Berikut ini adalah beberapa peristiwa yang terjadi dalam hidup Yesus yang berhubungan erat dengan peristiwa kelahiran-Nya, yaitu: Yesus disunat, Yesus dipersembahkan di bait Allah; dan Yesus [bersama St. Yusuf dan Bunda Maria] mengungsi ke Mesir.
1) Ketika berusia 8 hari, Yesus disunat menurut hukum Taurat Musa, dan Ia menerima nama “Yesus”, artinya, “Allah yang menyelamatkan,” sebab Ia akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka (Mat 1:21). Nama Yesus adalah nama yang mengatasi segala nama, yang akan menerima penghormatan baik di dunia maupun di surga (lih. Flp 2:9-10); dan Allah Bapa akan berkenan mengabulkan permohonan yang diajukan dalam nama Yesus (lih. Yoh 16:23).
Dengan disunat, Yesus telah memulai peran-Nya sebagai Pengantara antara Allah dan manusia, yang menumpahkan darah-Nya untuk pertama kalinya bagi kita. Penyunatan itu dilakukan di hari ke-delapan dalam Oktaf Natal, delapan hari setelah kelahiran Yesus. Pada hari tersebut (1 Januari) kita juga merayakan Tahun Baru.
2) Ketika berusia 40 hari, Yesus dipersembahkan di bait Allah di Yerusalem. Peristiwa ini dirayakan Gereja setiap tanggal 2 Februari. Peringatan ini juga disebut sebagai peristiwa pentahiran (Purification) menurut hukum Musa bagi para ibu yang melahirkan anak laki-laki. Bunda Maria melaksanakan ketentuan ini.
Pada perayaan peristiwa Yesus dipersembahkan di bait Allah ini, lilin-lilin diberkati, untuk memperingati perkataan Simeon, yaitu bahwa Tuhan Yesus akan menjadi “Terang bagi para bangsa” (lih. Luk 2:32).
3) Perawan Maria dan St. Yusuf membawa Kanak-kanak Yesus ke Mesir untuk menghindari pengejaran Raja Herodes yang ingin membunuh-Nya. Hal ini terjadi, setelah melalui mimpi St. Yusuf diberi penampakan malaikat yang memerintahkannya untuk membawa Yesus dan ibu-Nya mengungsi ke Mesir. St. Yusuf, Bunda Maria dan Yesus tinggal di Mesir sampai Raja Herodes wafat (lih. Mat 2:13-15). Setelah malaikat menampakkan diri lagi kepada St. Yusuf dan memerintahkannya untuk kembali, ia membawa Yesus dan Bunda Maria kembali ke tanah Yudea (lih. Mat 2:19-23).
Jawaban
Perjamuan Terakhir: (Matius 26:1-30; Markus 14:12-26; Lukas 22:7-38; Yohanes 13:1-38) – Pertemuan terakhir dengan para murid yang Ia kasihi, dimulai dengan sebuah pelajaran. Para murid tengah berdebat mengenai siapa di antara mereka yang terbesar (Lukas 22:24), sehingga menampakkan sudut pandang duniawi mereka. Yesus berdiri dan mulai membasuh kaki mereka, sebuah tindakan yang dilakukan oleh budak yang pangkatnya paling rendah. Melalui tindakan sederhana ini, Ia mengingatkan mereka bahwa para pengikut-Nya haruslah saling melayani, bukan berharap dilayani. Ia kemudian menjelaskan bahwa, kecuali Anak Domba Allah mentahirkan dosa seseorang, orang itu tak akan pernah bersih: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku" (Yohanes 13:8). Pada Perjamuan Terakhir, Yesus juga menyatakan bahwa sang pengkhianat, Yudas, akan menyerahkan Dia pada otoritas dan menangkap-Nya. Para murid merasa sedih ketika Yesus menyatakan bahwa salah satu dari mereka bakal berkhianat dan menebak siapakah yang dimaksud. Mereka masih juga bingung ketika Yesus memberi konfirmasi bahwa sosok itu adalah Yduas, yang Ia perintahkan pergi dan melakukan apa yang hendak ia lakukan. Setelah kepergian Yudas, Yesus mengadakan Perjanjian Baru atas darah-Nya dan memberi perintah baru yakni siapapun yang hendak mengikuti Dia harus saling mengasihi dan hidup menurut kuasa Roh Kudus. Kita memperingati pemberian Perjanijan Baru tiap kali kita melaksanakan upacara komuni, dengan merayakan tubuh Kristus yang dipecahkan bagi kita serta darah-Nya yang tercurah bagi kita.
Penangkapan di Getsemane: (Matius 26:36-56; Markus 14:32-50; Lukas 22:39-54; Yohanes 18:1-12) – Setelah Perjamuan Terakhir, Yesus membawa para murid ke taman Getsemane, dimana beberapa peristiwa terjadi. Yesus memisahkan Diri dari mereka dan berdosa, serta meminta mereka berjaga-jaga dan berdoa pula. Namun beberapa kali Ia kembali pada mereka dan menemukan mereka terlelap tidur, karena lelah dan sedih memikirkan kemungkinan kehilangan DiriNya. Dalam doa Yesus, Ia meminta supaya sang Bapa menghindarkan cawan murka yang berisi hukuman bagi dosa dunia daripada-Nya. Namun, sama-halnya dengan segala sesuatu, Yesus tunduk kepada kehendak Bapa-Nya dan mulai mempersiapkan kematian-Nya, dan dikuatkan oleh seorang malaikat yang melayani-Nya selama jam-jam terakhir. Yudas datang membawa sekumpulan orang dan menunjuk Yesus dengan ciuman, kemudian Yesus ditangkap dan dibawa ke Kayafas untuk menjalani satu rangkaian sidang rekayasa.
Penyaliban dan pemakaman: (Matius 27:27-66; Markus 15:16-47; Lukas 23:26-56; Yohanes 19:17-42) – Kematian Yesus di atas salib adalah titik puncak pelayanan-Nya di bumi. Itulah sebabnya Ia dilahirkan sebagai manusia — untuk mati bagi dosa dunia supaya mereka yang percaya pada-Nya tidak akan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16-18). Setelah ditemukan tak bersalah atas semua tuduhan, Yesus tetap diserahkan pada pihak Romawi untuk disalibkan. Peristiwa hari itu direkam dan di antaranya terdapat ke-tujuh ucapan terakhir-Nya, ejekan dan cemooh dari para prajurit serta kerumunan massa, pembuangan undi atas pakaian-Nya, dan tiga jam kegelapan. Ketika Yesus menyerahkan roh-Nya, ada sebuah gempa bumi, dan tabir raksasa yang memisahkan Tempat Kudus dari bait terbelah dua dari atas hingga bawah, menandakan bahwa akses pada Allah sekarang terbuka bagi siapapun yang mempercayai Yesus. Tubuh Yesus yang tak bernyawa diturunkan dari kayu salib, ditempatkan di kubur yang dipinjam, dan ditinggal sampai hari Sabat selesai.
Kebangkitan: (Matius 28:1-10; Markus 16:1-11; Lukas 24:1-12; Yohanes 20:1-10). Alkitab tidak merekam detik-detik kebangkitan dan memilih membahas kubur yang kosong serta berita bahwa Yesus telah bangkit. Dituliskan pula bahwa Yesus menampakkan Diri pada banyak orang. Kita belajar bahwa Yesus telah bangkit ketika para wanita datang ke kuburan untuk meminyaki tubuh-Nya. Ke-empat Injil menceritakan detil yang berbeda mengenai peristiwa itu. Secara ringkas, kubur itu kosong, para wanita terbingung-bingung, dan para malaikat mengumumkan pada mereka bahwa Yesus telah bangkit. Yesus menampakkan Diri pada mereka. Petrus dan Yohanes juga menegaskan bahwa kubur itu kosong, dan Yesus juga menampakkan Diri pada para murid.
Penampakan Pasca-Kebangkitan: (Matius 28:1-20; Markus 16:1-20; Lukas 24:1-53; Yohanes 20:1-21:25; Kisah 1:3; 1 Korintus 15:6) – Selama empat-puluh hari antara penyaliban dan kenaikan-Nya ke surga, Yesus menampakkan Diri beberapa kali pada 500 orang di antara para murid-Nya dan orang lain. Ia pertama menampakkan Diri pada para wanita di kuburan yang hendak menyiapkan tubuh-Nya untuk dikubur, kemudian ke Maria Magdalena, yang kepadanya Ia menyatakan DiriNya belum naik pada sang Bapa. Yesus kemudian menampakkan Diri pada kedua pria dalam perjalanan ke Emaus dan, ketika Ia makan dan berbincang pada mereka, mereka mengenali-Nya. Para pria ini kembali ke Yerusalem, bertemu para murid, dan bersaksi akan pertemuan mereka dengan Yesus. Yesus berjalan menembus dinding dan menampakkan diri pada murid-Nya di Yerusalem dimana "Tomas Peragu" diberi bukti yang diminta, dan sekali lagi mereka menyaksikan mujizat di Galilea. Meskipun mereka tak berhasil menangkap ikan setelah memancing semalaman, Yesus menyuruh mereka menurunkan jaring mereka satu kali lagi, dan jaring mereka penuh dengan tangkapan ikan. Yesus menyiapkan sarapan bagi mereka dan mengajarkan berbagai kebenaran penting. Petrus diperintah memberi makan para domba Tuhan dan diberitahu jenis kematian yang akan dialaminya. Pada waktu itu, mereka juga menerima Amanat Agung.
Kenaikan: (Markus 16:19-20; Lukas 24:50-53; Kisah 1:9-12) – Tindakan terakhir Yesus di bumi adalah kenaikan-Nya ke surga di hadapan para murid. Ia diangkat ke dalam awan yang menyembunyikan-Nya, namun dua malaikat datang dengan bercerita bahwa suatu hari Ia akan kembali dengan cara yang sama. Pada saat ini, Yesus duduk pada tangan kanan Bapa-Nya di surga. Tindakan duduk menandakan bahwa pekerjaan-Nya sudah selesai, sebagaimana Ia tegaskan sebelum mati di atas kayu salib ketika Ia berkata, "Sudah selesai." Tak ada lagi yang perlu dikerjakan demi menyelamatkan orang yang percaya pada-Nya. Kehidupan-Nya di bumi sudah selesai, hutang telah dibayar, kemenangan telah diperoleh, dan kematian sendiri telah dikalahkan. Haleluyah!
"Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu" (Yohanes 21:25).English
Pelayanan Yesus Kristus merupakan riwayat pekerjaan yang dilakukan oleh Yesus Kristus semasa hidup-Nya di dunia, menurut keyakinan orang Kristen berdasarkan catatan dalam Alkitab, terutama bagian Perjanjian Baru. Yesus diyakini sebagai "Domba Allah", seperti yang pernah dinyatakan oleh Yohanes Pembaptis.[1] Domba Paskah yang terakhir ini harus berumur satu tahun dan tidak bercela, seperti yang tertulis di dalam kitab Taurat.[2] Tentu bukan Yesus Kristus yang berumur satu tahun yang dimaksudkan sebagaimana domba paskah sebelumnya dipilih dan dikurbankan, tetapi Yesus Kristus baru dianggap sebagai orang dewasa penuh pada umur 30 tahun menurut kebudayaan Timur. Yesus Kristus mulai pelayanannya pada umur 30 tahun (Lukas 3:23).[3][4] Dalam kitab-kitab Injil kanonik, pelayanan Yesus dimulai sejak pembaptisan-Nya di wilayah provinsi Romawi Yudea dan Trans-Yordan, dekat sungai Jordan, dan berakhir di kota Yerusalem, setelah Perjamuan Malam Terakhir dengan para murid-Nya.[5] Kebanyakan Kristen meyakini bahwa masa pelayanan Yesus Kristus bukan satu tahun, melainkan tiga setengah tahun. Kronologi Yesus biasanya memberikan tanggal permulaan pelayanan sekitar tahun 27–29 dan tanggal berakhirnya pada rentang tahun 30–36 Masehi.[3][4][6][7] Tahun pertama dapat disebut sebagai tahun ketidakjelasan, disebabkan catatan yang dimiliki mengenai tahun ini sangat sedikit, dan disebabkan oleh karena selama itu Yesus hanya sedikit muncul dihadapan umum. Tahun ini dihabiskan olehNya di Nazaret.
Tahun kedua adalah tahun pelayanan publik, selama tahun ini, beberapa negara telah mengenal Yesus; kegiatanNya tetap, dan reputasiNya telah terkenal diseluruh negri. Bahkan hampir diseluruh Galilea.
Tahun ketiga adalah tahun perlawanan, ketika pelayanan publik berkurang. Musuh-musuhNya bertambah dan melawan Yesus secara terus-menerus, dan akhirnya Yesus menjadi korban dari kebencian. Enam bulan pertama dari tahun terakhir ini dilewati di Galilea, dan enam bulan terakhir dilaluiNya di daerah lain" (Stalker's Life of Jesus Christ, p. 45).
Kitab Injil adalah saksi mata dari segala sesuatu yang telah Yesus Kristus firmankan dan kerjakan dalam berbagai segi. Kegiatan dan dasar pelayanan Yesus disarikan dalam Injil Matius sebagai berikut:
Selama di muka bumi, Yesus, yang adalah Anak Allah, melakukan berbagai pelayanan yang melingkupi antara lain (tapi tidak terbatas pada):
Pelayanan Yesus Kehidupan Yesus: Pelayanan
Didahului oleh:
Yesus memanggil murid-murid yang pertama
Peristiwa dalam
Perjanjian Baru
Diteruskan oleh:
Yesus diurapi
Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pelayanan_Yesus&oldid=20740095"