Sebutkan 4 tahapan yang harus diperhatikan dalam membuat suatu produk kerajinan

Budaya tradisional daerah dan material serta teknik khas daerah merupakan potensi yang harus dikembangkan sehingga lestari dan menjadi manfaat bagi daerah. Setiap daerah di Indonesia memiliki budaya tradisional yang berbeda-beda. Pengembangan dari setiap budaya tradisional tersebut akan menjadi kekayaan bersama yang luar biasa, yang akan memberikan warna bagi kemajuan bangsa Indonesia di masa depan. Salah satu kekayaan pengembangan budaya tradisi adalah melalui pengembangan kerajinan.

Proses perancangan kerajinan diawali dengan pemilihan sumber inspirasi dan pencarian ide produk kerajinan, pembuatan sketsa ide, pembuatan studi model kerajinan, dilanjutkan dengan pembuatan petunjuk produksi. Ide kerajinan dengan inspirasi budaya lokal akan dikembangkan menjadi produk kerajinan yang akan diproduksi dan siap dijual. Dengan demikian produk yang dihasilkan harus memiliki nilai estetik dan inovasi agar diminati pasar.

Perancangan kerajinan dengan inspirasi budaya nonbenda akan menerjemahkan sesuatu yang abstrak (tak berbenda) menjadi benda (berwujud). Misalnya, inspirasi diambil dari sebuah cerita rakyat (tak berbenda) menjadi sebuah diorama mini yang menggambarkan salah satu adegan dalam cerita rakyat tersebut. Contoh lain adalah mengambil inspirasi dari kepercayaan simbolis (tak berbenda), burung enggang untuk dibuat menjadi ide untuk tekstil atau busana (benda). Tahapan penerjemahan meliputi: pemahaman terhadap makna simbol; mencari kata kunci yang dapat menjadi dasar dari pengembangan ide produk; mencari ide-ide fungsi dan bentuk kerajinan.

Pencarian Ide Produk

Kita telah mengenali berbagai kekayaan budaya non benda di daerah setempat, tokoh-tokoh cerita rakyat, filosofi dari pantun, simbolsimbol, cerita rakyat dan tarian tradisional. Pengetahuan dan apresiasi kita terhadap hal-hal tersebut dapat mendorong munculnya ide untuk pembuatan produk kerajinan. Ide bisa muncul secara tidak berurutan, dan tidak lengkap, tetapi dapat juga muncul secara utuh. Salah satu dari kita bisa saja memiliki ide tentang suatu bentuk unik yang akan dibuat. Ide bentuk tersebut akan menuntut kita untuk memikirkan teknik apa yang tepat digunakan dan produk apa yang tepat untuk bentuk tersebut. Salah satu dari kita juga bisa saja mendapatkan ide atau bayangan tentang sebuah produk yang ingin dibuatnya, material, proses dan alat yang akan digunakan secara utuh. Untuk memudahkan pencarian ide atau gagasan untuk rancangan kerajinan dengan inspirasi budaya non benda, mulailah dengan memikirkan hal-hal di bawah ini.

• Budaya nonbenda apa yang akan menjadi inspirasi? • Produk kerajinan apa yang akan dibuat? • Mengapa produk kerajinan tersebut dibuat? • Siapa yang akan menggunakan produk kerajinan tersebut? • Bahan/material apa yang apa saja yang akan dipakai? • Warna dan/atau motif apa yang akan digunakan? • Adakah teknik warna tertentu yang akan digunakan? • Bagaimana proses pembuatan produk tersebut?

• Alat apa yang dibutuhkan?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat diungkapkan dan didiskusikan dalam kelompok dalam bentuk curah pendapat (brainstorming). Pada proses brainstorming ini, setiap anggota kelompok harus membebaskan
diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya. Beri kesempatan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun. Tuangkan ide-ide tersebut ke dalam bentuk tulisan atau sketsa. Kunci sukses dari tahap
brainstorming dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul. Curah pendapat dilakukan dengan semangat untuk menemukan ide baru dan inovasi. Semangat dan keberanian kita untuk mencoba membuat inovasi baru akan menjadi bekal kita berkarya di masa depan.

Membuat Gambar/Sketsa

Ide-ide produk, rencana atau rancangan dari produk kerajinan digambarkan atau dibuatkan sketsanya agar ide yang abstrak menjadi berwujud. Ide-ide rancangan dapat digambarkan pada sebuah buku atau lembaran kertas, dengan menggunakan pinsil, spidol atau bolpoin dan sebaiknya hidari penggunaan penghapus. Tariklah garis tipis-tipis dahulu. Jika ada garis yang dirasa kurang tepat, abaikan saja, buatlah garis lain pada bidang kertas yang sama. Demikian seterusnya sehingga kamu berani menarik garis dengan tegas dan tebal. Gambarkan idemu sebanyak-banyaknya, dapat berupa variasi produk, satu produk yang memiliki fungsi sama, tetapi dengan bentuk yang berbeda, produk dengan bentuk yang sama dengan warna dan motif yang berbeda.

Pilih Ide Terbaik

Setelah kamu menghasilkan banyak ide dan menggambarkannya dengan sketsa, mulai pertimbangkan ide mana yang paling baik, menyenangkan dan memungkinkan untuk dibuat.

Prototyping atau Membuat Studi Model

Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi. Artinya hanya digambarkan pada bidang datar. Kerajinan yang akan dibuat berbentuk tiga dimensi. Maka, studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi, yaitu dengan studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material sebenarnya.

Perencanaan Produksi

Tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk proses produksi atau proses pembuatan kerajinan tersebut. Prosedur dan langkahlangkah kerja dituliskan secara jelas dan detail agar pelaksanaan produksi dapat dilakukan dengan mudah dan terencana.

Ilustrasi tahapan dalam membuat kerajinan tangan. Sumber: Freepik.com

Kerajinan tangan adalah proses membuat benda dengan menggunakan kedua tangan dan alat bantu. Berdasarkan fungsinya, kerajinan tangan terbagi atas benda hias seperti bunga plastik dan benda pakai seperti vas bunga atau tempat tisu.

Untuk membuat kerajinan, terdapat tahapan-tahapan yang harus dilakukan. Nandang Subarnas dalam buku Terampil Berkreasi menjelaskan tahapan pembuatan kerajinan tangan yang dimulai dari membuat rancangan, menyiapkan alat dan bahan, membuat benda berdasarkan rancangan, dan melakukan penyelesaian akhir (finishing).

Tahapan Membuat Kerajinan Tangan

Tahap awal membuat kerajinan tangan adalah membentuk rancangan. Rancangan bisa berupa gambar yang menggunakan pena atau berbentuk digital. Rancangan ini akan menjadi dasar pembuatan kerajinan tangan.

Di dalam pembuatan rancangan, terdapat dua hal yang harus diperhatikan: tema dan bentuk desain. Tema yang dipilih akan mempengaruhi warna bahan, sedangkan bentuk desain akan mempengaruhi alat dan bahan apa saja yang akan digunakan dalam pembuatan kerajinan tangan nantinya.

2. Menyiapkan alat dan bahan

Jika rancangan sudah ditentukan, tahap selanjutnya adalah menyiapkan alat dan bahan. Bahan harus sesuai dengan kerajinan apa yang akan dibuat. Contohnya, untuk membuat bunga plastik, maka bahan yang digunakan adalah sedotan plastik dan kawat.

Warna bahan harus sesuai dengan tema yang dipilih. Jika bertema ceria dan cantik, maka warna yang bisa digunakan adalah merah muda, oranye, merah, ungu dan warna terang lainnya. Dan jika bertema kesedihan, maka warna yang bisa digunakan adalah hitam, biru tua, merah tua, dan warna gelap lainnya.

Lalu, yang harus dipersiapkan selanjutnya adalah alat. Ini berfungsi untuk membentuk bahan menjadi sesuai dengan rancangan yang diinginkan. Misalnya, dalam pembuatan bunga plastik, alat yang dibutuhkan adalah gunting dan anak kunci. Gunting berfungsi untuk memotong sedotan plastik, sedangkan anak kunci berguna untuk membentuk sedotan menjadi lebih berserat bak kelopak bunga.

Ilustrasi tahapan desain dalam membuat kerajinan tangan. Sumber: Freepik.com

3. Membuat benda berdasarkan rancangan

Setelah alat dan bahan sudah siap, tahap selanjutnya adalah membuat benda berdasarkan rancangan. Berikut adalah contoh cara membuat bunga plastik yang dikutip dari buku Kerajinan Tangan dan Kesenian oleh Dedi Nurhadiyat.

  • Sedotan minuman dibelah dua dengan gunting.

  • Membentuk serat di sedotan plastik agar menyerupai kelopak bunga. Caranya adalah menggunakan anak kunci dan ditekan ke sedotan plastik, lalu ditarik sampai sedotan melengkung dan berserat.

  • Lakukan hal yang sama sampai mendapatkan jumlah kelopak yang diinginkan, biasanya membutuhkan 8-10 kelopak bunga.

  • Siapkan kawat, lalu dililit menggunakan kertas berwarna hijau atau coklat. Kawat akan digunakan sebagai batang.

  • Satukan kelopak bunga dengan kawat di tengah.

  • Tempelkan kertas yang telah diberi double tip dan dililitkan ke kawat yang mengenai ujung kelopak bunga. Pastikan semua kelopak bunga menempel dengan baik.

4. Melakukan penyelesaian akhir (finishing)

Langkah terakhir adalah finishing. Biasanya, finishing dilakukan untuk merapikan dan memperindah kerajinan tangan yang dibuat. Misal, bunga plastik di atas sudah menjadi bunga yang bagus tetapi belum memiliki daun. Pada tahap finishing inilah daun dibuat untuk melengkapi dan memperindah bunga plastik yang sudah jadi.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA