga dapat menambah wawasan kita semua, jangan lupa kunjungi juga artikel pilihan kami berikut ini.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA